Fonetik eksperimental: Dimensi gender pada cross tone kalimat interogatif
DOI:
https://doi.org/10.22219/kembara.v8i2.21744Keywords:
Cross tone, Gender, Kalimat interogatif, Pitch pointAbstract
Perbedaan suara penutur, secara auditoris dapat dilihat melalui segmentasi tuturan pada komponen f0. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi kontur nada kalimat interogatif pada penutur laki-laki dan perempuan dengan teknik Cross Tone pada pitch point. Penelitian ini merupakan implementasi dari metode eksperimental fonetik yang diterapkan berdasarkan ancangan IPO (Institut voor Perceptie Onderzoek). Data dalam penelitian ini adalah kalimat interogatif yang bersumber dari 6 penutur laki-laki dan 6 penutur perempuan. Analisis data yang digunakan meliputi: (1) segmentasi tuturan; (2) konversi gelombang dan nilai akustik; (3) substitusi kontur nada; dan (4) uji statistika. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa silang nada kontur perempuan ke dalam pitch point penutur laki-laki mengalami perubahan pada tingkat jenis suara. Perubahan tersebut diakibatkan oleh penurunan nilai frekuensi fundamental pada setiap pitch point dengan interval 4 Hz-216 Hz atau jika dirata-rata mencapai 102 Hz. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa eksperimen silang nada dapat merubah jenis suara perempuan menyerupai suara laki-laki dan karakter penutur laki-laki dewasa menyerupai suara anak laki-laki. Merujuk hasil tersebut, suara penutur dengan frekuensi dasar rendah (laki-laki) memiliki konsistensi yang lebih kuat, sehingga cenderung tidak bisa dimanipulasikan ke dalam suara perempuan. Hasil penelitian ini dapat menambah khazanah pada kajian fonologi, khususnya dalam forensik gelombang suara.
Downloads
References
Boersma, P. (2018). Phonetic sciences. Amsterdam: University of Amtersdam.
Boersma, P., Benders, T., & Seinhorst, K. (2020). Neural network models for phonology and phonetics. Journal of Language Modelling, 8(1), 103–177. https://doi.org/10.15398/JLM.V8I1.224
Boersma, P., & van Heuven, V. (2001). Speak and unspeak with praat. Glot International, 5(9), 341–347. https://www.fon.hum.uva.nl/paul/papers/speakUnspeakPraat_glot2001.pdf
Chladkova, K., Boersma, P., & Benders, T. (2015). The perceptual basis of the feature vowel height. Proceedings of the 18th International Congress of Phonetic Sciences, 711:1-5. Retreived from https://www.internationalphoneticassociation.org/content/icphs
Doukhan, D., Rilliard, A., Rosset, S., Adda-Decker, M., & D’Alessandro, C. (2011). Prosodic analysis of a corpus of tales. Proceedings of the Annual Conference of the International Speech Communication Association, INTERSPEECH, August, 3129–3132. Retreived from https://hal.archives-ouvertes.fr/hal-01135146
Gunawan, F., & Yustanto, H. (2019). Sistem prosidi suara mahasiswa multietnis di Surakarta. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 8(2), 143–163. https://doi.org/10.26499/rnh.v8i2.1123
Hawthorne, K., & Fischer, S. (2020). Speech-language pathologists and prosody: Clinical practices and barriers. Journal of Communication Disorders, 87(May), 1–15. https://doi.org/10.1016/j.jcomdis.2020.106024
Hayward, K. (2000). Experimental phonetics. New York: Routledge.
Heuven, V. J. Van, & Zanten, E. Van. (2007). Prosody in Indonesian Languages. Netherlands: Landelijke Onderzoekschool Taalwetenschap.
Ibrahim, I., Ruslan, R., Asnur, M. N. A., Sabata, Y. N., & Kahar, M. S. (2019). Faktor sosial yang berpengaruh terhadap pergeseran Bahasa Lowa. Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannyal, 5(2), 208–218. https://doi.org/10.22219/kembara.vol5.no2.208-218
Irawan, Y. (2017). Fonetik akustik. Bandung: Angkasa.
Irawan, Y., & Dinakaramani, A. (2019). Prosodi: fonetik & fonologi Bahasa. Bandung: Alfabeta.
Izzah, N. (2018). Klastering suara laki-laki dan perempuan menggunakan algoritma k-means berdasarkan hasil ekstraksi FFT ( Fast Fourier Transform ). Soulmath: Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika, 6(1), 47–58. https://doi.org/10.25139/sm.v6i1.790
Ladefoged, P. (2003). Phonetic data analysis: an introduction to fieldwork and instrumental techniques. oxford: Blackwell.
Ladefoged, P., & Disner, S. F. (2012). Vowels and consonants: third edition. Oxford: Blackwell.
Ladefoged, P., & Johnson, K. (2015). A course in phonetics: seventh edition. Stamford: Cengage Learning.
Marsono. (2018). Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mertens, P. (2004). The prosogram: semi-automatic transcription of prosody based on a tonal perception model. Proceedings of the 2nd International Conference on Speech Prosody, 549--552. Retreived from http://www.isca-speech.org/archive_open/sp2004/sp04_549.pdf
Mertens, P., Simon, A. C. (2013). Towards automatic detection of prosodic boundaries in spoken French. Proceedings Prosody-Discourse Interface 2013, IDP2013, Leuven, September 11-13., 2013, 81–87. Retreived froom https://kuleuven.limo.libis.be/
Muslich, M. (2014). Fonologi Bahasa Indonesia: tinjauan deskriptif sistem bunyi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Omar, M. S., Rahmat, A., & Yussof, Y. M. (2016). Ujaran penutur perempuan lebih berprestij dan bersistematik? satu penelitian melalui perspektif fonetik akustik. Jurnal Linguistik, 20(2), 13–25. Retreived from https://plm.org.my/ejurnal/index.php/jurnallinguistik/article/view/9
Origlia, A., Abete, G., & Cutugno, F. (2013). A dynamic tonal perception model for optimal pitch stylization. Computer Speech and Language, 27(1), 190–208. https://doi.org/10.1016/j.csl.2012.04.003
Parnawi, A. (2021). Psikologi perkembangan. Sleman: Deepublish.
Pranoto, M. S. (2018). Analisis frekuensi, durasi dan intensitas suara laki-laki dan perempuan jawa menggunakan perangkat lunak praat. Lingua, 14(2), 190–199. Retreived from https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua/article/view/15237
Reddy, V. R., & Rao, K. S. (2016). Prosody modeling for syllable based text-to-speech synthesis using feedforward neural networks. Neurocomputing, 171, 1323–1334. https://doi.org/10.1016/j.neucom.2015.07.053
Rois, H. (2020). Digitalisasi tuturan psikogenik latah (kajian fonetik akustik). Belajar Bahasa: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5(1), 39–50. https://doi.org/10.32528/bb.v5i1.2863
Rois, H. (2021). Prosogram: kolaborasi dan otomatisasi prosodi pada Penutur Pandhalungan. Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (Semantiks), 450–460. Retreived from https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks/article/view/53052
Rois, H., Arrum, R. S., Putri, J. J. D., & Sumarlam. (2021). Struktur kalimat interogatif bahasa Jawa pada film “ Tilik ” karya Wahyu Agung Prasetyo: Analisis X-Bar bergabung dan peran daripada frasa tersebut . Lebih jelas , kedua penelitian tersebut memperkuat bahwa dikatakan bahwa setiap kontruksi merepresentasi. Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannyal, 7(1), 53–70. https://doi.org/10.22219/kembara.v7i1.15935
Rois, H., Yustanto, H., & Wibowo, A. H. (2022). Silaba tonis dalam Intonasi Bahasa Indonesia pada Penutur Pandhalungan. Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannyal, 8(1), 111–130. https://doi.org/10.22219/kembara.v8i1.20200
Shue, Y.-L., Keating, P., Vicenik, C., & Yu, K. (2011). Voicesauce: a program for voice analysis. proceding of the 17th international congress of phonetic sciences, 1846–1849. Retreived from https://www.internationalphoneticassociation.org/icphs-proceedings/ICPhS2011/index.htm
Sidauruk, J., & Jimmi. (2017). Intonasi pemarkah ketaksaan (kajian fonetik). Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST), January 2017, 54–62. Retreived from https://seminar.bsi.ac.id/knist/index.php/UnivBSI/article/view/29
Souza, G. V. S. de, Duarte, J. M. T., Viegas, F., Simões-Zenari, M., & Nemr, K. (2020). An acoustic examination of pitch variation in soprano singing. Journal of Voice, 34(4), 648.e41-648.e49. https://doi.org/10.1016/j.jvoice.2018.12.007
Suryani, Y., & Darmayanti, N. (2012). Kemahiran Berbahasa Indonesia penutur Korea: kajian prosodi dengan pendekatan fonetik the skill of korean speakers in Indonesian Language: Prosody Study Using an Experimental Phonetics Approach. Sigma-Mu, 4(2), 52–63. https://doi.org/10.35313/sigmamu.v4i2.872
Wulandari, M., Chaelvin, & Putri, C. (2018). Penggunaan autokorelasi untuk klasifikasi suara perempuan dan suara laki-laki dewasa. Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI XII) 2018 Riset, April, 267–270. Retreived from http://repository.untar.ac.id/12227/
Yustanto, H., Djatmika, & Sugiyono. (2016). Durasi dan frekuensi kalimat Bahasa Jawa Kodya Yogyakarta. International Seminar Prasasti III, 374–385. Retreived from https://jurnal.uns.ac.id/prosidingprasasti/article/view/1542
Yustanto, H., & Widyastuti, C. S. (2018). Intensitas (kelantangan) tuturan laki-laki dan perempuan dalam Bahasa Jawa. Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) XL, 683, 683–692. Retreived from https://proceeding.unikal.ac.id/index.php/pibsi40/article/view/88
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with The KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) agree to the following terms:
Articles are published under the Creative Commons Attribution 3.0 Unported License (CC-BY 3.0).
Under the CC-BY license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) in whole or in part provided that the original work is properly cited. Users (redistributors) of KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya are required to cite the original source, including the author's names, KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) as the initial source of publication, year of publication, volume number and DOI (if available).
Authors may publish the manuscript in any other journal or medium but any such subsequent publication must include a notice that the manuscript was initially published by KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal).
Authors grant KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) the right of first publication. Although authors remain the copyright owner, they grant the journal the irrevocable, nonexclusive rights to publish, reproduce, publicly distribute and display, and transmit their article or portions thereof in any manner.