Komodifikasi mitos Eyang Sapu Jagad sebagai promosi wisata dan daya tarik pengunjung di Kabupaten Malang

Authors

  • Widi Sukmawati Trisnatul Rohma Universitas Muhammadiyah Malang
  • Eggy Fajar Andalas Universitas Muhammadiyah Malang

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v5i2.17440

Keywords:

Komodifikasi, Mitos Eyang Sapu Jagad, Promosi, Daya Tarik Wisata, Dusun Ubalan

Abstract

Mitos Eyang Sapu Jagad adalah sastra lisan milik masyarakat Dusun Ubalan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Keberadaan mitos ini penting bagi kehidupan masyarakat karena dianggap memiliki nilai spiritual sekaligus dapat menjadi daya tarik wisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan transformasi peninggalan Eyang Sapu Jagad sebagai alat promosi dan daya tarik wisata serta memaparkan tipe pengunjung berdasarkan motif yang mendasarinya datang. Penelitian menggunakan desain deskriptif-kualitatif dengan pendekatan sastra pariwisata. Sumber data penelitian ialah informan dari Dusun Ubalan dan berbagai daerah, catatan observasi, dan dokumentasi. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara tidak terstruktur, observasi non partisipan, dokumentasi, perekaman, dan pencatatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petilasan Eyang Sapu Jagad berupa “Sumber Umbulan” yang menjadi daya tarik pengunjung datang melakukan ritual pada malam jumat legi dan bulan Selo, telah dikomodifikasikan oleh pengelola wisata yang terdiri dari masyarakat Dusun Ubalan menjadi wisata religi bernama “Sumber Umbulrejo”. Komodifikasi dilakukan dengan menyediakan fasilitas utama seperti pesarean dan bilik mandi untuk melakukan ritual sakral, serta fasilitas pendukung seperti dua kolam renang, destinasi kreatif spot foto, tempat kuliner, akses jalan, lahan parkir, dan loket karcis. Sajian dua fasilitas tersebut mengakibatkan dualitas tipe pengunjung yakni pengunjung pilgrimis dan pengunjung generalis. Dapat disimpulkan adanya komodifikasi tidak menyebabkan hilangnya nilai kesakralan pada mitos, tetapi memperluas jaringan ekonomi-sosial masyarakat sekitar.    

 

The myth of Eyang Sapu Jagad is an oral literature belonging to the people of Dusun Ubalan, Malang Regency, East Java Province. The existence of myths is important for people's lives because they are considered to have spiritual value as well as being a tourist attraction to improve the economy of the surrounding community.. This study aims to describe the transformation of Eyang Sapu Jagad heritage as a promotional tool and tourist attraction and to describe the types of visitors based on the underlying motive for coming. The research uses a descriptive-qualitative design with a tourism literature approach. Sources of research data are informants from Ubalan Hamlet and various regions, observation notes, and documentation. Data were collected by using unstructured interview techniques, non-participant observation, documentation, recording, and recording. The results showed that the petilasan of Eyang Sapu Jagad in the form of "Sumber Umbulan" which became an attraction for visitors to come to perform rituals on the night of Friday Legi and the month of Selo, had been commodified by the tour manager consisting of the people of Dusun Ubalan into a religious tour called "Sumber Umbulrejo". The commodification is carried out by providing main facilities such as boarding and bathing rooms to perform sacred rituals, as well as supporting facilities such as two swimming pools, creative photo spots destinations, culinary places, road access, parking lots, and ticket booths. The presentation of these two facilities resulted in a duality of types of visitors, namely pilgrim visitors and generalist visitors. It can be concluded that the existence of commodification does not cause the loss of the sacred value of the myth, but expands the socio-economic network of the surrounding community.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Widi Sukmawati Trisnatul Rohma, Universitas Muhammadiyah Malang

Pendidikan Bahasa Indonesia

Eggy Fajar Andalas, Universitas Muhammadiyah Malang

Pendidikan Bahasa Indonesia

References

Abdullah, R., & Panghastuti, T. (2018). Analisis Hubungan Antara Bagunan Bersejarah, Mitos, Budaya Masyarakat Lokal dengan Motivasi Wisatawan Berkunjung di Daya Tarik Wisata Tamansari Yogyakarta. Journal of Tourism and Economic, 1(1). https://doi.org/10.36594/jtec.v1i1.20

Agfianto, T., Antara, M., & Suardana, I. W. (2019). Dampak Ekonomi Pengembangan Community Based Tourism terhadap Masyarakat Lokal di Kabupaten Malang (Studi Kasus Destinasi Wisata Cafe Sawah Pujon Kidul). Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 05, 259. https://doi.org/10.24843/jumpa.2018.v05.i02.p03

Andalas, E. F. (2015). Mitos-Mitos Kabupaten Malang: Cara Orang Jawa dalam Menjelaskan Dunianya. Jurnal Puitika, 11(2), 150-162. https://www.researchgate.net/profile/Eggy-Fajar-Andalas/publication/323113958_Mitos-Mitos_Kabupaten_Malang_Cara_Orang_Jawa_dalam_Menjelaskan_Dunianya/links/5a804df64585154d57d8f458/Mitos-Mitos-Kabupaten-Malang-Cara-Orang-Jawa-dalam-Menjelaskan-Dunianya.pdf

Anoegrajekti, N., & Imawati, E. (2020). Sastra Pariwisata: Dari Legenda Sampai Banyuwangi Ethno Carnival. Yogyakarta: PT Kanisius.

Aristama, M. F., Andalas, E. F., & Sugiarti, S. (2020). Dampak dan Fungsi Mite Semar bagi Kehidupan Masyarakat Lereng Gunung Arjuna. Poetika, 8(1), 1–12.https://doi.org/10.22146 /poetika.55300.

Artawan, G. (2020). Aku Cinta Lovina: Peran Sastra dalam Mempromosikan Pariwisata Bali Utara. Jurnal Master Pariwisata (Jumpa), 241-256. https://doi.org/10.24843/JUMPA.2020.v07.i01.p11

Badan Pusat Statistik (BPS) diakses dari https://malangkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/d5bc23b51970236da8ea6f8f/kabupaten-malang-dalam-angka-2021.html, diakses pada tanggal 27 Mei 2021.

Barker, C. (2004). Cultural Studies: Teori & Praktik, (Terjemahan Nurhadi). Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Baudrillard, J. (2015). Masyarakat Konsumsi. Diterjemahkan oleh Wahyunto. Bantul: Kreasi Wacana.

Busby, G., & Klug, J. (2001). Movie-induced tourism: The challenge of measurement and other issues. Journal of Vacation Marketing, 7(4), 316–332. https://doi.org/10.1177/135676670100700403.

Effendy, C. (2019). Sastra Lisan Indonesia: Identitas Nasional, Karakter Bangsa, dan Ekonomi Kreatif. Makalah.

Febriyanto, A., Riawanti, S., & Gunawan, B. (2018). Mitos Rambut Gimbal: Identitas Budaya dan Komodifikasi di Dataran Tinggi Dieng. Umbara, 2(1), 1–9. https://doi.org/10.24198/umbara.v2i1.15670

Herbert, D. (1996). Artistic and literary places in France as tourist attractions. Journal of Tourism Management, 17(2),77-85. https://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.457.1279&rep=rep1&type=pdf

Herbert, D. (2001). Literary Places, Tourism and The Heritage Experience. Journal of Tourism Management, 28(2), 312-333.https;doi.org/10.1016/S0160-7383(00)00048-7

Hughes, G. (1992). Tourism and the geographical imagination. Leisure Studies, 11(1), 31-42. https://doi.org/10.1080/02614369100390291

Humaeni, A. (2018). Moral Values in Religious Myths of Bantenese Society. Kawalu: Journal of Local Culture, 5(1), 1-16. http://dx.doi.org/10.32678/kawalu.v5i1.2040

Ibrahim, I. S., & Akhmad, B. A. (2014). Komunikasi dan Komodifikasi: Mengkaji Media dan Budaya dalam Dinamika Globalisasi. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Jefrika, R. (2020). Gambaran Pariwisata di Kota Padang dalam Novel Sitti Nurbaya Karya Marah Rusli dan Pengaruh Novel Sitti Nurbaya terhadap Perkembangan Pariwisata Kota Padang Masa Kini. Disertasi. Padang: Universitas Andalas. http://scholar.unand.ac.id/61329/

Johnson, R. (1986). The Story So Far: And Further Transformations. In Introduction to Contemporary Cultural Studies, D. Punter, ed., pp. 277–313. London: Longman.

Marsh, K. (1993). Writers and Their Houses. London: Hamish Hamilton.

Mudana, I. W., & Ribek, P. K. (2017). Komodifikasi Seni Lukis Wayang Kamasan Sebagai Produk Industri Kreatif Penunjang Pariwisata. Mudra Jurnal Seni Budaya, 32(1), 68-80. https://doi.org/10.31091/mudra.v32i1.83

Pratiwi, Y., Andalas, E. F., & Dermawan, T. (2018). Penelitian Sastra Kontekstual. Malang: Kota Tua.

Putra, I. N. D. (2019). Sastra pariwisata: pendekatan interdisipliner kajian sastra dan pariwisata. E-Proceeding Seminar Nasional INOBALI 2019, 2005, 173–181.file:///C:/Users/User/Downloads/160-Article%20Text-329-1-10-20200122%20(3).pdf

Putra, I. N. D. (2019). Nuansa Bahasa dan Citra Sastra. Bali: Pustaka Larasan.

Renold, R., Teng, M. B. A., Anjarsari, H., & Badollahi, M. Z. (2020). Pengembangan Destinasi Wisata Budaya Berdasarkan Mitos Sejarah dan Bangunan Kota Makassar Sulawesi Selatan (Studi Etnografi). Jurnal Pariwisata, 7(1), 12-19.https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp/article/view/5689/pdf

Sudikan, S.Y. (2001). Metode Penelitian Sastra Lisan. Surabaya: Citra Wacana.

Suhamdani, H., Kadir, A. G., & Irwan, A. L. (2010). Analisis pengembangan pariwisata alam lewaja Di Kabupaten Enrekang. Jurnal Administrasi Dan Kebijakan, 3, 83–94.https://media.neliti.com/media/publications/100232-ID-analisis-pengembangan-pariwisata-alam-le.pdf

Suhandang, K. (2009). Retorika: Strategi, teknik dan taktik berpidato. Bandung: Nuansa.

Sulistyorini, D., & Andalas, E. F. (2017). Sastra Lisan: Kajian Teori dan Penerapannya dalam Penelitian. Malang: Madani.

Squire, S. J. (1993). Valuing Countryside: Reflections on Beatrix Potter Tourism. Journal of The Royal Geographical Society (with the Institute of British Geographers), 24(2), 5-10. https://www.jstor.org/stable/20003206

Wulandari, A. L. (2018). Strategi Retorika Verbal dan Nonverbal Karni Ilyas dalam Acara Indonesia Lawyers Club. Transformatika: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 2(2), 140. https://doi.org/10.31002/transformatika.v2i2.877

Yu, X., & Xu, H. (2016). “Ancient poetry in contemporary Chinese tourism”. Journal of Tourism Management, 54, 393-403. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2015.12.007

Downloads

Published

2021-10-31

How to Cite

Widi Sukmawati Trisnatul Rohma, & Eggy Fajar Andalas. (2021). Komodifikasi mitos Eyang Sapu Jagad sebagai promosi wisata dan daya tarik pengunjung di Kabupaten Malang. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(2), 284–302. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i2.17440

Issue

Section

Original Research