Preferensi media bacaan sastra siswa SMAN 1 Kraksaan: Cetak atau digital?

Authors

  • Yuanita Widiastuti Universitas Islam Malang
  • Oktavia Winda Lestari Universitas Islam Malang
  • Ari Ambarwati Universitas Islam Malang

DOI:

https://doi.org/10.22219/kembara.v8i2.21345

Keywords:

Cetak atau digital, Media bacaan sastra, Preferensi

Abstract

Media bacaan sastra berkembang dan memberikan berbagai tawaran menarik kepada siswa tingkat sekolah menengah untuk diapresiasi. Siswa disuguhkan berbagai pilihan media bacaan sastra, dalam bentuk cetak maupun digital. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi dan mendeskripsikan preferensi siswa terhadap bacaan sastra; cetak atau digital. Penelitian dilakukan untuk memetakan kesukaan siswa terhadap media bacaan sastra yang dapat digunakan sebagai referensi guru bahasa Indonesia dalam menentukan sumber belajar. Metode penelitian ini adalah mix methode. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menyiapkan kuesioner dan daftar pertanyaan wawancara. Data penelitian berupa jawaban kuesioner dan wawancara terkait persepsi siswa tentang bacaan sastra cetak dan bacaan sastra digital. Subjek penelitian siswa kelas X, XI, dan XII SMAN 1 Kraksaan. Peneliti menyusun lembar instrumen dan diunggah melalui google form untuk diisi oleh siswa. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Temuan penelitian berdasarkan aspek pengalaman pembelajaran bahasa Indonesia dan minat baca menunjukkan bahwa siswa memilih media bacaan sastra digital. Sedangkan pada aspek keunggulan dan penguasaan konsep sastra ditemukan bahwa preferensi media bacaan sastra siswa SMAN 1 Kraksaan adalah sastra cetak. Temuan penelitian ini berimplikasi pada pemilihan media bacaan sastra yang digunakan guru Bahasa Indonesia. Guru Bahasa Indonesia menggunakan media bacaan sastra untuk meningkatkan minat baca sastra dan memanfaatkan media bacaan sastra cetak untuk memajankan konsep-konsep kesastraan pada siswa sekolah menengah atas.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, Iqbal Faza. (2022). Urgensi literasi digital di Indonesia pada masa pandemi Covid-19: Sebuah tinjauan sistematis. Nusantara: Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(1), 1-18. https://orcid.org/0000-0003-4585-6788

Ahmadi, R. (2020). Metode penelitian kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Aisyah, dkk. (2020). Bahan ajar sebagai bagian dalam kajian problematika pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Salaka: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia, 2(1), 62-65. https://doi.org/10.33751/jsalaka.v2i1.1838

Almulla, M. A. (2020). The effectiveness of the project-based learning (PBL) approach as a way to engage students in Learning. SAGE Open, 10(3), 2158244020938702. https://doi.org/10.1177/2158244020938702

Ambarwati, A. (2017). Preferensi bentuk cerita pendek humor siswa sekolah dasar kelas tinggi. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-journal), 3(2), 135-148. https://doi.org/10.22219/kembara.v3i2.5130

Argono, W., & Setyadi, D. I. (2014). Perancangan buku komik matematika khusus siswa kelas IV dengan konsep magic of maths. Jurnal Sains dan Seni ITS, 3(1), F24–F27. https://doi.org/10.12962/j23373520.v3i1.6059

Çetin, E. (2021). Digital storytelling in teacher education and its effect on the digital literacy of pre-service teachers. Thinking Skills and Creativity, 39. 100760 https://doi.org/10.1016/J.TSC.2020.100760

Dawadi, dkk. (2021). Mixed-methods research: A discussion on its types, challenges, and criticisms. New York: SAGE.

Djumala, R. (2017). Dongeng digital: Bacaan anak dalam masyarakat konsumsi. Yogyakarta: Mata Kata Inspirasi.

Enosh, G., Tzafrir, S. S., & Stolovy, T. (2014). He development of client violence questionnaire (CVQ). Journal of Mixed Methods Research, 9(3), 273–290. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/1558689814525263

Fetters, M. D. (2016). Haven’t we always been doing mixed methods research? Lessons learned from the development of the horseless carriage. Journal of Mixed Methods Research, 10(1), 3–11. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/1558689815620883

García-Roca, A. (2020). Virtually digital reading: The collective challenge of textual interpretation. Moebio Ribbon, 67, 65–74.

Ghofur, A., & Rachma, E. A. (2019). Pemanfaatan media digital terhadap indeks minat baca masyarakat Kabupaten Lamongan. Gulawentah: Jurnal Studi Sosial, 4(2), 89–92.

Girmen, P., Özkanal, Ü., & Dayan, G. (2019). Digital storytelling in the language arts classroom. Universal Journal of Educational Research, 7(1), 55–65. https://doi.org/10.13189/UJER.2019.070108

Hidayat, M. H., & Basuki, I. A. (2018). Gerakan literasi sekolah di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 3(6), 810–817. http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v3i6.11213

Hikmawati dan Taufik. (2019). Preferensi siswa terhadap buku teks biologi: Cetak atau digital? Prosiding Seminar Nasional Pendidikan KALUNI. 2(2).

Julkaida. (2022). Analisis minat baca mahasiswa di era digital (studi pada UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram). Ummat Repository.

Kencana dan Meyshanti. (2020). Implementasi platform digital media massa di Indonesia. Jurnal Komunikator, 12(2), 212- 220. https://doi.org/10.24198/jkk.v3i2.7409

Khairrani, A. (2019). E-Book sebagai media pembelajaran di masa depan. Yogyakarta: Kanisius.

Khotimah, K., & Sa’dijah, C. (2018). Pelaksanaan gerakan literasi sekolah. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 3(11), 1488–1498.

Kurniasih, N. (2017). Kebiasaan membaca di era digital: Benarkah masyarakat Indonesia tidak gemar membaca? INA-Rxiv Papaers, 3(1), 1-4. https://doi.org/10.31227/osf.io/ga36m

Maqbool, S., Ismail, S. A. M. M., & Maqbool, S. (2020). Language learning strategies for gen Z ESL learners as digital natives. Universal Journal of Educational Research, 8(8), 3439–3448. https://doi.org/10.13189/UJER.2020.080818

Mas’odi dan Aziz. (2018). Preferensi siswa STKIP PGRI Sumenep dalam mengunjungi perpustakaan STKIP PGRI. Publication Library and Information Science, 2(2), 53-60. https://doi.org/10.24269/pls.v2i2.1448

Mukhadis. (2018). Pendekatan kuantilatif dalam penelitian pendidikan. Malang: Media Nusa Creative.

Munandar, D. I. (2019). Format cetak vs digital: Preferensi membaca bahan bacaan akademik mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia. Pustakaloka, 11(2), 82–97. https://doi.org/10.21154/pustakaloka.v11i2.1620

Murray, S. (2019). The digital literary sphere: Reading, writing, and selling books in the internet era. Amerika: Johns Hopkins University Press.

Nasrullah, dkk. (2017). Materi pendukung literasi digital. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

OECD. (2015). Literaci and Development. Retrieved April 16, 2017. Retrieved from https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Draft%20PISA%202015%20Reading%20Framework%20.pdf

Permana dkk. (2022). Perencanaan dan perancangan city hotel di kawasan stasiun Tugu Yogyakarta (pendekatan pada desain arsitektur bioklimatik). Jurnal Arsitektur Pendapa Online, 5(1), 8–19. https://doi.org/10.37631/pendapa.v5i1.589

Pramong, Akira. (2019). Perilaku Membaca bacaan cetak dan digital pada siswa SMA di Kota Surabaya. Repository Unair.

Pratama, Pramudya Adi., & Wati, Rianna. (2022). Penggugatan kanonisasi sastra melalui media siber karyakarsa. Kulturistik: Jurnal Bahasa dan Budaya 6(1), 1-8. https://doi.org/10.22225/kulturistik.6.1.2754

Rastati, R. (2018). Media literasi bagi digital natives: Perspektif generasi Z di Jakarta. Kwangsan, 6(1), 60-73. https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v6n1.p60--73

Rohmah, M. (2017). Geliat industri sastra di sekolah: Pembelajaran sastra berbasis industri kreatif. Jurnal Pena Indonesia, 3(1), 31–39. https://doi.org/10.26740/jpi.v3n1.p31-39

Ruddamayanti, R. (2019). Pemanfaatan buku digital dalam meningkatkan minat baca. Prosiding Seminar Nasional Program Pascasarjana Universitas PGRI Palemban, 12(1), 1193-1202.

Setiawan, A, dan Musaffak. (2021). Profil penelitian keterampilan membaca cepat pada jurnal pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dalam PPJB-SIP. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-journal), 7(2), 463–475. https://doi.org/10.22219/kembara.v7i2.17889

Sugiarti, S. (2021). Sastra digital, perkembangan kesusasteraan Indonesia, dampaknya terhadap generasi millenial. Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (SENASBASA), 5(1), 281-287. https://doi.org/10.22219/.v5i1.4903

Supriani, R. (2018). Kajian sosiologi sastra pada fenomena sastra online. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unimed-2018, 1(2), 23-34. Retrieved from http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/38761

Suragangga, I. M. N. (2017). Mendidik lewat literasi untuk pendidikan berkualitas. Jurnal Penjaminan Mutu, 3(2), 154–163. https://doi.org/10.25078/jpm.v3i2.195

Susandi dan Rachman. (2021). Keterampilan menulis cerpen dengan teknik mengubah diary mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-journal), 5(2), 274–285. https://doi.org/10.22219/kembara.v5i2.9754

Sutrianto, D. (2016). Panduan gerakan literasi sekolah di sekolah menengah atas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Syahmi, dkk. (2022). Pengembangan media pembelajaran komik digital berbasis smartphone untuk siswa sekolah dasar. JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 5(1), 81–90. http://journal2.um.ac.id/index.php/jktp/article/view/19753

Teguh, M. (2020). Gerakan literasi sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata, 1(2), 1–9.

Tutiasri dan Febriyanti. (2021). Makna teks generasi milenial: Analisis resepsi #kidsjamannow. Jurnal The Messenger, 13(2), 162–178. https://doi.org/10.26623/themessenger.v13i2.1007

Wahyuni, S., Ambarwati, A., Ghony, J., & Osman, Z. (2022). Model Authentic assessment dalam pembelajaran sastra terintegrasi karakter multikultural authentic assessment model in literature learning integrated multicultural character Universitas Islam Malang Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia PENDAHULUAN, 5(2), 134–150.

Werdiningsih, D. (2021). Literasi sains dan materi pembelajaran Bahasa Indonesia. Malang: CV. Literasi Nusantara Abadi.

Widodo, A. (2020). Implementasi program gerakan literasi sekolah di sekolah menengah pertama (SMP). Tarbawi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 16(1), 11–21. https://doi.org/10.32939/tarbawi.v16i01.496

Wu, J., & Chen, D. T. V. (2020). A systematic review of educational digital storytelling. Computers and Education, 147, 103786. https://doi.org/10.1016/J.COMPEDU.2019.103786

Wulanjani, D. (2019). Meningkatkan minat membaca melalui gerakan literasi membaca bagi siswa sekolah dasar. Proceeding of Biology Education, 3(1), 26–31. https://doi.org/10.21009/pbe.3-1.4

Yanti, P. G. (2020). Sastra digital dan keunggulannya. PROSIDING SAMASTA, 1, 945-950. Retrieved from https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SAMASTA/article/view/12128/6832

Downloads

Published

2022-10-14

How to Cite

Yuanita Widiastuti, Oktavia Winda Lestari, & Ari Ambarwati. (2022). Preferensi media bacaan sastra siswa SMAN 1 Kraksaan: Cetak atau digital?. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 8(2), 272–287. https://doi.org/10.22219/kembara.v8i2.21345

Issue

Section

Articles