Pentigraf sebagai inovasi pembelajaran sejarah pada masyarakat di era disrupsi
DOI:
https://doi.org/10.22219/kembara.v6i2.13522Abstract
Berdasarkan temuan yang dipaparkan oleh Christensen, saat ini masyarakat sedang berada pada era disrupsi. Semua bidang sudah mulai terdisrupsi, termasuk pendidikan. Pendidikan sejarah merupakan salah satu bidang yang rentan terdisrupsi apabila tidak dikemas secara inovatif. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan untuk menarik minat masyarakat dalam belajar sejarah adalah melalui cerpen tiga paragraf (pentigraf). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pembelajaran pentigraf sejarah yang dapat diaplikasikan di masyarakat dan mengetahui buku kumpulan pentigraf sejarah yang berhasil diterbitkan oleh Komunitas Roode Burg Soerabaia. Metode penelitian ini adalah penelitian observasi partisipatoris. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pentigraf sejarah yang diterbitkan oleh Komunitas Roode Burg Soerabaia. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga yaitu (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) studi pustaka. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian berupa (1) strategi pembelajaran pentigraf sejarah yang dapat diaplikasikan di masyarakat; (2) buku kumpulan pentigraf sejarah yang berhasil diterbitkan oleh Komunitas Roode Burg Soerabaia dan diseminasikan pada masyarakat. Simpulan penelitian ini adalah wujud strategi dan contoh buku untuk membelajarkan pentigraf pada masyarakat. Oleh karena itu, strategi pembelajaran pentigraf dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran maupun di tengah masyarakat sebagai bentuk inovasi dalam bidang pendidikan.Downloads
References
Andalas, E. F. (2017). Eskapisme realitas dalam dualisme Dunia Alice telaah psikologi sastra film Alice in Wonderland (2010). KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3(2), 185-195. doi: https://doi.org/10.22219/kembara.v3i2.5136
Andarwati, M. (2019). Pembelajaran sejarah kontekstual, kreatif, menyenangkan di kelas dengan “power director” bagi generasi Z. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 2(1), 64-81. doi: http://dx.doi.org/10.17977/um033v2i12019p064
Atencio, M., Tan, Y. S. M., Ho, S., & Ching, C. T. (2015). ‘The strawberry generation… they are too pampered’ Pre-service physical education teachers’ perspectives on outdoor education in Singapore. European Physical Education Review, 21(1), 31-50. doi: https://doi.org/10.1177/1356336X14550939
Atmowiloto, A. (2013). Mengarang itu gampang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Bakti, C. P., & Safitri, N. E. (2017). Peran bimbingan dan konseling untuk menghadapi generasi Z dalam perspektif bimbingan dan konseling perkembangan. Jurnal Konseling Gusjigang, 3(1), 104-113. doi: https://doi.org/10.24176/jkg.v3i1.1602
Burhanudin, J. (2014). The dutch colonial policy on Islam: Reading the intellectual journey of snouck hurgronje. Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies, 52(1), 25-58. doi: https://doi.org/10.14421/ajis.2014.521.25-58
Fachrudin, M. U. (2016). Pengembangan modul sejarah M. Nitisemito dalam pembelajaran sejarah pergerakan nasional indonesia di SMA Negeri 1 Bae Kudus tahun ajaran 2016/2017. (Doctoral Disertation not Publish), Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Faqihuddin, A. (2017). Internalisasi nilai-nilai humanistik religius pada generasi Z dengan “design for change”. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 12(2), 263-284. doi: http://dx.doi.org/10.21043/edukasia.v12i2.2471
Hardiana, Y. (2017). Pembelajaran sejarah Indonesia berbasis peristiwa-peristiwa lokal di Tasikmalaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, 1(1), 41-46. doi: https://doi.org/10.17509/historia.v1i1.7008
Helaluddin, H., Tulak, H., & Rante, S. V. N. (2019). Strategi pembelajaran bahasa bagi generasi Z: Sebuah tinjauan sistematis. Jurnal Pendidikan Edutama, 6(2), 31-46. doi: http://dx.doi.org/10.30734/jpe.v6i2.499
Herwanta, A. (2018). Surga untuk pohon ulin dan cerita-cerita lainnya. Sidoarjo: Penerbit Buku Delima.
Indradi, A. (2018a). Kitab pentigraf penjaja kopi tengah hari. Mojokerto: Temalitera.
Indradi, A. (2018b). Pentigraf sebagai penyambung benang putus dalam pembelajaran sastra. Paper presented at the Proceding Senabasa, Malang
Ishak, S., Omar, A. R. C., Al Bakri, F. M., & Osman, L. H. (2018). Amalan pembelajaran dan kesannya terhadap pembentukan pengetahuan serta kemahiran perniagaan dalam kalangan Generasi Z (Learning practices and effect on the knowledge and skills development among Z generation). Geografia-Malaysian Journal of Society and Space, 14(1), 15-28. doi: https://doi.org/10.17576/geo-2018-1401-02
Kasali, R. (2017). Strawberry generation, anak-anak kita berhak keluar dari perangkap yang bisa membuat mereka rapuh. Bandung: Penerbit Mizan.
Kristiawan, M., & Rahmat, N. (2018). Peningkatan profesionalisme guru melalui inovasi pembelajaran. Jurnal Iqra': Kajian Ilmu Pendidikan, 3(2), 373-390. doi: https://doi.org/10.25217/ji.v3i2.348
Listini, L., & Saraswati, S. (2017). Meningkatkan kemampuan menulis cerpen melalui model pembelajaran sinektik siswa kelas VII SMP Sandika Sukajadi. Jurnal Bindo Sastra, 1(1), 24-27.
doi: https://doi.org/10.32502/jbs.v1i1.664
Lubis, A. H., & Dasopang, M. D. (2020). Pengembangan buku cerita bergambar berbasis augmented reality untuk mengakomodasi generasi Z. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 5(6), 780-791. doi: http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v5i6.13613
Lubis, I. R., & Ikhsan, J. (2015). Pengembangan media pembelajaran kimia berbasis android untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi kognitif peserta didik SMA. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 1(2), 191-201. doi: https://doi.org/10.21831/jipi.v1i2.7504
Maskurin, S. (2019). Inspirasi dari kawasan bersejarah: Mengenalkan jejak peninggalan kolonial di Kota Delta untuk generasi Z. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 2(1), 24-37. doi: http://dx.doi.org/10.17977/um033v2i12019p024
Mujianto, G., & Pangesti, F. (2019). Penerapan model sinektik berbantuan LKPD dalam pembelajaran menulis cerpen kelas IX Mts. Muhammadiyah 1 Malang. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 5(2), 182-194. doi: https://doi.org/10.22219/KEMBARA.Vol5.No2.182-194
Permatasari, E. A. (2014). Implementasi pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 pada pembelajaran sejarah. Indonesian Journal of History Education, 3(1), 11-16. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe/article/view/3884
Pradana, R. J. (2017). Pembelajaran sejarah lokal berbasis re-enactment dalam komunitas penggiat sejarah Roodebrug Soerabaia. Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 11(1), 71-78. Retrieved from: http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/1512/807
Purnomo, A., Ratnawati, N., & Aristin, N. F. (2017). Pengembangan pembelajaran blended learning pada generasi z. Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS, 1(1), 70-76. doi: http://dx.doi.org/10.17977/um022v1i12016p070
Rahayu, W. (2019). Pembelajaran sejarah untuk generasi z. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia, 2(1), 1-7. doi: http://dx.doi.org/10.17977/um033v2i12019p001
Ritzer, G. (2014). McDonaldisasi masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Saputra, A. W., & Meilasari, P. (2020a). Eksistensi komunitas kampung pentigraf sebagai komunitas cyber sastra di Indonesia. Paper presented at the Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (SENASBASA), Malang.
Saputra, A. W., & Meilasari, P. (2020b). Resonansi kampung pentigraf sebagai komunitas sastra 4.0 Indonesia. Jurnal Ilmiah FONEMA: Jurnal Edukasi Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(2), 82-98. doi: http://dx.doi.org/10.25139/fn.v3i2.2785
Saryono, D. (2018). Pembelajaran sastra Indonesia pada era disrupsi. Paper presented at the Konferensi Bahasa dan Sastra III, Malang
Setiawan, A., & Musaffak, M. (2019). Eksistensi mistisisme dalam novel Amba karya Laksmi Pamuntjak KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal), 5(2), 146-156. doi: https://doi.org/10.22219/kembara.v5i2.9672
Sherman, R. R., & Webb, R. B. (2005). Qualitative research in education: Focus and methods. London and New York: UK Routledge Falmer.
Shirazy, H. E. (2008). Bahasa & sastra dalam berbagai perspektif. In A. Efendi (Ed.), Tentang menulis karya sastra: Yang dicintai pembaca, yang menggugah minat baca. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Singh, A. (2014). Challenges and issues of generation Z. IOSR Journal of Business and Management, 16(7), 59-63. Retrieved from: https://pdfs.semanticscholar.org/b109/73a5c6d11f37542adc34455bb0c7fbcbbb9d.pdf
Susiana, S. (2014). Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen dengan Media Videoklip pada Siswa Kelas IX F SMP Neger 2 Kalitidu Bojonegoro. EDU-KATA, 1(2), 111-118. Retrieved from: http://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/kata/article/view/278/111
Tapscott, D., & Barry, B. (2009). Grown up digital: How the net generation is changing your world. London: McGraw-Hill New York.
Tjahjono, T. (2017). Pedagang jambu biji dari Phnom Penh dan cerita-cerita lainnya. Jakarta: Kosa Kata Kita.
Utami, A. (2015). Menulis dan berpikir kreatif. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Wellek, R., Warren, A., & Budianta, M. (1995). Teori kesusastraan (terjemahan). Jakarta: Gramedia.
Yemima, K., & Stefani, S. (2019). Khotbah eksposisi narasi yang kreatif dan kontekstual bagi anak-anak generasi z usia 5-6 tahun. Jurnal Gamaliel: Teologi Praktika, 1(2), 72-85. doi: https://doi.org/10.38052/gamaliel.v1i2.41
Youarti, I. E., & Hidayah, N. (2018). Perilaku phubbing sebagai karakter remaja generasi Z. Jurnal Fokus Konseling, 4(1), 143-152. doi: https://doi.org/10.26638/jfk.553.2099
Yulisna, R. (2016). Kontribusi kemampuan memahami cerpen terhadap keterampilan menulis cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 4 Padang. Jurnal Gramatika, 2(2), 72-83. doi: https://doi.org/10.22202/jg.2016.v2i2.1101Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Ardi Wina Saputra, Priska Meilasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with The KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) agree to the following terms:
Articles are published under the Creative Commons Attribution 3.0 Unported License (CC-BY 3.0).
Under the CC-BY license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) in whole or in part provided that the original work is properly cited. Users (redistributors) of KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya are required to cite the original source, including the author's names, KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) as the initial source of publication, year of publication, volume number and DOI (if available).
Authors may publish the manuscript in any other journal or medium but any such subsequent publication must include a notice that the manuscript was initially published by KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal).
Authors grant KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) the right of first publication. Although authors remain the copyright owner, they grant the journal the irrevocable, nonexclusive rights to publish, reproduce, publicly distribute and display, and transmit their article or portions thereof in any manner.