Menimbang Spiritualitas dan Seksualitas: Simbolik Efisiensi dalam Praktik Pesugihan Kembang Sore di Tulungagung

Authors

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v4i1.11623

Keywords:

Kembang Sore, pesugihan, simbolik efisiensi, the disintegration of the big Other, Žižek

Abstract

Penelitian ini mengkaji fenomena yang terdapat dalam teks cerita rakyat berjudul Pesugihan Kembang Sore di Tulungagung. Cerita rakyat tersebut hidup sebagai model kepercayaan yang menjadi kode sosial atau parameter moralitas masyarakat Tulungagung. Masyarakat bereaksi pada wacana simbolik tentang kekayaan dan status sosial tertentu melalui apa yang ditawarkan dari wacana lisan yang berkembang di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan simbolik efisiensi yang terjadi pada mitos pesugihan Kembang Sore. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian berupa cerita rakyat berjudul Pesugihan Kembang Sore di Tulungagung yang berasal dari buku Folklor Lisan sebagai Media Pendidikan Karakter Mahasiswa: Kajian Sosiologi Sastra yang ditulis oleh Supratno dan Darni. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Teknik analisis data berupa pencatatan dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pesugihan Kembang Sore merupakan simbolik efisiensi karena para pelaku pesugihan melakukan ritual berdasarkan pengalaman yang simbolik demi legitimasi dan verifikasi diri dalam konteks sosial. Pemuja ritus Kembang Sore berkutat pada hal-hal yang menjebak mereka pada wacana simbolik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asiyah, N. (2017). Legenda di Tulungagung (Kajian Strukturalisme Claude Levi Strauss). BAPALA, 4(1), 1-11. Retrieved from https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/19110

Desianasari, d. (2016). Makna Sosial Ritual Pesugihan bagi Peziarah Makam Roro Kembang Sore Gunung Bolo Tulungagung (Studi Deskriptif Mengenai Makna Sosial Ritual Pesugihan bagi Para Peziarah Makam Roro Kembang Sore Gunug Bolo Tulungagung). Komunitas, 5(2), 1-15. Retrieved from http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsac7b2efc8dfull.pdf

Flisfeder, M. (2019). Postmodern Marxism Today: Jameson, Žižek, and the Demise of Symbolic Efficiency. International Journal of Žižek Studies, 13(1), 22-56. Retrieved from http://zizekstudies.org/index.php/IJZS/article/view/1105

Hook, D. (2008). Six Moments in Lacan. London: Routledge.

Jacquette, D. (2019). Brentano on Aristotle's Psychology of the Active Intellect. In G. Hartung, C. G. King, & C. Rapp (Eds.), Aristotelian Studies in 19th Century Philosophy (pp. 149-178). Boston: Deutsche Nationalbibliothek.

Kurniawan, T. U. (2016). Asmarangkara: Sebuah Pertunjukan Teater Masa Kini Berbasis Tradisi. (Master Tesis), Institut Seni Yogyakarta, Yogyakarta.

Mahardika, A. D. (2019). Pangaribawane Legendha Pasarean Syekh Basarudin Tumrap Tradhisi Nyadran ing Dhusun Srigading Desa Bolorejo Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung (Tintingan Folklor). BARADHA, 6(1), 1-11. Retrieved from http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/baradha/article/view/26932/24648

Mashuri, M. (2018). Cerita-cerita Pesugihan di Jawa: Pola Kekerabatan Sastra dan Paradoks Teks-Konteks. Paper presented at the Kongres Bahasa Indonesia Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/10112/

Muzairi, M. (2017). Diskursus Mengenai Tuhan di Dalam dan di Luar Metafisika (God Is Being and God Without Being). Refleksi, 17(1), 1-21. Retrieved from http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/ref/article/download/1869/1420

Myers, T. (2003). Slavoj Žižek. London: Routledge.

Riantin, R. (2020). Filosofi Karakter Nasionalis dalam Babad Tulungagung. NOSI, 8(1), 1-7. Retrieved from http://riset.unisma.ac.id/index.php/NOSI/article/view/5813/4776

Rosidah, N. (2018). Folklor Lisan Kota Tulungagung: Balada Asmara Nyi Roro Kembangsore. (Sarjana Skripsi), Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, Tulungagung. Retrieved from http://repo.iain-tulungagung.ac.id/id/eprint/9483

Scaramuzzo, G. (2016). Aristotle's homo mimeticus as an Educational Paradigm for Human Coexistence. Journal of Philosophy of Education, 246-260.

Supratno, H., & Darni, D. (2015). Folklor Lisan sebagai Media Pendidikan Karakter Mahasiswa: Kajian Sosiologi Sastra. Surabaya: Unesa University Press.

Winlow, S. (2019). What Lies Beneath? Some Notes on Ultra-realism, and the Intellectual Foundations of the ‘Deviant Leisure’ Perspective. In T. Raymen & O. Smith (Eds.), Palgrave Studies in Crime, Media and Culture (pp. 45-65). Cham: Palgrave Macmillan.

Zoga, C. (2018). The Aristotelian Active Intellect on the Basis of the Actuality-potentiality Dichotomy. Paper presented at the Proceedings of the XXIII World Congress of Philosophy, Greece.

Downloads

Published

2020-04-12

How to Cite

Afdholy, N., & Murti, G. H. (2020). Menimbang Spiritualitas dan Seksualitas: Simbolik Efisiensi dalam Praktik Pesugihan Kembang Sore di Tulungagung. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 4(1), 34–42. https://doi.org/10.22219/satwika.v4i1.11623

Issue

Section

Original Research