Subaltern jugun ianfu dalam cerpen Kapotjes dan Batu yang Terapung karya Faisal Oddang: Tinjauan poskolonial Gayatri Spivak
DOI:
https://doi.org/10.22219/kembara.v6i2.13545Keywords:
Hegemoni, Jugun Ianfu, Poskolonial, Spivax, SubalternAbstract
Eksploitasi seksual dan kekerasan fisik yang dilakukan tentara Jepang terhadap perempuan pribumi di era penjajahan tahun 1942-1945 yang direpresentasikan kembali dalam teks-teks sastra pascakolonial, menjadi satu hal yang menarik untuk dikaji. Relevan dengan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mengungkapkan permasalahan perempuan pribumi yang mengalami subaltern karena dipaksa oleh tentara Jepang menjadi jugun ianfu. Sumber data untuk mengungkapkan permasalah tersebut adalah cerpen karya Faisal Oddang berjudul Kapotjes dan Batu yang Terapung. Data dalam penelitian ini adalah satuan kata, frasa, serta kalimat-kalimat dalam bentuk narasi dalam sudut pandang pengarang, maupun dialog antartokoh yang menggambarkan permasalahan subaltern jugun ianfu. Metode penelitian kualitatif dan pendekatan analisis isi digunakan untuk mengungkapkan masalah perempuan pribumi subaltern yang menjadi jugun ianfu dalam cerpen Kapotjes dan batu Yang Terapung dilakukan melalui telaah penokohan jugun ianfu bernama Suriani atau Hana. Telaah terhadap penokohan Suriani meliputi gambaran fisik, psikis, tindakan, kepribadian, dan relasi dominasi superior tokoh lain terhadap Suriani yang tergambar dalam teks dialog dan monolog cerpen. Tahapan analisis isi yang diterapkan adalah metode analisis hermeneutika, sesuai dengan pandangan Krippendoff. Hasil penelitian menunjukkan subalternisasi terhadap jugun ianfu dalam cerpen Kapotjes dan Batu yang Terapung terjadi karena dominasi kekuasaan tentara Jepang yang diwujudkan dalam (1) tindakan pelecehan fisik, (2) perkosaan, (3) eksploitasi dan perdagangan seksual, (4) penggantian identitas, (5) paksaan menghormati lagu kebangsaan Jepang, serta (6) penghilangan hak-hak kebebasan perempuan yang dipaksa menjadi jugun ianfu. Dominasi tersebut berdampak pada kerusakan fisik serta trauma psikis yang bermuara pada upaya perlawanan.Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Iswadi Bahardur
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with The KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) agree to the following terms:
Articles are published under the Creative Commons Attribution 3.0 Unported License (CC-BY 3.0).
Under the CC-BY license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) in whole or in part provided that the original work is properly cited. Users (redistributors) of KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya are required to cite the original source, including the author's names, KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) as the initial source of publication, year of publication, volume number and DOI (if available).
Authors may publish the manuscript in any other journal or medium but any such subsequent publication must include a notice that the manuscript was initially published by KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal).
Authors grant KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) the right of first publication. Although authors remain the copyright owner, they grant the journal the irrevocable, nonexclusive rights to publish, reproduce, publicly distribute and display, and transmit their article or portions thereof in any manner.