STUDI BEBERAPA DOSIS INFUS DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight Walp) SEBAGAI ANTIDIARE PADA MENCIT (Mus musculus)
DOI:
https://doi.org/10.22219/far.v1i1.428Keywords:
daun Syzygium pholyanthum, diare, infusAbstract
Daun Syzygium pholyanthum Wight Walp masyarakat seringkali menyebutnya dengan sebutan daun salam biasanya digunakan masyarakat sebagai bumbu masak. salam merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki banyak khasiat dalam mengobati berbagai penyakit,salah satunya sebagai obat diare.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antidiare infus daun salam dengan pengamatan jumlah feses, konsistensi feses, serta lama diare. Daun salam diperoleh dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi di Pasuruan. Hewan coba dibagi secara acak menjadi 8 kelompok terdiri dari kelompk yang tidak didiarekan, kelompok kontrol positif, kontrol negatif serta kelompok diberikan infus daun salam secara oral dengan berbeda dosis yaitu 15%, 20%, 25%, 30%, dan 35% b/v. Waktu pengamatan dilakukan setiap 1 jam selama 4 jam, evaluasi hasil dilakukan dengan menghitung jumlah feses, skor kosistensi feses serta lama diare mencit. Analisis hasil penelitian yang digunakan adalah analisis varian ( ANAVA), dilanjutkan dengan uji Student Newman Keuls (SNK). Hasil analisis penelitian diperoleh data bahwa infuse daun salam dengan dosis 25% b/v, memberikan efek daya antidiare terbesar yaitu dengan rata rata jumlah feses 56%, konsistensi feses sebesar 51,77%, serta lama diare 36,66 menit. Infus daun salam dosis 15% rata rata jumlah 46,66%, konsistensi feses 43,26%, serta lama diare 46,66 menit. Salam. Dosis 20% rata rata jumlah feses 42,66%, konsistensi feses 36,18,serta lama diare51,67%. Dosis 30% rata rata jumlah feses 32%,konsistensi feses 33,33%,serta lama diare 53,33%.Dosis 35% rata rata jumlah feses 45,33%, konsistensi feses 41,14%, serta lama diare 51,67%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan daun salam dapat mengurangi jumlah feses, lama diare serta meningkatkan konsisitensitensi feses terhadap mencit. Semakin tinggi dosis infus daun salam yang digunakan untuk antidiare belum tentu daya antidiare infus daun salam semakin meningkat hal itu terbukti bahwa dosis 25% memiliki daya antidiare tertinggi dibanding dosis 15%, 20%, 30%, dan 35%. Dosis 25% memiliki efek yang sama seperti efek yang dihasilkan oleh loperamid dosis 0,052 mg. Berdasarkan hasil penelitian disarankan. Masyarakat menggunakan daun salam sebagai obat antidiare dosis 25%. Isolasi tannin yang terdapat dalam daun salam sehingga zat-zat lainya tidak ikut tersari sehingga memaksimalkan pengobatan diare. Dilakukan penelitian mengenai ED50. Senyawa kimia yang berkhasiat sebagai antidiare ini adalah tannin.
Kata kunci: daun Syzygium pholyanthum, diare, infus
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2010 Sundari ., Masruhen .
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
a. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
b. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
c. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).