Kesantunan dalam bergosip pedagang di pasar tradisional
DOI:
https://doi.org/10.22219/kembara.v8i1.20340Keywords:
Gosip, Interaksi, Kesantunan, Pasar, PedagangAbstract
Kesantunan menjadi sebuah pakem dan aturan yang melekat pada komunikasi manusia, termasuk pada fenomena bergosip. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan pola kesantunan yang ada pada gosip di masyarakat dengan lokasi tuturan di pasar tradisional di Bali. Data primer berupa dialog dikumpulkan menggunakan metode observasi dengan teknik simak, catat dan wawancara dengan para pedagang yang berada di tiga pasar besar yang berada di Kota Denpasar, yaitu, Pasar Badung, Pasar Kreneng, dan Pasar Ketapian. Metode padan pragmatik dalam menganalisis setiap tuturan sebagai wujud dari penelitian kualitatif untuk mendeskrispikan tuturan pedagang yang mengandung strategi kesantunan berbahasa saat bergosip. Hasil penelitian menunjukkan pola kesantunan sangat ditentukan oleh konteks situasi tutur dengan topik gosip bertanya kabar. Adanya pergeseran strategi kesantunan pada dialog, diawali dengan strategi kesantunan positif, strategi negatif dan strategi secara tidak langsung, namun seiring dengan proses komunikasi ketika masuk pada isi dialog bergeser menjadi strategi bertutur tanpa basa-basi dan tetap menggunakan strategi positif sampai akhir dialog. Saat bertutur pembeli tidak memperhatikan jarak sosial, tingkat pembebanan maupun kekuasaan. Kalimat interogatif maupun kalimat deklaratif dominan digunakan saat berkomunikasi dengan topik permasalahan yang dibahas dalam gosip tidaklah hal yang berat, melainkan seputar kehidupan yang dialami oleh orang lain dengan mengambil dari isu-isu yang sedang beredar atau peristiwa terdekat serta didukung adanya percakapan yang saling menguatkan argumen satu dengan yang lain. Implikasi penelitian ini adalah menjadikan kita lebih bisa mengedepankan kesantunan positif meski saat bergosip agar tercipta komunikasi yang baik. Kontribusi dari penelitian ini menambah khasanah hasil penelitian dengan kajian kesantunan serta bagi pembelajar bahasa dapat dijadikan suatu referensi temuan bahwa kesantunan sangat erat dengan budaya yang mengikuti peserta tutur sehingga pola bergosip juga menggunakan strategi kesantunan agar terkesan sopan.
Downloads
References
Aloliliweri. (2010). Gatra-gatra komunikasi antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Andriyani, A. A. A. D., Djatmika, D., Sumarlam, S., & Rahayu, E. T. (2018). The phenomena of Brown and Levinson’s politeness strategies implemented by the tourism actors in Kuta Beach Bali. In Fourth Prasasti International Seminar on Linguistics (Prasasti 2018) (pp. 372-375). Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/prasasti-18.2018.67
Andriyani, A. A. A. D., Djatmika, Sumarlam, & Rahayu, E. T. (2019). Learning from face-threatening acts by tourism workers in Bali: The impacts of cross-cultural misunderstanding. Journal of Social Studies Education Research, 10(3), 64-81. retrieved from https://www.learntechlib.org/p/216496/
Andriyani, A. A. A. D., Santika, I. D. A. D. M., & Raharjo, Y. M. (2021). Daya tindak perlokusi pengguna instagram dalam unggahan bertema Covid-19. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-journal), 7(1), 20–33. https://doi.org/10.22219/kembara.v7i1.15543
Andriyani, Aaa. D., Djatmika, D., Sumarlam, S., & Rahayu, E. T. (2016). Penanda kesantunan berbahasa wisatawan Jepang di Bali (Domain pariwisata). Prosiding Prasasti, 71-79. https://doi.org/10.20961/pras.v0i0.1446.g1340
Brown & Levinson, S. (1987). Politeness. Cambridge: Cambridge University Press.
Brown, P., & Levinson, S. (1978a). Politeness: Some universals in language use. In Studies in Interactional Sociolinguistics 4. https://doi.org/10.2307/3587263
Brown, P., & Levinson, S. C. (1978b). Universals in language usage: Politeness phenomena. In Questions and politeness: Strategies in social interaction (pp. 56–311). Cambridge University Press.
Camalia, M. (2016). Strategi kesantunan pada tuturan penjual daging ayam di pasar tradisional Sidoharjo Lamongan (Doctoral dissertation, Diponegoro University). Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/50951/
Chaer, A. (2010). Kesantunan berbahasa. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Ciubancan, M. (2015). Principles of communication in Japanese indirectness and hedging. Romanian Economic and Business Review, 10(4), 246-254. Retrieved from http://www.rebe.rau.ro/RePEc/rau/journl/WI15/REBE-WI15-A22.pdf
Dang, S.-M. (2017). Gossip as an Organizing Principle of Social Order and Perception. In Gossip, Women, Film, and Chick Flicks (pp. 9–14). Springer.
Djatmika. (2016). Mengenal Pragmatik Yuk!? Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fattah, B. O. (2016). Discernment and Volition: Two Aspects of Politeness. International Journal, 3(1), 385–406. Retrieved from https://www.researchgate.net/profile/Bikhtiyar-Fattah-2/publication/331207329_Discernment_and_Volition_Two_Aspects_of_Politeness/links/5c6c10974585156b57081000/Discernment-and-Volition-Two-Aspects-of-Politeness.pdf
Foster, E. K. (2004). Research on gossip: Taxonomy, methods, and future directions. Review of General Psychology, 8(2), 78–99.
Gunarwan, A. (2007a). Implikatur dan kesantunan berbahasa: beberapa tilikan dari sandiwara Ludruk. Pelbba, 18, 85–119.
Gunarwan, A. (2007b). Pragmatik: Teori dan kajian Nusantara. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya.
Geyer, N. (2010). Teasing and ambivalent face in Japanese multi-party discourse. Journal of Pragmatics, 42(8), 2120-2130. https://doi.org/10.1016/j.pragma.2009.12.015
Hafizah, H. (2019). Gosip di kalangan ibu-ibu rumah tangga studi kasus: (Perumnas Siteba, Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang). HISTORIA: Journal of Historical Education Study Program, 4(1), 11–18. https://doi.org/10.33373/j-his.v4i1.1721
Haugh, M., & Obana, Y. (2011). Politeness in Japan. Politeness in East Asia, 147-155. Retrieved from https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=MPeieAeP1DQC&oi=fnd&pg=PA147&dq=Politeness+in+Japan&ots=qXCUOCoQjx&sig=Xkes3mSQ3ifGVCdilJ1WwmIi7lg&redir_esc=y#v=onepage&q=Politeness%20in%20Japan&f=false
Ide, S. (1993). Preface: The search for integrated universals of linguistic politeness. In Multilingua, 12(1), 7–11. https://doi.org/10.1515/mult.1993.12.1.7
Ismail, A. (2020). Kesantunan berbahasa antara pembeli dan penjual di pasar tradisional Kota Ternate. Jurnal Bilingual, 10(2), 25–31. http://dx.doi.org/10.33387/j.bilingual.v10i2.2734
Jumanto. (2011). Pragmatik: Dunia linguistik tak selebar daun kelor. Yogyakarta: Morfolingua.
Junaida, D. S. (2018). E-gossip: Studi kasus budaya gosip pengguna Whatsapp. Walasuji, 9(2), 435–445. Retrieved from https://www.neliti.com/publications/292863/e-gossip-studi-kasus-budaya-gosip-pengguna-whatsapp
Kristianto, Y. (2016). Hospitalitas sebagai alat kesadaran muka dalam interaksi layanan di ranah pariwisata. LITERA: Jurnal Litera Bahasa dan Sastra, 2(1), 63-69. Retrieved from https://jurnal.undhirabali.ac.id/index.php/litera/article/view/36
Leech, G. (1996). Principles of pragmatics. Oxford: Oxford University Press.
Leech, G. (2014).The pragmatics of politeness. Oxford: Oxford University Press.
Lestari, P. M., Djatmika, D., Sumarlam, S., & Purnanto, D. (2016). Pilihan dan kesantunan bahasa ngrasani “membicarakan orang lain” dalam tradisi rewang pada wanita Jawa. International Seminar Prasasti III: Current Research in Linguistics, 597–601. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingprasasti/article/download/1620/1506
Lestari, P. M., & Purnanto, D. (2019). The structure pattern of ngrasani “gossiping” by Javanese Women in Indonesia. Australasian Journal of Educational Technology, 35(1), 116-129. Retrieved from https://ajet.org.au/index.php/AJET/issue/view/134
Levinson, P., Brown, P., Levinson, S. C., & Levinson, S. C. (1987). Politeness: Some universals in language usage (Vol. 4). Cambridge: Cambridge university press.
Liu, X., & Allen, T. J. (2014). A Study of Linguistic Politeness in Japanese. Open Journal of Modern Linguistics, 4(5), 651–663. https://doi.org/10.4236/ojml.2014.45056
Markhamah & Sabardila, A. (2013). Analisis kesalahan dan kesantunan berbahasa. Muhammadiyah University Press.
Meinarno, E. A., Bagaskara, S., & Rosalina, M. P. K. (2012). Apakah gosip bisa menjadi kontrol sosial? Jurnal Psikologi: PITUTUR, 1(2), 78–85. Retrieved from https://jurnal.umk.ac.id/index.php/PSI/article/view/28
Mey, J. L. (1993). Pragmatics: An Introduction. Oxford: Blackwell Publishing Company.
Nadar, F. X. (2009). Pragmatik dan penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Pramujiono, A., Indrayanti, T., & Rochmawati, D. (2020, February). Recounting as realization of Brown and Levinson’S positive politeness strategies in instructional interactions. In 3rd International Conference on Learning Innovation and Quality Education (ICLIQE 2019) (pp. 1095-1103). Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200129.135
Pranowo. (2009). Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purnomo, B. (2011). Tourism-service language: A cross-cultural perspective on politeness. Humaniora, 23(2), 185–198. https://doi.org/10.22146/jh.1021
Purnomo, B. (2010). Politeness strategies and levels in tourism-service language in Surakarta Residency. REGISTER, Language & Language Teaching Journals, 3(2), 163–200. https://doi.org/10.18326/rgt.v3i2.163-200
Rahayu, F. S. (2012). Cyberbullying sebagai dampak negatif penggunaan teknologi informasi. Journal of Information Systems, 8(1), 22–31. https://doi.org/10.21609/jsi.v8i1.321
Rahayu, T. (2018). Kesantunan berbahasa sebagai cerminan karakter bangsa. Journal of Language Learning and Research (JOLLAR), 1(1), 24–31. https://doi.org/10.22236/jollar.v1i1.1243
Rashid, R. A., Ismail, I. R., Ismail, R., & Mamat, R. (2017). Ketidaksantunan dalam perbualan Bahasa Jepun oleh pemandu pelancong Malaysia. GEMA Online Journal of Language Studies, 17(3), 86–105. https://doi.org/10.17576/gema-2017-1703-06
Rusmini, R. (2015). Kesantunan berbahasa dalam interaksi antara penjual dan pembeli tanaman bunga dan buah di pasar kilometer 7 Kabupaten Banjar (Speech politeness in interaction between the sellers and the buyers of plants flowers and fruits at market on 7th Kilometers) Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajarannya (JBSP), 5(1), 35–44. Retrieved from https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jbsp/article/viewFile/3709/3355
Scollon, R., & Scollon, S. (1996). Narrative, literacy and face in interethnic communication. Language Development: A Reader for Teachers, VII, 226–229. https://doi.org/10.2307/3586719
Sibarani. (2004). Pengajaran pragmatik. Yogyakarta: Angkasa.
Sudaryanto. (2015). Metode dan teknik analisis bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Sulistyowati, A. (2016). Studi deskriptif fungsi dan dampak negatif gosip pada remaja (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).
Watts, R. J. (2003). Politeness. Cambridge: Cambridge University Press.
Yule, G. (1996). Pragmatics. Oxford: Oxford University Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with The KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) agree to the following terms:
Articles are published under the Creative Commons Attribution 3.0 Unported License (CC-BY 3.0).
Under the CC-BY license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) in whole or in part provided that the original work is properly cited. Users (redistributors) of KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya are required to cite the original source, including the author's names, KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) as the initial source of publication, year of publication, volume number and DOI (if available).
Authors may publish the manuscript in any other journal or medium but any such subsequent publication must include a notice that the manuscript was initially published by KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal).
Authors grant KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) the right of first publication. Although authors remain the copyright owner, they grant the journal the irrevocable, nonexclusive rights to publish, reproduce, publicly distribute and display, and transmit their article or portions thereof in any manner.