Konstruksi makna tempat dalam artikel ilmiah berbahasa Indonesia bidang antropologi
DOI:
https://doi.org/10.22219/kembara.v8i1.18396Keywords:
Linguistik sistemik fungsional, Tempat, Sirkumstan, Artikel ilmiahAbstract
Tempat biasanya dipahami sebagai lokasi spasial di dunia fisik. Namun, dalam berbahasa, fenomena abstrak juga dapat dikonstruksi sebagai tempat. Beberapa studi telah memetakan kategori makna tempat dan konstruksinya dalam struktur leksikogramatikal bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah konsep tersebut dapat diterapkan untuk mengategorikan makna tempat dalam bahasa Indonesia, bagaimana konstruksi leksikogramatikalnya, serta bagaimana makna tempat bekerja dalam teks ilmiah yang memiliki tingkat abstraksi tinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian campuran, dengan menggunakan teori linguistik sistemik fungsional (LSF). Kajian dilakukan pada korpus lima artikel ilmiah berbahasa Indonesia pada jurnal nasional terakreditasi bidang antropologi. Temuan penelitian ini adalah rekategorisasi makna tempat dari yang telah ditawarkan pada studi terdahulu, yakni dengan mengklasifikasikan profesi sebagai tempat yang berhubungan dengan sosial-budaya dan tempat metereologis dikembangkan menjadi tempat metereologis-geologis. Sebagian besar makna tempat mengambil posisi Sirkumstan dalam klausa tunggal, pewatas nomina yang berfungsi sebagai Penjenis maupun Penegas, juga Partisipan dalam klausa relasional. Dalam wacana artikel ilmiah bidang antropologi, makna tempat berfungsi dalam penetapan konteks tempat dari penelitian, juga kategorisasi atau taksonomi fenomena yang diteliti. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam bahasa Indonesia makna tempat dapat dibentuk dari makna lain selain tempat, memiliki realisasi leksikogramatikal yang beragam, dan berfungsi secara tekstual dalam artikel ilmiah.
Downloads
References
Afifi, N. (2021). Exploring the use of grammatical metaphor in Indonesian EFL learners’ academic writing. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 10(3), 10-24. https://doi.org/10.17509/ijal.v10i3.31759
Ayomi, P. N. (2018). Proses relasional dan konstruksinya dalam klausa bahasa Indonesia. In Struktural Seminar’ Universitas Dian Nuswantoro (pp. 114–124).
Ayomi, P. N. (2021a). Metafora gramatikal pada artikel ilmiah berbahasa Indonesia: Perspektif linguistik fungsional sistemis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Ayomi, P. N. (2021b). Positivisme dan paradigma struktural-fungsional dalam linguistik sistemik fungsional. Diglossia: Jurnal Kajian Ilmiah Kebahasaan dan Kesusastraan, 12(2), 109–128.
Ayomi, P. N., & Candra, K. D. P. (2016). Genre dalam buku teks pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di sekolah dasar: Pendekatan linguistik fungsional sistemik. In International Seminar PRASASTI III: Current Research in Linguistics (pp. 614–619). Surakarta: Doctoral Linguistics Program of Postgraduate Universitas Sebelas Maret. https://doi.org/https://doi.org/10.20961/pras.v0i0.1626
Ayomi, P. N., Dreyfus, S., Hadi, S., & Sutrisno, A. (2020). The research is conducted…’: An exploration of a grammatical metaphor syndrome in Indonesian research articles. Lingua Cultura, 14(1), 69-78. https://doi.org/10.21512/lc.v14i1.6342
Brown, P. (2015). Space, linguistic expression of. In International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences (pp. 89–93). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-097086-8.57017-2
Chen, S.-K. (2016). Circumstantiation of projection: Functional syntax of Angle in English and Chinese. Ampersand, 3, 71–82. https://doi.org/10.1016/j.amper.2016.05.002
Creswell, J. W. (2013). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (Fourth Edi). Los Angeles: Sage Publication.
Dreyfus, S., & Bennett, I. (2017). Circumstantiation: taking a broader look at circumstantial meanings. Functional Linguistics, 4(1), 1-31. https://doi.org/10.1186/s40554-016-0036-y
Dreyfus, S., & Hao, J. (2020). A multi-stratal perspective on circumstantial meaning. Journal of World Languages, 6(1–2), 27–45. https://doi.org/10.1080/21698252.2020.1720159
Dreyfus, S., & Jones, P. (2011). Mapping place: Further delicacy in circumstantiation. In F. Yan (Ed.), In Explorations in the Theory and Application of Systemic Functional Linguistics (pp. 70–94). Beijing: Higher Education Press of China.
Fahmi, R. T., Meiji, N. H. P., & Hadi, N. (2021). Dinamika pekerja muda outsourcing: Kegembiraan dan kerentanan menuju risiko masa depan. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 23(1), 37-46. https://doi.org/10.25077/jantro.v23.n1.p37-46.2021
Gottwald, J. M., Elsner, B., & Pollatos, O. (2015). Good is up—spatial metaphors in action observation. Frontiers in Psychology, 6. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2015.01605
Gozli, D. G., Lockwood, P., Chasteen, A. L., & Pratt, J. (2018). Spatial metaphors in thinking about other people. Visual Cognition, 26(5), 313–333. https://doi.org/10.1080/13506285.2018.1445153
Halliday, M. A. K., & Matthiessen, C. M. I. (2014). An introduction to functional grammar (4th ed.). London: Edward Arnold.
Hao, J. (2015). Construing biology: An ideational perspective. Sydney: University of Sydney.
Hao, J. (2018). Reconsidering “cause inside the clause” in scientific discourse – from a discourse semantic perspective in systemic functional linguistics. Text & Talk, 38(5), 525–550. https://doi.org/10.1515/text-2018-0013
Hao, J. (2020). Nominalisations in scientific English. Functions of Language, 27(2), 143–173. https://doi.org/10.1075/fol.16055.hao
Imre, A. (2012). Space in cognitive linguistics. Acta Universitatis Sapientiae, Philologica, 4(2), 247–260.
Indirasari, D. T. (2019). Metafora waktu dan penalaran temporal dalam perspektif budaya waktu. Buletin Psikologi, 27(2), 173-186. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.44124
Irene, C. (2021). Hidup dalam transit: Representasi diri digital pengungsi muda oromo di instagram terhadap rekonstruksi “refugeeness” dalam interaksi antara pengungsi dan audiens. Antropologi Indonesia, 42(1). https://doi.org/10.7454/ai.v42i1.12997
Kashyap, A. K., & Matthiessen, C. M. I. M. (2017). Figure and ground in the construal of motion: a registerial perspective. Word, 63(1), 62–91. https://doi.org/10.1080/00437956.2016.1275359
Koller, V., & Davidson, P. (2008). Social exclusion as conceptual and grammatical metaphor: a cross-genre study of British policy-making. Discourse & Society. Sage Publication, 19(3), 307–331. Retrieved from https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0957926508088963
Liardét, C. L. (2015). Academic literacy and grammatical metaphor: Mapping development. TESOL International Journal, 10(29–46).
Liardèt, C. L. (2016). Nominalization and grammatical metaphor: elaborating the theory. English for Specific Purposes, 44, 16–29. https://doi.org/10.1016/j.esp.2016.04.004
Martin, J. R. (2020). Ideational semiosis: A tri-stratal perspective on grammatical metaphor. DELTA: Documentação de Estudos Em Lingüística Teórica e Aplicada, 36(3), 123-137. https://doi.org/10.1590/1678-460x2020360304
Martin, J. R., & Rose, D. (2007). Working with discourse. London: Continuum.
Matthiessen, C. M. I. M., & Kashyap, A. K. (2014). The construal of space in different registers: an exploratory study. Language Sciences, 45, 1–27. https://doi.org/10.1016/j.langsci.2014.04.001
Moore, K. E. (2017). Elaborating time in space: the structure and function of space–motion metaphors of time. Language and Cognition, 9(2), 191–253. https://doi.org/10.1017/langcog.2016.6
Muhammad, H. (2021). Kearifan lokal masyarakat Kabupaten Madiun dalam menyikapi pandemi covid-19. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 23(1), 28–36.
Muhtadin, M. (2017). Struktur retorika dan fitur linguistik bagian pendahuluan artikel jurnal penelitian berbahasa indonesia bidang ilmu hukum. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-journal), 3(2), 223–269. https://doi.org/10.22219/kembara.v3i2.4981
Nurish, A. (2021). Resiliensi komunitas agama baha’i di masa pandemi dalam perspektif antropologi. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 23(1), 91–104. https://doi.org/10.14203/jmb.v23i1.1270
Setiawan, A., & Qur’ani, H. B. (2017). Nilai karakter cinta lingkungan melalui karakterisasi tokoh pada novel Dari Rahim Ombak karya Tison Sahabuddin Bungin. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-journal), 3(2). 123-134. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/kembara.v3i2.5161
Sudaryanto. (2015). Metode dan aneka teknik analisis bahasa: Pengantar penelitian wahana kebudayaan secara linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sugiarti, S. (2019). Representasi konsep ruang dan waktu dalam novel glonggong karya Junaedi Setiyono perspektif ekologi budaya. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 5(2), 262-273. https://doi.org/10.22219/kembara.v5i2.9615
Syawbriyanti, F. (2021). Ideologi bahasa dan diskursus identitas dalam permainan roleplay bilingual di twitter. Antropologi Indonesia, 42(1), 1-15. https://doi.org/10.7454/ai.v42i1.12417
Wu, Q., Kidd, E., & Goodhew, S. C. (2019). The spatial mapping of concepts in English and Mandarin. Journal of Cognitive Psychology, 31(7), 703–724. https://doi.org/10.1080/20445911.2019.1663354
Xuan, W. W., & Chen, S. (2019). A synthesis of research on grammatical metaphor: Meta-data and content analysis. WORD, 65(4), 213–233. https://doi.org/10.1080/00437956.2019.1670911
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with The KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) agree to the following terms:
Articles are published under the Creative Commons Attribution 3.0 Unported License (CC-BY 3.0).
Under the CC-BY license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) in whole or in part provided that the original work is properly cited. Users (redistributors) of KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya are required to cite the original source, including the author's names, KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) as the initial source of publication, year of publication, volume number and DOI (if available).
Authors may publish the manuscript in any other journal or medium but any such subsequent publication must include a notice that the manuscript was initially published by KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal).
Authors grant KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) the right of first publication. Although authors remain the copyright owner, they grant the journal the irrevocable, nonexclusive rights to publish, reproduce, publicly distribute and display, and transmit their article or portions thereof in any manner.