STABILISASI TANAH DASAR DENGAN BAHAN ADITIF AKIBAT BEBAN SIKLIK JALAN REL KERETA CEPAT JAKARTA – BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.22219/jmts.v17i1.7281Keywords:
Modifikasi tanah, subgrade, daya dukung tanahAbstract
Sebagai Negara yang masih terus membangun Pemerintah Indonesia terus melakukan pembangunan infrastruktur, salah satunya adalah pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Banyak kajian teknis yang perlu dilakukan terhadap pelaksanaannya. Salah satu yang perlu dikaji dalam bidang geoteknik yaitu penyediaan timbunan untuk subgrade. Tanah yang digunakan sebagai penelitian yaitu tanah yang diambil dari desa Walini, Cikalong Wetan, Bandung Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah subgrade yang dipersyaratkan. Modifikasi tanah dilakukan dengan pencampuran antara tanah dan variasi semen, dan tanah, zat aditif dan variasi semen. Zat aditif yang digunakan 1,5% MDD, dan variasi semen yang digunakan adalah campuran 1%, 2% dan 3%. Pengujian dilakukan melalui tahapan pengujian sifat fisik tanah, dan sifat mekanis tanah. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan nilai CBR terendam, dan nilai kuat tekan bebas (qu).Parameter tersebut digunakan sebagai input data pada program PLAXIS 8.6. Tanah timbunan yang dipakai merupakan jenis lanau, dengan nilai CBR terendam sebesar 8,17 %. Analisis simulasi numeris dengan axle load kereta sebesar 170 kN didapat penurunan tanah yang terjadi sebesar -0,065 mm untuk beban statis dan 0,015 x 10-3 mm untuk 1 kali beban siklik kereta. Pada beban dinamis dan beban gempa sebesar 0,4g didapat penurunan sebesar 0,576 x 10-3 mm. Analisis pada penurunan tersebut dilakukan pada titik tengah subgrade diantara kedua beban gandar kereta. Stabilisasi subgrade dengan zat aditif 1,5% MDD dan dan campuran semen 1% dengan ketebalan subgrade 0,35 m, mampu menahan axle load kereta cepat.
Kata kunci : Modifikasi tanah, subgrade, dan daya dukung tanah.
Downloads
References
Alamaa A. (2016). High Speed Railway Embankment – a Comparison of Different Regulation. Department of Civil and Architure Engineering, Division of Rock and Soil Mechanic, KTH Royal Institue of Technology, Stockholm
Badan Standarisasi Nasional. (2012). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, Jakarta
Bowles JE. (1989). Sifat-sifat Fisik dan Geoteknis Tanah. Jakarta: Erlangga.
Fly California. (2009). Technical Memorandum, Earth Work and Track Bed Design Guidelines, California
Gregg, L.E. (1960). Earthwork in K.B.Woods (ed), Highway Engineering Handbook. New York : Mcgraw Hill Book Company.
Hardiyatmo,H.C. (2002). Teknik Pondasi 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers.
M.J.M.M. Steenbergen, E.De Jong and A. Zoeteman (2015). Dynamic Axle Loads as a Main Source of Railway Track Degradation, Railway Engineering Group. Netherland: Delft University of Technology.
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia (2012). Persyaratan Teknis Jalur Kereta Api, Nomor PM 60, Jakarta.
Plaxis 2D Versi 8. (2007). Manual Plaxis, Netherland: Delft University of Technology.
Raymod, G.P., ang Komos, G.A. (1978) Repeated Load Testing of a Model Plane Strain Footing, Canadian Geotech.J.
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Widy Cahyono, Ahmad Rifa'i
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
MEDIA TEKNIK SIPIL Journal
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.