Pergeseran prosesi dan makna dalam tradisi Merti Dusun di desa wisata budaya Dusun Kadilobo
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v6i2.21503Keywords:
Makna, Merti Dusun, Pergeseran, ProsesiAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pergeseran dan penurunan tradisi upacara Merti Dusun seperti penurunan kepercayaan, faktor ekonomi dan perubahan pola pikir masyarakat dalam memaknai prosesi tradisi. Tujuan dari penelitian ini adalah umtuk mengetahui: (1) Bagaimanakah prosesi upacara Merti Dusun Kadilobo Kecamatan Pakem dan makna tradisi Merti Dusun. (2) Hal-hal apakah yang menyebabkan penurunan prosesi dan makna tradisi Merti Dusun di Dusun Kadilobo. (3) Apakah ada pergeseran prosesi dan makna dalam tradisi Merti Dusun di Dusun Kadilobo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara mendalam, dan dokumetasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data penelitian menggunakan triangulasi teori Struktural Fungsional dari Talcott Parsons untuk menganalisis temuan hasil penelitian. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: (1) Merti Dusun merupakan upacara tradisi masyarakat di Dusun Kadilobo yang memiliki makna filosofis sebagai wujud terima kasih dan rasa syukur kepada Allah (2) Adanya penurunan pada prosesi dan makna kuantitas pada tradisi isi karena disebabkan oleh antusias warga yang mulai berkurang. Selain itu lemahnya ekonomi dan pemahaman serta proses internalisasi budaya menjadi salah satu pemicu menurannya tradisi tersebut. Hal lainnya adalah berkenaan dengan kendala pembagian tugas kepanitiaan serta munculnya pola pikir masyarakat yang lebih modern (3) Pergeseran pada prosesi dan makna mengakibatkan berubahnya prosesi Merti Dusun pada setiap tahunnya. Perubahan dan pergeseran makna menjadikan pemahaman baru bagi masyarakat bahwa tradisi Merti Dusun tidak menjadi suatu hal yang harus dilaksanakan secara besar-besaran.
The background of this research is that there are shifts and declines in the Merti Dusun ceremonial tradition such as a decline in belief, economic factors and changes in mindset. The purpose of this study was to find out: (1) The Merti Dusun Kadilobo ceremony procession, Pakem District and the meaning of the Merti Dusun tradition. (2) Things that cause a decline in procession and meaning the Merti Dusun tradition in Dusun Kadilobo. (3) Is there a shift in the procession and meaning in the Merti Dusun tradition in Dusun Kadilobo. The method used in this research is a case study qualitative research method. Data collection techniques were carried out by direct observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis techniques used in this research are data reduction, data presentation and conclusion drawing. Data validity check using the Structural Functional theoretical conception of Talcott Parsons to analyze and find the results of the study. The results of this study show that: (1) Merti Dusun is a traditional ceremony of the people in Kadilobo Hamlet which has a philosophical meaning as a form of gratitude and gratitude to God (2) There is a decrease in procession and meaning quantity in the tradition of content because it is caused by the enthusiasm of the residents who are starting to decrease. In addition, the weakness of the economy and understanding and the process of internalizing culture is one of the triggers for the decline of the tradition. Another thing is related to the obstacles in the division of committee tasks and the emergence of a more modern society mindset. (3) The shift in procession and meaning has resulted in changes in the Merti Dusun procession every year. Changes and shift in meaning create a new understanding for the community that the Merti Dusun tradition is not something that must be carried out on a large scale.
Downloads
References
Atmoko, T. P. (2021). Implementasi Kebijakan Desa Budaya Dalam Melestarikan Budaya Lokal Di Desa Sendangmulyo, Minggir, Sleman. Media Wisata, 16(1). https://doi.org/10.36276/mws.v16i1.260
Birsyada, M. I., & Handoko, S. (2020). Penanaman Nilai-Nilai Karakter Multikultural pada Warga Dusun Gokerten Bantul. Abdimas Dewantara, 3(1), 60. https://doi.org/10.30738/ad.v3i1.5230
Birsyada, M. I., & Permana, S. A. (2020). The Business Ethics of Kotagede’s Silver Entrepreneurs from the Kingdom to the Modern Era. Paramita: Historical Studies Journal, 30(2), 145–156. https://doi.org/10.15294/paramita.v30i2.20691
Birsyada, M. I., & Siswanta, S. (2019). Nilai Pendidikan Bisnis Keluarga Pengusaha Perak Hs Silver Di Kotagede. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, 8(1), 33. https://doi.org/10.26740/jepk.v8n1.p33-52
Duhito, S. W. (2014). Pandangan Masyarakat Terhadap Upacara Merti Dusun Di Desa Cangkrep Lor Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo. Pandangan Masyarakat Terhadap Upacara Merti Dusun Di Desa Cangkrep Lor Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo, 4(1).
Ghozali, I. (2022). Seni Beduda: Penanaman nilai-nilai tradisi melalui musik dan syair pada masyarakat Suku Dayak Kebahan Penyelopat. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 6(1), 139–152. https://doi.org/10.22219/satwika.v6i1.18902
Haedar, M. A. (2016). Pergeseran Pemaknaan Ritual ‘ Merti Dusun ’; Studi Atas Ritual Warga Dusun Celengan , Tuntang , Semarang. Al-A’Raf Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat, 9867, 1–22.
Hakim, A. L. (2021). Kearifan Lokal Dan Pelestarian Ekologi: Dimensi Filosofis-Religius Tradisi Merti Code Yogyakarta. Jurnal Borneo Humaniora, 1–10. http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/borneo_humaniora/article/view/1860%0Ahttp://jurnal.borneo.ac.id/index.php/borneo_humaniora/article/viewFile/1860/1320
Heni, W. (2019). Pandangan Masyarakat Terhadap Upacara Merti Dusun Di Desa Cangkrep Lor Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation, 2(1).
Huberman, A. M., & Miles, M. B. (1994). Data management and analysis methods. Handbook of qualitative research. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.
Hudayana, B. (2021). Pengembangan Seni-Budaya sebagai Penguatan Identitas Komunitas Kejawen dan Santri di Desa pada Era Reformasi. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 1–17. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15641
Husin. (2019). Eksistensi Industri Genteng Karang Penang Di Era Modern Tinjauan Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons (Studi Di Desa Tlambah Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang). 1–110.
Muhammad Iqbal Birsyada. (2016). Dasar-Dasar Pendidikan IPS (Suatu Pendekatan Teoritis dan Praktis). Ombak.
Pramono, K. (2019). Jidor Sentulan: Kajian Rekonstruksi dan Budaya. JURNAL SATWIKA, 3(2), 125–131.
Prasetya, A., Nurdin, M. F., & Gunawan, W. (2021). Perubahan Sosial Masyarakat dalam Perspektif Sosiologi Talcott Parsons di Era New Normal. Sosietas, 11(1), 929–939. https://doi.org/10.17509/sosietas.v11i1.36088
Pratoyo. (2013). Merti Desa Dalam Perubahan Jaman. Journal of Educational Social Studies, 2(1), 34–40.
Prianto, D., Asha, L., & Jaya, G. P. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Merti Deso Di Desa Suku Menanti Rejang Lebong, Bengkulu. Paedagogia: Jurnal Pendidikan, 9(1), 21–44. https://doi.org/10.24239/pdg.vol9.iss1.58
Puspitasari, A. S. (2012). Kajian folklor tradisi Merthi Dusun di Dusun Tegono Desa Kaligono Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Dan Budaya Jawa, Universitas Muhammadiyah Purworejo, 1(1), 81–90.
Qomariyah, N. (2016). Ilmplementasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Merti. 1–2.
Ritzer George. (2005). Encyclopedia of Social Theory (Volume I). University of Maryland: Sage.
Riza, U. (2019). TESIS. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.
Robert, S. (2015). Pendekatan_Antropolinguistik_Terhadap_Kajian_Tradi. RETORIKA, 1(1).
Safi’i, S. H. (2009). Tradisi Upacara Merti Dusun Di Dusun Mantup, Baturetno, Banguntapan, Bantul (Studi Perspektif Pergeseran Tradisi). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Soeroso, A., & Susuilo, Y. S. (2008). Strategi Konservasi Kebudayaan Lokal Yogyakarta. Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan| Journal of Theory and Applied Management, 1(2), 144–161. https://doi.org/10.20473/jmtt.v1i2.2363
Wahyu, L. (2006). 726-1080-1-PB. Harmonia Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, 7.
Warto dan Suryani. (2020). Masyarakat Petani Jawa Dalam Membangun Keserasian Sosial Melalui Merti Dusun Java Farmers ’Community in Developing Social Harmony Through Merti Dusun. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 44, 39–62.
Widianto, A. A., & Lutfiana, R. F. (2021). Kearifan Lokal Kabumi: Media Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Masyarakat Tuban Jawa Timur. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 118–130. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15929
Zis, S. F., Effendi, N., & Roem, E. R. (2021). Perubahan Perilaku Komunikasi Generasi Milenial dan Generasi Z di Era Digital. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 69–87. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15550
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Astin Eka Tumarjio, Muhammad Iqbal Birsyada
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)