Faktor-Faktor Berhentinya Kerja Sama Antara Pemerintah Indonesia dengan World Wildlife Fund

Authors

DOI:

https://doi.org/10.22219/jurnalsospol.v9i2.30321

Keywords:

Developmentalisme Baru, Indonesia, INGO, Isu Lingkungan, WWF

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang melandasi sikap pemerintah Indonesia dalam menghentikan kerjasamanya dengan yayasan World Wildlife Funds (WWF) Indonesia pada tahun 2020. Organisasi masyarakat sipil dalam bentuk non-government organisation (NGO) sering diposisikan menjadi salah satu penggerak dalam demokrasi. Namun pemerintahan Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) justru menunjukkan hal sebalikknya dengan memutus kerjasamanya terhadap WWF pada tahun 2020. KLHK secara tidak langsung telah membatasi ruang gerak WWF yang juga merupakan bagian dari organisasi masyarakat sipil yang aktif menyuarakan suara-suara perlindungan terhadap lingkungan. Dengan menggunakan konsep state building dari Francis Fukuyama dan new developmentalism dari Eve Warburton penulis menemukan korelasi paradigma ekonomi-politik baru Indonesia dibawah pemerintahan Joko Widodo yang menunjukkan langkah mempriotaskan pembangunan ekonomi dengan mengorbankan penegakkan hukum atau hak asasi manusia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka. Dalam artikel ini penulis meyakini bahwa pemerintah Indonesia dalam sikapnya menghentikan kerjasamanya dengan WWF dapat dimaknai sebagai kesalahan dalam mengartikan makna penguatan peran negara dengan mengabaikan nilai-nilai demokrasi demi legitimasi pembangunan ekonomi seperti yang dilakukan dengan rezim pemerintahan Orde Baru.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aisya, N. S. (2019). Dilema Posisi Indonesia dalam Persetujuan Paris tentang Perubahan Iklim. Indonesian Perspective, 4(2), 118–132.

Arumingtyas, L., & Saturi, S. (2000, January 31). Kala Kementerian Lingkungan Putus Kerja Sama dengan WWF Indonesia. Retrieved 26 December 2023, from Mongabay website: https://www.mongabay.co.id/2020/01/31/kala-kementerian-lingkungan-putus-kerja-sama-dengan-wwf-indonesia/

Aspinall, Edward., & Sukmajati, M. (2015). Politik Uang di Indonesia : Patronase dan Klientelisme pada Pemilu Legislatif 2014. Yogyakarta: Research Centre for Politics and Government (PolGov) UGM.

Bakry, U. Suryadi. (2016). Metode Penelitian Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Retrieved from https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=953087

Bisara, D. (2020, January). Indonesia’s Flawed Democracy Improves as Civil Liberty, Political Culture Stagnate.

Bresser-Pereira, L. C. (2020). A New Theoretical Framework: New Developmentalism. Challenge, 63(3), 114–132. https://doi.org/10.1080/05775132.2019.1705006

Fukuyama, F. (2004a). State Building - Governance and World Order in The 21st Century. Itacha, New York: Cornell University Press.

Fukuyama, F. (2004b). The imperative of state-building. Journal of Democracy, 15(2), 17–31. https://doi.org/10.1353/jod.2004.0026

Fukuyama, F. (2017). State Building : Governance and World Order in the 21st Century. Profile Books.

Gellert, P. K. (2005). Oligarchy in the timber markets of Indonesia: From Apkindo to IBRA to the future of the forests. In The Politics and Economics of Indonesia’s Natural Resources (pp. 145–161). Institute of Southeast Asian Studies. https://doi.org/10.1355/9789812305497-015

Gokkon, B. (2021, December 3). Indonesia ranks high on legal wildlife trade, but experts warn it masks illegal trade. Mongabay.

Harahap, D. A. (2023, October 5). Sejarah WWF Indonesia: Dari Ujung Kulon Bergiat Lindungi Hewan Langka. Retrieved 23 December 2023, from Tempo.co website: https://tekno.tempo.co/read/1780308/sejarah-wwf-indonesia-dari-ujung-kulon-bergiat-lindungi-hewan-langka

Huntington, S. P. (1991). The Third Wave. Democratization in the Late Twentieth Century. University of Oklahoma Press.

Ivalerina, F. (2014). Demokrasi dan Lingkungan. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia, 1(1). https://doi.org/https://doi.org/10.38011/jhli.v1i1.165

Jeffrey A. Winters. (2013). Oligarchy and Democracy in Indonesia. Indonesia, (96), 11. https://doi.org/10.5728/indonesia.96.0099

Kristal, D. (2021). PERBANDINGAN (DE)KONSOLIDASI DEMOKRASI: STUDI PENURUNAN KUALTIAS DEMOKRASI DI INDONESIA DAN FILIPINA PADA PERIODE 2016-2020. Jurnal Penelitian Politik, 18(2), 122–140. Retrieved from https://ejournal.politik.lipi.go.id/

Lewis, D. (2006). The Management of Non-Governmental Development Organizations: An Introduction. London: Routledge.

Mercer, C. (2002). NGOs, civil society and democratization: A critical review of the literature. Progress in Development Studies, 2(1), 5–22. https://doi.org/10.1191/1464993402ps027ra

Ministry of Environment and Forestry, R. of I., S, Vesty Hartono, A., Mukmin, H., Ikha Retnaningrum, N., Reliantoro, S., … Djuwahir, H. (2021). The State of Indonesia’s Forests 2020 : Executive Summary.

Nufus, W. H. (2019, December). AJI: Ada 53 Kasus Kekerasan terhadap Jurnalis Sepanjang 2019.

Permana, R. H. (2020, January 29). Alasan KLHK Putus Kerja Sama WWF Indonesia: Ada Klaim Sepihak Fakta Lapangan. Detiknews.

Pinter Politik. (2019, December). Sri Mulyani Dorong Jokowi Otoriter ?

Potter, D. (1996). NGOs and Environmental Policies: Asia and Africa. London: FRANK CASS.

Putra Nugraha, R. (2016). Strategi World Wildlife Fund (WWF) Dalam Upaya Mendorong Penandatanganan Deklarasi Heart of Borneo. Global and Policy Journal of International Relations.

Rauch, J. E., & Evans, P. B. (2000). Bureaucratic structure and bureaucratic performance in less developed countries. Journal of Public Economics, 75(1), 49–71. https://doi.org/10.1016/S0047-2727(99)00044-4

Robert, R. (2019, November). The danger of rejecting democracy for the sake of economic growth.

Siahaan, V. R. (2020). Politik Lingkungan Indonesia: Teori dan Studi Kasus. UKI Press.

Suharko. (2011). The Limits of Indonesian CSOs in Promoting Democratic Governance. Limits of Good Governance in Developing Countries, (August 2010), 463–493.

Suharko. (2020). Urban environmental justice movements in Yogyakarta, Indonesia. Environmental Sociology, 6(3), 231–241. https://doi.org/10.1080/23251042.2020.1778263

Tomsa, D., & Bax, N. (2023). Democratic Regression and Environmental Politics in Indonesia. Asian Studies Review. https://doi.org/10.1080/10357823.2023.2189690

Umam, A. K. (2019). Lemahnya Komitmen Antikorupsi Presiden di Antara Ekspektasi Pembangunan Ekonomi dan Tekanan Oligarki. Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS, 5(2), 1–17. https://doi.org/10.32697/integritas.v5i2.477

WALHI. (2021). Tinjauan Lingkungan Hidup 2021 : Negara Gagal Atas Krisis ? Retrieved from https://www.walhi.or.id/uploads/buku/TLH_2021_edited_2.pdf

Warburton, E. (2018). A New Developmentalism in Indonesia? Journal of Southeast Asian Economies, 35(3), 355–368. Retrieved from https://www.jstor.org/stable/26545318

WWF Indonesia. (2020, January 28). Pernyataan Yayasan WWF Indonesia Perihal Pengakhiran Kerja Sama oleh KLHK.

Downloads

Published

2023-12-27

How to Cite

Faisol, W., Gusman, Y., & Nabilah Agusta, S. (2023). Faktor-Faktor Berhentinya Kerja Sama Antara Pemerintah Indonesia dengan World Wildlife Fund. Sospol, 9(2), 220–234. https://doi.org/10.22219/jurnalsospol.v9i2.30321