Sungai dan Soto Banjar sebagai gastro destination Kota Banjarmasin dalam perspektif komunikasi ritual

Authors

  • Firda Dewi Irawan Universitas Brawijaya, Indonesia
  • Bambang Dwi Prasetyo Universitas Brawijaya, Indonesia
  • Naw Eh Wai Htoo Universitas Brawijaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22219/kembara.v9i1.23157

Keywords:

Banjarmasin, Budaya sungai, Gastro destinations, Komunikasi ritual, Kuliner daerah

Abstract

Penelitian ini berfokus pada model komunikasi ritual James W Carey, dalam memberikan pandanganya terkait bagaimana proses komunikasi adalah transformasi dan pemeliharaan nilai di tengah masyarakat. Penelitian ini mengadopsi pemikiran Chicago School, dimana sejalan dengan pemikiran James W Carey dalam penelitian yang identik dengan permasalahan sosial dan budaya yang bertujuan untuk melakukan suatu tindakan perubahan sebagai solusi. Maka dari itu penelitian ini akan menggunakan metode action riset sebagai bentuk dari solusi yang diberikan oleh peneliti. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah interpretatif. Menggunakan tipe penelitian kualitatif. Metode penelitian menggunakan siklus model action riset Kemmis & McTaggart dimana melewati tahapan perencanaan, tindakan dan pengamatan serta pengkajian ulang. Melalui action riset yang telah dilakukan dengan 2 tahap siklus model, siklus satu, merencanakan pengembanan potensi Sungai dan Soto Banjar, melakukan tindakan webinar dan lobbying dan melakukan pengamatan serta evaluasi terkait yang telah dilakukan. Siklus 2, merencanakan pengembangan konsep gastro destination, membuat aplikasi wisata “Pergi makan Banjarmasin” mengamati dan evaluasi aplikasi, sesuai dengan model komunikasi ritual James Carey, proses partisipasi di antara masyarakat dan adanya proses berbagi nilai terkait sungai sebagai budaya dan kehidupan yang tak terpisahkan dengan soto sebagai kuliner warisan sejarah menyebabkan adanya asosiasi dan keyakinan bersama sehingga menjadi satu makna dalam membentuk Sungai dan Soto Banjar sebagai Gastro Destination Kota Banjarmasin.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahyat, I. S. (2012). Politics and Economy of Banjarmasin Sultanate in the Period of Expansion of the Netherlands East Indies Government in Indonesia, 1826-1860. TAWARIKH, 3(2). 155-176. https://doi.org/10.2121/tawarikh.v3i2.540

Alfisyah. (2019). Tradisi makan urang banjar (Kajian folklor atas pola makan masyarakat lahan basah). PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi), 1(3), 97-109.

Astuti, S. I. (2003). “Cultural Studies” dalam Studi Komunikasi: Suatu Pengantar. Mediator: Jurnal Komunikasi, 4(1), 55-68. https://doi.org/10.29313/mediator.v4i1.825

Barker, C. (2012). Cultural studies: Theory and practise. New York: SAGE Publication.

Blue, G. (2019). Science communication is culture: foregrounding ritual in the public communication of science. Science Communication, 41(2), 243-253.

https://doi.org/10.1177/1075547018816456

Bulmer, M. (1984). The Chicago school of sociology: Institutionalization, diversity, and the rise of sociological research. Chicago: University of Chicago Press.

Carey, J. (1989). Communication as culture, revised edition: Essays on media and society. United Kingdom: Routledge.

Carey, J. W. (2009). Graduate education in mass communication. Communication education, 28(4), 282-293. https://doi.org/10.1080/03634527909378368

Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2009). Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (Eds.). (2011). The Sage handbook of qualitative research. United States: Sage.

Faizin. (2015). Sikap hidup masyarakat Madura dalam kumpulan cerpen Mata Blater karya Mahwi Air Tawar. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(2), 163-172. https://doi.org/10.22219/kembara.v1i2.2613

Febrina, R.I, Irwansyah & Rusfian, E. (2016). Iconic culinary as an icon for tourism destination's branding. Social Sciences (Pakistan), 11(19), 4589-4593.

Forchot, I. (2007). An analysis of regional positioning and its associated food images in French tourism regional brochures. Journal of travel & tourism marketing, 14(3-4), 77-96. https://doi.org/10.1300/J073v14n03_05

Hasanuddin, W. (2015). Kearifan lokal dalam tradisi lisan kepercayaan rakyat ungkapan larangan tentang kehamilan, masa bayi, dan kanak-kanak masyarakat Minangkabau wilayah adat luhak nan tigo. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(2), 198-204. https://doi.org/10.22219/kembara.v1i2.2615

Irwansyah. (2020). Gastronomic branding. Jobmark: Journal of Branding and Marketing Communication, 2(1), 51-53. https://doi.org/10.36782/jobmark.v1i1.94

Lawrence, G. (2009). The conversation of cultural studies. Cultural Studies, 23(2), 177-182. https://doi.org/10.1080/09502380802664508

Lestari, E. (2017). Representasi Wujud Budaya di Masyarakat Multikulturalisme dalam Novel Burung-burung Rantau Karya Yb Mangunwijaya. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3(2), 196-209. https://doi.org/10.22219/kembara.v3i2.5176

Lutter, W. G. and M. S. A. (1996). Social relations in complex environments: An introduction to the Chicago school of sociology. UCI-ICS Social Worlds Lab, 96(1), 1–25.

Mansyur, Mursalin, & Subroto, W. (2019). Sahang Banjar, Banjarmasin dalam jalur perdagangan rempah dunia abad 17. Banjarmasin: Pemerintah Kota Banjarmasin.

Midtgarden, T. (2021). Communication as Transmission and as Ritual: Dewey’s Account of Communication and Carey’s Cultural Approach. Contemporary Pragmatism, 18(2), 113-133.

Moelong, L. (2006). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mursalin. (2021). Mencicipi Soto Banjar, membayangkan sejarah. Majalah Kandil. Edisi Juli, 40-43.

Neuman, L. (2018). Metodologi penelitian sosial: Pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Indeks.

Neuman, W. L. (2013). Metodologi penelitian sosial: Pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: Indeks.

Pooley, Jefferson, Daniel, C. (2007). The Chicago School and mass communication research. In American Communication Research—The Remembered History (pp. 21-38). Routledge.

Prifandani, A. (2016). Elder Abuse and Family Communication (Studi Komunikasi Keluarga dengan Pendekatan Action Reserach Dialektika Relasional Anak Usia Produktif dan Lansia sebagai Upaya Mencegah Elder Abuse pada Extended. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Malang.

Putu, A. N., & I, J. R. G. (2022). Konstruksi makna tempat dalam artikel ilmiah berbahasa Indonesia bidang antropologi. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 8(1), 81-96. https://doi.org/10.22219/kembara.v8i1.18396

Rahman, A. (2014). Pelestarian Rumah Lanting Berlandaskan Budaya Sungai Masyarakat Kota Banjarmasin. E-Journal Graduate Unpar, 1(2), 221-231. Retrieved from https://journal.unpar.ac.id/index.php/unpargraduate/article/view/1054

Ross, M. (2013). An alternative path: The intellectual legacy of James W. Carey. Columbia: University of South Carolina.

Scott, D. T. (2022). Just Give Me a Meme!: Popular Culture Insights from Crisis Food Communication. Columbia: University of South Carolina.

Subiyakto, B & Mutiani, M. (2019). Internalisasi nilai pendidikan melalui aktivitas masyarakat sebagai sumber belajar ilmu pengetahuan sosial. Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora, 17(1), 137-166. http://dx.doi.org/10.18592/khazanah.v17i1.2885

Subiyakto, B. (2005). Fungsi integratif pelayaran sungai terhadap perekonomian Kalimantan Selatan pada masa dahulu. Jurnal Kebudayaan Kandil, 9(1), 1-10.

Subroto, W., & Prawitasari, M. (2021). Perubahan orientasi masyarakat Kota Banjarmasin dari sungai ke darat awal abad XX. In Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah (Vol. 6, No. 2).

Sudarsi, E. T., Taula’bi, N., & Allo, M. D. G. (2022). Representation of character education values in the tradition of" sikarume" Toraja. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 8(1), 25-36. https://doi.org/10.22219/kembara.v8i1.18098

Syahfitri, M. (2015). Perspektif ritual pada komunitas suporter sepakbola Manchester City Supporters Club Indonesia (MCSCI) Chapter Malang. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Malang.

Tanikawa, M. (2022). Explicating the Enigma Through the Cultural Lens: Media Stereotyping as a “Ritual”. International Journal of Communication, 16(23). 2015–2037. https://ijoc.org/index.php/ijoc/article/view/17929

Tellstrom, R. (2011). City Branding through Food culture: insights from the regional branding level. City Branding: Theory and Cases, 62-69. https://doi.org/10.1057/9780230294790_8

Warman, A. K. (2017). M. Alwi Dahlan & Dunia Humaniora: Studi Cultural Studies Tokoh M. Alwi Dahlan dalam Dunia Humaniora. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Brawijaya. Malang.

Yaumi, Muhammad & Damopoli, M. (2014). Action research: teori, model, dan aplikasi. Jakarta: Kencana.

Downloads

Published

2023-04-04

How to Cite

Irawan, F. D., Prasetyo, B. D., & Htoo, N. E. W. (2023). Sungai dan Soto Banjar sebagai gastro destination Kota Banjarmasin dalam perspektif komunikasi ritual. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 9(1), 112–123. https://doi.org/10.22219/kembara.v9i1.23157

Issue

Section

Articles