Agama dan ritual: Dinamika konflik Dusun Mangir Lor Sendangsari Pajangan
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v6i2.21657Keywords:
Conflict Piodalan RitualAbstract
Menurut Dahrendorf dimasyarakat terdapat dua sisi, yakni konflik dan consensus, sehingga konflik adalah hal yang lumrah terjadi di masyarakat akibat dari hubungan psikologis dengan hubungan antagonis yang memiliki tujuan yang berbeda dan akhirnya tidak dapat menjadi satu karena perbedaan pendapat tersebut. Konflik yang terjadi di Mangir Lor adalah konflik antar umat beragama yakni antara umat Hindu Paguyuban Padma Buana dan Umat Islam Dusun Mangir Lor yang terjadi pada tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap permasalahan terjadinya konflik di Mangir di mana setiap narasumber memiliki cerita versi yang berbeda tentang konflik ini. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif analisis. Pengumpulan data dengan cara observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, dan studi Pustaka. Analisa data yang peneliti lakukan meliputi: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi (kesimpulan). Hasil penelitian ini menjawab bahwa konflik yang terjadi di Mangir Lor pada tahun 2019 karena adanya miskomunikasi antara ibu Utiek Suprapti dengan masyarakat Mangir Lor. Masyarakat beranggapan ritual piodalan yang diselenggarakan oleh Ibu Utiek adalah sesat, karena para tamu yang diundang ibu Utiek beragam agama, seperti: Hindu, Budha, Nasrani, Islam, dan aliran kepercayaan. Kesimpulan dari penelitian, penyebab konflik di Mangir Lor yang paling mencolok adalah karena kurangnya komunikasi dari Ibu Utiek dengan masyarakat yang pada akhirnya menimbulkan konflik.
According to Dahrendorf in society there are two sides, namely conflict and consensus, so thatk onflik is a common thing that occurs in society due to psychological relationships with antagonistic relationships that have different goals and ultimately cannot become one because of these differences of opinion. The conflict that occurred in Mangir Lor was a conflict between religious people, namely between hindus of Padma Buana Community and Muslims of Mangir Lor Hamlet which occurred in 2019. The purpose of this study is to uncover the problem of conflict in Mangir where each source has a different version of the story about this conflict. The method used in this study is a descriptive qualitative method of analysis. Data collection by means of field observations, interviews, documentation, and literature studies. The data analysis that the researcher conducts includes: data reduction, data presentation, and verification (conclusion). The results of this study answer that the conflict that occurred in Mangir Lor in 2019 was due to a miscommunication between Utiek Suprapti's mother and the Mangir Lor community. People think that the piodalan ritual organized by Mrs. Utiek is heretical, because the guests invited by Mrs. Utiek are of various religions, such as: Hinduism, Buddhism, Christianity, Islam, and religious traditions. In conclusion from the researcher, the cause of the conflict in Mangir Lor was because of thenon-establishment of the openness of the communityi kasi from Mrs. Utiek with the community finally a conflict arose.
Downloads
References
Ahmadin. (2017). Konflik Sosial Antar Desa dalam Perspektif Sejarah di Bima. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 3(1), 225–232. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.36312/jime.v3i1.47
Alfitra. (2017). Konflik Sosial dalam Masyarakat Moderen Penyelesaian Menurut Hukum Positif, Politik dan Adat (I. Novida (ed.); 1 ed.). Wade Group.
Alwi, H. (2016). Pengantar Studi Konflik Sosial: Sebuah Tinjauan Teoritis. IAIN Mataram.
Anna, D. N. (2018). Seni dan Agama dalam Islam menurut Sutan Takdir Alisjahbana. CV. Bildung Nusantara.
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian. PT Rineka Cipta.
Basyir, K. (2017). Perjumpaan Agama dan Budaya: Melacak Konsep dan Ideologi Gerakan Keagamaan di Indonesia. Kalam, 11(2), 299–328. https://doi.org/https://doi.org/10.24042/klm.v11i2.1731
Birsyada, M. I. (2016). Dasar-Dasar Pendidikan IPS (Suatu Pendekatan Teoritis dan Praktis). Ombak
Birsyada, M. I., & Handoko, S. (2020). Penanaman Nilai-Nilai Karakter Multikultural pada Warga Dusun Gokerten Bantul. Abdimas Dewantara, 3(1), 60. https://doi.org/10.30738/ad.v3i1.5230
Febriyandi, F. (2019). Agama, Ritual, dan Konflik: Suatu Upaya Memahami Konflik Internal Umat Bergama di Indonesia. Handep, 2(2), 123–142. https://doi.org/10.33652/handep.v2i2.41
Isnaini, S. (2018). Konflik dan Negosiasi di Dalam Perspektif: Arsitektur, Sosiologi, Teknologi, dan Komunikasi. Bricolage, 4(1), 32–50.
Januarti, Nur Endah & Pinasti, V. I. S. (2017). Strategi Pengembangan Lingkungan Desa Wisata di Sendangsari Pajangan Bantul DIY. Sosiologi Reflektif, 12(1), 71–86.
Kusworo. (2019). Manajemen Konflik dan Perubahan dalam Organisasi. Alqa Print.
Moleong, L. J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Muryanti. (2015). Trilogi Pembaruan; Sebuah Wacana Awal. Sosiologi Reflektif, 10(1), 303–309. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/jsr.v10i1.1149
Najib, M. (2019). Konflik Sosial dan Pemecahannya (Studi Historis Konflik Akibat Modernisasi Keagamaan di Gresik 1930 - 1960). Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 17(1), 80–93.
Nulhaqim, S. A., Fedryansyah, M., Hidayat, E. N., Wulandari, W., Pandiva, M. I. (2020). Tinjauan Teoritis Manajemen Konflik Sosial dan Hukum. Pandiva Buku.
Oetomo, B. S. (2020). Konflik Penolakan Ritual Doa Leluhur Paguyuban Padma Buana di Pedukuhan Mangir Bantul Yogyakarta. Jurnal Smart, 6(1), 49–62.
Permata, R. D., & Birsyada, M. I. (2022). Gondang : Jurnal Seni dan Budaya The Tradition of The Ngasa Traditional Service in The Social. 6(1), 12–22.
Pido, S. A. T. (2019). Manajemen Konflik Teori dan Aplikasi (N. Husain (ed.)). Pustaka Cendikia.
Raho, B. (2021). Teori Sosiologi Modern. Ledalero.
Ridwantono, T. A. (2014). Teori Konflik dalam Perspektif Politik Hukum Ketatanegaraan di Indonesia. Jurnal Cakrawala Hukum, 5(2), 207–218. https://doi.org/https://doi.org/10.26905/idjch.v5i2.701
Ritzer, G. (2013). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. PT Raja Grafindo Persada.
Rusdiana. (2015). Manajemen Konflik. Pustaka Setia.
Sariyani, N. N. (2020). Tradisi Ngawas dalam Upacara Piodalan Ageng di Pura Desa, Desa Pakraman Ambengan Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng. Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu, 3(1), 18–27.
Siyoto, Sandu & Sodik, A. (2015). DasarMetodologi Penelitian. Literasi Media Publishing.
Sucahyo, N. (2019). Penolakan Piodalan di Bantul: Kelindan Sejarah, Agama dan Toleransi. VOA Indonesia. https://www.voaindonesia.com/a/penolakan-piodalan-di-bantul-kelindan-sejarah-agama-dan-toleransi/5172344.html
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Susan, N. (2014). Pengantar sosiologi konflik. Kencana.
Tuwu, D. (2018). Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian. Literacy Institute.
Wahyudi, A. (2015). Konflik, Konsep Teori dan Permasalahan. Publiciana, 8(1), 38–52.
Yunus, F. M. (2014). Konflik Agama di Indonesia Problem dan Solusi Pemecahannya. Substantia, 16(2), 217–228.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Muhammad Khidir Baihaqi, Muhammad Iqbal Birsyada
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)