Ammonia reduction by different thickness coral shard filter in cultivation of Catfish (Pangasius sp)

Authors

  • Desi Maria Sabu Student/member
  • Ade Yulita Hesti Lukas Faculty of Animal Husbandry, Fisheries and Marine Science, University of Nusa Cendana, Kupang, Indonesia.
  • Yuliana Salosso Faculty of Animal Husbandry, Fisheries and Marine Science, University of Nusa Cendana, Kupang, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.22219/ijota.v5i2.22835

Keywords:

Ammonia, Coral Shard, Filter, Pangasius sp, Recirculation

Abstract

Catfish (Pangasius sp.) is a consumption fish that is quite popular and has a selling value. Fish have tolerance standards for water quantity and quality, so water as a living medium should be managed in aquaculture. One of the water quality parameters that affect the survival of cultured fish is ammonia (NH₃). Ammonia at high concentrations can adversely affect fish, such as reducing the ability of the blood to carry oxygen, damage to body tissues, fish susceptible to disease, inhibiting growth and death. This research aimed to determine the thickness of the coral shard filter, which effectively reduces ammonia (NH₃) in catfish culture. This research was conducted at the Dry Fisheries Laboratory, Faculty of Animal Husbandry, Fisheries and Marine Science, University of Nusa Cendana. The research started from February 2022 - April 2022. The implementation of this research used a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 3 replications, namely: without coral shards filter (A), treatment using a coral shard filter with a thickness of 5 cm (B), coral shard filter with a thickness of 10 cm (C) and coral shard filter with a thickness of 15 cm (D). Results show that filter coral shards treatment with 5 cm thickness can reduce the concentration of ammonia in the cultivation of fish catfish from a score beginning research of 0.02 mg/L to 0.018 mg/L in the end research.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Addiyanto S, Tahapari E, Insan I. (2012). Pendederan Ikan Patin di Kolam Outdoor untuk Menghasilkan Benih Siap Tebar di Waduk Malahayu, Brebes, Jawa Tengah. Media Akuakultur, 7(1): 20-25.

Afrinaldi, Mulyadi, & Rusliadi. (2014). Pertumbuhan dan kelulushidupan ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus) pada sistem resirkulasi dengan debit air yang berbeda. 3(3), 63–77.

Akbar, F., Ma'shum, M., S, D. N., & S, K. M. (2013). Pengaruh Pemberian Probiotik EM4 dengan Dosis Berbeda terhadap Kelangsungan Hidup Larva Ikan Badut (Amphiprion percula). Jurnal Perikanan Unram, 1(2), 60–69.

Boyd CE. (2001). Water Quality Standards: Dissolved Oxygen. Global Aquaculture Advocate, 4(6): 70-71.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. (2012). Analisa Usaha Pembenihan Ikan Patin. Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Djauhari, R., Monalisa, S. S., & Simamora, R. (2017). Evaluasi kinerja pertumbuhan ikan patin (Pangasius sp.) yang diberi prebiotik mannanoligosakarida. Prosiding Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan III, September, 327–340.

Fitri Norjanna, Efendi, E., & Hasani, Q. (2015). Reduksi ammonia pada system resirkulasi dengan filter yang berbeda. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, IV(1), 4–7.

Hastuti, Y. P. (2011). Nitrifikasi dan denitrifikasi di tambak Nitrification and denitrification in pond. Jurnal Akuakultur Indonesia, 10(1), 89–98.

Mahardhika Nindya Kharisma, Rejeki Sri, & Elfitasari Tita. (2017). Performa pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan patin (Pangasius hypophthalmus) dengan intensitas cahaya yang berbeda. Journal of Aquaculture Management and Technology, 6(4), 130–138. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jamt

Manunggal, A., Hidayat, R., Mahmudah, S., Sudinno, D., & Kasmawijaya, A. (2018). Kualitas air dan pertumbuhan pembesaran ikan patin dengan teknologi biopori di lahan gambut. Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 12(1), 11–19.

Nurhidayat, Nirmala, K., & Djokosetyanto D. (2012). Efektivitas kinerja media biofilter dalam sistem resirkulasi terhadap kualitas air untuk pertumbuhan dan sintasan ikan red rainbow (Glossolepis incisus Weber). J. Ris. Akuakultur, 7(2), 279–292.

Prasetyo, Y. (2018). Pengaruh jenis filter yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan ikan nila merah (Oreochromis niloticus) pada media pemeliharaan air payau sistem resirkulasi. Universitas Riau.

Pratiwi, R. (2014). Korelasi kualitas air terhadap kinerja pertumbuhan benih ikan patin Pangasius hypophthalmus ukuran 1 inci di balai pengembangan budidaya air tawar Subang (Nomor June). [Essay]. Institut Pertanian Bogor.

Priono, B., & Satyani, D. (2012). Penggunaan berbagai jenis filter untuk pemeliharaan ikan hias air tawar di akuarium. Media Akuakultur, 7(2), 76–83.

Sari, S. P., Hasibuan, S., & Syafriadiman. (2021). Fluktuasi Ammonia pada Budidaya Ikan Patin (Pangasius sp.) yang Diberi Pakan Jeroan Ikan. Jurnal Akuakultur Sebatin, 2(2), 39–54.

Sudarno. (2012). Perkembangan Biofilm Nitrifikasi di Fixed Bed Reactor pada Salinitas Tinggi. Jurnal Presipitasi, 9(1), 1–9.

Supriatna, Mahmudi Mohammad, Musa Muhammad, & Kusriani. (2020). Model pH dengan parameter kualitas air pada tambak intensif udang vannamei (Litopenaeus vannamei). Fisheries and Marine Research, 4(3), 368–374. https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2020.004.03.8

Zidni, I., Yustiati, A., Iskandar, & Andriani, Y. (2017). Pengaruh modifikasi sistem budidaya terhadap kualitas air dalam budidaya ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 7(2), 125–135.

Zulfa, M. (2019). Pemanfaatan limbah cair tahu terhadap pertumbuhan bayam merah (Alternantera moena voss) dalam kultur hidroponik rakit apung. Univesitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Downloads

Published

31-08-2022

How to Cite

Sabu, D. M., Lukas, A. Y. H., & Salosso, Y. (2022). Ammonia reduction by different thickness coral shard filter in cultivation of Catfish (Pangasius sp). IJOTA (Indonesian Journal of Tropical Aquatic), 5(2), 142–149. https://doi.org/10.22219/ijota.v5i2.22835

Issue

Section

Articles