Peran Kepemimpinan Indonesia dalam Pengelolaan Sengketa Laut Cina Selatan

Authors

  • Peggy Puspa Haffsari Program Studi Hubungan Internasional. Universitas Muhammadiyah Malang. Gedung Kuliah Bersama (GKB) I. Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang 65144. (0341)464318 - 26 Ext.248. Telp. 081333149002
  • Yandry Kurniawan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional. Universitas Indonesia. Depok, Jawa Barat

DOI:

https://doi.org/10.22219/sospol.v4i1.5327

Keywords:

Kawasan, Keamanan, LCS, Peran, Sengketa

Abstract

Abstrak

Penelitian ini akan membahas peran kepemimpinan Indonesia dalam upaya pengelolaan sengketa Laut Cina Selatan (LCS). Tujuan penelitian ini adalah memahami peran negara dalam kawasan dan pengaruhnya pada dinamika keamanan di tingkat regional secara komprehensif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan model deduktif. Kerangka analisis menggunakan konsep kepemimpinan dalam pendekatan kekuatan regional dan kerangka keamanan (Regional Powers and Security Freamwork-RPSF). Terdapat lima komponen yang menjelaskan perilaku pemimpin regional antara lain keterlibatan dalam proses inisiasi (prosess-initiation), keterlibatan dalam pembingkaian isu (issue framing), pertimbangan kepentingan (interest consideration), membangun institusi (institutional development) dan penyebaran kekuatan (deployment of power). Hasil penelitian secara umum mendapatkan bahwa peran Indonesia dalam upaya pengelolaan sengketa LCS cukup aktif namun berdampak terbatas. Peran Indonesia dikatakan aktif terlihat dari telah banyak kerja sama dan diplomasi yang dilakukan Indonesia selama dua puluh enam tahun. Peran Indonesia berdampak terbatas karena ditemukan kendala pada tiap praktek peran kepemimpinan Indonesia dalam mendorong dan mendukung terciptanya solusi internal penyelesaian sengketa LCS dari pihak-pihak yang bersengketa.

Kata KunciKawasan, Keamanan, LCS, Peran, Sengketa

 

Abstract

This research discusses the role of Indonesian leadership in the effort of managing the South China Sea (LCS) disputes. The purpose of this study is to understand the role of the state in the region and its influence on the dynamics of regional security. This study is a qualitative reseacrh with the deductive model. the analytical framework uses the concept of leadership in regional and security approaches (Regional Powers and Security Framework-RPSF). There are five components that explain the role of initiation, initiation proceedings, discussions in framing issues, considerations of interests, institutional development, and power dissemination.  This research finds out that Indonesian role in LCS dispute is quite active but limited impact. The active role of the Indonesian leadership wants to create and maintain an environment that is fulfilled the absence of open conflict in the LCS. The role of Indonesia has limited impact because it finds obstacles in every practice of Indonesia's leadership role in encouraging and supporting the creation of internal dispute solution of LCS from the parties.

Key words: Dispute, Regional, Role, Security, South China Sea

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Peggy Puspa Haffsari, Program Studi Hubungan Internasional. Universitas Muhammadiyah Malang. Gedung Kuliah Bersama (GKB) I. Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang 65144. (0341)464318 - 26 Ext.248. Telp. 081333149002

International Relations Department

Downloads

Published

2018-04-19

How to Cite

Haffsari, P. P., & Kurniawan, Y. (2018). Peran Kepemimpinan Indonesia dalam Pengelolaan Sengketa Laut Cina Selatan. Sospol, 4(1), 55–77. https://doi.org/10.22219/sospol.v4i1.5327