Mite Sunan Kalijaga dalam kehidupan sakral dan profan masyarakat Gunung Surowiti
DOI:
https://doi.org/10.22219/kembara.v8i2.27982Keywords:
Bentuk, Etnografi, Fungsi, Makna, MiteAbstract
Keberadaan mite tidak terlepas dari masyarakat Indonesia. Salah satunya, di Desa Panceng Kabupaten Gresik yang dikenal sebagai Desa yang sakral. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai bentuk, fungsi, dan makna mite Sunan Kalijaga yang hidup di masyarakat Gunung Surowiti Kabupaten Gresik. Untuk menjawab permasalahan tentang bentuk mite, peneliti menggunakan teori sakral dan profane dari pemikiran Mircea Eliade, untuk memecahkan permasalahan tentang fungsi, peneliti menggunakan konsep fungsi mite dari pemikiran Umar Yunus, dan untuk menjawab permasalahan makna, peneliti menggunakan teori makna mite perspektif emik dan etik dari pemikiran Kenneth Pike. Penelitian dikaji dengan menggunakan pendekatan etnografi yang menjadikan peneliti berbaur dengan kehidupan masyarakat untuk mengumpulkan data. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara terhadap tiga informan, penyebaran dan pengisian angket oleh dua puluh warga lokal, observasi, dan telaah dokumen. Teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data dan verifikasi kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mite Sunan Kalijaga yang hidup di masyarakat Gunung Surowiti Kabupaten Gresik merupakan bentuk mite makhluk Illahi. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek pendukung cerita yang mengarahkan pada kepercayaan masyarakat Surowiti terhadap sosok manusia suci atau makhluk Illahi yaitu Sunan Kalijaga. Mite tersebut memiliki berbagai fungsi, seperti fungsi pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya. Mite Sunan Kalijaga bagi masyarakat Surowiti diartikan sebagai cerita kepercayaan masyarakat yang sakral dan berpengaruh dalam kehidupan mereka, sedangkan bagi peneliti mite Sunan Kalijaga dijadikan alat masyarakat dalam menjelaskan posisi penting dari desa mereka dalam proses penyebaran agama Islam.
Downloads
References
Alfian, M. (2014). Tradisi ziarah kubur ke makam keramat Raden Ayu Siti Khotijah di Desa Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar bagi umat Hindu dan Islam. Humanis: Journal of Arts and Humanities, 9(1), 1-7.
Andalas, E. F. (2017). Dampak dan fungsi sosial mitos Mbah Bajing bagi kehidupan spiritual masyarakat Dusun Kecopokan Kabupaten Malang Jawa Timur. Puitika, 13(1), 20–31. http://dx.doi.org/10.25077/puitika.13.1.20--31.2017
Andalas, E. F. (2018). Kisah perempuan dan cerita rakyat Nusantara. (Tesis, Universitas Airlangga).
Andirani. (2012). Andriani, F. (2018). Mitos Alas Ketonggo Srigati (Petilasan Prabu Brawijaya V) Di Desa Babadan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi (Kajian Struktur, Fungsi, Nilai Budaya, Dan Pengaruh) (Doctoral dissertation, State University of Surabaya).
Angeline, M. (2015). Mitos dan budaya. Humaniora, 6(2), 190-200.
Aristama, M. F., & Andalas, E. F. (2020). Dampak dan fungsi mite Semar bagi kehidupan masyarakat lereng Gunung Arjuna. Poetica: Jurnal Ilmu Sastra, 8(1), 1-12.
Chodim, A. (2003). Kalijaga, mistik dan makkrifat sunan. Surabaya: PT Serambi Ilmu Semesta.
Danandjaja, J. (1986). Folklor Indonesia ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: PT. Pustaka Grafitipers.
Dewi, A. (2015). Folklor dan Kearifan Lokal. Jakarta: Pustaka Radja.
Ekowati, Y., & Sunarto. (2019). Mitos dalam pertunjukan tari wanara parisuka dalam ritul sesaji Rewanda di Goa Kreo Semarang. Maji, 17(1), 1-12. 10.21831/imaji.v17i1.24901
Eliade, M. (1965). Myth and reality. USA: Harper and Row.
Eliade, M. (2002). Sakral dan profan. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
Endraswara, S. (2022). Mistik kejawen. Yogyakarta: Narasi.
Famadayanti, Y. S. (2021). Mitos pemandian di desa Bektiharjo dan petilasan Sunan Kalijaga di desa medalem kabupaten Tuban (Kajian Fungsi, Nilai, Dan Resepsi Masyarakat. Edu-Kata, 7(2), 143–155. https://doi.org/10.52166/kata.v7i2.2722
Fitriani, D. N. (2016). “Perkawinan adat kampung naga” (Pendekatan etnografi pada masyarakat desa Neglasari kecamatan Salawu kabupaten Tasikmalaya).
Hatmansyah. (2017). Strategi dan metode dakwah walisongo. Al-Hiwar: Jurnal Ilmu dan Teknik Dakwah, 3(5), 10-17. https://doi.org/10.18592/al-hiwar.v3i5.1193
Herniti, E. (2015). Kepercayaan masyarakat Jawa terhadap santet, wangsit, dan roh menurut perspektif Edwards Evans-Pritchard. ThaqÃfiyyÃT, 13(2), 384–400.
Karim, A. (2017). Makna ritual kematian dalam tradisi Islam Jawa. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 12(2), 161. https://doi.org/10.14710/sabda.12.2.161-171
Kuswara, K., & Sumayana, Y. (2020). Apresiasi cerita rakyat sebagai upaya memperkuat karakter siswa dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Jurnal Basicedu, 5(1), 317–326. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.678
Margaretha, R. (2017). Analisis klasifikasi mitos dalam tradisi lisan masyarakat Lampung. 7(2), 117–126.
Muslihah, N. N. (2019). Kajian nilai budaya dalam mite silampari sebagai alternatif materi dalam pendidikan karakter. In Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra (pp. 174-186).
Muslihah, N. N., & Dewi, R. (2020). Kepewarisan nilai budaya dalam mite silampari sebagai folklor lisan pada masyarakat. Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran), 4(1), 1–23. https://doi.org/10.31539/kibasp.v4i1.1247
Naililhaq, F. N. (2020). Kearifan lokal bertajuk religi dalam mite gunung Tidar: Kajian antropologi sastra. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 20(1), 61-70.
Nasuhi, H. (2015). Orang suci di tanah Jawa: Sosok Sunan Kalijaga dalam tradisi Mataram Islam. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Prima, N., Rahim, C., Ginting, R. W. S., & Ginting, S. D. B. (2019). Transformasi mite “misteri GANG Keramat” menjadi naskah drama sebagai bahan ajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 05 Medan Tahun Ajaran 2019/2020. Jurnal Basataka (JBT), 2(1), 1-16. https://doi.org/10.36277/basataka.v2i1.41
Purnama, R. Y. (2019). Prodi Studi Agama Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Raharjo, R. P. (2016). Konflik batin dalam mite perempuan ingkar janji dalam masyarakat Jawa. Discovery: Jurnal Ilmu Pengetahuan, 1(2), 37–42.
Ratih, R. (2016). Menulis cerita anak: Menanam kata berbuah karya. In Jurnal Seminar Nasional Anak. Yogyakarta: Balai Bahasa Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sakdullah, M. (2014). Kidung rumeksa ing wengi karya Sunan Kalijaga dalam kajian teologis. Jurnal Theologia, 25(2), 231-250. 10.21580/teo.2014.25.2.394
Saksono, W. (1995). Mengislamkan tanah jawa telaah atas metode dakwah walisongo. Jakarta: Penerbit Mizan.
Setiyawan, Y. A. (2021). Latar belakang penetapan sīma bagi pertapaan pada masa pemerintahan Airlangga (1019-1043 M). Kindai Etam: Jurnal Penelitian Arkeologi, 7(1), 1–16. https://doi.org/10.24832/ke.v7i1.84
Slamet, S., Ernawati, J., & Nugroho, A. M. (2015). Pemanfaatan Ruang Telaga Pada Tradisi Sedekah Bumi Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. RUAS, 13(1), 47-55.
Sugiarti, S., Andalas, E. F., & Setiawan, A. (2020). Desain penelitian kualitatif sastra. Malang: UMM Press.
Susanto, P. S. H. (1987). Mitos menurut pemikiran Mircea Eliade. Yogyakarta: Kanisius.
Usman, H., & Raharjo, N. E. (2013). Strategi kepemimpinan pembelajaran menyongsong implementasi kurikulum 2013. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 5(1).1–13. 10.21831/cp.v5i1.1253
Widhianningrum, P., & Amah, N. (2014). Akuntansi Ketoprak: Sebuah Pendekatan Etnografi Masyarakat Seni Ketoprak Di Pati. Assets: Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, 3(2), 136-143. http://doi.org/10.25273/jap.v3i2.1218
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with The KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) agree to the following terms:
Articles are published under the Creative Commons Attribution 3.0 Unported License (CC-BY 3.0).
Under the CC-BY license, authors retain ownership of the copyright for their article, but authors grant others permission to use the content of publications in KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) in whole or in part provided that the original work is properly cited. Users (redistributors) of KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya are required to cite the original source, including the author's names, KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) as the initial source of publication, year of publication, volume number and DOI (if available).
Authors may publish the manuscript in any other journal or medium but any such subsequent publication must include a notice that the manuscript was initially published by KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal).
Authors grant KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya (e-Journal) the right of first publication. Although authors remain the copyright owner, they grant the journal the irrevocable, nonexclusive rights to publish, reproduce, publicly distribute and display, and transmit their article or portions thereof in any manner.