Kearifan lokal dalam pengelolaan Repong Damar Pekon Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat Lampung
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v6i1.19609Keywords:
Kearifan Lokal, Repong Damar, Pekon PahmunganAbstract
Kearifan lokal merupakan komponen terpenting dalam kebudayaan termasuk halnya dalam pengelolaan Repong Damar yang terdapat di Pekon Pahmungan, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kearifan lokal pengelolaan Repong Damar di Pekon Pahmungan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa kearifan lokal dalam pengelolaan Repong Damar di Pekon Pahmungan sebagai berikut. Nilai-nilai adat pewarisan Repong Damar kepada anak tertua laki-laki. Hal ini dikarenakan anak tertua laki-laki dianggap mempunyai tanggung jawab penuh untuk keluarganya. Dalam pembukaan lahan harus mengikuti proses pengelolaan Repong Damar melalui tiga fase, yaitu fase darak, yaitu pembukaan lahan; fase kebun, yakni penanaman bibit pohon produktif (damar, duku, durian, jengkol); fase repong, yakni proses terakhir dalam pembukaan lahan yang sudah berbentuk kebun yang menyerupai hutan alami yang ditumbuhi berbagai tanaman produktif baik kayu, damar, duku, jengkol yang harus menunggu usia pohon damar berumur di atas 15 tahun untuk siap disadap. Apabila tidak mengikuti ketiga fase tersebut maka akan menyebabkan bala bencana (kualat) seperti hasil getah damar menyusut dan tidak menghasilkan getah damar unggul (damar mata kucing). Selain itu terdapat hukum adat yang mengatur kegiatan pengelolaan petani Repong Damar bahwa penebangan pohon damar harus sesuai dengan ketentuan umur pohon yakni usia pohon damar di atas 15 tahun, apabila tidak mematuhi maka akan diberikan sanksi berupa penanaman bibit pohon damar kembali di lahan yang sama. Berdasarkan realita di lapangan berbagai hal yang dilakukan petani merupakan tradisi leluhur yang diwariskan antargenerasi.
Local wisdom is the most critical component in culture, including the management of Repong Damar. This study aims to find out the local wisdom in managing Repong Damar in Pekon Pahmungan. Data collection techniques use qualitative description. This study concluded that local wisdom in the management of Repong Damar in Pekon pahmungan as follow. Traditional values of inheritance of Repong Damar to the eldest son. This is because the eldest son is considered entirely responsible for his family. Inland clearing must follow the management process of Repong Damar through three phases, namely darak phase, namely land clearing; kebun phase, planting productive tree seedlings namely (resin, duku, durian, jengkol); repong phase is the last process in land clearing that has been in the form of a garden that resembles a natural forest that is overgrown with various productive plants both wood, resin, Duku, jengkol who have to wait for the age of resin trees over 15 years to be ready to be tapped, if they do not follow the three phases it will cause disaster (kualat) such as the results of resin shrinking and not produce superior resin sap (cat's eye damar). In addition, there is a customary law that regulates the management activities of Repong Damar farmers that the felling of damar trees must comply with the provisions of the age of the tree, namely the age of the damar tree is above 15 years, if it does not comply, it will be given a sanction in the form of planting damar tree seedlings again on the same land. Based on the reality, the actions taken by Repong Damar farmers are a form of the traditional auction because the management of Repong Damar has become a tradition that is carried out from generation to generation from the ancestors.
Downloads
References
Abdullah, A., & Suparno, D. (2017). Kebudayaan Petani Damar Pesisir Barat Krui Perspektif Antropologi Linguistik. Universitas Islam Negeri Jakarta. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33951/1/DARSITA-FAH.pdf
Adimihardja, A. (2006). Strategi mempertahankan multifungsi pertanian di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian, 25(3), 99-105. https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/prosiding/mflp2006/a_adi.pdf
Afandi, O., & Patana, P. (2004). Perhitungan Nilai Ekonomi Pemanfaatannya Hasil Hutan Non Marketable Oleh Masyarakat Desa Sekitar Hutan. Digitized By USU Digital Library. https://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/982/hutan-oding3.pdf?sequence=2&isAllowed=y
Anasis, A. M., & Sari, M. Y. A. R. (2015). Perlindungan Indikasi Geografis Terhadap Damar Mata Kucing (Shorea Javanica) Sebagai Upaya Pelestarian Hutan (Studi Di Kabupaten Pesisir Barat Propinsi Lampung). Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 22(4), 566–593. https://doi.org/10.20885/iustum.vol22.iss4.art3
Antoh, F., & Fatem, S. M. (2015). Pemanfaatan damar oleh masyarakat di kampung bariat distrik konda kabupaten sorong selatan. Jurnal Kehutanan Papuasia, 1(1), 53-62. https://doi.org/10.46703/jurnalpapuasia.Vol1.Iss1.29
Ariyanto, A., Rachman, I., & Toknok, B. (2014). Kearifan Masyarakat Lokal dalam Pengelolaan Hutan di Desa Rano Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala. Warta Rimba, 2(2), 84–91. http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/WartaRimba/article/view/3618
Asra. (2015). Corporate Rescue : Key Concept dalam Kepailitan Korporasi. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 4(22), 513-537. https://doi.org/10.20885/iustum.vol22.iss4.art1
Aulia, T. O. S. (2010). Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya Air Di Kampung Kuta. Sodality, 04(03), 345–355. http://repository.ipb.ac.id:8080/handle/123456789/60143
Dewi, B. S., Harianto, S. P., Bintoro, A., & Iswandaru, D. (2017). Fauna Agroforestry. Prosiding Semirata 2017 Bidang Ilmu Pertanian BKS PTN Wilayah Barat "Mendorong Kedaulatan Pangan Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Unggul Lokal", Balunijuk: 20-21 Juli 2017. Hal 903-909.
Fahrizal. (2017). Analisis Knowledge Management System Pada Agroforestry Rempong Damar Di Krui Lampung Pesisir Barat. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer, 3(1), 111–120. https://ejournal.nusamandiri.ac.id/index.php/jitk/article/view/368/325
Foresta, H. D., Kusworo, A., Michon, G., & Djatmiko, W. A. (2000). Ketika kebun berupa hutan: Agroforest khas Indonesia sebuah sumbangan masyarakat. Jakarta: SMT Grafika Desa Putera.
Harinto, S. P., Dewi, B. S & Rusita, R. (2016). Dinamika Vegetasi di Repong Damar. http://repository.lppm.unila.ac.id/3800/1/PAPER1_SUGENG%20PH%20DAN%20BAINAH%20SD_UNILA.pdf
Istiawati, N. F. (2016). Nilai-Nilai Kearifan Ekologis Masyarakat Adat Krui Sebagai Alternatif Sumber Belajar IPS SD-SMP Di Pesisir Barat Lampung. Konstruktivisme: Jurnal Pendidikan & Pembelajaran, 8(2), 173–186. https://doi.org/10.30957/konstruk.v8i2.48
Istiawati, N. F., & Salsabilla, A. (2020). Eksplorasi Budaya Repong Damar Dalam Ranah Geografi Perilaku (Studi Fenomenologi Pada Masyarakat Krui). JPG (Jurnal Penelitian Geografi), 8(1). http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JPG/article/view/21345
Juhadi. (2013). Sistem Pertanian Kebun Campuran Berkelanjutan Berbasis Teknologi Tradisional Studi Kasus Pada Masyarakat Krui Lampung Barat. Forum Ilmu Sosial, 40(2), 123–140. https://doi.org/10.15294/fis.v40i2.5360
Kolbinur, I., & Hutagalung, S. S. (2016). Analisis Kebijakan Pelestarian Damar di Kabupaten Pesisir Barat: Studi Terhadap Agenda Setting Damar Sebagai Usaha Perlindungan dan Peningkatan Kesejahteraan Petani Damar. Jurnal Kolbinur Dan Hutagalung, 7(1), 27–34. https://osf.io/9m5vw/
Lensari, D., & Yuningsih, L. (2017). Kontribusi Agroforesti Repong Damar Terhadap Pendapatan Masyarakat. Sylva, 6(1), 30–34.
Lubis, Z. (1997). Repong damar: Kajian tentang pengambilan keputusan dalam pengelolaan lahan hutan di Pesisir Krui, Lampung Barat. Bogor: Center For International Forestry Research. https://doi.org/10.17528/cifor/000080
Michon, G., de Foresta H., Kusworo A., & P. Levang (2000). Chapter 7. The Damar Agro-Forests of Krui, Indonesia: Justice for Forest Farmers. In C. Zerner (Editor): People, Plants and Justice. New York: Columbia University Press.
Njatrijani, R. (2018). Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang. Gema Keadila, 5(1), 16-31. https://doi.org/10.14710/gk.5.1.16-31
Rajagukguk, C. P., Febryano, I. G., & Herwanti, S. (2018). Perubahan Komposisi Jenis Tanaman dan Pola Tanam pada Pengelolaan Agroforestri Damar. Jurnal Sylva Lestari, 6(3), 18–27. https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JHT/article/download/2716/2289
Safitri, M. (2018). Urgensi Pemberlakuan Rezim Nasional Perlindungan Sumber Daya Genetik dan Pengetahuan Tradisional Dalam Upaya Perlindungan Kearifan Lokal Provinsi Lampung. Keadilan Progresif, 9(2), 126–134. http://jurnal.ubl.ac.id/index.php/KP/article/view/1066/1121
Saidah, K., Aka, K. A., & Damariswara, R. (2020). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dan Implementasinya Dalam Pendidikan Sekolah Dasar. Banyuwangi: LPPM Institut Agama Islam Ibrahimy Genteng Banyuwangi.
Saptomo, A. (2010). Hukum dan kearifan lokal: revitalisasi hukum adat Nusantara. Jakarta: Grasindo.
Sirait, M., Fay, C., & Kusworo, A. (2000). Bagaimana hak-hak masyarakat hukum adat dalam mengelola sumber daya alam diatur. Southeast Asia Policy Research Working Paper, 24, 1-29. https://www.lifemosaic.net/images/uploads/2-bagaimana-hak2-masyarakat-adat-mengelola-sumber-daya-alam.pdf
Sugiyono. (2018). Metode Peneltian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Suryani, E., & Dariah, D. A. (2012). Peningkatan produktivitas tanah melalui sistem agroforestri. Jurnal Sumberdaya Lahan, 6(2), 101–109. http://ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jsl/issue/download/1044/PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAH MELALUI SISTEM AGROFORESTRI.pdf
Wijayanto, N. (2002). Analisis Strategis Sistem Pengelolaan Repong Damar Di Pesisir Krui, Lampung (Strategy Analysis on Management System of Repong Damar At Pesisir Krui, Lampung). Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 8(1), 39–49. https://journal.ipb.ac.id/index.php/jmht/article/view/2749
Yanti, F., Amaliah, E., & Rahman, A. (2018). “Ngababali” Tradition on Islamic Religious Practice in The Negeri Besar Village, Way Kanan, Lampung Province. Karsa: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman, 26(2), 306-326. https://doi.org/10.19105/karsa.v26i2.2043
Yulizar, Y., Hikmat, A., & Koesmayandi, N. (2014). Konservasi damar mata kucing (Shorea javanica) berbasis masyarakat di zona tradisional Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Media Konservasi, 19(2), 231228. https://doi.org/10.29244/medkon.19.2.%25p
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Nana Oktarina Nana, Ika Pasca Himawati, Heni Nopianti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)