Nilai Pluralistik: Eksistensi Jatidiri Bangsa Indonesia Dilandasi Aktualisasi Penguatan Identitas Nasional
DOI:
https://doi.org/10.22219/jch.v6i1.14931Keywords:
Aktualisasi, Eksistensi, Identitas Nasional, Jatidiri Bangsa, PluralistikAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi jatidiri bangsa indonesia dalam menumbuhkan kebersamaan dan hegemonisasi yang solid. Artikel ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan dengan menggali data dan informasi dari berbagai sumber literatur untuk memperkuat konteks identitas nasional, pluralistik, dan jatidiri bangsa Indonesia. Pada hakikatnya bangsa Indonesia adalah bangsa yang pluralistik dengan latar belakang masyarakatnya yang memiliki beragam dengan ditandai banyaknya etnis, suku, agama, bahasa, budaya dan adat istiadat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penguatan identitas nasional bangsa Indonesia dilakukan agar nilai-nilai budaya dan pluralistik yang ada pada masyarakat tidak memudar ataupun hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia. Mengikuti tren perkembangan zaman yang sedang mendunia, mulai dari sifat hedonisme, konsumerisme, sikap individualisme sampai materialisme pengaruh besar terhadap generasi muda Indonesia. Penguatan identitas nasional bagi generasi muda dan masyarakat Indonesia dihidupkan Kembali dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, mencintai budaya bangsa, bangga sebagai bangsa berdaulat yang mampu bekerja sama dengan bangsa lain dalam kawasan internasional. Melalui agama, sikap dan nilai toleransi, saling menghormati dan menyayangi adalah langkah mempersatukan antarumat beragama. Aktualisasi yang cukup penting adalah mempertemukan setiap individu atau masyarakat walaupun dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Downloads
References
Adha, M. (2015a). Pendidikan Kewarganegaraan Mengoptimalisasikan Pemahaman Perbedaan Budaya Warga Masyarakat Indonesia Dalam Kajian Manifestasi Pluralisme Di Era Globalisasi. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 14(2), 1–10.
Adha, M. M. (2015b). Pendidikan Kewarganegaraan Mengoptimalisasikan Pemahaman Perbedaan Budaya Warga Masyarakat Indonesia dalam Kajian Manifestasi Pluralisme di Era Globalisasi. Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, 14(2), 1–10.
Adha, M. M. (2019). Advantageous of Volunteerism Values for Indonesian Community and Neighbourhoods. International Journal of Community Service Learning, 3(2), 83-87.
Amirin, T. . (2012). Implementasi Pendekatan Pendidikan Multikultural Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 1(1), 1–16.
Bennett, C. I. (2003). Comprehensive Multicultural Education: Theory and Practice. Boston: Allyn and Bacon.
Budimansyah, Dasim. & Suryadi, K. (2008). PKN dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi PKn SPs UPI.
Cakranegara, J. J. S. (2020). Membangun Kesadaran Sejarah Kritis dan Integratif untuk Indonesia Maju. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 10(1), 1–18.
Callan, E. (2002). Democratic Patriotism and Multicultural Education. Studies in Philosophy and Education, 21, 465–477.
Castell, M. (2011). The Power of Identity: The Information Age: Economy, Society, and Culture. New Jersey: John Wiley & Sons.
Derico, N. ., Guimba, W. ., & Alico, J. . (2019). Science Learner’s Material for Grade 10: Examining Multicultural and Gender Representation. Advances in Sciences and Humanities, 5(1), 20–26.
Dwintari, J. W. (2018). Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Multikultural dalam Pembinaan Keberagaman Masyarakat Indonesia. Civic-Culture. Jurnal Ilmu Pendidikan PKn Dan Sosial Budaya, 2(1).
Fatarina, N., Holillulloh, & Adha, M. M. (2014). Pengaruh Penerapan Budaya Demokrasi di Lingkungan Sekolah Terhadap Pembentukan Civic Skills. Jurnal Kultur Demokrasi, 2(4).
Fearon, J. ., & Laitin, D. . (2003). Ethnicity, Insurgency, and Civil War. The American Political Science Review, 97(1), 75–90.
Feeny, S., Leach, M., & Scambary, J. (2012). Measuring Attitudes to National Identity and Nation-Building in Papua New Guinea. Political Science, 64(2), 121–144.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate Data Analysis. Hair (7th, 2010).pdf. Pearson.
Hidayah, P. ., & Michael, T. (2020). Konsepsi Negara Kesatuan Menurut Undang-Undang Dasar Negara. Jurnal Ius Civile, 4(2), 250–265.
Hung, C.-Y. (2014). The use of weblogs in citizenship education: A theoretical analysis of the integration of weblogs and the english citizenship curriculum. E–Learning and Digital Media, 11(4), 350–362. https://doi.org/https://doi.org/10.2304%2Felea.2014.11.4.350
Istiqomah, A. (2017). Pembangunan Identitas Nasional dalam Konteks Masyarakat Multikultural melalui Situs Kewarganegaraan Berbasis Agama. In: Konferensi Nasional Kewarganegaraan III. Yogyakarta.
Jones, F. L., & Smith, P. (2001). Individual and Societal Bases of National Identity. A Comparative Multi-Level Analysis. European Sociological Review, 17, 103–118.
Kaelan. (2013). Problem Epistemologis Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara.Kajian Ilmiah Masalah Perbedaan Pendapat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Kerjasama Pusat Studi Pancasila UGM dan Masyarakat Pengawal Pancasila Joglo Semar. Prosiding FGD Pakar, PSP UGM. Yogyakarta.
Kerr, D., Sturman, L., Shulz, W., & Burge, B. (2010). ICCS 2009 European Report. Civic Knowledge, Attitudes, and Engagement among Lower Secondary Students in 24 European Countries. International Association for the Evaluation of Educational Achievement. Amsterdam.
Kymlicka, W. (2007). Multicultural Odysseys. New York: Oxford University Press.
Kymlicka, W. (2011). Kewargaan Multikultural. Jakarta: Penerbit LP3ES.
Lecours, A. (2000). Ethnic and Civic Nationalism: Towards A New Dimension. Space and Polity, 4(2), 153–166.
Liliweri, A. (2002). Dasar Dasar Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Liliweri, A. (2014). Pengantar Studi Kebudayaan. Bandung: Nusa Media.
Ljunggren, C. (2014). Citizenship Education and National Identity: Teaching Ambivalence. Policy Futures in Education., 12(1), 34–47.
Mahfud, C. (2013). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Maolalaidh, M. ., & Stevenson, C. (2014). National Identity in A Foreign Context: Irish Women Accounting for Their Children’s National Identity in England. Discourse & Society, 25(2), 245–262.
McCrone, D., & Bechhofer, F. (2010). Claiming National Identity. Ethnic and Racial Studies, 33(6), 921-948.
Palinggi, S., & Prayogyandarini, P. . (2020). Potensi Penyalahgunaan Wewenang Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) Fiktif dalam Masyarakat Indonesia. Jurnal Pamator, 13(1), 74–80.
Perdana, D. ., & Adha, M. . (2020). Implementasi Blended Learning untuk Penguatan Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan Citizenship, 8(2), 89–101.
Putnam, R. . (2007). E Pluribus Unum: Diversity and Community in the Twenty-first Century The 2006 Johan Skytte Prize Lecture. Scandinavian Political Studies, 30(2), 137–174.
Rex, J. (1996). National Identity in the Democratic Multi-cultural State. Sociological Research Online, 1(2).
Rietveld, E. (2014). Debating Multiculturalism and National Identity in Britain. Competing Frames. Ethnicities, 14(1), 50–71.
Rohman, A., & Ningsih, Y. (2018). Pendidikan Multikultural: Penguatan Identitas Nasional di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin, 44–50.
Santoso, R., & Adha, M. M. (2019). Inovasi Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Berbasis Lingkungan Sosial dan Budaya. tanggal 28 September 2019. Makalah Dipresentasikan Pada Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Lampung. Lampung: FKIP Universitas Lampung.
Schnabel, A., & Hjerm. (2014). How the Religious Cleavages of Civil Society Shape National Identity. SageOpen, 1–14.
Tampubolon, D. (1980). Kemampuan Membaca. Bandung: Angkasa.
Uberoi, V., & Modood, T. (2013). Inclusive British-ness: a Multiculturalist Advance. Political Studies. 61(1), 23–41.
Winarno. (2020). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.
Yaqin, A. (2005). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pilar Media.
Yusuf & Ruslan. (2014). Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Biologi Yang Telah Tersertifikasi Terhadap Hasil Belajar Peserta didik di SMA Se-Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi, 3(1), 306-312.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Muhammad Mona Adha, Dayu Rika Perdana, Supriyono Supriyono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International Licensethat allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)