REVITALISASI KEARIFAN LOKAL: MILLENIAL DAN LITERATUR KLASIK MELAYU
DOI:
https://doi.org/10.22219/jp.v4i2.23105Keywords:
generasi milenial, kearifan lokal, revitalisasiAbstract
Generasi millenial seharusnya mampu mengarungi derasnya arus teknologi dan informasi menjadi penggagas baru (inovator) menyongsong tahun 2030. Dengan bermodalkan kebudayaan Melayu, orang Melayu mampu menjadi generasi millenial yang banyak melakukan inovasi sehingga kebudayaan Melayu mampu menopang kebudayaan Indonesia bahkan dunia pada umumnya. penelitian bertujuan menganalisis sejauh mana generasi milenial orang Melayu merevitalisasi kearifan local (pantun). Dan metode yang digunakan ialah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik penentuan subjek yaitu purposive. Dengan teknik pengumpulan data indepth-interview atau wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan FGD. Temuan hasil yang diperoleh ialah generasi milenial orang Melayu dapat merevitalisasikan pantun sebagai kearifan local atau budaya local melalui tiga aspek yaitu (1) pantun melalui (secondary orality) via sosial media. Artinya generasi millenial orang Melayu yang memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai efektivitas promosi kebudayaan dan Ini berpotensi terhadap kearifan lokal. Muncul akun-akun sosial media seperti : Youtobe, Instagram, Facebook, dan lain-lain. (2) Pantun melalui (manuskrip) via teks. Maksudnya surat-surat pribadi antar keluarga dan kekasih, serta pantun yang dituliskan untuk hiasan pidato. Contohnya Komunitas Seni Rumah Sunting, Komunitas Pena Terbang, Sanggar Latah Tuah, Komunitas Menulis Bengkalis, dan lain sebagainya. (3) Pantun melalui (primer orality) via verbal. Artinya dijadikan tolak ukur pertama dalam menyampaikan pesan-pesan. Peranannya sebagai media fasilitator menyampaikan tunjuk ajar yang sarat pesan moral kepada masyarakat dengan nilai-nilai agama, budaya, dan norma sosial.
Downloads
References
DAFTAR PUSTAKA
Ahadi Sulisusiawan, 2015, Makna Simbolik Pantun Dalam Tradisi Mulang-Mulangkan Pada Masyarakat Melayu Sambas, Jurnal Litera, Vol 14 No 1, April 2015, httpsdoi.org10.21831ltr.v14i1.4413.
Akmal, 2015, Kebudayaan Melayu Riau (Pantun, Syair, Gurindam), Jurnal Risalah, Vol 26 No 4, Desember 2015.
Andi Mustofa, 2020, Pantun : Jejak Tradisi Lisan Bangka Melayu di Prancis, Jurnal Sosial Budaya, Vol 17 No 1, Juni 2020, 56-63.
Dini Wulansari, 2016, Bahasa Pantun Dalam Makna dan Budaya Masyarakat Melayu Bangka : Sebuah Kajian Etnolinguistik, Jurnal Society, Vol VI No 1, Juni 2016.
Ida Bagus Brata, 2016, Kearifan Budaya Lokal Perekat Identitas Bangsa, Jurnal Bakti Saraswati, Vol 5 No 1, Maret 2016.
Ilyas Ismail. 2018, Menggagas Paradigma Baru Dakwah Era Milenial, Jakarta: Prenadamedia Group.
John W. Creswell, 2021, Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran Edisi Keempat, Yogyakarta: Pustaka Pelakar.
M. Zikri Wirguna, dkk, 2017, Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Pantun Melayu Sambas, Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol 6 No 1, Juni 2017.
Muhammad Ikhsan Rizky dan Tumpal Simarmata, 2017, Peran Tradisi Pantun dalam Acara Pesta Perkawinan Pada Masyarakat Melayu di Tanjung Pura, Jurnal Seni dan Budaya, Vol 1 No 1, 2017 : 91-99.
Naomi Diah Budi Setyaningrum, 2018, Budaya Lokal di Era Global, Jurnal Eskpresi Seni, Vol 20 No 2, November 2020.
Rachmat Kriyantono, 2020, Teknik Praktis Riset Komunikasi Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta : Prenadamedia Group.
Reta Luciani dan Elly Malihah, 2020, Analisi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Rumah Limas di Sumatera Selatan, Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development, Vol 1 No 1 Mei 2020.
RumahMillenials.com
Sinta Paramita dan Lydia Irena, 2020, Retorika Digital dan Social Network Analysis Generasi Milenial Tionghoa Melalui Youtube, Jurnal Komunikasi, Vol 12 No 1, Juli 2020, http://dx.doi.org/10.24912/jk.v12i1.7558.
Tengku Winona Emelia, 2015, Disertasi Model Revitalisasi Kearifan Lokal Dalam Tradisi Lisan Berpantun Masyarakat Melayu Labuhan Batu Sumatera Utara, Juni 2015, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Tuti Andriani, 2014, Revitalisasi Naskah Syair : Sebuah Solusi Dalam Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Untuk Mencintai Budaya Lokal, Jurnal Sosial Budaya : Media Komunikasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Budaya, Vol 11 No 1 Januari – Juni 2014, DOI httpdx.doi.org10.24014sb.v11i1.828.
Widyanarto, dkk, 2020, Metode Revitalisasi Koreografi Gubang di Jemaja, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Jurnal Invensi, Vol 5 No 1, Juni 2020, ISSN 2460-0830.
www.kampusmelayu.ac.id (diakses pada 25/11/21 pukul 08.45 Wib)
Yuzar Purnama, 2019, Peranan Wanita Dalam Tradisi Lisan Carita Pantun Nyai Sumur Bandung, Jurnal Patanjala, Vol 11 No 1, Maret 2019, httpsdoi.org10.30959patanjala.v11i1.479.
Zulfan Saam, 2016, Kearifan Lokal Masyarakat Mengelola Lingkungan, Pekanbaru : UR Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal Partisipatoris agree to the following terms:
- For all articles published in the Jurnal partisipatoris, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to the automatic transfer of non-exclusive publishing rights to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).