Representasi maskulinitas laki-laki dalam cerita rakyat nusantara
DOI:
https://doi.org/10.22219/kembara.v8i1.18245Keywords:
Representasi, Maskulinitas, Gender, Cerita Rakyat NusantaraAbstract
Nusantara memiliki ratusan cerita rakyat yang tersebar dalam beragam etnis. Berbagai cerita rakyat tersebut diwariskan antargenerasi sebagai bentuk kekayaan budaya masyarakat. Meskipun begitu, cerita rakyat sebagai hasil konstruksi manusia mengandung nilai-nilai dan pandangan dunia yang dianggap ideal oleh masyarakat pemilik cerita. Hal ini salah satunya berkaitan dengan konstruksi maskulinitas. Penelitian ini berupaya mengetahui bagaimana representasi maskulinitas dalam Cerita Rakyat Nusantara. Penelitian ini bersifat tekstual dengan metode close reading. Teori yang digunakan untuk membentuk interpretasi adalah teori representasi Stuart Hall. Penelitian ini juga menggunakan konsep tujuh area maskulinitas milik Janet Saltzman Chafetz. Objek dari penelitian ini adalah 233 tokoh laki-laki dari 33 cerita rakyat yang dipilih secara purposive pada website ceritarakyatnusantara.com. Teknik Analisis data yang digunakan merupakan model analisis Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tujuh area maskulinitas Janet Saltzman Chafetz terepresentasikan di dalam Cerita Rakyat Nusantara. Maskulinitas di dalam Cerita Rakyat Nusantara direpresentasikan memiliki fisik yang kuat, gagah, dan tampan. Berkaitan dengan konsep maskulinitas fungsional, mayoritas direpresentasikan memiliki fungsional yang positif seperti penolong, bertanggung jawab, dan berperan sebagai tulang punggung keluarga. Konsep maskulinitas pada tokoh laki-laki berkaitan dengan agresi seksual secara jumlah direpresentasikan secara berimbang. Konsep maskulinitas emosi mayoritas merepresentasikan tokoh laki-laki sebagai tokoh yang pemarah. Konsep maskulinitas intelektual, mayoritas tokoh laki-laki direpresentasikan sebagai suatu hal yang positif seperti cerdik, cerdas, dan sakti. Tiga representasi maskulinitas interpersonal yang paling menonjol adalah bijaksana, baik hati, dan rendah hati. Terakhir, pada konsep maskulinitas karakter personal lainnya tergambarkan secara berimbang dari segi sifat positif dan negatifnya.
Downloads
References
Albury, K., & Crawford, K. (2012). Studies Sexting, consent and young people ’s ethics: Beyond Megan’s Story. Continuum: Journal of Media & Cultural Studies, 3(September 2013), 37–41. https://doi.org/10.1080/10304312.2012.665840
Amaliah, R. R. (2021). Perempuan sebagai tulang punggung rumah tangga (Studi pemikiran Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA). UIN SMH Banten. Retrieved from http://repository.uinbanten.ac.id/6579/
Andalas, E. F. (2015). Mitos-mitos Kabupaten Malang: Cara orang Jawa dalam menjelaskan dunianya. Puitika, 11(2), 150–162. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/323113958_Mitos-Mitos_Kabupaten_Malang_Cara_Orang_Jawa_dalam_Menjelaskan_Dunianya
Andalas, E. F. (2017). Reimajinasi kebenaran kajian sastra dan budaya dalam perspektif cultural studies. In E. F. Andalas & H. B. Qur’ani (Eds.), Narasi Katulistiwa: Sehimpun Telaah Kritis Atas Kepingan-Kepingan Kisah Manusia dalam Drama Indonesia (pp. i–xi). Malang: Kota Tua.
Andalas, E. F. (2018). Cerita rakyat dan tradisi masyarakat agraris nusantara: Mitos Dewi Sri (Jawa) dan Legenda Putri Mandalika (Sasak). In P. Karyanto (Ed.), Kisah-Kisah Perempuan dan Cerita Rakyat Nusantara (pp. 1–12). Surabaya: Kajian Sastra dan Budaya Universitas Airlangga.
Andalas, E. F., & Qur’ani, H. B. (2019). Masculine domination: Gender construction in Indonesian folk literature. In Proceedings of the 1st Seminar and Workshop on Research Design, for Education, Social Science, Arts, and Humanities, SEWORD FRESSH 2019 (pp. 1–7). Surakarta: European Union Digital Library. https://doi.org/10.4108/eai.27-4-2019.2286838
Apriliandra, S., & Krisnani, H. (2021). Perilaku diskriminatif pada perempuan akibat kuatnya budaya patriarki di Indonesia ditinjau dari perspektif konflik. Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 3(1), 1-13. https://doi.org/10.24198/jkrk.v3i1.31968
Ariani, I. (2016). Feminisme dalam pergelaran wayang kulit purwa tokoh Dewi Shinta, Dewi Kunti, Dewi Srikandi. Jurnal Filsafat, 26(2), 272–290. https://doi.org/10.22146/jf.12786
Bussey, K., & Bandura, A. (1992). Self-regulatory mechanisms governing gender development. Society for Research in Child Development, 63(5), 1236–1250. https://doi.org/10.1111/j.1467-8624.1992.tb01692.x
Chafetz, J. S. (2006). Sociology of Gender. Houston: Springer Science+Business Media, LLC.
Fadilah, S. (2018). Kesetaraan gender: Fenomena pergeseran peran ekonomi wanita dari tulang rusuk menjadi tulang punggung. Urnal Gender dan Anak, 1(1), 18–26. https://doi.org/10.29313/.v1i1.3732
Faidah, C. N. (2018). Dekonstruksi sastra anak: Mengubah paradigma kekerasan dan seksualitas pada karya sastra anak Indonesia. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 2(1), 126–139. https://doi.org/10.24176/kredo.v2i1.2458
García-gómez, A. (2017). Teen girls and sexual agency: Exploring the intrapersonal and intergroup dimensions of sexting. Sage Journal, 39(3), 391–407. https://doi.org/10.1177/0163443716683789
Gusal, L. O. (2015). Nilai-nilai pendidikan dalam cerita rakyat Sulawesi Tenggara Karya La Ode Sidu. Humanika, 3(15), 1-18.
Hall, S. (2003). Representation: Cultural representations and signifying practices. London: SAGE Publications Ltd.
Hanni, K. (2015). Mother’s Bed: Gender representation in children’s literature. Senior Theses and Capstone Projects. 25. Retrieved from https://scholar.dominican.edu/senior-theses/25?utm_source=scholar.dominican.edu%2Fsenior-theses%2F25&utm_medium=PDF&utm_campaign=PDFCoverPages
Hosseinpour, N., & Afghari, A. (2016). Gender representation in persian folktales for children. Theory and Practice in Language Studies, 6(1), 111-124. https://doi.org/10.17507/tpls.0601.15
Irma, A., & Hasanah, D. (2017). Menyoroti budaya patriarki di Indonesia. Share Social Work Journal, 7(1), 45-57. https://doi.org/https://doi.org/10.24198/share.v7i1.13820
Iswara, T. W. (2019). Tubuh perempuan pada cerita rakyat Jawa Timuran: Jaka Tarub dan Ande-Ande Lumut. PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan, 19(1), 7–16. https://doi.org/10.30996/parafrase.v19i1.1966
Juansah, D. E., Mawadah, A. H., & Devi, A. A. K. (2021). Rekonstruksi cerita rakyat pulau Jawa berdasarkan perspektif kesetaraan gender. JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 6(1), 39–44. https://doi.org/10.26737/jp-bsi.v6i1.2053
Julianto, Y. B. S., Fanani;, F., & Nurwahyu, E. (2013). Bias gender dalam cerita rakyat (Analisis naratif pada folklore Eropa, Cinderela dengan cerita rakyat Indonesia, Bawang Merah Bawang Putih). The Messenger, 5(2), 1–13. http://dx.doi.org/10.26623/themessenger.v5i2.145
Lestari, F. (2015). Seks, gender dan konstruksi sosial. Jurnal Perempuan, Lingkar Studi Advokasi Hukum. jurnalperempuan.org. Retrieved from http://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/category/all/10
McCabe, J., Fairchild, E., Grauerholz, L., Pescosolido, B. A., & Tope, D. (2011). Gender in twentieth-century children’s books: Patterns of disparity in titles and central characters. Gender & Society, 25(2), 197–226. https://doi.org/https://doi.org/10.1177%2F0891243211398358
McDonald, S. M. (2010). Sex bias in the representation of male and female characters in children’s picture books. The Journal of Genetic Psychology, 150(4), 389–401. https://doi.org/10.1080/00221325.1989.9914605
Miles, B. M., & Huberman, M. (1992). Analisis data kualitatif buku sumber tentang metode-metode baru. Jakarta: UIP.
Moleong, L. J. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nurmila, N. (2015). Pengaruh budaya patriarki terhadap pemahaman agama dan pembentukan budaya. KARSA: Jurnal Sosial dan Budaya Keislaman, 23(1), 1–16. https://doi.org/https://doi.org/10.19105/karsa.v23i1.606
Pamungkas, S. (2019). Kritik struktur budaya patriarki dari point of view feminis Ratna Indraswari Ibrahim dalam tokoh Drupadi di Cerpen Baju. Jurnal Seni Nasional Cikini, 5(2), 50-59. https://doi.org/10.52969/jsnc.v5i2.81
Paynter, K. C. (2011). Gender stereotypes and representation of female characters in children’s picture Books. Dr Diss Proj [Internet]. Retrieved from http://digitalcommons.liberty.edu/doctoral/464
Perwitasari, M. E., & Hendariningrum, R. (2014). Analisis wacana kritis feodalisme dan diskriminasi perempuan Jawa dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer. Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(3), 212–227. Retrieved from http://www.jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/viewFile/25/26
Peterson, S. B., & Lach, M. A. (1990). Gender stereotypes in children’s books: Their prevalence and influence on cognitive and affective development. Gender and Education, 2(2), 185–197. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/0954025900020204
Putra, A. (2018). Citra perempuan dalam cerita rakyat Waindho-Indhodhiyu pada masyarakat Wakatobi. ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya, 7(1), 20–29. Retrieved from http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/etnoreflika/article/view/518
Ramdhaniar, S., & Artiawati, A. (2020). Bertahan menembus tantangan kehidupan: Studi kasus pada perempuan pencari nafkah utama. Ristekdikti: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 5(2), 203–210. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31604/ristekdik.2020.v5i2.203-210
Rokhimah, S. (2015). Patriarkhisme dan ketidakadilan gender. MUWAZAH: Jurnal Kajian Gender, 6(1), 132–145. Retrieved from http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah/article/view/440
Sari, R. W. (2015). Cerita rakyat Timun Emas: Gambaran runtuhnya ideologi patriarkal. Gramatika STKIP PGRI Sumatera Barat, 1(1), 72–88. https://doi.org/10.22202/jg.2015.v1i1.1158
Satrio Haryanto, T. K. P. (2020). Pop-up book illustration art as expressive and artistic communication media. Proceedings of the 3rd International Conference on Arts and Design Education (ICADE 2020) Pop-Up, 519.
Setiawan, E. (2019). Studi pemikiran fatima mernissi tentang kesetaraan gender. Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak, 14(2), 221-244. Retrieved from http://www.ejournal.iainpurwokerto.ac.id/index.php/yinyang/article/view/3224
Soetikno, N., & Verauli, R. (2017). Pengaruh mendongeng terhadap kemampuan adaptif anak keterbelakangan mental. Eduhuamniora, 9(2), 84–92. https://doi.org/https://doi.org/10.17509/eh.v9i2.7033
Sofiani, I. K., Sumarni, T., & Mufaro’ah. (2020). Bias gender dalam pola asuh orang tua pada anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 766–777. https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.300
Sugiarti, Andalas, E. F., & Setiawan, A. (2020). Desain penelitian kualitatif sastra. Malang: UMM Press.
Sugiarti, S., Andalas, E. F., & Bhakti, A. D. P. (2022). Trends and patterns of gender research in Indonesian folktales: Implications for primary education. AMCA Journal of Education and Behavioral Change, 2(1), 1–16. https://doi.org/https://doi.org/10.51773/ajeb.v2i1.104
Taylor, F. (2003). Content analysis and gender stereotypes in children’s books. Teaching Sociology, 31(3), 300–311. https://doi.org/10.2307/3211327
Tsai, M.-J., Wu, A.-H., & Chen, Y.-P. (2019). Static and dynamic seductive illustration effects on text-and-graphic learning processes, perceptions and outcomes: Evidence from eye-tracking. Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 179–189. https://doi.org/10.1002/acp.3514
Wanti, K. (2014). Representasi kebudayaan masyarakat Suku Lio dalam novel Ata Mai. Jurnal NOSI, 2(7), 654–667.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with The KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) agree to the following terms:
Articles are published under the Creative Commons Attribution 3.0 Unported License (CC-BY 3.0).
Under the CC-BY license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) in whole or in part provided that the original work is properly cited. Users (redistributors) of KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya are required to cite the original source, including the author's names, KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) as the initial source of publication, year of publication, volume number and DOI (if available).
Authors may publish the manuscript in any other journal or medium but any such subsequent publication must include a notice that the manuscript was initially published by KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal).
Authors grant KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) the right of first publication. Although authors remain the copyright owner, they grant the journal the irrevocable, nonexclusive rights to publish, reproduce, publicly distribute and display, and transmit their article or portions thereof in any manner.