Birokrat dan Pilkada: Motif Pencalonan Birokrat dalam Pilkada Lombok Tengah Tahun 2020

Authors

  • Aditya Suprayatma Universitas Indonesia
  • Nurul Nurhandjati

DOI:

https://doi.org/10.22219/jurnalsospol.v10i1.34224

Keywords:

Birokrat , Kandidasi , Lombok Tengah, Patron-Klien, Pilkada

Abstract

Penelitian ini menganalisis atau mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan birokrat mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala pada pilkada lombok tengah tahun 2020. Fenomena maraknya para birokrat mengundurkan diri dari jabatannya untuk menjadi kandidat dalam Pilkada di Lombok Tengah tahun 2020 menarik untuk diteliti. Untuk mengkaji permasalahan tersebut digunakan teori Rekrutmen partai Politik dari Randall, Teori Patron-Klien dan Teori Motif dalam proses kandidasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif eksplanatif. Temuan penelitian menunjukkan adanya motif dan dukungan serta peluang untuk birokrat mengikuti proses pencalonan dalam Pilkada. Motif para birokrat memilih mengundurkan diri dari jabatannya dan memilih mengikuti kandidasi Pilkada lebih karena ingin memperluas kekuasaan, reproduksi sumber daya ekonomi, pragmatisme dan prestise sosial. Implikasi teori studi ini mengkonfirmasi bahwa motif birokrat memilih mengundurkan diri menjadi kandidat dalam Pilkada tidak dapat dilepaskan dari faktor dukungan politik terhadapnya baik dari partai politik, pengusaha maupun elit lokal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agus. (2017). Menakar Kekuatan Simbol Agama dalam Kontestasi Politik Lokal. Tasamuh, 14(2), 199–224.

Agustinus, L. (2009). Pilkada dan Dinamika Politik Lokal. Pustaka Pelajar.

Aspinall, E. (2013). The Triumph of Capital? Class Politics and Indonesian Democratisation. Journal of Contemporary Asia, 43(2), 226–242. https://doi.org/10.1080/00472336.2012.757432

Budiarjo, M. (2008). Dasar-dasar Ilmu politik. PT Gramedia Pustaka Utama.

Creswell, J. W. (2010). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Pustaka Pelajar.

Fadli, M., Bailusy, M. K., Nas, J., & Zulfikar, A. (2018). Keterlibatan Elit Lokal dalam Peningkatan Partisipasi Politik pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toraja Utara Tahun 2015. Aristo, 6(2), 301. https://doi.org/10.24269/ars.v6i2.1025

Firnas, M. A., & Maesarini, I. W. (2011). Evaluasi Reformasi Birokrasi: Masalah Politisasi Birokrasi dalam Politik Indonesia. Jurnal Kebijakan Dan Manajemen PNS, 5(2), 20–35. https://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/article/view/108/76

Gaffar, A. (1999). Politik Indonesia: transisi menuju demokrasi. Pustaka Pelajar.

Gunanto, D. (2020). Politisasi Birokrasi Dalam Pelaksanaan Pilkada di Indonesia. Independen (Jurnal Politik Indonesia Global), 1(2), 87–94. https://doi.org/10.24853/independen.1.2.87-94

Haboddin, M. (2008). Rekayasa Oilitik dari Pemilu ke Pilkada : Kontribusi Partai Politik Dalam Pilkada. IPD.

Hershey, M. R. (2017). Party Politics in America (17th ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315544427

Kitschelt, H., & Wilkinson, S. I. (2007). Patrons, clients and policies: Patterns of democratic accountability and political competition. Cambridge University Press.

Kurniawan, R. C. (2018). The Pattern of Clientelism in Lampung Local Election. MIMBAR : Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 34(2), 283–291. https://doi.org/10.29313/mimbar.v34i2.3432

Mahadi, H. (2011). Pragmatisme Politik : Studi Kasus Proses Rekrutmen Politik PDI-P Pada Pilkada , Kabupaten Sleman. Journal of Government and Politics, 2(1), 35–66. https://doi.org/10.18196/jgp.2011.0004

Margiansyah, D. (2019). Populisme di Indonesia Kontemporer: Transformasi Persaingan Populisme dan Konsekuensinya dalam Dinamika Kontestasi Politik Menjelang Pemilu 2019. Jurnal Penelitian Politik, 16(1), 47. https://doi.org/10.14203/jpp.v16i1.783

Marx, F. M. (1957). The administrative state: an introduction to bureaucracy. University of Chicago Press.

Mietzner, M. (2009). Indonesia’s 2009 elections: Populism, dynasties and the consolidation of the party system. Lowy Institute for International Policy, 19(May), 1–22.

Mutawalli, M., Ayub, Z. A., & Faga, H. P. (2023). Revitalizing Political Parties in Indonesia: Dissecting Patronage-Clientelism Dynamics vis-à-vis Political Representation. Jurnal Mengkaji Indonesia, 2(2), 301–326. https://doi.org/10.59066/jmi.v2i2.467

Prianto, B. (2016). Partai Politik, Fenomena Dinasti Politik Dalam Pemilihan Kepala Daerah, dan Desentralisasi Rijal. Publisia Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 1(2), 105–117. https://doi.org/10.26905/pjiap.v1i2.436

Randall, V., & Svåsand, L. (2002). Party Institutionalization in New Democracies. Party Politics, 8(1), 5–29.

Risal, S., Herry Bajari, A., & Hergianasari, P. (2022). Sumber Daya Alam Dalam Pusaran Pilkada Serentak. KEMUDI : Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(02), 135–148. https://doi.org/10.31629/kemudi.v6i02.3948

Rusdin, R. B. (2011). Birokrat Dalam Pusaran Politik ( Studi Tentang Pencalonan Birokrat Dalam Pemilukada Di Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan Pada Tahun 2010. Universitas Gadjah Mada.

Rusdiyani, N. (2020). KASN-Bawaslu Rilis Data Pengawasan Netralitas ASN Tahun 2019 dan 2020. Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). https://ppid.kasn.go.id/kasn-bawaslu-rilis-data-pengawasan-netralitas-asn-tahun-2019-dan-2020/

Sawir, M. (2020). Birokrasi pelayanan publik: konsep, teori, dan aplikasi. Deepublish.

Scott, J. C. (1972). Patron-client politics and political change in Southeast Asia. American Political Science Review, 66(1), 91–113.

Sembiring, W. M. (2020). Birokrasi dan Kekuasaan Politik Lokal: Politisasi Birokrasi atau Birokrasi Berpolitik? Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(1), 295–299.

Sidel, J. T. (1999). Capital, coercion, and crime: Bossism in the Philippines. Stanford University Press.

Stein, H. F. (1984). A note on patron-client theory. Ethos, 12(1), 30–36.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D (Sutopo (ed.)). Alfabeta.

Syamsuadi, A., & Yahya, M. R. (2018). Model Kandidasi Birokrat Oleh Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung Di Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2015. Journal of Governance, 3(2). https://doi.org/10.31506/jog.v3i2.3868

Taj, A., Abdullah, F., & Khan, S. (2017). Political Clientelism : Beyond the Public Choice Explanation. Journal of Humanities and Social Sciences, 25, 109–124.

Taufiq Kurniawan, Bayu Islam Assasaki, & Sulhairi, S. (2023). Gelar Lalu Baiq Suku Sasak: Antara Simbol Kebangsawanan atau Penurunan Kasta Sosial. Jurnal Pendidikan, Bahasa Dan Budaya, 2(1), 235–250. https://doi.org/10.55606/jpbb.v2i1.1298

Thoha, M. (2003). Birokrasi dan Politik di Indonesia. PT Grafindo Perkasa Press.

Tjokroamidjojo, B. (1984). Pengantar administrasi pembangunan. LP3ES.

TRD, T., Zetra, A., & Asrinaldi, A. (2022). Upaya Depolitisasi Birokrasi oleh Birokrasi Pemerintah Kota Padang Melalui Pemilu Gubernur Sumatera Barat 2020. Indonesian Journal of Religion and Society, 4(1), 58–68. https://doi.org/10.36256/ijrs.v4i1.272

Ufen, A. (2006). Political Parties in Post-Suharto Indonesia : Between politik aliran and ’ Philippinisation ’ Andreas Ufen (Issue December).

Wahyudi, L. (2018). Politisasi birokrasi lokal dalam pemilihan kepala daerah secara langsung. Jurnal Paradigma, 7(3), 155–164.

Wahyudin, D. (2017). Identitas Orang Sasak: Studi Epistemologis Terhadap Mekanisme Produksi Pengetahuan Masyarakat Suku Sasak Di Pulau Lombok NTB. El-TsaQafah, XVI(2), 103–113.

Weber, M. (1947). The theory of social and economic organization. Free Press-Collier Macmillan.

Downloads

Published

2024-09-02

How to Cite

Suprayatma, A., & Nurhandjati, N. (2024). Birokrat dan Pilkada: Motif Pencalonan Birokrat dalam Pilkada Lombok Tengah Tahun 2020. Sospol, 10(1), 87–97. https://doi.org/10.22219/jurnalsospol.v10i1.34224