Objektivikasi perempuan oleh masyarakat Rural di Bali dalam novel Kulit Kera Piduka

Authors

  • Marta Widyawati Universitas Diponegoro, Indonesia
  • Rouli Esther Universitas Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22219/kembara.v9i1.22569

Keywords:

Gender, Objektivikasi perempuan, Rural, Sastra Indonesia

Abstract

Globalisasi tidak serta-merta diikuti dengan terwujudnya kesetaraan gender di Bali. Hal tersebut terbukti salah satunya melalui banyaknya karya sastra dari Bali yang secara tematik masih mengkritik tentang ketimpangan gender. Di satu sisi, tempat dan ruang mempengaruhi bagaimana gender beroperasi. Masyarakat urban dan rural berpotensi mengalami konflik gender yang berbeda. Penelitian ini membahas objektivikasi perempuan oleh masyarakat rural di Bali dalam novel Kulit Kera Piduka (2020) karya Putu Juli Sastrawan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teks dianalisis dengan menggunakan teori naratif (Bal), konsep peran dan relasi gender (Lindsey,Castle), dan konsep objektivikasi (Nussbaum). Penelitian ini berupaya mengungkap bagaimana konstruksi sosial-budaya masyarakat rural di Bali dalam novel Kulit Kera Piduka (2020) mengukuhkan objektivikasi perempuan. Hal tersebut ditujukan untuk memperlihatkan faktor yang menyebabkan perempuan rural di Bali kurang memiliki agensi untuk mendapatkan kesetaraan gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur sosial-budaya masyarakat rural di Bali dalam novel Kulit Kera Piduka (2020) secara kuat menghambat kebebasan perempuan. Meskipun secara formal perempuan rural tampak memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri, akan tetapi norma budaya yang mengakar dalam masyarakat rural telah membatasi kapabilitas perempuan. Masyarakat rural masih terikat dengan norma-norma budaya, namun pada satu sisi juga rela melakukan modifikasi dan komodifikasi budaya demi keuntungan ekonomi. Dalam dua kondisi tersebut, perempuan ditempatkan sebagai pihak yang diobjektivikasi. Berkaitan dengan hal tersebut, novel ini menekankan bahwa konformitas perempuan rural terhadap budaya yang hanya berpihak kepada visi maskulin semestinya menjadi hal yang perlu dihindari agar tercipta konstruksi sosial-budaya yang menjunjung kesetaraan gender.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arista, A. (2017). Kekerasan verbal berbasis gender dalam novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu. Kembara, 3(2), 161–172. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/kembara.v3i2.5131

Artika, I. W. (2017). Subordinasi dan objek seksual: Representasi perempuan Bali dalam dua cerpen Indonesia tentang Sabung Ayam. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), 7(1), 67-84. https://doi.org/10.24843/JKB.2017.v07.i01.p05

Atmadja, N. B. (2010). Komodifikasi tubuh perempuan:joged “ngebor” Bali. Bali: Pustaka Larasan.

Bal, M. (2017). Introduction to the theory of narrative (4th ed.). Toronto: University of Toronto Press.

Cabana, A., Johnson, C. R., French, H., & van Molle, L. (2021). Gender and Rural History: A Roundtable. Historia agraria revista de agricultura e historia rural, 85(2), 7–36. https://doi.org/10.26882/histagrar.085d08g

Cahyaningtyas, J. (2016). Inter-caste marriage in Bali: A gendered analysis of caste and its impact on Balinese women. Asian Journal of Women’s Studies, 22(3), 193–207. https://doi.org/10.1080/12259276.2016.1205374

Castle, G. (2007). The Blackwell guide to literary theory. New York: John Wiley & Sons.

Chrisler, J. C., & Robledo, I. J. (2018). Woman's embodied self: Feminist perspectives on identity and image.United Stated: American Psychological Association.

Darmayanti, I. A. M. (2014). Seksualitas Perempuan Bali Dalam Hegemoni Kasta: Kajian Kritik Sastra Feminis Pada Dua Novel Karangan Oka Rusmini. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 3(2), 484–494. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v3i2.4472

Derana, G. T. (2017). Bentuk marginalisasi terhadap perempuan dalam novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 2(2), 166–171. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/kembara.v2i2.4001

Dewi, I. S., Erviantoro, tedi, & Bandiyah, B. (2017). Gerakan perlawanan ideologi patriarki di Bali dalam karya sastra Oka Rusmini tahun 2000-2012. Jurnal Nawala Politika, 1(1), 1–15.

Eubanks, J. R., Kenkel, M. Y., & Gardner, R. M. (2006). Body-size perception, body-esteem, and parenting history in college women reporting a history of child abuse. Perceptual and Motor Skills, 102(2), 485–497. https://doi.org/10.2466/pms.102.2.485-497

Fagertun, A. (2017). Labour in paradise: Gender, class and social mobility in the informal tourism economy of urban Bali, Indonesia. The Journal of Development Studies, 53(3), 331–345. https://doi.org/10.1080/00220388.2016.1184248

Febianti, F., & Urbanus, N. (2017). Analisis dampak perkembangan pariwisata terhadap perilaku konsumtif masyarakat wilayah Bali Selatan. Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas, 1(2), 118-133.

Flora, C. B., Flora, J. L., & Gasteyer, S. P. (2015). Rural communities: Legacy + change. London: Routledge.

Hitchcock, M., & Putra, N. D. (2007). Hitchcock, M. (2023). Tourism, development and terrorism in Bali. United States: Taylor & Francis.

Jampel, I. N., & Lasmawan, I. W. (2019). A model of education and struggle of social status of rural women in practical politics at Bali Province. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 8(2), 151-158. https://doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v8i2.19230

Karlina, E. M. (2018). Citra Perempuan Dan Politik Seksualitas Dalam Novel Re dan Perempuan Karya Maman Suherman (Sebuah Pendekatan Feminisme). Disertasi. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Semarang.

Komalasari, Y. (2017). Nilai tambah wanita karier Bali sebagai sosok pelestari budaya. In Prosiding Seminar Nasional AIMI (pp. 199-206).

Lindsey, L. L. (2016). Gender roles: A sociological perspective. London: Routledge.

Mahmoud, Z. G. S., Azmi, M. N. L., & Hassan, I. (2022). Resistance to domesticity in fanny fern’s ruth hall: A feminist viewpoint. Theory and Practice in Language Studies, 12(7), 1358–1364. https://doi.org/10.17507/tpls.1207.15

Mason, J., & Falloon, J. (2001). Mason, J., & Falloon, J. (2002). Some Sydney children define abuse: Implications for agency in childhood. In Conceptualising child-adult relations (pp. 113-127). London: Routledge.

McCaw, B., Golding, J. M., Farley, M., & Minkoff, J. R. (2007). Domestic violence and abuse, health status, and social functioning. Women & Health, 45(2), 1–23. https://doi.org/10.1300/J013v45n02_01

Muyassaroh, M. (2021). Dimensi gender dalam novel-novel Indonesia Periode 1920-2000-an berdasarkan kajian kritik sastra feminis. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(2), 366-387. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/kembara.v7i2.16558

Nisa, I. N., & Andalas, E. F. (2021). Motif “Jaka Tarub” dan objektivitas perempuan dalam cerita rakyat nusantara. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(2), 438–462. https://doi.org/10.22219/kembara.v7i2.17984

Nurzaimah, N., & Haryanti, N. D. (2021). Potret perempuan Bali sebelum dan sesudah menikah dalam empat cerpen penulis Bali. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 88–98. https://doi.org/10.19105/ghancaran.v2i2.3904

Nussbaum, M. C. (1999). Sex and social justice. Oxford: Oxford University Press.

Nussbaum, M. C. (2000). Women and human development: The capabilities approach. Cambrige: Cambrige University Press.

Pratiwi, F. (2012). Rekonstruksi maskulinitas dalam Tantri: Perempuan yang Bercerita karya Cok Sawitri. Jakarta: UI Press.

Putra, I. N. D. (2011). A literary mirror: Balinese reflections on modernity and identity in the twentieth century. Leiden: KITLV Press.

Rahmawati, N. N. (2016). Perempuan Bali dalam pergulatan gender (kajian budaya, tradisi, dan agama Hindu). Jurnal Studi Kultural, 1(1), 58–64.

Sastrawan, P. J. (2018). Lelaki kantong sperma. Singaraja: Mahima Institut Indonesia.

Sastrawan, P. J. (2020). Kulit kera piduka. Singaraja: Mahima Institut Indonesia.

Suacana, I. W. G. (2016). The gender equality and justice of balinese women in traditional life. International Journal of Linguistics, Literature and Culture, 2(3), 37–44.

Sunarti, S. (2016). Oka Rusmini mengkritik tradisi Bali dalam novel: Tarian bumi, Kenanga, dan Tempurung. Kandai, 12(1), 85–101. https://doi.org/10.26499/jk.v12i1.74

Suyadnya, I. W. (2009). Balinese women and identities: Are they trapped in traditions, globalization or both. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 22(2), 95-104.

Turco, F. (2022). To be Mother or not? Cultural Models of Motherhood and Their Meaning Effects on Gendered Representations. International Journal for the Semiotics of Law-Revue internationale de Sémiotique juridique, 35(4), 1393-1406. https://doi.org/10.1007/s11196-021-09831-z

Walliman, N. (2011). Research methods the basics. London: Routledge.

Widyawati, M. (2020). Dekonstruksi dominasi laki-laki terhadap perempuan rural dalam novel Aib dan Nasib Karya Minanto. In Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia Unpam (Vol. 3, pp. 212-218).

Widyawati, M. (2021b). Widyawati, M. (2021). Relasi antara Pergeseran Peran Pencari Nafkah dan Krisis Maskulinitas dalam Cerpen “Huruf Terakhir” karya Benny Arnas. Jurnal Bahasa dan Sastra, 9(2), 182-192. https://doi.org/10.24036/jbs.v9i2.112007

Downloads

Published

2023-04-23

How to Cite

Widyawati, M., & Esther, R. (2023). Objektivikasi perempuan oleh masyarakat Rural di Bali dalam novel Kulit Kera Piduka. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 9(1), 300–318. https://doi.org/10.22219/kembara.v9i1.22569

Issue

Section

Articles