Gerakan Anti-Globalisasi dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Demokratisasi di Indonesia

Authors

  • Havidz Ageng Prakoso Universitas Muhammadiyah Malang
  • Ahmad Juhairi Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.22219/sospol.v3i2.5059

Abstract

Abstrak

Globalisasi, dalam klaim para globalis, akan membawa kehidupan demokratis ke seluruh dunia sebagai wujud kehidupan yang paling baik. Namun kenyataannya justru sangat kontradiktif, globalisasi telah menciptakan kekuasaan-kekuasaan global yang bersifat  otoriter-oligarkis melalui Lembaga-Lembaga Keuangan Internasional dan Perusahaan-Perusahaan Multinasional yang bekerja sama dengan negara-negara kaya. Karena itu, yang berdaulat dalam era globalisasi bukanlah rakyat sebagaimana dikehendaki demokratisasi, tetapi korporasi-korporasi internasional dan lembaga-lembaga keuangan internasional. Ada dua perspektif yang dapat menjelaskan hubungan demokratisasi dan gerakan anti-globalisasi, yaitu: perspektif anti- globalisasi dan perspektif demokratisasi. Anti-globalisasi adalah sebuah ideologi perlawanan untuk mengakhiri kekuatan korporasi multinasional, IMF, Bank Dunia, dan WTO sebagai instrumen kesepakatan global untuk pertumbuhan ekonomi. Sedangkan demokratisasi adalah realitas faktual perluasan demokrasi sebagai solusi bagi penciptaan kehidupan manusia yang lebih adil dan sejahtera. Gerakan Anti-Globalisasi lahir sebagai koreksi besar terhadap klaim para globalis. Gerakan ini menghendaki terwujudnya demokratisasi yang seutuhnya, yaitu, terwujudnya kedaulatan rakyat yang telah hilang akibat globalisasi dan terpenuhinya kesejahteraan sosial-ekonomi rakyat dan terjaminnya hak-hak sipil mereka.

Kata Kunci: Anti-Globalisasi, Demokratisasi, Gerakan

 

Abstract

Globalization in Globalist claim will make the better life in the world. But, in fact the reality is difference because globalization was made the dominance actors in the world which authoritarian-oligarchy like international financial organizations and multinational corporations in cooperation with developed countries. Therefore, in globalization era the sovereignty is always in international financial organizations and Multinational corporation hand, not in the society like what in democratization perspective. There are two prespectives explain about the relation between democratization and anti-globalization movement that is democratization perspective and anti-globalization perspective. Anti-globalization is the ideology which describe the opponent movement to finished the hegemony of Multinational Corporations, IMF, World Bank and WTO in economy consensus. Democratization in the other hand is the reality which explain that the enlargement of democracy is the solution to make the good life for peoples in the world. Anti-globalization movement is born as the correction to globalist claim. This movement has the purposes to make the sovereignty over the peoples which lost because of the globalization and in the other hand to fulfill their social welfare and civil right.

Key Words: Anti-Globalization, Democratization, Movement

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-12-04

How to Cite

Prakoso, H. A., & Juhairi, A. (2017). Gerakan Anti-Globalisasi dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Demokratisasi di Indonesia. Sospol, 3(2), 101–121. https://doi.org/10.22219/sospol.v3i2.5059