Implementation of Indirect Evidence on Tender Conspiracy in The Construction Services: How to Prove it?

Authors

  • Mochammad Abizar Yusro SIP Law Firm, Indonesia
  • Arista Salsabila Hakimah Faculty of Law, Universitas Indonesia, Indonesia
  • Aurora Edeline Faculty of Law, Universitas Indonesia, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.22219/ilrej.v4i1.32741

Keywords:

Indirect Evidence, Tender Conspiracy, Construction Services Sector, Monopolistic Practices, Unfair Competition

Abstract

In the current government era, the focus on infrastructure development is carried out to increase competitiveness on a national and international scale. Tthe realisation of the infrastructure budget in 2021 reached IDR 402.8 trillion, growing 31.1% compared to 2020. However, it is not uncommon for irregularities to occur in preparing and implementing infrastructure development, one of which is a tender conspiracy in the construction services sector. Difficult proof becomes an obstacle in law enforcement regarding business competition. Therefore, this research focuses on implementing indirect evidence in the construction services sector to sanction violations of business competition aspects in Indonesia. This research is descriptive and uses normative juridical research. The statutory approach (statute approach) and conceptual approach (conceptual approach) are used, supported by the secondary data divided into primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials. The secondary data was obtained through library research collection techniques and then analysed qualitatively. The results of this study prove that indirect evidence can be used to confirm that the respondent was found guilty of tender conspiracy, indicating the practice of unfair business competition. The respondent is subject to administrative sanctions to provide a deterrent effect so as not to repeat the violation.

Abstrak

Pada era pemerintahan saat ini berfokus pada pembangunan infrastruktur dilakukan untuk meningkatkan daya saing di skala nasional maupun internasional. Realisasi anggaran infrastruktur tahun 2021 mencapai Rp 402,8 triliun, tumbuh 31,1% dibandingkan tahun 2020. Akan tetapi, tidak jarang penyimpangan dalam proses persiapan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur, salah satunya adalah terjadi persekongkolan tender di sektor jasa konstruksi. Pembuktian yang sulit menjadi hambatan dalam penegakan hukum dalam aspek persaingan usaha. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini berfokus pada implementasi pembuktian tidak langsung (indirect evidence) di sektor jasa konstruksi, guna memberikan sanksi pada pelanggaran aspek persaingan usaha di Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan jenis penelitian yuridis normatif. Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan peraturan perundang-undangan (statue approach) dan pendekatan konseptual (conseptual approach). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang terbagi atas bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Data sekunder tersebut diperoleh melalui teknik pengumpulan studi kepustakaan (library research), yang kemudian data dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa indirect evidence dapat digunakan untuk membuktikan termohon dinyatakan bersalah atas pelanggaran persekongkolangan tender, dalam praktik persaingan usaha tidak sehat. Adapun termohon dikenakan sanksi administratif untuk memberikan efek jera agar tidak melakukan pelanggaran tersebut kembali.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dina Mayasari Sinaga, et.al, “Penggunaan Indirect Evidence (Alat Bukti Tindak Langsung) Oleh KPPU Dalam Proses Pembuktian Dugaan Praktik Kartel (Studi Di Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha Wilayah I Medan)”, Jurnal Magister Hukum Program Pascasarjana Universitas HKBP Nommensen 2, no.1 (January 2021): 37-46, https://doi.org/10.51622/njlo.v2i01.207.

Erman Rajagukguk, “Perluasan Tafsir Pasal 22 UU Nomor 5 Tahun 1999”, Jurnal Yudisial 5, no.1 (April 2012): 51-63, https://doi.org/10.29123/jy.v5i1.164.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia, “Laporan Tahunan KPPU Tahun 2020”, accessed from https://kppu.go.id/wp-content/uploads/2021/04/Laporan-Tahunan-KPPU-2020.pdf, accessed on February 5, 2023, at 13.15 WIB

Mochammad Abizar Yusro, et al., “Parameter Hak Monopoli Badan Usaha Milik Negara dalam Perspektif Persaingan Usaha di Indonesia”, Journal of Judicial Review 23, no. 2 (December 2021): 217-230, http://dx.doi.org/10.37253/jjr.v23i2.4394.

Raden Muhammad Arvy Ilyasa, “Prinsip Pembangunan Infrastruktur yang Berlandaskan HAM Terhadap Eksistensi Masyarakat Hukum Adat di Indonesia”, SASI 26, no. 3 (July-September 2020): 380-391, https://doi.org/10.47268/sasi.v26i3.296.

Reka Dewantara, “Rekonseptualisasi Asas Demokrasi Ekonomi dalam Konstitusi Indonesia”, Arena Hukum 7, no. 2 (September 2014): 195-209, https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2014.00702.3.

Roni Sulistyanto Luhukay dan Abdul Kadir Jaelani, “Penataan Sistem Peraturan Perundang-Undangan dalam Mendukung Penguatan Konstitusi Ekonomi Indonesia”, Jatiswara 34, no. 2 (July 2019): 155-170, http://www.jatiswara.unram.ac.id/index.php/js/article/view/200.

Andi Asnudin, “Pendekatan Partisipatif dalam Pembangunan Proyek Infrastruktur Perdesaan di Indonesia”, Jurnal SMARTek 8, no. 3 (August 2010): 183-190, http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/view/638.

Ari Purwadi, “Praktik Persekongkolan Tender Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah”, Jurnal Hukum Magnum Opus 2, no. 2 (August 2019): 99-113, https://core.ac.uk/download/pdf/229337861.pdf.

Arifa Puspa Maulidya, Budi Santoso, dan Budiharto, “Analisis Yuridis Terhadap Praktik Dugaan Persekongkolan Tender Pembangunan Jalan (Kasus Putusan Perkara Nomor 07/KPPU-I/2017)”, Diponegoro Law Journal 8, no.4 (October 2019): 2475-2491, https://doi.org/10.14710/dlj.2019.25507.

Darji Darmodiharjo dan Shidarta, “Pokok-Pokok Filsafat Hukum Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia”, (Gramedia Pustaka Utama, Jakarta), page. 153.

David Tan, ”Metode Penelitian Hukum: Mengupas dan Mengulas Metodologi dalam Menyelenggarakan Penelitian Hukum”, Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial 8, no. 8 (2021): 2473-2474, http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index.

Elisabeth Nurhaini Butarbutar, “Arti Pentingnya Pembuktian dalam Proses Penemuan Hukum di Peradilan Perdata”, Mimbar Hukum 22, no. 2 (June 2010): 347-359, https://doi.org/10.22146/jmh.16225.

Enrico Billy Keintjem, “Tinjauan Yuridis Praktek Persekongkolan yang Tidak Sehat dalam Tender Proyek Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999”, Jurnal Lex Administratum 4, no. 4 (April 2016): 109-116, https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/administratum/article/view/11830/11420.

Erika Sefila Putri dan Wisudanto, “Struktur Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur di Indonesia Penunjang Pertumbuhan Ekonomi”, Simposium I Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pembangunan Infrastruktur Indonesia, (2016): 222-228, http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2017i5.3136.

Erwin Suryoprayogo, “Keabsahan Kontrak Kerja Konstruksi yang Terbukti Dibentuk Dari Persekongkolan Tender”, Jurnal Lex Renaissance 7, no.1 (March 2022): 6-30, https://doi.org/10.20885/JLR.vol7.iss1.art2.

Faishal Akbar, “Analisis Yuridis Terhadap Penerapan Bukti Tidak Langsung dalam Pembuktian Kasus Kartel (Studi Kasus Putusan KPPU Perkara Nomor 08/KPPU-L/2018)”, Diponegoro Law Journal 11, no.1 (January 2022): 1-17, https://doi.org/10.14710/dlj.2022.33191.

Ginanjar Bowo Saputra dan Hernawan Hadi, “Penegakan Hukum Persekongkolan Tender Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat”, Privat Law 4, no. 2 (July-December 2018): 213-219, https://doi.org/10.20961/privat.v6i2.25592.

Indah Febriani, “Analisis Muatan Nilai Keadilan: Undang-Undang tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat”, Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan 10, no. 2 (November 2021): 187-207, http://dx.doi.org/10.28946/rpt.v10i2.1577.

John Rawls, “Uzair Fauzan, dan Heru Prasetyo (Penerjemah), Teori Keadilan: Dasar-Dasar Filsafat Politik untuk Mewujudkan Kesejahteraan Sosial dalam Negara/John Rawls”, (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006), page. 72.

Katadata, “Belanja Infrastruktur 2021 Cetak Rekor Terbesar Rp402 Triliun”, accessed from https://katadata.co.id/maesaroh/berita/61d5dcbac885a/belanja-infrastruktur-2021-cetak-rekor-terbesar-rp-402-triliun accessed on February 5, 2023, at 13.00 WIB.

M. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), page. 35.

Mahmul Siregar, “Bukti Tidak Langsung (Indirect Evidence) dalam Penegakan Hukum Persaingan Usaha di Indonesia”, Jurnal Hukum Samudra Keadilan 13, no. 2 (July-December 2018): 187-200, https://doi.org/10.33059/jhsk.v13i2.910.

Maria Avilla Cahya Arfanti, “Pelaksanaan Sistem E-Procurement dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk Mencegah Terjadinya Persekongkolan Tender (Studi di Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Pengawasan Bangunan Kota Malang)”, Jurnal Universitas Brawijaya (January 2014): 1-22, https://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=188095&val=6466&title=PELAKSANAAN%20SISTEM%20EPROCUREMENT%20DALAM%20PENGADAAN%20BARANGJASA%20PEMERINTAH%20UNTUK%20MENCEGAH%20TERJADINYA%20PERSEKONGKOLAN%20TENDER%20Studi%20di%20Dinas%20Pekerjaan%20Umum%20Perumahan%20dan%20Pengawasan%20Bangunan%20Kota%20Malang.

Masako Wakui and Jonathan Galloway, “The Japanese Cartel Fining System: The 2019 Amendments and Its Real Issue”, Asian Competition Law Review (2020): 3, https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3672871.

Muhammad Randhy Martadinata dan Faisal Ahmadi, “Asas Keadilan Hukum Putusan Peradilan”, Jurnal Wasatiyah: Jurnal Hukum 2, no. 2 (December 2020): 12-24, http://jurnal.staimaarifjambi.ac.id/index.php/Wasatiyah/article/view/60.

Nurul Fitriani, “Wewenang KPPU terhadap Pemberian Sanksi pada Pihak Lain Dalam Kasus Persekongkolan Tender”, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 21, no. 1 (February 2021): 169-176, http://dx.doi.org/10.33087/jiubj.v21i1.1241.

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum: Edisi Revisi, Cetakan ke 2 (Jakarta: Kencana, 2017), page. 137.

Ronald Eberhard Tundang, “Urgensi Pemberlakuan Indirect Evidence pada Penanganan Perkara Kartel di Indonesia”, Jurnal Persaingan Usaha 3, no. 2 (Oktober 2023): 149, https://doi.org/10.55869/kppu.v3i2.130.

Sterry Fendy Andih, “Pengaturan Bukti Petunjuk pada Hukum Acara Persaingan Usaha dalam Kerangka Hukum Pembuktian di Indonesia”, Jurnal Magister Hukum Udayana 8, no. 4 (December 2019): 575-587, https://doi.org/10.24843/JMHU.2019.v08.i04.p10.

Udin Silalahi dan Isabella Cynthia Edgina, “Pembuktian Perkara Kartel di Indonesia dengan Menggunakan Bukti Tidak Langsung (Indirect Evidence)”, Jurnal Yudisial 10, no. 3 (December 2017): 311-330, https://doi.org/10.29123/jy.v10i3.216.

Veri Antoni, “Penegakan Hukum Atas Perkara Kartel di Luar Persekongkolan Tender di Indonesia”, Mimbar Hukum, 31, no.1 (February 2019): 95-111, https://doi.org/10.22146/jmh.37966.

Downloads

Published

2024-05-22

How to Cite

Yusro, M. A., Hakimah , A. S., & Edeline, A. (2024). Implementation of Indirect Evidence on Tender Conspiracy in The Construction Services: How to Prove it?. Indonesia Law Reform Journal, 4(1), 42–58. https://doi.org/10.22219/ilrej.v4i1.32741

Issue

Section

Articles