Silaba tonis dalam intonasi bahasa Indonesia pada penutur Pandhalungan
DOI:
https://doi.org/10.22219/kembara.v8i1.20200Keywords:
Eksperimental, Intonasi, Penutur Pandhalungan, Silaba tonisAbstract
Karakteristik prosodi pada setiap penutur memiliki perbedaan, salah satunya disebabkan oleh mother tongue (B1). Unsur prosodi yang merujuk pada nada tuturan dapat direpresentasikan melalui intonasi. Visualisasi intonasi setiap penutur sulit untuk diketahui secara pasti, namun memiliki pola dasar yang sama dalam satu kelompok tutur. Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan karakteristik intonasi tonic syllable bahasa Indonesia pada penutur Pandhalungan dan menentukan apakah terdapat perbedaan komponen akustik silaba tonis pada kalimat deklaratif dan interogatif berdasarkan variabel B1. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan ancangan IPO. Data yang digunakan berupa rekaman audio (wav) setiap responden tepatnya pada kalimat deklaratif dan interogatif pola S-P, S-P-O, dan S-P-O-K. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari partisipan yang berdomisili di Kecamatan Kaliwates dan Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan jenis sampel non probability. Tahapan analisis dalam penelitian ini meliputi (1) pemberian kode data; (2) anotasi tuturan; (3) konversi nilai komponen akustik; dan (4) uji signifikansi. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa silaba tonis pada suatu kata dapat berubah secara struktur maupun secara akustik, jika digunakan dalam modus kalimat yang berbeda. Silaba tonis [pa?] pada awal kalimat memiliki struktur dan karakteristik akustik yang serupa dengan interval f0 260 Hz - 320 Hz. Sementara silaba tonis yang berada di tengah kalimat maupun di akhir kalimat dapat berubah bentuk serta memiliki perbedaan komponen akustik secara signifikan dilihat dari variabel B1. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa silaba tonis dalam intonasi bahasa Indonesia pada penutur Pandhalungan memiliki struktur yang bervariasi dengan adanya stress pada silaba tertutup kata awal atau kata akhir dalam modus kalimat.
Downloads
References
Arifin, E. B. (2012). Pertumbuhan Kota Jember dan munculnya budaya Pandhalungan. Literasi, 2(1), 28–35. Retrieved from https://jurnal.unej.ac.id/index.php/LIT/article/view/6075
Boersma, P., & van Heuven, V. (2001). Speak and unspeak with PRAAT. Glot International, 5(9), 341–347. Retrieved from https://www.fon.hum.uva.nl/paul/papers/speakUnspeakPraat_glot2001.pdf
Demirezen, M. (2016). Perception of nuclear stress in vocabulary items in teacher education in terms of shadow listening. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 232(April), 537–546. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.10.074
Domínguez, M., Latorre, I., Farrús, M., Codina-Filbà, J., & Wanner, L. (2016). Praat on the Web: An upgrade of praat for semi-automatic speech annotation. COLING 2016 - 26th International Conference on Computational Linguistics, Proceedings of COLING 2016: System Demonstrations, 218–222. Retrieved from https://aclanthology.org/C16-2046
Gunawan, F., & Yustanto, H. (2019). Sistem prosidi suara mahasiswa multietnis di Surakarta. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 8(2), 143–163. https://doi.org/10.26499/rnh.v8i2.1123
Hawthorne, K., & Fischer, S. (2020). Speech-language pathologists and prosody: Clinical practices and barriers. Journal of Communication Disorders, 87(May), 1–15. https://doi.org/10.1016/j.jcomdis.2020.106024
Hayward, K. (2000). Experimental Phonetics. New York: Routledge.
Heryono, H. (2019). Pengukuran pitch dan intensity diftong tertinggi menggunakan program PRAAT. Jurnal Linguistik Komputasional (JLK), 2(2), 47–55. https://doi.org/10.26418/jlk.v2i2.22
Ibrahim, I., Ruslan, R., Asnur, M. N. A., Sabata, Y. N., & Kahar, M. S. (2019). Faktor sosial yang berpengaruh terhadap pergeseran bahasa Lowa. KEMBARA J Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-journal), 5(2), 208–218. https://doi.org/10.22219/kembara.vol5.no2.208-218
Irawan, Y. (2017). Fonetik akustik. Bandung: Angkasa.
Irawan, Y., & Dinakaramani, A. (2019). Prosodi: Fonetik & fonologi bahasa. Bandung: Alfabeta.
Jamil, K. (2017). Struktur frekuensi dalam bahasa Arab pada modus kalimat deklaratif, interogatif, dan Imperatif oleh pembelajar bahasa Arab Kota Medan. Ihya Al-Arabiyah (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab), 3(2), 1–14. Retreived from http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ihya/article/view/827
Ladefoged, P., & Disner, S. F. (2012). Vowels and consonants: Third edition. Oxford: Blackwell.
Ladefoged, P., & Johnson, K. (2015). A course in phonetics: Seventh edition. Stamford: Cengage Learning.
Maryn, Y., Corthals, P., De Bodt, M., Van Cauwenberge, P., & Deliyski, D. (2009). Perturbation measures of voice: A comparative study between multi-dimensional voice program and praat. Folia Phoniatrica et Logopaedica, 61(4), 217–226. https://doi.org/10.1159/000227999
Maryn, Y., & Weenink, D. (2015). Objective dysphonia measures in the program praat: Smoothed cepstral peak prominence and acoustic voice quality index. Journal of Voice, 29(1), 35–43. https://doi.org/10.1016/j.jvoice.2014.06.015
Mohamed, A. O. A. (2014). Students’ ability to identify different tones and the tonic syllable in the English intonation. Arab World English Journal, 5(4), 297–314. Retrieved from https://awej.org/students-ability-to-identify-different-tones-and-the-tonic-syllable-in-the-english-intonation/
Muslich, M. (2014). Fonologi bahasa Indonesia: Tinjauan deskriptif sistem bunyi bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Ningsih, T. W. R., & Saptono, D. (2017). Peran natural language processing (NLP) dalam Produksi ujaran (Pendekatan eksperimental untuk penelitian kebahasaan). PIBSI XXXIX, November, 286–302. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/61440/
Omar, M. S., Rahmat, A., & Yussof, Y. M. (2016). Ujaran penutur perempuan lebih berprestij dan bersistematik? satu penelitian melalui perspektif fonetik akustik. Jurnal Linguistik, 20(2), 13–25. Retrieved from https://plm.org.my/ejurnal/index.php/jurnallinguistik/article/view/9
Panizo, M. B., & Font-Rotchés, D. (2019). Acoustic analysis of intonation: Comparison between two dialects of Spanish from the north of the peninsula. Lingua, 221, 49–71. https://doi.org/10.1016/j.lingua.2019.01.006
Pardo, J. S., Jordan, K., Mallari, R., Scanlon, C., & Lewandowski, E. (2013). Phonetic convergence in shadowed speech: The relation between acoustic and perceptual measures. Journal of Memory and Language, 69(3), 183–195. https://doi.org/10.1016/j.jml.2013.06.002
Prihartono, W. (2018). Identifikasi tuturan latah: Pendekatan fonetik akustik. Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra, 8(2), 161–176. https://doi.org/10.31503/madah.v8i2.636
Putra, T. Y. (2018). Bentuk bunyi vokal panjang pada kata terakhir bahasa Al-Quran. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-journal), 4(1), 86–94. https://doi.org/10.22219/kembara.v4i1.5747
Raharjo, C. P. (2006). Pendhalungan: Sebuah “Periuk Besar” masyarakat multikultural. Balai Pelestarian Nilai Budaya. Retrieved from http://repositori.kemdikbud.go.id/1126/1/Pendhalungan.pdf
Ramu Reddy, V., & Sreenivasa Rao, K. (2016). Prosody modeling for syllable based text-to-speech synthesis using feedforward neural networks. Neurocomputing, 171, 1323–1334. https://doi.org/10.1016/j.neucom.2015.07.053
Rao, R., & Sessarego, S. (2016). On the intonation of Afro-Bolivian Spanish declaratives: Implications for a theory of Afro-Hispanic creole genesis. Lingua, 174, 45–64. https://doi.org/10.1016/j.lingua.2015.12.006
Rois, H. (2021). Prosogram: Kolaborasi dan otomatisasi prosodi pada penutur Pandhalungan. Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (Semantiks), 450–460. Retrieved from https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks/article/view/53052
Rois, H., Arrum, R. S., Jannah, J., Putri, D., Budaya, F. I., Sebelas, U., Jl, M., Sutami, I., Jebres, K., & Surakarta, K. (2021). Struktur kalimat interogatif bahasa Jawa pada film “ Tilik ” karya Wahyu Agung Prasetyo: Analisis X-Bar bergabung dan peran daripada frasa tersebut. Lebih jelas, kedua penelitian tersebut memperkuat bahwa dikatakan bahwa setiap kontruksi merepresentasi. 7(1), 53–70. https://doi.org/10.22219/kembara.v7i1.15935
Satrio, P. (2019). Transmisi Budaya dan Identitas Sosial Pada Masyarakat Pendalungan. Prosiding Seminar Nasional & Call Paper Psikologi Sosial, Mei, 235–241. Retrieved from http://fppsi.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/07/Prakrisno-Satrio.pdf
Satrio, Prakrisno, Suryanto, & Suyanto, B. (2020). Masyarakat Pendalungan: Sekilas akulturasi budaya di daerah “tapal kuda” Jawa Timur. Neo Societal, 5(4), 440–449. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.52423/jns.v5i4
Shue, Y.-L., Keating, P., Vicenik, C., & Yu, K. (2011). Voicesauce: A program for voice analysis. Proceding of The 17th International Congress of Phonetic Sciences, 1846–1849. Retrieved from https://www.internationalphoneticassociation.org/icphs-proceedings/ICPhS2011/index.htm
Widada. (2011). Kajian bunyi vokal bahasa Jawa dalam lingkungan multietnis: Studi kasus di Yogyakarta. Widyaparwa, 39(1), 81–94. Retrieved from https://widyaparwa.kemdikbud.go.id/index.php/widyaparwa/issue/view/3
Wilson, C., Davidson, L., & Martin, S. (2014). Effects of acoustic-phonetic detail on cross-language speech production. Journal of Memory and Language, 77(1), 1–24. https://doi.org/10.1016/j.jml.2014.08.001
Suryani, Y., & Darmayanti, N. (2012). Kemahiran berbahasa Indonesia penutur Korea: Kajian prosodi dengan pendekatan fonetik. Sigma-Mu, 4(2), 52–63. https://doi.org/10.35313/sigmamu.v4i2.872
Yustanto, H., Djatmika, & Sugiyono. (2016). Durasi dan frekuensi kalimat bahasa Jawa Kodya Yogyakarta. International Seminar Prasasti III, 374–385. Retrieved from https://jurnal.uns.ac.id/prosidingprasasti/article/view/1542
Zoebazary, M. I. (2017). Orang Pendalungan: Penganyam kebudayaan di tapal kuda. Paguyupan Pandhalungan Jember. Retrieved from http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/65672/Ainul Latifah-101810401034.pdf?sequence=1
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with The KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) agree to the following terms:
Articles are published under the Creative Commons Attribution 3.0 Unported License (CC-BY 3.0).
Under the CC-BY license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) in whole or in part provided that the original work is properly cited. Users (redistributors) of KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya are required to cite the original source, including the author's names, KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) as the initial source of publication, year of publication, volume number and DOI (if available).
Authors may publish the manuscript in any other journal or medium but any such subsequent publication must include a notice that the manuscript was initially published by KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal).
Authors grant KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) the right of first publication. Although authors remain the copyright owner, they grant the journal the irrevocable, nonexclusive rights to publish, reproduce, publicly distribute and display, and transmit their article or portions thereof in any manner.