Model Pembelajaran Talking Stick Melalui Permainan Truth or Dare Pada Tari Bungong Jeumpa Kelas IV Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v4i1.11435Keywords:
model pembelajaran talking stick, permainan truth or dare, tari bungong jeumpaAbstract
Kurangnya kesadaran pentingnya penggunaan permainan dalam pembelajaran menyebabkan siswa cenderung sibuk sendiri dan proses pembelajaran yang kurang menyenangkan. Hal inilah yang terjadi pada guru di SDN 2 Saptorenggo. Model pembelajaran yang sering digunakan yaitu model pembelajaran yang umum, seperti secara individu atau kelompok. Akibatnya, siswa kurang memiliki motivasi belajar dan kurang memahami materi yang disampaikan guru. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengembangan model pembelajaran Talking Stick materi tari bungong jeumpa melalui permainan truth or dare terhadap siswa kelas IV sekolah dasar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model ADDIE, yaitu Analyze (analisis) digunakan untuk menganalisis kebutuhan, Design (perencanaan) menentukan kompetensi khusus berupa produk model Talking Stick melalui permainan truth or dare, development (pengembangan) membuat pengembangan yang telah direncanakan, implementation (penerapan) melakukan penerapan terhadap pengembangan yang telah dibuat, dan evaluation (evaluasi) melakukan evaluasi terhadap pengembangan model Talking Stick melalui permainan truth or dare. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil validasi lembar angket model, materi, dan media layak untuk digunakan. Begitupun lembar angket respon siswa dan guru memperlihatkan hasil yang sama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran Talking Stick materi tari bungong jeumpa melalui permainan truth or dare dapat digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran siswa kelas IV Sekolah Dasar Saptorenggo 02 Pakis.
Downloads
References
Agamben, G. (1982). Language and Death: The Place of Negativity (M. H. Karen E. Pinkus Ed.). Minneapolis: University of Mennesota Press.
Ahmadi. (2014). Pengajaran dan Kependidikan: Remaja Rosdakarya.
Arisyanto, P., Sundari, R. S., & Untari, M. F. A. (2018). Pembelajaran Ekstrakurikuler Tari Untuk Penanaman Karakter Bagi Siswa SD Negeri Gayamsari 02 Semarang. JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni), 3(1).
Atwi, S. (2014). Panduan Para Pengajar dan Innovator Pendidikan. Jakarta: Erlangga.
Hamzah. (2013). Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayah, F. N. (2019). Pengembangan Modul Tari Kreasi Daerah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tari Guci Pada Siswa Kelas V SDN Jembayat 03 dan SDN Jembayat 06. (Doctoral), Universitas Peradaban,
Huda, M. (2015). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurkholis. (2013). Pendidikan dalam Upaya Memajuan Teknologi. Jurnal Kependidikan, 1(1), 24-44. doi:https://doi.org/10.24090/jk.v1i1.530
Permanasari, A. T., Lestari, D. J., & Fujiawati, F. S. (2018). Penerapan Pembelajaran Tari Untuk Anak Usia Dini Dalam Mengembangkan Kreativitas Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sendratasik Untirta. JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni), 3(2), 135-148. doi:10.30870/jpks.v3i2.6916
Priyani, P. (2019). Apresiasi Seni Tari Bungong Jeumpa. Retrieved from https://idoc.pub/documents/2-makalah-apresiasi-seni-tari-bungong-jeumpa-vlr9xqomkplz
Restian, A. (2016). Pelatihan Guru Seni Tari Tradisional SD Muhammadiyah 8 Dau Malang. Retrieved from Malang:
Setiawan, A. (2018). Problematika Pembelajaran Seni Tari Di TK Candra Kirana Surabaya. Pedagogi: Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 1-11.
Sunaryo, H., Andalas, E. F., Putra, C. R., & Asrini, H. W. (2018). Penggalian Ide Melalui Pengembangan Berfikir Kritis Berdasarkan Gambar Bertema dalam Pembelajaran Menulis Cerpen. Literasi, 8(2), 50-57.
Sundari, R. S. (2016). Pengembangan Kepribadian dalam Pembelajaran Seni Tari di Sekolah. Imajinasi: Jurnal Seni, 10(1), 61-66.
Susilana, R. (2014). Pendekatan Saintifik dalam Implementasi Kurikulum 2013 Berdasarkan Kajian Teori Psikologi Belajar. Jurnal Educational Technology, 13(2), 183-193. doi:10.17509/edutech.v13i2.3095.g2119
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)