Peran Trauma dan Memori dalam Politik Luar Negeri: Studi Kasus Kebijakan Jerman Menerima Pengungsi Suriah 2011 – 2015

Authors

  • Ratna Kusuma Wardhani Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.22219/sospol.v3i2.5062

Abstract

Abstrak

Krisis pengungsi di Eropa membuat negara-negara Eropa kewalahan dalam menerima pengungsi, namun berbeda dengan Jerman. Jerman menerapkan Kebijakan Pintu Terbuka untuk menangani krisis pengungsi dan menerima mereka dengan tangan terbuka, terutama dari Suriah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa mengapa Jerman menerima pengungsi Suriah dalam jumlah banyak melebihi negara Eropa lainnya. Penelitian ini menggunakan konsep memori dan trauma dalam dunia politik untuk menjelaskan Kebijakan Pintu Terbuka Jerman. Trauma dan memori merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pola kebijakan suatu negara. Penelitian ini berargumen bahwa Kebijakan Pintu Terbuka Jerman didasari faktor masa lalu Jerman yaitu Holocaust. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa trauma akibat Holocaust menciptakan memori yang mempengaruhi politik Jerman kontemporer dan berpengaruh terhadap kebijakan yang diterapkan Jerman saat ini. Jerman berharap dapat memperbaiki citra positifnya dengan menerapkan Kebijakan Pintu Terbuka.

Kata Kunci: Memori, Kebijakan Pintu Terbuka, Trauma

 

Abstract

Refugee crisis in Europe made European countries overwhelmed in accepting refugees, except Germany. Germany implemented Open-Door Policy to solve the refugee crisis and welcoming them with open-heart, especially from Syria. This study aimed to analyze why Germany receive Syrian refugees in larger number than other European states. This study used the concept of memory and trauma to explain the Germany’s Open-Door Policy. Trauma and memory are two important factors that could affect the pattern of state policies. This study argues that the Germany’s Open-Door Policy is caused by its past event, namely Holocaust. This research is using qualitative method with explanative types. Conclusion of this study is the trauma of the Holocaust created a  memory that affects contemporary German Politics and effect  to Germany policy now. Germany hopes to improve its positive image by implementing the Open Door Policy.

Keywords: Memory, Open-Door Policy, Trauma

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-12-04

How to Cite

Wardhani, R. K. (2017). Peran Trauma dan Memori dalam Politik Luar Negeri: Studi Kasus Kebijakan Jerman Menerima Pengungsi Suriah 2011 – 2015. Sospol, 3(2), 150–168. https://doi.org/10.22219/sospol.v3i2.5062