Jati diri perempuan Fakfak dalam tradisi lisan Etnik Mbaham Matta Wuh

Authors

  • Adolina Velomena Lefaan Universitas Cenderawasih
  • Tri Handayani Universitas Cenderawasih

DOI:

https://doi.org/10.22219/kembara.v8i2.30311

Keywords:

Mbaham Matta Wuh etnic, the identity of Fakfak woman, oral tradition

Abstract

Each cultural group has values that describe its group identity. The Mbaham Matta Wuh Ethnic Community has philosophical values that explain the identity of Fakfak Women. This research aims to describe the philosophy of life of the Mbaham Matta Wuh ethnic community in seeing women's identity. This research is qualitative with ethnographic methods. Sources of research data are informants, phenomena and documents. The data collection techniques used were interviews, observation and document study. The analysis technique used is descriptive ethnography. Based on the research results, it was found that there is a philosophy in the Mbaham Matta Wuh ethnic community which regulates the conception of custom, religion and government related to the identity of Fakfak women. This philosophy is the philosophy of satu tungku tiga batu, idu-idu maninina jojor, dan henggi. These three philosophies teach life values which guide the lives of the Fakfak people, especially women. All forms of culture in Fakfak society are formed from human awareness of customs, religion and language.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmadi, A. (2023). A spiritual journey of an Indonesian woman: The evidence through literature from a psychospiritual perspective. Cogent Arts and Humanities, 10(2), 1-13. https://doi.org/10.1080/23311983.2023.2270789

Anakotta, R., Alman, A., & Solehun, S. (2019). Akulturasi Masyarakat Lokal dan Pendatang di Papua Barat. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 21(1), 29-37. https://doi.org/10.25077/jantro.v21.n1.p29-37.2019

Andalas, E. F. (2018). Meninjau kembali identitas Budaya Jawa di era globalisasi: Panji sebuah representasi identitas lokal Jawa Timur. In Seminar Kebudayaan Jawa: Budaya Jawa dalam Tantangan Globalisasi dan Pengembangan Budaya Nasiona. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Asy'ari, A. (2008). Pengelolaan dan penguatan tradisi lisan. Prosiding Lisan VI Sulawesi Tenggara.

Busyro, B., Burhanuddin, N., Muassomah, M., Saka, P. A., & Wafa, M. A. (2022). The reinforcement of the 'Dowry for Groom' tradition in customary marriages of West Sumatra's Pariaman Society. Samarah, 7(1), 555–578. https://doi.org/10.22373/sjhk.v7i1.15872

Endojowatiningsih, M. H.-. (2013). Jati diri perempuan menurut kejadian 1-2 dan relevansinya bagi sikap kristiani terhadap pengaruh gerakan feminisme di Indonesia. 2(2), 125–142. https://doi.org/10.52157/me.v2i2.29

Ernanda, E. (2023). Challenging the patriarchal culture; feminist critical discourse analysis of the Indonesian environmental heroines. Wacana, 24(1), 58–86. https://doi.org/10.17510/WACANA.V24I1.1173

Ernas, S., Nugoro, H., & Qodir, Z. (2014a). Agama dan budaya dalam integrasi sosial (belajar dari masyarakat Fakfak di Provinsi Papua Barat). Harmoni, 13(1), 22–35. Retrieved from https://jurnalharmoni.kemenag.go.id/index.php/harmoni/article/view/137

Ernas, S., Nugoro, H., & Qodir, Z. (2014b). Dinamika integrasi sosial di Papua fenomena masyarakat Fakfak di Provinsi Papua Barat. Jurnal Kawistara, 4(1), 63–76. https://doi.org/10.22146/kawistara.5233

Fachruddin, S. (2013). Tradisi lisan Kinoho/Lolamoa (pantun): Pesan kearifan lokal pada masyarakat Etnis Tolaki di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya, 2(1), 58-64. https://doi.org/10.33772/etnoreflika.v2i1.41

Hammar, R. K. R. (2009). Proses peralihan harta waris pada Suku Ihandin Fakfak Papua Barat. Patriot, 2(3), 10–24. Retrieved from https://patriot.stihbintuni.ac.id/index.php/patriot/article/view/44/49

Husen, M. (2018). Islam dan filosofi masyarakat Fakfak. Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman, 4(1), 25–47.

Jawa, Y. (2022). Analisis nilai kearifan lokal dan pendidikan karakter pada tradisi penangkapan ikan paus di Desa Lamalera Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (Kajian Etnopaedagogi) (Doctoral Dissertation, Universitas Bosowa).

Koentjaraningrat. (1997). Pengantar Ilmu Antropologi. Yogyakarta: Aksara Baru.

Lefaan, I. V. S., & Lelapary, H. L. (2016). Jati Diri Perempuan Asli Fakfak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Misnah. (2019). Budaya Tradisi Lisan. Banyumas: Pena Persada.

Muftiandar, E. (2021). Resistensi tokoh-tokoh perempuan lokal Papua terhadap budaya patriarki dalam novel “Tanah Tabu” karya Anindita S. Thayf. Linguista: Jurnal Ilmiah Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 5(2), 160-173. https://doi.org/10.25273/linguista.v5i2.11428

Munawar, M., Baka, W. K., & Hermina, S. (2020). Tradisi Kafofinda Ne Wite pada Etnik Muna Desa Walelei Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat. LISANI: Jurnal Kelisanan, Sastra, dan Budaya, 3(2), 89-95. Retrieved from http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/lisani/article/view/1175

Ngabalin, M. (2015). Falsafah hidup orang Fakfak Satu Tungku Tiga Batu [Toromit War Istery]. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, 4(1), 56–73. https://doi.org/10.37196/kenosis.v1i1.21

Niampe, L., & Syahrun, S. (2020). Tradisi kafeghondo pada Etnik Muna di Desa Bone Kancitala Kecamatan Bone Kabupaten Muna. LISANI: Jurnal Kelisanan, Sastra, dan Budaya, 3(2), 121-131. Retrieved from http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/lisani/article/view/1350

Nur, I. (2022). Religious education based of local wisdom "Satu Tungku Tiga Batu" in Fakfak community West Papua. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 14(4), 6631–6642. https://doi.org/10.35445/alishlah.v14i4.2267

Pandaiya, D., Ngabalin, M., & Camerling, L. Y. (2021). Pengaruh Budaya “Satu Tungku Tiga Batu” terhadap toleransi beragama masyarakat Werba Fakfak Papua. Jurnal Misioner, 1(1), 18–40. https://doi.org/10.51770/jm.v1i1.5

Pandie, D. A. (2018). Konsep “Satu Tungku Tiga Batu” Sosio-Kultutal Fakfak sebagai model interaksi dalam kehidupan antarumat beragama. Societas Dei: Jurnal Agama dan Masyarakat, 5(1), 49-50. https://doi.org/10.33550/sd.v5i1.78

Patimang, A., & Saraswaty, A. (2022). Agribisnis Pala di Kabupaten Fakfak dalam mendukung terbentuknya inkubator bisnis Politeknik Negeri Fakfak. Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Komunikasi, 2(1), 32–40. https://doi.org/10.55606/juitik.v2i1.204

Pratiwi, Y. (2015). Women cultural values in the novels written by Chinese writer of Indonesia. Journal of Language and Literature, 6(2), 242–245. https://doi.org/10.7813/jll.2015/6-2/35

Rantung, A. E. P. (2018). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia. Asy Syar’Iyyah: Jurnal Ilmu Syari’Ah dan Perbankan Islam, 5(2), 202–225.

Rohman, A., Asbari, M., & Rezza, D. (2024). Literasi digital: Revitalisasi inovasi teknologi. Journal of Information Systems and Management (JISMA), 3(1), 6-9. https://doi.org/10.4444/jisma.v3i1.742

Sari, M. (2021). Ritual Lamboko Kawalu pada Etnik Buton di Desa Konde Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara. LISANI: Jurnal Kelisanan, Sastra, dan Budaya, 4(1), 18-24. Retrived from http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/lisani/article/view/1201

Setiawan, A. (2015). Sikap hidup wanita Jawa dalam novel Bekisar Merah dan novel Midah Si Manis Bergigi Emas. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(1), 1-15. https://doi.org/10.22219/kembara.v1i1.2326

Setiawan, A. (2018). Pandangan hidup wanita jawa dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 1(2), 103–115. https://doi.org/10.24176/kredo.v1i2.2113

Setyaningrum, N. D. B. (2018). Budaya lokal di era global. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 20(2), 102-112. http://dx.doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392

Suraya, R. S., & Nurtikawati, N. (2020). Tari Momaani dalam Prosesi Adat Metiwawa pada Etnik Moronene di Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana. LISANI: Jurnal Kelisanan, Sastra, dan Budaya, 3(2), 100-107. Retrived from http://journal.fib.uho.ac.id/index.php/lisani/article/view/1346

Tebay, V. (2020). Potret perempuan Suku Dani dalam pembangunan di Kabupaten Jayawijaya Papua. Jurnal Inada, 3(1), 35–61. https://doi.org/10.33541/ji.v3i1.1928

Utami, S. (2014). Bahasa sebagai Maha Identitas Manusia. Jurnal Cemerlang, 2(2), 1–9. Retrieved from https://ejurnal.unikarta.ac.id/index.php/cemerlang/article/view/41

Wisman, Y., & Cukei. (2023). Peranan media digital dalam mempertahankan budaya lokal Indonesia di era globalisasi. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 14(1), 8–16. https://doi.org/10.37304/jikt.v14i1.202

Yuniani, H., Indarsih, M., Diah Astuti, F., & Bakiyah, H. (2023). Revitalisasi etika komunikasi media sosial dalam membangun budaya Indonesia yang luhur dan beradab. Jurnal Public Relations (J-PR), 4(1), 23–30. https://doi.org/10.31294/jpr.v4i1.1957

Downloads

Published

2022-11-24

How to Cite

Lefaan, A. V., & Handayani, T. (2022). Jati diri perempuan Fakfak dalam tradisi lisan Etnik Mbaham Matta Wuh. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 8(2), 529–540. https://doi.org/10.22219/kembara.v8i2.30311

Issue

Section

Articles