Konstruksi gender dalam sastra anak Sunda Nala karya Darpan

Authors

  • Eka Ayu Wahyuni Universitas Padjadjaran
  • Aquarini Priyatna Universitas Padjajaran
  • Tisna Prabasmoro Universitas Padjajaran

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v6i1.20250

Keywords:

Gender normatif, Konstruksi, Novelet Nala, Sastra anak, Sunda

Abstract

Nala adalah sastra anak Sunda yang mengantarkan Darpan mendapatkan Hadiah Samsoedi pada tahun 2016, yaitu hadiah yang diberikan kepada penulis sastra anak berbahasa Sunda. Nala penting untuk dibahas karena ditulis oleh seorang penulis laki-laki yang memusatkan cerita pada tokoh anak perempuan tomboi yang kemudian diarahkan untuk menjadi perempuan feminin. Dari gambaran tersebut Nala diasumsikan menghadirkan konstruksi gender yang kaku yang menuntut perempuan untuk menunjukkan atribusi feminin; laki-laki harus menunjukkan atribusi maskulin. Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan konstruksi gender yang dimanifestasikan melalui penggambaran sikap serta peran tokoh perempuan dan tokoh laki-laki dalam Nala karya Darpan. Metode deskriptif-kualitatif digunakan di dalam penelitian ini. Selain itu penelitian ini menggunakan pendekatan kritik sastra feminis untuk melihat bagaimana citra perempuan dihadirkan di dalam karya sastra yang ditulis oleh laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam Nala, konstruksi dan peran gender ditampilkan secara kaku bahwa perempuan harus feminin dan laki-laki harus maskulin. Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa konstruksi gender yang ditampilkan di dalam Nala masih berorientasi pada konstruksi gender normatif, yang berkenaan dengan sikap dan peran. Penggambaran gender normatif tersebut menafikan adanya potensi konstruksi gender alternatif seperti yang dihadirkan melalui tokoh Nala, anak perempuan tomboi, sehingga digiring untuk mengikuti peran feminin.

 

Nala is a Sundanese children's literature that led Darpan to achieve the Samsoedi Prize, a prize awarded to notable writers of Sundanese children's literature, in 2016. Examining Nala is important because it is written by a male writer who focuses the story on a tomboy girl character, directed to become a feminine girl. From this description, Nala is assumed to present a rigid gender construction that requires women to show feminine attributions in contrast to men that must exhibit masculine attributions. This article aims to discuss gender construction manifested through the description of attitudes and roles of female and male characters in Darpan's Nala. Descriptive-qualitative method was employed in this study. In addition, this study used a feminist literary criticism approach to see how the image of women is presented in literary works written by men. The results show that the construction of gender and roles is depicted rigidly, in a way that women must be feminine, and men must be masculine. The findings led to a conclusion that the gender construction shown in Nala is aligned with the normative gender construction, which relates to certain attitudes and roles. The depiction of normative gender denies the potential for alternative gender construction as presented through the character of Nala, a tomboyish girl who is led and expected to follow the feminine role.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Beauvoir, S. D. (2019). Second Sex: Kehidupan Perempuan (T. B. Febriantono & N. Juliastuti, Trans.). Narasi.

Beynon, J. (2002). Masculinities and Culture. Open University Press.

Butler, J. (1988). Performative Acts and Gender Constitution: An Essay in Phenomenology and Feminist Theory. Theater Journal, 40. No.4, 519-531. (The Johns Hopkins University Press)

Connell, R. W. (2005). Masculinities Second Edition. University of California Press.

Craig, T., & Lacroix, J. (2011). Tomboy as Protective Indentity. Journal of Lesbian Studies, 15, 450-465.

Darpan. (2016). Nala. PT Kiblat Buku Utama.

Djajanegara, S. (2000). Kritik Sastra Feminis Sebuah Pengantar. Gramedia Pustaka Utama.

Edward H. Thompson, J., & Bennett, K. M. (2015). Measurement of Masculinity Ideologies: A (Critical) Review. Psychology of Men & Masculinity. https://doi.org/10.1037/a0038609

Ekadjati, E. S. (1995). Kebudayaan Sunda (Suatu Pendekatan Sejarah). PT Dunia Pustaka Jaya.

Endraswara, S. (2009). Metodologi Penelitian Foklor Konsep, Teori, dan Aplikasi. MedPress.

Fauzi, A. H. M. (2018). Struktur, Aspek Sosial, Jeung Ajen Atikan Karakter Dina Carita Barudak Nala Karya Darpan Pikeun Bahan Pangajaran Maca Di SD: Ulikan Struktural, Sosiologi Sastra, Jeung Etnopedagogik Universitas Pendidikan Indonesia]. Bandung.

Gilligan, C. (2003). In A Different Voice Psychological Theory and Women’s Development. Harvard University Press.

Gooden, A. M., & Gooden, M. A. (2001). Gender Representations in Notable Children’s Picture Books: 1995-1999. Sex Roles, 45.

Halberstam, J. (2018). An Introduction to Female Masculinity. In Female Masculinity. Duke University Press.

Hayati, Y. (2016). Representasi Gender Dalam Sastra Anak Di Indonesia. FBS UNP.

Jatiyasa, I. W. (2017). Afiksasi dan Reduplikasi Bahasa Bali dalam Novelet Rasti Karya Idk Raka Kusuma. Lampuhyang, 8, No.2. https://doi.org/https://doi.org/10.47730/jurnallampuhyang.v8i2.60

Liliani, E. (2015). Konstruksi Gender Dalam Novel-Novel Anak Karya Penulis Anak. LITERA, 14, No.1.

Long, R. (2017). Freedom in Fantasy? Gender Restrictions in Children’s Literature. In T. Clasen & H. Hassel (Eds.), Gender(ed) Identities Critical Rereadings of Gender in Children’s and Young Adults Literature. Routledge.

Lynch-Brown, C., & Tomlinson, C. M. (1999). Essentials of Children’s Literature Third Edition. Allyn and Bacon.

Masykuroh, Q., & Fatimah, S. (2019). Girlhood and Feminine Ideals: Linguistic Representation of Femininity in Indonesian Folktales. Humanities & Social Sciences Reviews, 7, No.3, 356-361. https://doi.org/https://doi.org/10.18510/hssr.2019.7353

Mosse, J. C. (1993). Half The World, Half A Chance An Introduction to Gender and Development. Oxfam.

Oakley, A. (1985). Sex, Gender and Society. Gower Publishing Company Limited.

Perceka, M. Z., Fahmi, I., & Kurniadewi, E. (2019). Identitas Etnik dan Asertivitas Mahasiswa Suku Sunda. Jurnal Psikologi Islam dan Budaya, 2, No.2, 139-152. https://doi.org/10.15575/jpib.v2i2.5641

Permana, W. (2018). Novel Nala Karya Darpan Pikeun Bahan Pangajaran Maca Novel Di SMP: Ulikan Struktural Jeung Ajen Moral Universitas Pendidikan Indonesia]. Bandung.

Prabasmoro, A. P. (2006). Kajian Budaya Feminis Tubuh, Sastra, dan Budaya Pop. Jalasutra.

Priyatna, A. (2016). Perempuan Di Luar Jalur: Seksualitas Perempuan Dalam Dua Cerpen Karya Suwarsih Djojopuspito. METASASTRA, 9, No.2, 143-160.

Rohimah, E., Iskandarwassid, & Haerudin, D. (2019). Nilai Sosial Dan Karakteristik Sastra Anak Dalam Buku Bacaan Sastra Hadiah Samsoedi Tahun 1993-2019. Seminar International Riksa Bahasa XIII, Bandung.

Rosidi, A. (2018). Apa Siapa Orang Sunda. PT Dunia Pustaka Jaya.

Sarumpaet, R. K. T. (2009). Pedoman Penelitian Sastra Anak. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Soelistyarini, T. D. (2013). Representasi Gender Dalam Cerita-Cerita Karya Penulis Anak Indonesia Seri KKPK. MOZAIK: Jurnal Ilmu HUmaniora, 14, No.2.

Suharto, S. (2002). Kritik Sastra Feminis Teori dan Aplikasinya. Pustaka Pelajar.

Syuhada, F. M. A. (2018). Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Cerita Anak Nala Karya Darpan: Kajian Psikoanalisis Universitas Padjadjaran]. Sumedang.

Tamsyah, B. R. (1994). Kamus basa Sunda (Sunda-Sunda-Indonesia) : pangdeudeul pangajaran basa Sunda di sakola-sakola. [s.n.].

Young, I. M. (2005). On Female Body Experience “Throwing Like A Girl” And Other Essays. Oxford University Press.

Zaduqisti, E. (2009). Stereotipe Peran Gender Bagi Pendidikan Anak. MUZAWAH, 1, No.1.

Downloads

Published

2022-04-28

How to Cite

Wahyuni, E. A., Priyatna, A., & Prabasmoro, T. (2022). Konstruksi gender dalam sastra anak Sunda Nala karya Darpan. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 6(1), 35–49. https://doi.org/10.22219/satwika.v6i1.20250

Issue

Section

Original Research