Mantra masyarakat Sasak: Kajian bentuk, fungsi, dan aspek teologi
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v5i2.17229Keywords:
Bentuk, Fungsi, Teologi, MantraAbstract
Mantra dalam sejumlah literatur dan kajian dijelaskan sebagai ucapan atau perkataan yang memiliki fungsi, bentuk dan bisa mendatangkan kekuatan. Fungsinya bisa sebagai pengobatan, pelindung diri, pemikat, dan sebagainya. Bahasa yang digunakan berbentuk perpaduan antara bahasa daerah dengan kalimat-kalimat islami yang memberikan aspek kesakralan. Namun demikian, terdapat seuatu yang berada di dalam mantra tersebut, yaitu aspek teologi atau pemahaman tentang Tuhan. Pemahaman tentang Tuhan itulah yang sesungguhnya memberikan implikasi terhadap fungsi atau kekuatan mantra tersebut. Dengan demikian, tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan aspek teologi dalam bentuk dan fungsi mantra yang terdapat di dalam kebudayaan masyarakat Sasak. Metode yang digunakan ialah kualitatif-etnografi dengan narasumber 2 orang tokoh adat, 2 orang dukun (tukang obat) dan 2 orang pemilik mantra yang diwawancarai untuk memperoleh sejarah serta contoh mantra. Hasil temuan yang diperoleh yaitu mantra ialah ucapan yang memiliki bentuk seperti pantun, teka-teki atau puisi dan berfungsi sebagai pengobatan, pelindung diri, berburu dan sebagainya serta bisa menghadirkan kekuatan. Kekuatan yang bisa didatangkan dari mantra tersebut harus didasarkan kepada kepercayaan tentang kekuasaan Allah SWT. Kepercayaan terhadap kekuasaan Allah SWT itulah yang merujuk kepada aspek teologi masyarakat yang tersusun dalam dimensi kepercayaan terhadap Allah SWT, Rasul, takdir, alam gaib dan janji serta ancaman Allah SWT.
Mantra in a number of literatures and studies are described as sayings or words that have function, form and can bring power. Its function can be as treatment, self-protection, charm, and so on. The language used is in the form of a blend of regional languages with Islamic sentences that provide a sacred aspect. However, there is something in the mantra, namely the theological aspect or understanding of God. The understanding of God that actually has implications for the function or power of the mantra. Thus, the purpose of this study is to describe the theological aspects in the form and function of mantra contained in the culture of the Sasak people. The method used is qualitative-ethnographic, with 2 traditional leaders, 2 shamans (medicines) and 2 mantra owners being interviewed to obtain the history and examples of mantra. The findings obtained are that mantra are utterances that have forms such as rhymes, riddles or poetry and function as treatment, self-protection, hunting and so on and can bring the power. The power that can be obtained from the mantra must be based on belief in the power of Allah SWT. This belief in the power of Allah SWT refers to the theological aspects of society which are structured in the dimensions of belief in Allah SWT, Rasul, Takdir, the supernatural things and the promises and threats of Allah SWT.
Downloads
References
Alfianoor, A. (2017). Ayat Al-Qur’an dalam Mantra Banjar. NALAR: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam, 1(1), 27. https://doi.org/10.23971/njppi.v1i1.900
Anggraeni, D., Hakam, A., Mardhiah, I., & Lubis, Z. (2019). Membangun Peradaban Bangsa Melalui Religiusitas Berbasis Budaya Lokal. Jurnal Online Studi Al-Qur’an, 15(1), 95–116. https://doi.org/10.21009/JSQ.015.1.05
Bakhtiar, A. (2014). Filsafat Ilmu (Revisi). Grafindo.
Burhanudin, U. (2016). Landasan Metodologis Teologi Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 27(2), 255. https://doi.org/10.15575/jpi.v27i2.510
Creswel, J. W. (2013). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Pustaka Pelajar
Fakihuddin, L., & Sarwadi, G. (2019). Mantra Sasak: Klasifikasi, Fungsi, dan Penggunaannya oleh Masyarakat Desa Ganggelang. Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1). https://doi.org/10.32938/jbi.v4i1.148
Fárek, M., & Horák, P. (2021). Magic between Europe and India: On mantras, coercion of gods, and the limits of current debates. Religions, 12(2). https://doi.org/10.3390/rel12020087
Gadamer, H. . (2004). Kebenaran dan metode - Google Books. Pustaka Pelajar. https://www.google.co.id/books/edition/Kebenaran_dan_metode/YbIiDQEACAAJ?hl=id
Haris, M. (2001). The Rise of Anthropological Theory - Google Books. Almatamira Press. https://www.google.co.id/books/edition/The_Rise_of_Anthropological_Theory/yUUYN3X18dwC?hl=id&gbpv=1&dq=The+Rise+of+Anthropological+Theory:+A+History+of+Theories+of+Culture&printsec=frontcover
Hastuti, H. B. P. (2018). Nilai Kesantunan dalam Mantra Meoli. Suar Betang, 12(2), 151. https://doi.org/10.26499/surbet.v12i2.27
Hikmawati, R., & Saputra, M. (2019). Manifestasi Keimanan Akan Makhluk Ghaib (Jin) dalam Kehidupan Beragama Umat Islam (Studi Kasus ekspresi beragama Ormas Nahdlatul ‘Ulama dan Persatuan Islam di Kota Bandung). Jaqfi: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 4(2), 131–155. https://doi.org/10.15575/jaqfi.v4i2.9466
Humaeni, A. (2014). Kepercayaan Kepada Kekuatan Gaib dalam Mantra Masyarakat Muslim Banten. El-HARAKAH (TERAKREDITASI), 16(1), 51. https://doi.org/10.18860/el.v16i1.2769
Idham, I. (2019). Bahasa Mantra Sasak Tinjuan Makna Asosiatif. SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(4). https://doi.org/10.32682/sastranesia.v7i4.1300
Iskandar, D. (2017). Teologi, Etika, dan Islamisasi Jurnalisme. Jurnal Komunikasi, 11(1), 12. https://doi.org/10.21107/ilkom.v11i1.2831
Iyubenu, E. A. (2015). Berhala-BerhalaWacana: Gagasan Kontekstualisasi “Sakralitas Agama” secara Produktif-Kreatif. IRCiSoD.
Kleden, I. (2018). Ilmu-Ilmu Sosial dan Teologi Kontekstual | Social Sciences and Contextual Theology. Jurnal Ledalero, 17(2), 177. https://doi.org/10.31385/jl.v17i2.150.177-202
Koentjaraningrat. (2000). Kebudayaan, mentalitas dan pembangunan - Google Books. Gramedia. https://www.google.co.id/books/edition/Kebudayaan_mentalitas_dan_pembangunan/94QpZ-x1l7QC?hl=id&gbpv=1&dq=Kebudayaan+Mentalitas+dan+Pembangunan&printsec=frontcover
Makmun, M. (2018). Teologi Eksklusif Era Kolonial - Potret Pemikiran KH. Ahmad Rifa’i tentang Konsep Iman. RELIGIA, 172. https://doi.org/10.28918/religia.v21i2.1509
Mansur, A., & Saputra, A. (2019). Konsep Keadilan Tuhan: Studi Pemikiran Teologi Abu Mansur Al-Maturidi. Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman, 17(2), 339. https://doi.org/10.24014/af.v17i2.6373
Mansur, M. (2010). Dahsyatnya Berobat dengan Al-Fatihah. Araska.
Maryani, E. (2011). Kearifan Lokal Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Dan Keunggulan Karakter Bangsa. Bandung: Makalah Pada Konvensi Pendidikan Nasional IPS (KONASPIPSI).
Mulyanto, N., & Suwatno, E. (2018). Bentuk dan Fungsi Teks Mantra. Kadera Bahasa, 9(2), 75–88. https://doi.org/10.47541/kaba.v9i2.7
Mulyono, E, dkk. (2013). Belajar Hermeneutika: Dari Konfigurasi Filosofis menuju Praksis Islamic Studies. IRCiSoD
Nurlailah, L. (2006). Kamus umum Bahasa Indonesia - Google Books. Nuansa Aliah. https://www.google.co.id/books/edition/Kamus_umum_Bahasa_Indonesia/2L9kAAAAMAAJ?hl=id&gbpv=0&bsq=Kamus Umum Indonesia
Palmer.E, R. (2003). Hermeneutika - Google Books. Pustaka Pelajar. https://www.google.co.id/books/edition/Hermeneutika/uI_rNwAACAAJ?hl=id
Poerwadarminta, W. J. . (2000). Kamus Umum Indonesia. Balai Pustaka
Ritzer, G. (2002). Teori Sosiologi. Pustaka Pelajar
Sopandi, D. A., & Taofan, M. (2019). Konsep Teologi Inklusif Nurcholish Madjid. Jaqfi: Jurnal Aqidah Dan Filsafat Islam, 4(2), 58–92. https://doi.org/10.15575/jaqfi.v4i2.9399
Spradley, J. P. (1979). The Ethnographic Interview - Google Books. Waveland Press. https://www.google.co.id/books/edition/The_Ethnographic_Interview/KZ3lCwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=The+Ethnographic+Interview&printsec=frontcover
Strauss, C. L. (2000). Ras dan Sejarah - Google Books. LkiS. https://www.google.co.id/books/edition/Ras_dan_Sejarah/fqB_DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Ras+dan+Sejarah&printsec=frontcover
Sunliensyar, H. H. (2018). Idu Tawa Lam Jampi: Mantra-mantra dalam Naskah Surat Incung Kerinci. Manuskripta, 8(1). https://doi.org/10.33656/manuskripta.v8i1.100
Tari, E. (2019). Teologi Tongkonan: Berteologi dalam Konteks Budaya Toraja. EPIGRAPHE: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani, 2(2), 93. https://doi.org/10.33991/epigraphe.v2i2.40
Waluyo, H. . (2010). Pengkajian dan Apresiasi Puisi. Widyasari Press
Warnke, G. (1987). Gadamer - Google Books. Polity Press. https://www.google.co.id/books/edition/_/szzdtAEACAAJ?hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwifiJPvvMnxAhXZbCsKHb7wB1QQ7_IDMBJ6BAgYEAM
Wijayanti, K. D. (2019). Deiksis Persona dan Kekuatan Kata dalam Mantra Berbahasa Jawa. JISABDA: Jurnal Ilmiah Sastra Dan Bahasa Daerah, Serta Pengajarannya, 1(2), 47. https://doi.org/10.26877/jisabda.v1i2.4743
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Agusman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)