Karakteristik bahasa suluk dan janturan dalam pagelaran wayang purwa Jawa Timuran lakon Resa Saputra oleh Ki Dalang Bambang Sugia
DOI:
https://doi.org/10.22219/kembara.v7i2.15978Keywords:
Diksi, Implikatur, Variasi bahasa, Wayang Jawa TimuranAbstract
Pagelaran wayang menjadi salah satu hal yang sangat dinantikan oleh sebagian masyarakat Jawa. Setiap pagelaran wayang digelar selalu menggunakan gaya bahasa yang memiliki karakteristik tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengaji karakteristik bahasa suluk dan janturan Ki Bambang Sugia ditinjau dari aspek sosiopragmatiknya, sebab aspek bahasa sebagai media ekspresi seninya begitu variatif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa tuturan dalang yang berupa kata-kata, frasa, dan kalimat. Sumber data penelitian ini berupa rekaman pertunjukan wayang purwa oleh Ki Bambang Sugia. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan catat. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dihasilkan simpulan sebagai berikut: Bentuk Register bahasa suluk dalam pertunjukan wayang purwa lakon Resa Saputra oleh Ki Bambang Sugia terbagi menjadi 6 (enam) bagian. Bentuk register pada bahasa janturan terbagi menjadi 3 (tiga). Bentuk dan fungsi diksi/ungkapan dalam bahasa suluk dan janturan dalam pertunjukan wayang purwa lakon Resa Saputra oleh Ki Bambang Sugia yaitu berupa kata denotasi, konotasi, kata khusus, kata umum, kata konkret, dan kata abstrak. Makna implikatur dalam bahasa suluk dalam pertunjukan wayang purwa lakon Resa Saputra oleh Ki Bambang Sugia di antaranya yaitu informasi, sindiran, perintah, ajakan, dan permohonan. Sedangkan bahasa janturan memiliki empat makna implikatur, di antaranya informasi, sindiran, protes, dan apresiasi.
Downloads
References
Anggoro, B. (2018). Wayang dan seni pertunjukan: Kajian Sejarah perkembangan seni wayang di tanah jawa sebagai seni pertunjukan dan dakwah. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2), 257-268. http://dx.doi.org/10.30829/j.v2i2.1679
Arisyanto, P., Cahyono, A., & Hartono, H. (2017). Wayang kulit wong lakon menjunjung langit mencium bumi: Kajian teks pertunjukan. Catharsis, 6(1), 74-81. 10.15294/catharsis.V6I1.17034
Baryadi, I. Praptomo. 2012. Dasar-dasar analisis wacana dalam ilmu bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.
Basir, U. P. M. (2009). Konstelasi bahasa Jawa modern dalam pagelaran wayang kulit purwa (kajian sosiolinguistik). Diksi, 16(1), 43-54. Retrieved from https://journal.uny.ac.id/index.php/diksi/article/viewFile/6567/5627
Basir, U. P. M. (2013). Konstelasi bahasa Jawa pada pagelaran wayang purwa Ki Enthus Susmono: Sebuah refleksi cocial culture masyarakat Jawa masa kini. (Disertasi Tidak Diterbitkan). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Basir, U. P. M. (2013). Pemetaan cengkok wayang Jawa Timuran sebagai upaya melestarikan seni tradisional. Laporan Penelitian (Tidak Diterbitkan). Surabaya: LPPM Unesa
Basir, U. P., & Ro’Ifah, A. (2018). Kinesics and symbol language: Sociolinguistics study model in multilingual approach context. American International Journal of Social Science, 7(3), 30-39.
Fajrie, N. (2013). Media pertunjukan wayang untuk menumbuhkan karakter anak bangsa. Prosiding Pendidikan Profesi dan Karakter Bangsa dalam Pembelajaran Bahasa & Sastra, 218-233. Retrieved from http://eprints.umk.ac.id/1698/10/artikel_media_pertunjukan_wayang_review..pdf
Febrianto, D., & Anggraini, P. (2019). Representasi pewayangan modern: Kajian antropologi sastra dalam novel Rahvayana Aku Lala Padamu karya Sujiwo Tejo. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 8(1), 12-25. Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/229283988.pdf
Hadiprayitno, K. (2011). Strukturalisme dan estetika sulukan wayang kulit purwa pewayangan gaya Yogyakarta. (Disertasi Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Institut Seni Indonesia.
Hadiwijaya, M., & Amalyasari, M. R. (2019). Implementasi prinsip kerja sama mahasiswa multikultural di Kota Malang. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal), 5(2), 219-230. https://doi.org/10.22219/kembara.v5i2.9574
Herlyana, E. (2013). Pagelaran wayang purwa sebagai media penanaman nilai religius Islam pada masyarakat Jawa. THAQAFIYYAT: Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam, 14(1), 128-144. Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/228604374.pdf
Hidajat, R. (2009). Bentuk simbolis estetika jawa pada pertunjukan wayang purwa. Gelar: Jurnal Seni Budaya, 7(2), 176-191. https://doi.org/10.33153/glr.v7i2.1289
Hidajat, R. (2018). Adaptasi seni pertunjukan wayang topeng Malang terhadap perubahan sosial di desa kedungmanga kabupaten malang jawa timur indonesia. In Prosiding Seminar Antar Bangsa: Seni Budaya dan Desain–STANSA. Retrieved from http://seminarsedesa.um.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/2-adaptasi-seni-pertunjukan-wayang-topeng-malang.pdf
Keraf, Gorys. 2008. Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Krishna, I. B. W., & Suadnyana, I. B. P. E. (2020). Wayang kulit bali sebagai media komunikasi. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 2(2-3), 164-171. Retrieved from http://jayapanguspress.penerbit.org/index.php/ganaya/article/view/399
Lestari, W., & Wulansari, S. (2018). Pertunjukan wayang interaktif sebagai sarana promosi kesehatan remaja tentang rokok, narkoba dan pergaulan bebas. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 21(2), 125-132. https://doi.org/10.22435/hsr.v21i2.262
Miles, B. M., & Huberman, M. (1992). Analisis data kualitatif buku sumber tentang metode-metode baru. California: SAGE Publications.
Moleong, L. J. (2000). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhid, A. (2011). Tingkat tutur bahasa Jawa masyarakat Samin Desa Klopoduwur Kabupaten Blora. Majalah Ilmiah INFORMATIKA, 2(1), 123-134.
Mujianto, G. (2015). Tindak tutur guru dalam pembelajaran menulis dengan komposisi terarah berdasarkan tingkat kognisi siswa. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(2), 173–197. https://doi.org/10.22219/kembara.v1i2.2614
Mukaddas, A. B. (2021). Unsur-unsur seni rupa dalam pertunjukan wayang kulit purwa. BALOLIPA: Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 1(1), 1-9.
Nurgiyantoro, B. (2011). Wayang dan pengembangan karakter bangsa. Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1), 18-34. https://doi.org/10.21831/jpk.v1i1.1314
Paneli, D. W. W. (2017). Transformasi pertunjukan wayang orang komunitas graha seni mustika yuastina Surabaya. JADECS (Jurnal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies), 2(2), 74-97. http://dx.doi.org/10.17977/um037v2i22017p74-97
Prihatini, A. (2019). Semantic network of the word association in the field of law. Litera, 18(3), 430-446. 10.21831/ltr.v18i3.26513
Purwanto, E., & Yuliana, M. E. (2016). Penerapan animasi pertunjukan wayang sebagai media pendidikan budi perkerti dan memperkenalkan budaya bangsa kepada anak usia dini. Jurnal Sainstech, 1(6), 21-31.
Rachmadian, A. (2016). Pengaruh masuknya budaya asing terhadap pelestarian kebudayaan tari tradisional wayang topeng malangan di Malang Raya, Jawa Timur. Jurnal Pariwisata Pesona, 1(2), 6-21. https://doi.org/10.26905/jpp.v1i2.516
Riyanto, B. (2011). Wayang purwa dan tantangan teknologi media baru. Nirmana, 13(1), 5-11. https://doi.org/10.9744/nirmana.13.1.5-11
Sabunga, B. (2016). Nilai-nilai karakter dalam pertunjukan wayang golek purwa. Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Umum, 14(1), 1-13. Retrieved from https://ejournal.upi.edu/index.php/SosioReligi/article/view/5558
Saleh, A., & Rizkawati, N. (2009). Efektivitas komunikasi masyarakat dalam memanfaatkan pertunjukan wayang purwa di era globalisasi (Kasus: Desa Bedoyo, Gunung Kidul, Yogyakarta). Jurnal KMP (Jurnal Komunikasi Pembangunan), 7(1), 37-48. https://doi.org/10.46937/720095680
Setiawan, E. (2017). Makna filosofi wayang purwa dalam lakon Dewa Ruci. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 5(2), 399-418. https://doi.org/10.21274/kontem.2017.5.2.399-418
Setiawan, A. & Musaffak, M. (2019). Eksistensi mistisisme dalam novel Amba karya Laksmi Pamuntjak. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-journal), 5(2), 146-156. https://doi.org/10.22219/kembara.vol5.no2.146-156
Subroto, D. E. (2013). Kajian stilistika teks bahasa pedalangan wayang purwa gaya Surakarta. Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya, 41(2), 143-158. Retrieved from http://journal2.um.ac.id/index.php/jbs/article/view/105
Sudjiman, P. 1993. Bunga rampai stilistika. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Sugiarti, Andalas, E. F., & Setiawan, A. (2020). Desain penelitian kualitatif sastra. Malang: UMM Press.
Sulaksono, D. (2013). Filosofi pertunjukan Wayang purwa. IBDA: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 11(2), 238-246.
Sunardi, S., & Murtana, I. N. (2018). Garap pertunjukan wayang kulit Jawa Timuran. Acintya Jurnal Penelitian Seni Budaya, 10(2), 149-158. https://doi.org/10.33153/acy.v10i2.2278
Sudikan, S. Y. (2000). Pergelaran wayang krucil di Desa Janjang Kecamatan Jiken Kabupaten Blora Era 1990-an: Kajian hegemoni negara di tingkat lokal melalui kesenian rakyat. (Disertasi Tidak Diterbitkan) Surabaya: Program Pascasarjana Universitas Airlangga.
Suryadi, M. (2013). Penggunaan tingkat tutur bahasa jawa ngoko dan krama pada ranah keluarga dan masyarakat di Kota Semarang dan Kota Pekalongan (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)). https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/45295
Susilo, Y. (2017). Struktur pertunjukan wayang kulit gaya Jawa Timuran Gagrag Lamongan Lakon Sang Hyang Dewandaru Dalang Ki Kasiran. PADMA, 11(1), 113-122.
Suwanto, Y., & Kurniawan, B. (2017). Pelestarian seni pertunjukan wayang potehi di Jawa Timur. Century: Journal of Chinese Language, Literature and Culture, 5(1), 18-27. https://doi.org/10.9744/century.5.1.18-27
Suwarno, B., Haryono, T., Soedarsono, R. M., & Soetarno, S. (2014). Kajian bentuk dan fungsi wanda wayang kulit purwa gaya Surakarta, kaitannya dengan pertunjukan. Gelar: Jurnal Seni Budaya, 12(1), 1-10. https://doi.org/10.33153/glr.v12i1.1487
Trahutami, S. I. (2016). Pemilihan tingkat tutur bahasa Jawa pada masyarakat Desa Klapaduwur Blora. Culture, 3(1), 92-114.
Wilian, S. (2006). Tingkat tutur dalam bahasa Sasak dan bahasa Jawa. Wacana, 8(1), 32-53.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with The KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) agree to the following terms:
Articles are published under the Creative Commons Attribution 3.0 Unported License (CC-BY 3.0).
Under the CC-BY license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) in whole or in part provided that the original work is properly cited. Users (redistributors) of KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya are required to cite the original source, including the author's names, KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) as the initial source of publication, year of publication, volume number and DOI (if available).
Authors may publish the manuscript in any other journal or medium but any such subsequent publication must include a notice that the manuscript was initially published by KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal).
Authors grant KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) the right of first publication. Although authors remain the copyright owner, they grant the journal the irrevocable, nonexclusive rights to publish, reproduce, publicly distribute and display, and transmit their article or portions thereof in any manner.