The Concept of Spiritual Tourism

Authors

  • Novi Rifa'i Universitas Muhammadiyah Malang
  • Mohammad Kamaludin Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15530

Keywords:

Spiritual, Concept, Tourism

Abstract

Komunikasi transendental dapat terlihat oleh banyak orang di objek-objek wisata yang ada di lingkungan sekitar kita, seperti upacara kehamilan, kelahiran, sunat, pertunangan, pernikahan, ucapan syukur dan kematian. Melalui penelitian ini para peneliti ingin mengeksplorasi nilai-nilai spiritual yang menjadi obyek pariwisata. Penelitian kualitatif ini akan mengungkap fokus kajian nilai spiritualitas pariwisata dalam mengembangkan konsep wisata spiritual berdasarkan kegiatan pariwisata yang telah dilakukan dengan berbagai atraksi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif-filosofis. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif karena bertujuan untuk mengungkap  konsep wisata spiritual yang tepat untuk wisata ramah muslim. Nilai spiritual pariwisata dalam Islam adalah pendekatan yang dilakukan oleh manusia kepada Allah SWT dalam menjalankan kegiatan pariwisata. Upaya yang dilakukan adalah menjauhkan haram dan melaksanakan yang halal, baik dalam aktivitas makanan maupun pariwisata. Konsep wisata spiritual yang dihadirkan adalah dengan selalu menggabungkan 4 (empat) elemen dalam menjalankan aktivitas, keempat elemen ini adalah pelaku pariwisata, keberadaan Allah atau kekuatan SWT dalam setiap aktivitasnya, kebijaksanaan Sumber Daya Manusia penyedia layanan, dan keharmonisan, kondisi alam lingkungan yang mengarahkan kepada getaran jiwa atas kehadiran Sang Pencipta di setiap langkah.

 

Transcendental communication is seen by many people in tourism objects in our surroundings,  such as ceremonies of pregnancy, birth, circumcision, engagement, marriage, thanksgiving and death. Through this research, researchers want to explore spiritual values ​​in tourism. This qualitative research will reveal the focus of the study of the tourism spirituality value and develop the concept of spiritual tourism based on tourism activities that have been carried out with various attractions. Thus, the type of research is qualitative research, using descriptive-philosophical approaches. This study uses a descriptive approach because it aims to disclose the spiritual values of tourism. In the other hand this study also analyzes the right concept of spiritual tourism for Moslem friendly tourism. The spiritual value of tourism in Islam is an approach taken by humans to Allah SWT in carrying out tourism activities. The efforts taken are to avoid the haram and the conduction of the corrupt ones, both in food and tourism activities. The concept of spiritual tourism that is presented  always combines 4 (four) elements in conducting activities, these four elements are tourism actors, the existence or power of Allah SWT in each of its activities, the wisdom of service providers, harmony and the atmosphere of natural environments thrilling the tourist actors to the The Creator in each of their steps.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustian, A. G. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Arga Wijaya Persada.

Annizarizki. (2018). Manajemen Wisata Religius Kesultanan Banten (Bauran Komunikasi Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan). Nyimak Journal of Communication, 2(2), 187–205.

Ardian, I. (2016). Konsep Spiritualitas dan Religiusitas (Spiritual and Religion) dalam Konteks Keperawatan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Nurscope, 2(5), 1–9.

Biroli, A., Kartono, D. T., & Demartoto, A. (2015). RASIONALITAS WISATAWAN WISATA PILGRIM (Studi Fenomenologi Terhadap Wisatawan Di Kawasan Wisata Pilgrim Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang). Jurnal Analisa Sosiologi, 4(2), 98 –114.

Dinitri, S. (2018). Potensi Pengembangan Wisata Spiritual Di Kampung Budaya Sindangbarang, Bogor. Jurnal Hospitality Dan Pariwisata, 4(2), 95-112. Doi: http://dx.doi.org/10.30813/.v4i2.1403

Hanna, H. H. (2006). The Influence of Self-Efficacy and Spirituality on Self-Care Behaviors and Glycemic Control in Older African Americans With Type 2 Diabetes. ProQuest Information and Learning Compant , 22-24.

Intan, K. (2017). Upaya Indonesia Meningkatkan Daya Saing Muslim Friendly Tourism (MFT) Diantara Negara-Negara OKI tle. Jurnal Ilmu Komunikasi Univeristas Riau, 4(2), 1–12.

Jaelani, A. (2017). Industri Wisata Halal di Indonesia: Potensi dan Prospek. Munich Personal RePEc Archive. https://mpra.ub.uni-muenchen.de/id/eprint/76237

Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan, Mentalitet, dan Pembangunan. Gramedia.

Martokoesoemo, P. H. (2007). Spiritual Thinking. Mizania.

Maulana, A. (2014). Strategi Pengembangan Wisata Spiritual Di Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 9(2), 120.

Moleong, J. L. (2014). Metode Penelitian Kualitatif , Edisi Revisi. PT Remaja Rosdakarya.

Pradnyana, I. K. D., Sendra, I. M., & Sudana, I. P. (2016). Perencanaan Paket Wisata Spiritual di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Jurnal IPTA, 4(1), 1.

Pratiekto, P. E. (2016). Ragam Permintaan Potensial Terhadap Ekowisata Spirtual Pada Masyarakat Bogor. Media Konservasi, 21(3), 242–251.

Sari, N. I., Wajdi, F., & Narulita, S. (2018). No Title. Jurnal Studi Al-Qur’an, 14(1).

Selamat, M. I. (2005). Penawar Jiwa & Pikiran. Kalam Mulia.

Sukidi. (2001). New Age wisata Spiritual Lintas Agama. Gramedia Pustaka Utama.

Syamsuddin, & Azman, A. (2012). Memahami Dimensi Spiritualitas dalam Praktek Pekerjaan Sosial. Jurnal Informasi, 17(2).

Thadi, R. (2017). Komunikasi Transendental: Sholat Sebagai Bentuk Komunikasi Transendent. Jurnal Syi’ar, 17(2).

Downloads

Published

2021-04-10

How to Cite

Rifa’i, N., & Kamaludin, M. (2021). The Concept of Spiritual Tourism . Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 142–151. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15530

Issue

Section

Original Research