Identitas ekofeminisme perempuan Lamaholot dalam mitos Besi Pare Tonu Wujo

Authors

  • Vinsensius C Lemba Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka, Indonesia
  • Pilipus Wai Lawet Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka, Indonesia
  • Agnes Ona Bliti Puka Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka, Indonesia
  • Kaliktus Ure Maran Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22219/kembara.v9i1.24302

Keywords:

Ekofeminisme, Mitos, Perempuan Lamaholot, Tonu Wujo

Abstract

Persoalan ekologi dan kesetaraan gender telah menjadi perhatian utama gerakan ekofeminisme dalam budaya-budaya lokal. Hal ini dapat ditelaah antara lain melalui mitos-mitos yang bertemakan ekofeminisme, yang telah menginspirasi dan mempengaruhi masyarakat dalam membangun relasi yang harmonis dengan semua ciptaaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan identitas ekofeminisme perempuan Lamaholot dalam mitos Besi Pare Tonu Wujo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan ekofeminisme. Sumber data penelitian ini adalah folkfor yang diperoleh dari tuturan masyarakat dari Desa Bantala, Desa Lewokluok, dan Desa Ratu Lodong yang terletak di Kabupaten Flores Timur. Data diperoleh dari tokoh adat, tokoh adat, dan tokoh perempuan yang memiliki pengetahuan mendalam tentang mitor Besi Pare Tonu Wujo. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan studi pustaka. Analisis data menggunakan model analisis interaktif dari Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas ekofeminisme perempuan Lamaholot dalam mitos Besi Pare Tonu Wujo meliputi (1) ekofeminisme alam dan sosial-kultural, dan (2) ekofeminisme spiritual. Identitas ini telah mempengaruhi pola hidup masyarakat dalam membangun dan merawat hubungan yang harmonis baik dengan sesama tanpa diskriminasi maupun dengan alam tanpa eksploitasi. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa identitas ekofeminisme perempuan Lamaholot dalam diri Tonu Wujo dibangun melalui kolaborasi dirinya dengan Lera Wulan Tana Ekan dan laki-laki beserta sistem budaya patriarki sebagai strategi tepat untuk membarui alam dan budaya Lamaholot. Penelitian ini berkontribusi dalam upaya bersama untuk menjaga dan melestarikan bumi dan memperjuangkan kesetaraan martabat manusia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andarias, S. H., & Wijaya, A. M. (2020, May). Kabanti Kaluku Panda: An Ecofeminist Perspective in Local Wisdom. In 1st Borobudur International Symposium on Humanities, Economics and Social Sciences (BIS-HESS 2019) (pp. 241-244). Atlantis Press.

Angeline, M. (2015). Angeline, M. (2015). Mitos dan budaya. Humaniora, 6(2), 190-200. https://doi.org/10.21512/humaniora.v6i2.3325

Anjum, T. (2020). Ecofeminism: Exploitation of women and nature. International Journal of English Literature and Social Sciences, 5(4), 846–848. https://doi.org/10.22161/ijels.54.2

Arivia, G. (2020). Ekofeminisme Tidak Boleh Terjebak Pada Ekofeminin. (https://www. jurnalperempuan.org/warta-feminis/gadis-arivia-ekofeminisme-tidak-boleh-terjebak-pada-ekofeminin, diakses 2 maret 2020).

Asmarani, N. N. O. (2018). Ekofeminisme dalam Antroposen: Relevankah? Kritik terhadap Gagasan Ekofeminisme. Environmental Ethics,12(2), 125-146.

Austin, K. F., & Banashek, C. (2018). Gender inequality and environmental well-being: A cross-national investigation of ecosystem vitality and environmental health. Sustainability in Environment, 3(3), 257-269. https://doi.org/10.22158/se.v3n3p257

Baon, Y. (t.t.). Kisah “Besi Pare Tonu Wujo” dalam masyarakat Lamaholot: Terbitan teks, analisis struktur dan fungsi. Jakarta: PT. Refika Aditama.

Bhat, S. M., & Ganaie, J. A. (2021). Ecofeminism: Deracinating the Patriarchy. Turkish Online Journal of Qualitative Inquiry, 12(6).

Bhutia, Yodida., & Liarakou, G. (2018). Gender and nature in the matrilineal society of Meghalaya, India: Searching for ecofeminist perspectives. The Journal of Environmental Education, 49(4), 328-335. https://doi.org/10.1080/00958964.2017.1407283

Cahyanti I., Sukatman, S., & Husniah, F. (2017). Mitos dalam Ritual Ruwatan Masyarakat Madura di Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Jurnal Edukasi, 4(1), 13-19. https://doi.org/10.19184/jukasi.v4i1.5084

Candraningrum, D., & Hunga, A. I. R. (Eds.). (2015). Ekofeminisme III: tambang, perubahan iklim & memori rahim. Yogyakarta: Jalasutra.

Fransiskus, P. (2015). Laudato Si, Terj. Martin harun. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Penerangan KWI.

Fuadah, U. N., Sudikan, S. Y., & Tjahjono, T. (2021). Relasi dan eksploitasi Tindakan Para Tokoh terhadap Alam dalam Novel-Novel Karya Afifah Afra: Kajian Ekofeminisme Vandana Shiva. Jurnal Education and Development, 9(1), 410-410.

Habiba, U., A. R., & Ashfaq, A. (2016). From patriarchy to neopatriarchy: Experiences of women from Pakistan. International Journal of Humanities and Social Science, 6(3), 212-221.

Hidayat, A. N. (2019). Ekofeminisme dan Peran Perempuan dalam Pariwisata di Sabang. Disertasi. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.

Hosseinnezhad, F. (2017). Women and the environment: Ecofeministic approach to environmental attitudes and behavior in Iran. European Journal of Sustainable Development Research, 1(1), 4-15. https://doi.org/10.20897/ejosdr.201704

Humaeni, A. (2015). Ritual, kepercayaan lokal dan identitas budaya masyarakat Ciomas Banten. el Harakah: Jurnal Budaya Islam, 17(2), 157-181. https://doi.org/10.18860/el.v17i2.3343

Hurit, K. B., Bele, G. A., & Kase, E. B. S. (2021). Menela’ah Tradisi Pena Neda Ditinjau dari Katekismus Gereja Katolik Artikel 1032 Bagi Umat di Stasi ST. Paulus Tanabelen Paroki ST. Darius Riangpuho Keuskupan Larantuka. Spiral (Jurnal Seputar Penelitian Multikultural), 1(2), 90-99. Retrieved from https://ejurnal.org/index.php/spiral/article/view/48

Intan, T. (2021). Mitos kecantikan dan fenomena hijrah dalam novel Metropop Belok Kiri Langsing karya Achi TM. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(1), 118–130. https://doi.org/10.22219/kembara.v7i1.15614

Kamalia, N. (2020). The masculinity of madurese male bodies in patriarchal culture. Russian Journal of Agricultural and Socio-Economic Sciences, 100(4), 99–114. https://doi.org/10.18551/rjoas.2020-04.14

Langobelen, G. D. (2021). Dekonstruksi Kultur Patriarki Masyarakat Lamaholot: Tinjauan atas Pengalaman Ketidakadilan Gender Kaum Perempuan di Lamabunga–Adonara dari Perspektif Teologi Feminis Kristen. Disertasi. STFK Ledalero. Larantuka.

Lestari, C. B., Zuriyati, Z., & Nuruddin, N. (2021). Budaya Sunda pada Novel Perempuan Bernama Arjuna Karya Remy Sylado: Suatu Kajian Antropologi Sastra. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 5(2), 157–167. https://doi.org/10.22219/kembara.v5i2.8385

Mahadewi, N. M. A. S. (2019). Perempuan Pecinta Alam sebagai Wujud Ekofeminisme. Junal Ilmiah Widya Sosiopolitika, 1(1), 36-45.

Maulana, R., & Supriatna, N. (2019). Ekofeminisme: Perempuan, Alam, Perlawanan atas Kuasa Patriarki dan Pembangunan Dunia (Wangari Maathai dan Green Belt Movement 1990-2004). FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 8(2), 261-276. https://doi.org/10.17509/factum.v8i2.22156

McKinney, L. (2014). Gender, democracy, development, and overshoot: A cross-national analysis. Population and Environment, 36(2), 193-218.

Mickey, S., & Carfore, K. (2012). Planetary love: Ecofeminist perspectives on globalization. World Futures, 68(2), 122-131. https://doi.org/10.1080/02604027.2011.615630

Milles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. London: Sage.

Mondal, G. C., & Majumder, P. (2019). Ecofeminism: Encouraging interconnectedness with our environment in modern society. American Journal of Educational Research, 7(7), 482-484. https://doi.org/10.12691/education-7-7-7

Mulyadi, M. (2013). Penelitian kuantitatif dan kualitatif serta pemikiran dasar menggabungkannya. Jurnal studi komunikasi dan media, 15(1), 128-137. https://doi.org/10.31445/jskm.2011.150106

Muyassaroh, M. (2021). Dimensi gender dalam novel-novel Indonesia Periode 1920-2000-an berdasarkan kajian kritik sastra feminis. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(2), 366–387. https://doi.org/10.22219/kembara.v7i2.16558

Nisa, I. N., & Andalas, E. F. (2021). Motif “Jaka Tarub” dan objektivitas perempuan dalam cerita rakyat nusantara. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(2), 438–462. https://doi.org/10.22219/kembara.v7i2.17984

Öztürk, Y. M. (2020). An Overview of Ecofeminism: Women, Nature and Hierarchies. The Journal of Academic Social Science Studies, 13(81), 705-714. https://doi.org/10.29228/JASSS.45458

Pathak, M. (2020). Ecofeminism and “man” in perumal murugan’s one-part woman. International Journal of Mechanical and Production Engineering Research and Development, 10(1), 915-920.

Prioharyono, J. E. M. (2013). Kekuasaan politik dan adat para Mosalaki di desa Nggela dan Tenda, Kabupaten Ende, Flores. Flores: Antropologi Indonesia.

Priyatna, A., Subekti, M., & Rachman, I. (2017). Ekofeminisme dan Gerakan Perempuan di Bandung. Patanjala, 9(3), 291977. https://doi.org/10.30959/patanjala.v9i3.5

Rasiah, Yana, Y., & Burhan, F. (2020). Kritik terhadap Kapitalis-Patriakis dan Perspektif Subsistensi dalam Novel Aroma Karsa Karya Dewi Lestari. SASDAYA: Gadjah Mada Journal of Humanities, 4(2), 162-179. https://doi.org/10.22146/sasdayajournal.59664

Rawat, P. S. (2014). Patriarchal beliefs, women's empowerment, and general well-being. Vikalpa, 39(2), 43-56.

Retnani, S. D. (2017). Feminisme dalam Perkembangan Aliran Pemikiran dan Hukum di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum: ALETHEA, 1(1), 95-109. https://doi.org/10.24246/alethea.vol1.no1.p95-109

Ritan, A. K. (2015). Memoria Passionis Suatu Liturgi Kehidupan–Refleksi Teologis Atas Praksis Kehidupan Devosional Umat Larantuka. Larantuka: Larantuka Press.

Selviana, et al. (2021). Ekofeminisme transformatif: Alternatif kritis mendekonstruksi relasi perempuan dan lingkungan. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 1(1), 12-24.

Setiawan, A. (2015). Sikap Hidup Wanita Jawa dalam Novel Bekisar Merah dan Novel Midah Si Manis Bergigi Emas. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(1), 1–15. https://doi.org/10.22219/kembara.v1i1.2326

Sruthi, P., & Mukherjee, S. (2020). Women, Nature and Culture: An Ecofeminist Reading of the Matrilineal Culture of the Khasis, Jaintia and Garo Tribes of Meghalaya. Cultura de los cuidados, 58(2), 165-177. https://doi.org/10.14198/cuid.2020.58.15

Sugiarti, S. (2021). Budaya patriarki dalam cerita rakyat Jawa Timur. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(2), 424–437. https://doi.org/10.22219/kembara.v7i2.17888

Susanti, R. H., Sardila, V., Herlinda, H., Marlisa, W., & Aramudin, A. (2022). Exploitation of the Earth Represented in Moana and Its Relevance to Current Environmental Issues: An Ecofeminism Study. Lire Journal (Journal of Linguistics and Literature), 6(2), 139-147. https://doi.org/10.33019/lire.v6i2.158

Temu, F. M. (2019). Rera Wulan Tana Ekan dalam mitos penciptaan dunia dan manusia menurut masyarakat riangrita kabupaten Flores Timur. Larantuka: Unika Widya Mandira Press.

Tong, R. P. (2006). Feminist thought, student economy edition: A More Comprehensive Introduction. London: Routledge.

Wilkinson, P. (2009). Myths and legends: An illustrated guide to their origins and meanings. New York: Penguin.

Wiyatmi, Suryaman, M., & Sari, E. S. (2016). Dekonstruksi terhadap kuasa patriarki atas alam, lingkungan hidup dan perempuan dalam novel-novel karya Ayu Utami. Litera, 15(2), 281–291. https://doi.org/10.21831/ltr.v15i2.11829

Yogiswari, K. S. (2018). Corak Budaya Patriarki dalam Perkembangan Ilmu dan Teknologi Perspektif Ekofeminisme Vandana Shiva. Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 9(2), 135-145. https://doi.org/10.25078/sjf.v9i2.1619

Downloads

Published

2023-04-10

How to Cite

Lemba, V. C., Lawet, P. W., Puka, A. O. B., & Maran, K. U. (2023). Identitas ekofeminisme perempuan Lamaholot dalam mitos Besi Pare Tonu Wujo. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 9(1), 269–284. https://doi.org/10.22219/kembara.v9i1.24302

Issue

Section

Articles