Semiotika budaya kemaritiman masyarakat Indonesia pada syair lagu
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v5i2.18073Keywords:
Budaya kemaritiman, Kajian semiotik, Syair lagu kemaritimanAbstract
Syair lagu merupakan rangkaian dan tatanan kata indah yang diberi notasi dan dilagukan. Syair lagu memuat simbol-simbol pesan yang hendak disampaikan pencipta kepada pendengarnya. Simbol dalam syair lagu tidak mudah dimengerti dan perlu penafsiran. Pencipta lagu menggunakan simbol verbal pada syair lagu guna mewakili segala hal terkait dengan maksud, harapan, perasaan serta kondisi yang terjadi di lingkungan fisik serta menerjemahkan kehidupan di dunia yang diketahuinya. Untuk memahami sistem tanda yang menggambarkan budaya kemaritiman dalam syair lagu digunakan pendekatan semiotik. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, mengkaji bahasa berupa tanda atau simbol dalam syair lagu kemaritiman. Teknik pengumpulan data dengan mendokumentasikan lagu di Museum Musik Indonesia (MMI) di Malang serta eksplorasi di internet. Data berupa aspek kebahasaan yang mengandung sistem tanda budaya kemaritiman dari 14 lagu. Tujuan penelitian mendeskripsikan bentuk penanda dan petanda budaya kemaritiman pada syair lagu dan aspek budaya kemaritiman masyarakat Indonesia. Hasil penelitian ditemukan penanda dan petanda yang menunjukkan budaya kemaritiman pada syair lagu kemaritiman serta empat aspek sistem budaya masyarakat maritim meliputi, sistem mata pencaharian hidup, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem pengetahuan, dan sistem keorganisasian sosial. Lagu-lagu kemaritiman Indonesia merepresentasikan budaya kemaritiman masyarakat pesisir melalui simbol tanda yang ada. Untuk itu, lagu merupakan rekaman budaya masyarakat di masanya.
Song verse is a series and arrangement of beautiful words that are noted and performed. The song verse contains symbols of the message that the creator wants to convey to his listener. The symbols in the verse of the song are not easy to understand and need interpretation. The songwriter uses verbal symbols in the song's verse to represent everything related to the intentions, expectations, feelings and conditions that occur in the physical environment and translate life in the world he knows. To understand the sign system that describes maritime culture in song verse, a semiotic approach is used. This research is qualitative descriptive, studying the language in the form of signs or symbols in maritime song verse. Data collection techniques by documenting songs at the Indonesian Music Museum (MMI) in Malang as well as exploration on the internet. Data in the form of language aspects that contain a maritime cultural sign system of 14 songs. The purpose of the study describes the form of markers and signs of maritime culture in song verses and aspects of maritime culture of Indonesian society. The results of the study found markers and signs that show maritime culture in maritime song verses as well as four aspects of the maritime community cultural system including, livelihood system, living equipment system and technology, knowledge system, and social organization system. Indonesian maritime songs represent the maritime culture of coastal communities through the symbol of existing signs. For this reason, the song is a recording of the culture of the people of his time.
Downloads
References
Barthes, R. (2007). Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa: Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol dan Representasi. Bandung: Jalasutra. http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=7919
Budiman, K. (1999). Kosa Semiotika. LkiS
Creswell, J. W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar
Darmoko, D. (2019). Revitalisasi Teks-Teks Kearifan Lokal Kemaritiman Untuk Membangun Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara. Pustaka: Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya, 19(1), 1-8. https://doi.org/10.24843/PJIIB.2019.v19.i01.p01
Dewi, N. M. P., Damayanti, S., Budiana, I, M. (2018). Semiotika dalam Lagu Che.r.ry dan Summer Song Karya Yui Yoshioka. Humanis: Journal of Arts and Humanities, 22(4), 904-910. https://doi.org/10.24843/JH.2018.v22.i04.p10
Fanani, F. (2013). Semiotika Strukturalisme Saussure. Jurnal The Messenger, 5 (1), 10-15. http://dx.doi.org/10.26623/themessenger.v5i1.149
Fuad, M. A. Z., & Musa, M. (2017). Pengenalan Bidang Kemaritiman Sejak Usia Dini melalui Pembelajaran Tematik Kelautan pada Siswa Taman Kanak Kanak. Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi, 22 (2), 93-104. http://dx.doi.org/10.17977/um017v22i22017p093
Hairudin, H., & Wahyuni, S. (2019). Sistem Pengetahuan Masyarakat Nelayan Pesisir Pulau Kasu Kecamatan Belakang Padang Kota Batam. Jurnal Masyarakat Maritim, 3(2), 50-64. https://doi.org/10.31629/jmm.v3i2.1721
Hamka. (1962). Tenggelamnya Kapal Van der Vijk. Jakarta: Penerbit Nusantara.
Harnia, N. T. (2021). Analisis Semiotika Makna Cinta pada Lirik Lagu “Tak Sekedar Cinta” Karya Dnanda. Jurnal Metamorfosa, 9(2), 224-238. https://doi.org/10.46244/metamorfosa.v9i2.1405
Harnoko, D. (2016). Bunga Rampai Lawatan Sejarah Regional: Menelusuri Jejak Sejarah Maritim Di Pantai Utara Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya (Bpnb) Daerah Istimewa Yogyakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/1142/1/bunga%20rampai%20komplit.pdf
Haryadi, T. (2016). Analisis Iklan Televisi Sampoerna Hijau Versi “Es Kacang Ijo” dengan Pendekatan Semiotika Roland Barthes. Jadecs, 1(1), 1-16. http://dx.doi.org/10.17977/um037v1i12016p%25p
Husain, N. F., Dj, M. Z., & Musfirah, M. (2020). Semiotic Analysis to The Cultural Content in The Efl Textbook. IJRETAL: International Journal of Research on English Teaching and Applied Linguistics, 1(2), 67-82. http://dx.doi.org/10.30863/ijretal.v1i2.1230
Imron, D. Z. (2000). Bantalku Ombak Selimutku Angin. Yogyakarta: Gama Media.
Ismail, H. A., & Kartika, E. (2019). Peran kemaritiman Indonesia di Mata Dunia. Jurnal Sains dan Teknologi Maritim, 20(1), 83-89. http://dx.doi.org/10.33556/jstm.v20i1.222
Janawi, J. (2018). Geneologi Suku Laut Bangka Belitung. Tawshiyah, 13(2), 1-28. https://doi.org/10.32923/taw.v13i2.1166
Juwana, H. (2003). Putusan MI atas Pulau Sipadan dan Ligitan. Indonesian Journal of International Law, 1(1), 169-182. http://dx.doi.org/10.17304/ijil.vol1.1.510
Kambey, M. A., Aling, D. R. R., & Dien, C. R. (2020). Eksistensi Budaya Maritim Kelompok Nelayan Kelurahan Malalayang Dua, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Akulturasi:_Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan, 8(1), 136-146, https://doi.org/10.35800/akulturasi.8.1.2020.28979
Kristiyanti, M. (2016). Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pantai melalui Pendekatan ICZM (Integrated Coastal Zone Management). Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu & Call For Papers Unisbank (Sendi_U) Ke-2, 2016 “Kajian Multi Disiplin Ilmu dalam Pengembangan IPTEKS untuk Mewujudkan Pembangunan Nasional Semesta Berencan (PNSB) sebagai Upaya Meningkatkan Daya Saing Global”. https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/sendi_u/article/view/4264
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. (2020). Salinan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Tahun 2020 – 2024. https://jdih.maritim.go.id/en/peraturan-menteri-koordinator-bidang-kemaritiman-dan-investasi-no-6-tahun-2020
Kurniawati, A. (2017). Peran Istri Nelayan dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Keluarga. Jurnal Sains Dan Teknologi Maritim, 17(1), 77-88, http://dx.doi.org/10.33556/jstm.v0i1.160
Kusumawati, H. (2013). Pendidikan Karakter Melalui Lagu Anak-Anak. Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni, 11(2), 1-11, https://doi.org/10.21831/imaji.v11i2.3839
Marseto, M. (2018). Kedaulatan Maritim di Nangroe Aceh Darussalam: Perpektif Budaya dan Pariwisata. Bogor: Universitas Pertahanan Kawasan IPSC. http://opac.lib.idu.ac.id/unhan-ebook/assets/uploads/files/6e048-kedaulatan-maritim-di-nangroe-dan-pariwisata.pdf
Oktavianus, O. (2019). Bahasa dan Budaya Maritim: Identitas dan Pemerkaya Budaya Bangsa. Pustaka: Jurnal Ilmu Ilmu Budaya, 19(1), 17-22, https://doi.org/10.24843/PJIIB.2019.v19.i01.p04
Pasaribu, R. B. F. (2015). Kebudayaan dan masyarakat. http://eprints.dinus.ac.id/14516/1/%5BMateri%5D_Bab_04_kebudayaan_dan_masyarakat.pdf
Pranowo, P., & Hidayatulloh, A. N. (2015). Perspektif dan Dinamika Nelayan terhadap Usaha Kesejahteraan Sosial. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial, 14(1), 94–106, https://ejournal3.kemsos.go.id/index.php/jpks/issue/view/138
Rahardja, S. (2018). Warisan Budaya Maritim Nusantara. Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Pelestraian Cagar Budaya dan Permuseuman. http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=11880&keywords=
Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Tahun 2020-2024. (2020). https://maritim.go.id/rencana-strategis-kementerian-koordinator-bidang-kemaritiman/ Diakses pada tanggal 10 September 2021.
Salinan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Tahun 2020 – 2024. https://maritim.go.id/konten/unggahan/2020/06/ND-Penyampaian-Permenko-Renstra-Internal.pdf
Sobur, A. (2002). Bercengkerama dengan Semiotika. Mediator, 3(1), 31-50, https://doi.org/10.29313/mediator.v3i1.746
Sobur, A. (2009). Semiotika Komunikasi. Rosdakarya
Sudjiman, P., & Van Zoest, A (Ed.). (1996). Serba-serbi Semiotik. PT Gramedia Pustaka Utama
Sumarto, S. (2019). Budaya, Pemahaman dan Penerapannya: Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi. Jurnal Literasiologi, 1(2), 144-159, https://doi.org/10.47783/literasiologi.v1i2.49
Syawaludin, M. (2017). Teori Sosial Budaya dan Methodenstreit. Palembang: Amanah.
Toer, P. A. (1987). Gadis Pantai. Ebook, http://www.rakyatmembaca.com/2019/04/ebook-gadis-pantai-pramoedya-ananta-toer.html
Toer, P. A. (1995). Arus Balik. Ebook, https://tabloidsastra.files.wordpress.com/2015/02/arus-balik-_-pramoedya-ananta-toer.pdf
Touwe, S. (2020). Local Wisdom Values of Maritime Community in Preserving Marine Resources in Indonesia. Journal of Maritime Studies and National Integration, 4(2), 84-94. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jmsni/article/view/4812
Udu, S. (2017). Wowine dalam Kebudayaan Matirim Wakatobi Buton: Analisis Pierre Bourdieu. SASDAYA, Gadjah Mada Journal of Humanities, 2(1), 267-282. https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/999958
Wahid, A. (2018). Pusaka Sejarah Maritim Di Indonesia: Khasanah, Tantangan, dan Strategi Perlindungannya. Patrawidya, 19(1), 19-34, https://doi.org/10.52829/pw.92
Wasono, S. (2017). Potret Kehidupan Masyarakat Nelayan di Madura Dalam Kumpulan Cerpen Karapan Laut Karya Mahwi Air Tawar. Pusat, Majalah Sastra: Sastra Kemaritiman https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/Majalah%20Pusat%20Edisi%2012.pdf
Wibowo, W. (2017). Kemaritiman Indonesia: Sebuah Kajian Kritis Indonesian Maritime: A Critical Study. Jurnal Manajemen Transportasi Logistik, 4(2), 211-222, http://dx.doi.org/10.25292/j.mtl.v4i2.75
Wiradharma, G., & Yusar, N. I. (2017). Kearifan Budaya dalam Lirik Lagu Melayu. Arkhais, 8(1), 1-11, https://doi.org/10.21009/ARKHAIS.081.06
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Daroe Iswatiningsih, Fauzan Fauzan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)