Peran Ritual Meras Gandrung di Banyuwangi dalam Membentuk Kualitas Kepenarian
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v4i2.13633Keywords:
kesenian gandrung, ritual meras gandrung, kualitas kepenarianAbstract
Perubahan fungsi kesenian Gandrung dalam masyarakat Banyuwangi juga mempengaruhi pelaku pertunjukan. Tarian Gandrung yang awalmulanya dibawakan sebagai ritual atau perwujudan rasa syukur, kini mengalami pergeseran fungsi sebagai hiburan. Pergeseran fungsi ini menyebabkanpertunjukan lebih dominan pada kebutuhan visual seni tari.Akhirnya keberadaan pertunjukan Gandrung kini berkembang ke arah tuntutan kualitas kepenarian yang secara tradisi hanya dapat dihasilkan masyarakat pendukungnya melalui ritual Meras Gandrung.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanfaktor pendukung kepenarian, bentuk ritual Meras Gandrung, dan peranan ritual Meras Gandrung terhadap kualitas kepenarian. Penelitian menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan datadenganobservasi, wawancara, studi pustaka, serta dokumentasi. Analisis dilakukan dengan deskripsi mendalam. Hasil penelitian menunjukkan faktor pendukung kepenarian adalah patron. Ritual meras gandrung dilakukan mulai dari gerakan tari, alunan vocal, hingga meminum ramuan gurah suara. Ritual ini merupakan wujud simbolisasi pengakuan terhadap kesiapan pelaku gandrung di masyarakat. Meras gandrung hanyalah sebuah sarana atau media kegiatan ritual yang berusaha untuk mengesahkan apa yang telah menjadi pilihan seseorang. Kehadiran maupun peranannya sebagai sarana juga berkaitan erat dengan keberadaaan sosok gandrung yang akhirnya akan bermuara terhadap lingkungan komunitas sebagai pendukung utama yang melahirkannya.
Downloads
References
Anonim. (2016). Kumpulan Materi Pelaja-ran dan Informasi Seputar Seni Budaya: StandarisasiKepenarian.https://seputar seni budaya.blogspot.com/2016/02/standarisasi-kepenarian.html diakses 01 Agustus 2020.
Bungin, B. (2012). Analisis Data Penelitian Kualitatif, Kualitatif Filosofis dan Metodelogis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta:Rajawali Pers.
Chaya, I. N. (2014). Intensitas Budaya dalam Dunia Kepenarian, Jurnal PANGGUNG, Vol. 24 (3), 295 - 307.
Emzir. (2012). Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja wali Pers.
Koentjaraningrat. (1992). Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Pamenang, N. W. (2014). Karya Kepenarian. Skripsi, tidak diterbitkan. Surakarta: Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Surakarta.
Purnomo, H. (2015). Aneka Ria Srimulat: Kajian Seni Populer di Komplek Taman Hiburan Rakyat Surabaya. Thesis tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pasca sarjana Unesa.
Purnomo, H. (2018), Tata Artistik (Scenografi) dalam Pertunjukan Kesenian Tradisi Berbasis Kerakyatan, JURNAL SATWIKA, Vol. 2 (2), 95-106.
Purnomo, H., & Subari, L. (2019). Manajemen Produksi Pergelaran dalam Pusaran Fenomena Seni Populer. Prosiding SNasPPM IV UNIROW Tuban, 145 - 151.
Purnomo, H., & Subari, L. (2019). Manajemen Produksi Pergelaran: Peranan Leadership dalam Komunitas Seni Pertunjukan. JURNAL SATWIKA, Vol 3 (2), 111-124.
Setianto, E. B. (2019). Sewindu Gandrung Sewu Membangun Menara Budaya. Banyuwangi: Disbudpar bersama Patih Senawangi.
Sucipto, H. (2018). Ritual Meras Gandrung, Penanda Diwisudanya Penari Gandrung, https://www.sureplus.id/2018/09/22/ritual-meras-gandrung-penanda-diwisudanya-penari-gandrung/diakses 01Agustus 2020.
Yudiaryani. (2002). Panggung Teater Dunia: Perkembangan dan Perubahan Konvensi. Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Lilik Subari, Suwandi Widianto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)