KORELASI ANTARA TEMPERATUR PEMADATAN PADA CAMPURAN ASPAL BETON HASIL DAUR ULANG TERHADAP STABILITAS MARSHALL

Authors

  • Alik Ansyori Alamsyah

DOI:

https://doi.org/10.22219/jmts.v13i1.2539

Abstract

KORELASI ANTARA TEMPERATUR PEMADATAN PADA CAMPURAN ASPAL BETON HASIL DAUR ULANG TERHADAP STABILITAS MARSHALL

Correlation Between Compaction Temperature In Mixed Asphalt Concrete Recycling of Stability of Marshall

Alik Ansyori Alamsyah

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik – Universitas Muhammadiyah Malang
Alamat korespondensi : Jalan Raya Tlogomas 246 Malang 65144
Email : alik.syah@yahoo.com

Abstract

Road improvement by adding an additional layer that will result in continuous thicker pavement layer thickness and material required dwindling. Besides, with the amount of dredging mix pavement roads that are not used in some places add to the waste pile. With treatment using pavement recycling technologies (recycling) is an alternative to overcome this problem because it has several advantages such as pavement can restore and maintain strength and overcome the geometric dependence of new materials. The addition of new material and additional material or material scratch mark on the old pavement is an alternative to increase the carrying capacity of the material scratchmark. The study was conducted at the Laboratory of University of Muhammadiyah Malang Highway. The quality of asphalt concrete mixtures with the addition of recycled asphalt can only be known through the Marshall test results (stability, melting plastic, the results for the marshal, and the cavity in the mix). Used asphalt is asphalt with a penetration of 80/100 is a variation of temperature to be used is 130°C, 12°C, 110°C, 100°C, 90°C and 80°C. From the results of the research can be seen that the decrease in the solidification temperature will decrease stability, Marshall Quotient for the entire binder content. For Flow values at a temperature of 130 ° C compaction - 80 ° C showed an increase.

Keywords : Temperature Compaction, Asphalt Concrete Recycling results

Abstrak

Peningkatan jalan dengan cara penambahan lapis tambahan yang terus menerus akan mengakibatkan tebal lapis perkerasan semakin tebal dan bahan yang diperlukan semakin menipis. Disamping itu dengan banyaknya campuran perkerasan dari hasil pengerukan jalan yang sudah tidak terpakai menambah tumpukan limbah dibeberapa tempat. Dengan penanganan yang menggunakan teknologi daur ulang perkerasan (recycling) merupakan suatu alternatif untuk mengatasi masalah ini karena memiliki beberapa keuntungan seperti dapat mengembalikan kekuatan perkerasan dan mempertahankan geometrik jalan serta mengatasi ketergantungan akan material baru. Penambahan bahan baru dan atau bahan tambahan pada material bekas garukan perkerasan lama merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan daya dukung dari material bekas garukan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Jalan Raya Universitas Muhammadiyah Malang. Kualitas campuran aspal beton hasil daur ulang dengan penambahan aspal baru dapat diketahui melalui hasil uji Marshall (stabilitas, kelelehan plastis, hasil bagi marshall, serta rongga dalam campuran). Aspal yang digunakan adalah aspal dengan penetrasi 80/100 sedang variasi temperatur yang akan digunakan adalah 130 °C, 120 °C, 110 °C, 100 °C, 90 °C dan 80 °C . Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa penurunan temperatur pemadatan akan berakibat turunnya stabilitas, Marshal Quotient untuk seluruh kadar aspal. Untuk nilai Flow pada temperatur pemadatan 130 °C – 80 °C menunjukkan peningkatan.

Kata Kunci : Temperatur Pemadatan, Aspal Beton Hasil Daur Ulang.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2015-11-07

How to Cite

Ansyori Alamsyah, A. (2015). KORELASI ANTARA TEMPERATUR PEMADATAN PADA CAMPURAN ASPAL BETON HASIL DAUR ULANG TERHADAP STABILITAS MARSHALL. Media Teknik Sipil, 13(1), 21–30. https://doi.org/10.22219/jmts.v13i1.2539

Issue

Section

Articles