Praktik mistisisme Jawa dalam novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v5i2.18179Keywords:
Hakekat, Mistisisme Jawa , Praktik, SyariatAbstract
Mistisisme dalam tataran masyarakat Jawa menjadi salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap perilaku yang terjadi di tengah masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik mistisisme Jawa dalam novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah sosiologi sastra. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Data dalam penelitian ini mencakup satuan cerita yang terwujud dalam dialog, monolog, paragraf, sekuen cerita, bagian kalimat, maupun narasi tokoh yang menggambarkan praktik mistisisme Jawa dalam novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah (a) membaca sumber data; (b) unitizing (mengambil data yang tepat dengan cara menandai teks; serta (c) mencatat dan menginventarisasi teks yang relevan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan flow model of analysis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo menunjukkan praktik mistisisme Jawa pada tingkatan sarengat/syariat dan tingkatan hakekat. Praktik mistisisme Jawa pada tingkatan sarengat/syariat dibuktikan dengan (1) percaya pada benda mitologi dan (2) percaya pada mitos-mitos. Pada tingkatan hakekat dibuktikan dengan ibadah yang dilakukan untuk menemui Tuhan dalam bentuk salat istikharah. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa praktik mistisisme Jawa yang dominan dilakukan oleh masyarakat Jawa dalam novel Mantra Pejinak Ular karya Kuntowijoyo adalah pada tingkatan sarengat/syariat dan hakekat.
Mysticism at the level of Javanese society is one thing that cannot be separated in every behavior that occurs in society. This study aims to describe the practice of Javanese mysticism in the novel Mantra Pejinak Ular by Kuntowijoyo. This study uses a qualitative descriptive method, the approach used is the sociology of literature. The data source in this study is the novel Mantra Pejinak Snake by Kuntowijoyo published by Kompas Book Publishers. The data in this study include story units that are manifested in dialogues, monologues, paragraphs, story sequences, sentence sections, and character narratives that describe the practice of Javanese mysticism in the novel Mantra Pejinak Ular by Kuntowijoyo. Data collection is done by steps (a) reading the data source; (b) unitizing (taking the right data by marking the text; and (c) recording and inventorying relevant texts. Data analysis was carried out using the flow model of analysis proposed by Miles and Huberman. The results showed that in the novel Mantra Pejinak Ular Kuntowijoyo's work shows the practice of Javanese mysticism at the sarengat/syariat level and the essence level. The practice of Javanese mysticism at the sarengat/syariat level is proven by (1) believing in mythological objects and (2) believing in myths. Based on the results of the research, it can be concluded that the dominant practice of Javanese mysticism carried out by the Javanese people in the novel Mantra Pejinak Ular by Kuntowijoyo is at the level of sarengat/syariat and essence.
Downloads
References
Aji, D. C. (2010). Konsepsi Arah Bagi Orang Jawa (Tinjauan Antropologi Linguistik). Adabiyyat: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 9(1), 47–60. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/ajbs.2010.09103
Aksan, S. M. (2018). Corak Epistemologi Mistis Neoplatonisme dalam Mistisisme Islam. Intizar, 24(2), 235–252. https://doi.org/10.19109/intizar.v24i2.3101
Alviah, S. A., & Tresnawati, D. (2015). Pengembangan Aplikasi Tuntunan Shalat Malam Menggunakan Sistem Multimedia. Jurnal Algoritma, 12(1), 132–138. Retrieved from https://www.jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/algoritma/article/view/170
Budiman, R. (2016). Representasi mistisisme dan seksualitas: Penerjemahan budaya dalam tiga film eksploitasi dari Indonesia. Makna (Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, Dan Budaya), 1(2), 49–61. https://doi.org/https://doi.org/10.33558/makna.v1i2.808
Bukhori, Z. (2012). Mistisisme Islam Jawa: studi Serat Sastra Gendhing Sultan Agung. IAIN Walisongo.
Chalik, A. (2015). Sintesis mistik dalam kepemimpinan politik Jawa. Jurnal Review Politik, 5(2), 254–278. Retrieved from http://jurnalfuf.uinsby.ac.id/index.php/JRP/article/view/1104
Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative and mixed methods approaches. Thousand Oaks, CA: Sage Publications Inc.
Dewi, A. A. P. C. P., & Sumarjiana, I. K. L. (2014). Persepsi Masyarakat di Balik Mitos Pohon Beringin di Pura Kehen Desa Adat Cempaga, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Jurnal Santiaji Pendidikan, 4(1), 1–7.
Djono, D., Utomo, T. P., & Subiyantoro, S. (2012). Nilai Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa. Humaniora, 24(3), 269–278.
Furqon, S., & Busro, B. (2017). Doktrin mistisisme Al-Ghazali (Sufisme sebagai etape perjalanan spiritual). Syifa Al-Qulub, 2(1), 35–46. https://doi.org/10.15575/saq.v2i1.2392
Ichsan, Y., & Hanafiah, Y. (2020). Mistisisme Dan Transendensi Sosio-Kultural Islam Di Masyarakat Pesisir Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Fikri: Jurnal Kajian Agama, Sosial Dan Budaya, 5(1), 21–36.
Kariarta, I. W. (2019). Kontemplasi diantara Mitos dan Realitas (Contemplation Between Myths and Realities). Jñ{=a}nasiddhâNta: Jurnal Teologi Hindu, 1(1), 37–47. Retrieved from http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/jnanasidanta/article/view/344
Kasanova, R., & Widjajanti, S. (2018). Mitos dan kontramitos dalam novel mantra penjinak ular karya kuntowijoyo. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 5(2), 102–111. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33603/deiksis.v5i2.1141
Kuntowijoyo. (2013). Mantra Pejinak Ular. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Lantowa, J., & Bagtayan, Z. A. (2017). Sistem Religi Masyarakat Jawa dalam Novel Mantra Pejinak Ular Karya Kuntowijoyo (Kajian Antropologi Sastra). Jurnal IKADBUDI, 6(1), 79–93. https://doi.org/https://doi.org/10.21831/ikadbudi.v6i1.18198
Mardiani, N. (2017). The Reflection of Rural Society’s Life in the Novel Mantra Penjinak Ular by Kuntowijoyo A Study of Literature Sociology. ALAYASASTRA, 13(1), 92–101.
Mashadi, M. (2013). Konteks dan corak mistisisme Islam dalam tradisi keagamaan masyarakat Gorontalo. Ulumuna, 17(2), 259–274. https://doi.org/https://doi.org/10.20414/ujis.v17i2.162
Meitridwiastiti, A. A. A. (2018). Teks Naratif dari Mitos Keris Ki Baru Gajah dalam Tradisi Ngrebeg. Linguistika, 25(1), 1–6. https://doi.org/https://doi.org/10.24843/ling.2018.v25.i01.p01
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. London: SAGE Publications Inc.
Miswari, M. (2017). Filosofi komunikasi spiritualitas: Huruf sebagai simbol ontologi dalam mistisme Ibn ‘Arab. AL-HIKMAH: Media Dakwah, Komunikasi, Sosial Dan Budaya, 8(1), 12–30. https://doi.org/https://doi.org/10.32505/hikmah.v8i1.397
Mufiani, I. (2015). Mitos Mbah Bregas Di Dusun Ngino Desa Margoagung Seyegan Sleman Yogyakarta (Studi Terhadap Klasifikasi, Pandangan Dan Fungsi Mitos). Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, 11(2), 17–37. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/rejusta.2015.1102-02
Mulder, N. (2013). Mistisisme Jawa ideologi di Indonesia. Yogyakarta: LKiS.
Munir, A. K. M. (2017). Nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung pada novel dalam mihrab cinta karya habiburrahman el-shirazy. Jurnal Al-Murabbi, 3(1), 101–120. Retrieved from https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/pai/article/view/896
Nawafi, A. Y. F. (2020). Titik temu mistisisme Islam dan mistisisme Jawa; Studi analitis terhadap persinggungan ajaran tasawuf dan kejawen. Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan Dan Studi Keislaman, 10(2), 242–254. https://doi.org/https://doi.org/10.33367/ji.v10i2.1297
Parini, S. (2014). Aspek Religiusitas Novel Mantra Pejinak Ular Karya Kuntowijoyo: Kajian Semiotik dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMP. Jurnal Penelitian Humaniora, 15(1), 55–65.
Puspitasari, R. (2016). Mitos dalam Novel Tembang Tolak Bala Karya Han Gagas. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 3(1), 57–63. Retrieved from https://jurnal.lppmstkipponorogo.ac.id/index.php/JBS/article/view/63
Putri, S. S. D. J., Banda, M. M., & Jumadiah, S. (2018). Mitos Keris dalam Novel Hunus Karya Sunaryono Basuki Ks. Humanis, 22(3), 572–578. https://doi.org/https://doi.org/10.24843/JH.2018.v22.i03.p01
Rohman, F., Laili, R., & others. (2018). Keris dalam Tradisi Santri dan Abangan. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 6(1), 79–98. https://doi.org/https://doi.org/10.21274/kontem.2018.6.1.79-98
Rudin, T. (2017). Ajaran taoisme dan mistisisme Islam (studi komparatif). Jurnal Intelektualita: Keislaman, Sosial Dan Sains, 6(2), 271–294. https://doi.org/10.19109/intelektualita.v6i2.1611
Saddhono, K. (2016). Dialektika Islam dalam mantra sebagai bentuk kearifan lokal Budaya Jawa. AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam, 21(1), 83–98. Retrieved from https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/akademika/article/view/457
Safitri, R. Y., Sinaga, R. M., & Ekwandari, Y. S. (2018). Persepsi Masyarakat Jawa terhadap Tradisi Brokohan di Desa Jepara Kabupaten Lampung Timur. PESAGI (Jurnal Pendidikan Dan Penelitian Sejarah), 6(1), 1–12.
Sari, T. M., Rosyid, A., & Romli, R. (2017). Perkawinan Adat Jawa Perspektif Hukum Islam di Desa Terlangu Kecamatan Brebes. Al-Mashlahah Jurnal Hukum Islam Dan Pranata Sosial, 5(10), 805–824. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30868/am.v5i10.473
Savenny, D. U., & Dilliarosta, S. (2020). Konservasi Alam Mengenai Pohon di Daerah Padang. SEMESTA: Journal of Science Education and Teaching, 3(1), 19–29. https://doi.org/https://doi.org/10.24036/semesta/vol3-iss1/71
Septiana, A. (2018). Makna Nama-nama Keris di Keraton Kasunanan Surakarta. Sutasoma: Jurnal Sastra Jawa, 6(1), 1–20. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/sutasoma.v6i1.29054
Setiawan, A., & Musaffak, M. (2019). Eksistensi mistisisme dalam novel Amba karya Laksmi Pamuntjak. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya (e-Journal), 5(2), 146–156. https://doi.org/10.22219/kembara.v5i2.9672
Setiawan, A., & Musaffak, M. (2020). Praktik mistisisme Jawa dalam novel Partikel karya Dewi Lestari. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya (e-Journal), 6(2), 267–278. https://doi.org/https://doi.org/10.22219/kembara.v6i2.15249
Subiyantoro, S. (2011). Rumah tradisional joglo dalam estetika tradisi jawa. Bahasa Dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, Dan Pengajarannya, 39(1), 68–78.
Sudardi, B., & others. (2015). Ritual dan nilai islami dalam folklor Jawa. IBDA: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 13(2), 112–122. https://doi.org/https://doi.org/10.24090/ibda.v13i2.665
Sumiyardana, K. (2018). Kesesuaian Masyarakat Jawa dalam Novel Mantra Pejinak Ular dengan Realita: Analisis Sosiologi Sastra. Madah, 8(2), 211–222.
Susanti, R. D. (2017). Tradisi Kenduri Dalam Masyarakat Jawa Pada Perayaan Hari Raya Galungan di Desa Purwosari Kecamatan Tegal Dlimo Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 1(2), 489–495.
Thalib, A. (2014). Perkembangan Mistisisme dalam Islam dan Maqomatnya. Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman, 9(1), 49–70. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/.v9i1.2874
Thohir, U. F. (2012). Pemikiran Mistisisme Annemarie Schimmel. ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 13(2), 203–218. https://doi.org/https://doi.org/10.18860/ua.v0i0.2376
Wahidi, A. (2013). Mistisisme sebagai jembatan menuju kerukunan umat beragama. ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 14(2), 135–146. https://doi.org/https://doi.org/10.18860/ua.v14i2.2653
Wardhani, N. W., Arditama, E., Noe, W., & Narimo, S. (2021). Merawat Mistisisme Dalam Tradisi Ngalap Berkah Sebagai Upaya Menjaga Tatanan Sosial Masyarakat di Surakarta. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 23(1), 93–100. https://doi.org/https://doi.org/10.25077/jantro.v23.n1.p93-100.2021
Widijanto, T. (2018). Dunia halus mistis Jawa dan fantasi magis Ternate dalam Godlob dan Cala Ibi. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 7(1), 102–129.
Widyaningrum, L., & Tantoro, S. (2017). Tradisi Adat Jawa dalam Menyambut Kelahiran Bayi (Studi Tentang Pelaksanaan Tradisi Jagongan Pada Sepasaran Bayi) di Desa Harapan Harapan Jaya Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan. JOM FISIP, 4(2), 1–15.
Wijanarti, T. (2019). Masyarakat Dayak Dan Alam: Sebuah Pembacaan Ekokritik Sastra Terhadap Cerita Pendek “Menari Di Puncak Beringin’” Karya Budi Dayak Kurniawan. Jurnal Undas, 12(2), 135–144. Retrieved from https://core.ac.uk/download/pdf/270214601.pdf
Windayanto, R. N. A. (2020). Mistisisme Jawa dalam cerpen Anjing-anjing Menyerbu Kuburan karya Kuntowijoyo: Tinjauan Realisme Magis Wendy B. Fariz. Neologia: Jurnal Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(3), 160–174. Retrieved from http://103.76.50.195/Neologia/article/view/18902/10046
Yudari, A. A. K. S. (2019). Apresiasi Mistisisme Jawa Pada Masyarakat Di Bali. Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama Dan Kebudayaan, 19(2), 1–10. https://doi.org/https://doi.org/10.32795/ds.v19i2.433
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Arif Setiawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)