Penerapan Kelima Nilai Pancasila Dalam Putusan Hakim Di Indonesia

Authors

  • Bagus Sujatmiko Mahkamah Agung
  • Muhammad Nurulloh Jarmoko Universitas Jember
  • Syifa Alam Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.22219/jch.v9i2.33162

Keywords:

Pancasila Values , Judicial Decisions , Application of Pancasila Values

Abstract

This research aims to understand the values of Pancasila and apply those values in the drafting of judicial decisions by judges. This study is conducted using a normative juridical method, which is a type of research that analyzes or examines the internal aspects of the prevailing law. Pancasila is the foundation of the State and the ideology that serves as a guide in various aspects of life in Indonesia. As the country's philosophical foundation, Pancasila emphasizes universal values such as justice, unity, democracy, humanity, and belief in Almighty God. A judge's decision is a written document drafted by the judge as a reflection of the judge's intellectual and moral considerations, with the purpose of upholding justice in society. The process of making a judicial decision consists of three main stages: case examination, judges' deliberation, and the formulation of the decision. The values of Pancasila, which include belief in God, humanity, unity, democracy, and social justice, are fundamental to national and state life, including in the drafting of judicial decisions. Judges are obligated to reflect these values in the judicial process to achieve justice that aligns with moral and ethical principles. Judicial decisions must apply the values of Pancasila because Pancasila is the state's ideological foundation, which serves as the philosophical, ethical, and normative basis for national life in Indonesia. As the source of all legal sources, Pancasila imbues the Indonesian legal system, including the judicial process.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustinus Wisnu Dewantara. (2015). Pancasila Sebagai Pondasi Pendidikan Agama di Indonesia. Pancasilasebagai Pondasi Pendidikan Agama Di Indonesia, V(1), 1–14.

Ansow, F. F. (2016). Proses Lahirnya Keputusan Hakim Majelis Pengadilan Negeri. Lex et Societatis, IV(1), 38–45.

Benuf, K., Mahmudah, S., & Priyono, E. A. (2019). Perlindungan Hukum Terhadap Keamanan Data Konsumen Financial Technology Di Indonesia. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 3(2), 145–160. https://doi.org/10.24246/jrh.2019.v3.i2.p145-160

Hasibuan, H. A. L., & Nst, A. H. (2023). Metode Penafsiran Hukum Sebagai Alat Mencari Keadilan Hakiki. Jurnal Legisia, 15, 136–145.

Harahap, M., Y. (2005). Hukum Acara Perdata. Jakarta: Sinar Grafika. Herziene Indonesich Reglement (Reglemen Indonesia yang diperbaharui).

Salim, M. (2017). Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Perwujudan Ikatan Adat-Adat Masyarakat Adat Nusantara. Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 6(1), 65–74. https://doi.org/10.24252/ad.v6i1.4866

Satrio, J. (1997). Hak Jaminan Kebendaan, Hak Tanggungan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Siregar, Bismar (1995). Hukum Hakim dan Keadilan Tuhan, Jakarta: Gema Insani Press).

Umar Farouq, IDK Kertawidana, H. S. (2022). Memperkokoh Pancasila Sebagai Pondasi Bela Negara Sebagai Strategi Kampanye Militer. Jurnal Inovasi Penelitian, 2(8), 25.

Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor KMA/032/SK/IV/2006 tentang Pemberlakukan Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan;

Manan, A. (2006), Penerapan Hukum Acara Perdata Di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta: Kencana.

Mertokusumo, S. (2002). Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta:

Mertokusumo, S. (2014). Penemuan hukum: sebuah pengantar, Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.

Natsir, A. M. (2014). Hermeneutika Putusan Hakim. Yogyakarta: UII Press.

Nurgiansah, T. H., (2018). Development of Student Awareness through Student Learning Model Jurisprudential in Citizenship Education. ATLANTIS PRESS, 251 (Acec).

Octavian, W., A. (2020), Urgensi Memahami Dan Mengimplementasikan Nilai Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari Sebagai Sebuah Bangsa, Jurnal Bhineka Tunggal, 5 (2). Rechtreglement voor de Buitengewesten;

Risdiana & Taqiuddin, H. U. (2021), Penerapan Asas Batas Minimal Pembuktian Dalam Perkara Hukum Perdata (Studi Putusan Pengadilan Negeri Selong Nomor : 55/Pdt.G/2020/Pn.Sel). Jurnal Ilmiah Mandala Education, 7 (2), 267-277, https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/2065

Sambikakki, Maria Magdalena Ine, Analisis Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Perkara Penyalahgunaan Wewenang Pembina Yayasan (Studi Putusan MA.RI Nomor 2722 K/PDT/2014). Yogyakarta: UII, Tesis.

Syah, Aidil Fitri, Dkk. (2022), Analisis Yuridis Tanggungjawab Hukum Hakim Atas Kelalaian Atau Keselahannya Dalam Tugas Mengadili Putusan Dalam Perkara No. 31/Pdt.G/2015/PN Sky. Jurnal Lex Stricta: Jurnal Ilmu Hukum, 1(2), 115-134, https://lexstricta.stihpada.ac.id/index.php/S2/article/view/11.

Undang-Undang Dasar Tahun 1945;

Undang-Undang Nomor 1 tahun 2023 tentang Hukum Pidana;

Undang-Undang Nomor 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaiaman dirubah terakhir kali dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;

Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman;

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;

Wahyuningsih, S. E. (2014). Urgensi Pembaharuan Hukum Pidana Materiel Indonesia Berdasarkan Nilai–Nilai Ketuhanan yang Maha Esa. Jurnal Pembaharuan Hukum, 1 (1).

Downloads

Published

2024-12-05

How to Cite

Sujatmiko, B., Muhammad Nurulloh Jarmoko, & Syifa Alam. (2024). Penerapan Kelima Nilai Pancasila Dalam Putusan Hakim Di Indonesia. Jurnal Civic Hukum, 9(2). https://doi.org/10.22219/jch.v9i2.33162