Kearifan Lokal Kabumi: Media Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Masyarakat Tuban Jawa Timur

Authors

  • Ahmad Arif Widianto Universitas Negeri Malang
  • Rose Fitria Lutfiana

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15929

Keywords:

Internalisasi, Kabumi, Karakter, Kearifan Lokal

Abstract

Kearifan lokal berperan penting dalam kehidupan masyarakat, utamanya di tengah gencarnya arus modernisasi. Hal ini berdampak terhadap perubahan sosial di masyarakat. Kabumi sebagai salah satu kearifan lokal menjadi media penting bagi internalisasi nilai-nilai karakter masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kearifan lokal kabumi sebagai media internalisasi pendidikan karakter bagi masyarakat di Desa Bader, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di Desa Bader, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban. Subjek penelitian ini adalah kepala desa, sesepuh desa, dan masyarakat Desa Bader. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Hubberman. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai karakter dilakukan melalui lima tahapan, yaitu penerimaan nilai, respon, seleksi nilai, internalisasi, dan aktualisasi. Di sisi lain, nilai-nilai karakter yang muncul sebagai bentuk internalisasi kearifan lokal kabumi antara lain nilai religius, gotong royong, toleransi, dan peduli lingkungan.

 

Local wisdom plays an important role in people's lives, especially in the midst of modernization. This phenomenon has an impact on social change in society. Kabumi as one of the local wisdoms is an important medium for internalizing character values ​​in society. This study aims to describe the local wisdom of Kabumi as a medium for internalizing character education for the community in Bader Village, Jatirogo District, Tuban Regency. The research method used is descriptive qualitative. This research was conducted in Bader village, Jatirogo district, Tuban district. The subjects in this study were the village head, village elders and the Bader village community. Data collection was carried out by interview, observation, and documentation. The data analysis technique used the Miles and Hubberman technique. The data validity test used source triangulation. The results showed that the process of internalizing character values ​​was carried out in five stages, namely acceptance of value, providing response, value selection, internalization and actualization. On the other hand, the character values that appear as a form of internalization through local Kabumi wisdom include religious values, mutual cooperation, tolerance, and environmental care.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al Muchtar, S. (2004). Pendidikan dan Masalah Sosial Budaya. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.

Azzet, A. M. (2011). Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia: Revitalisasi Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar dDan Kemajuan Bangsa. Jakarta: Ar Ruzz Media.

Beatty, A. (2001). Variasi Agama di Jawa, Suatu Pendekatan Antropologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Bustami, A. L. (2013). Sasi: Kearifan Lokal masyarakat Maluku Tengah mengelola Lingkungan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya

Effendi, N. T. (2013). Budaya Gotong Royong Masyarakat dDalam Perubahan Sosial Saat Ini. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 2 (1), 1-18. Doi: https://doi.org/10.22146/jps.v2i1.2340

Gobyah. (2003). Pengenalan Keraifan Lokal Indonesia. Rineka Cipta: Jakarta

Lemianti, Y., Nuwa, G., & Kpalet, G. N. (2020). Nilai-nilai Kearifan Lokal Gong Waning Pada Masyarakat Etnis Sikka Krowe Sebagai Sumber Pendidikan Karakter. Edu Teach: Jurnal Edukasi dan Teknologi Pembelajaran, 1 (2), 1-848-53. Retrieved from http://www.ejurnal.umri.ac.id/index.php/eduteach/article/view/1953

Hadi, N. (2013). Perilaku Adat Efektif Petani Sayur Tengger pada Lahan Miring di Kantong Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS). Jurnal Studi Sosial. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Malang (LP2M) Universitas Negeri Malang.

Hardika. (2009). Transformasi Sosial Masyarakat Transisi: Eksistensi Kearifan Lokal dan pergeseran perilaku Usaha Petani. Jurnal Studi Sosial. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Malang (LP2M) Universitas Negeri Malang.

Hartati, S. T. D. (2012). Peranan Dewi Sri dalam Tradisi Pertanian di Indonesia. Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia. Blog. https://iaaipusat.wordpress.com/2012/04/08/peranan-dewi-sri-dalam-tradisi-pertanian-di-indonesia/ Diakses pada 11 Juli 2017 jam 11.

Iskandar, J. (2016). Etnobiologi dan Keragaman Budaya Indonesia. Umbara, 1(1) 27-42. doi: https://doi.org/10.24198/umbara.v1i1.9602

Jamiah, Y. (2011). Internalisasi Nilai Sosial dan Budaya Bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Melalui Pembelajaran Matematika Kreatif. Guru Membangun, 26 (2), 1-11. Retrieved from https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jgmm/article/view/309/315

Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka

Lestari, G. (2015). Bhinneka Tunggal Ika: Khazanah Multikultural Indonesia Di Tengah Kehidupan Sara. Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 28 (1), 31-37

Mahardika, I. W. T., & Darmawan, C. (2016). Civic Culture Dalam Nilai-nilai Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Bali Aga Desa Truyan. Humanika, 23 (1), 20-31. Retrieved from https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/11761

Maisyanah, M., & Inayati, L. (2019). Internalisasi Nilai Pendidikan Agama Islam Pada Tradisi Meron. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 13(2), 329-350. Retrieved from http://journal.iainkudus.ac.id/index.php/Edukasia/article/view/4627

Panggabean, H., Tjitra, H., & Murniati, J. (2014). Kearifan lokal keunggulan global: Cakrawala baru di era globalisasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Purwanti, D. (2017). Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan dan Implementasinya. Dwija Cendekia: Jurnal Riset Pedagogik, 1 (2), 14-20. Retrieved from https://jurnal.uns.ac.id/jdc/article/view/17622

Ridwan, N. A. (2007). Landasan Keilmuan Kearifan Lokal. Jurnal Studi Islam dan Budaya, 5 (1), 27-38.

Ritzer, G. (2010). Enchanting a disenchanted world: Continuity and change in the cathedrals of consumption. Pine Forge Press

Schroeder, R. (2002). Max Weber, Tentang Hegemoni Sistem Kepercayaan. Terj. Ratna Noviani. Yogyakarta: Kanisius.

Soedjatmoko. (1995). Dimensi Manusia dalam Pembangunan. Jakarta: LP3ES.

Sudarma, I. K. (2007). ‘Laporan penelitian: studi ananlisis kebutuhan pendidikan multikultural berbasis kompetensi pada siswa sekolah dasar di kota singaraja’. Singaraja: Undiksha

Tabloid Desa. (2016). Ritual Adat di setiap Aktivitas Pertanian (Tabloid Desa Edisi 20- periode 21 November-6 Desember 2016

Widyaningsih, T. S., Zamroni., & Zuchdi, S. (2014). Internasilasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Karakter Pada Siswa SMP dalam Perspektif Fenomenologis. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 2 (2), 181-195.

Zuhroh, K., & Baharuddin, M. A. (2019). Nilai-nilai Toleransi Antar Sesama dan Antar Umat Beragama: Studi Pandangan K.H Sholeh Baharuddin. Journal Multicultural of Islamic Education, 3 (1), 41-55.

Downloads

Published

2021-04-10

How to Cite

Widianto, A. A., & Lutfiana, R. F. (2021). Kearifan Lokal Kabumi: Media Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Masyarakat Tuban Jawa Timur. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 118–130. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15929

Issue

Section

Original Research