Nilai Nilai–nilai tradisi budaya Cap Go Meh pada masyarakat Cina Benteng di Tangerang sebagai sumber pembelajaran di sekolah

Authors

  • Ivan Sanjaya Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
  • Suswandari Suswandari Universitas Prof. Dr. Hamka
  • Rudy Gunawan Universitas Prof. Dr. Hamka

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v6i2.23163

Keywords:

Tradisi, nilai budaya, Pecinan

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara multikultural terbesar di dunia yang memiliki struktur masyarakat yang beragam, mulai dari adat, tradisi, budaya, bahasa, agama, etnis dan sebagainya. Salah satu golongan etnis yang ada di Indonesia ialah etnis Tionghoa. Salah satu budaya Tionghoa yang masih dilestarikan sampai saat ini pada masyarakat Tangerang Cina Benteng adalah tradisi Cap Go Meh yang dirayakan lima belas hari setelah tahun baru Imlex atau yang disebut dengan penanggalan Cap Go – Jia Gwee. Masyarakat Cina Benteng di Tangerang setiap tahun merayakan tradisi Cap Go Meh di berbagai tempat salah satu nya di Klenteng Tjo Soe Kong yang terletak di Pesisir Utara Tangerang. Konsep multikuluralisme tradisi budaya dalam setiap Etnis mampu membentuk rasa kebersamaan pada suatu tatanan kehidupan bermasyarakat di tengah-tengah perbedaan yang ada. Tahapan yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian dimulai dengan mencari teori-teori yang relevan sebagai dasar teori dan mengikuti rangkaian perayaan Cap Go Meh serta metode yang di gunakan ialah Metode Kualitatif Etnografi yang dikembangkan oleh James P. Spradley. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat nilai-nilai esensial yang  sejalan dengan konsep keilmuan multikultular di Indonesia yang terintegrasi ke dalam Ilmu Sosial sebagai salah satu ilmu yang meng interpratasikan nilai budaya. Nilai tradisi budaya Cap Go Meh mampu membentuk siswa menjadi manusia yang toleran dan berintegrasi tinggi dalam memamahi Kebhinnekaan di Indonesia. 

 

Indonesia is one of the largest multicultural countries in the world that has a diverse community structure, ranging from customs, traditions, culture, language, religion, ethnicity and so on. One of the ethnic groups in Indonesia is the Chinese. One of the Chinese cultures that is still preserved today in the Tangerang Cina Benteng community is the Cap Go Meh tradition which is celebrated fifteen days after the Imlex New Year or what is known as the Cap Go – Jia Gwee calendar. The Chinese Benteng community in Tangerang annually celebrates the Cap Go Meh tradition in various places, one of which is the Tjo Soe Kong Temple located on the North Coast of Tangerang. The concept of multiculturalism of cultural traditions in each ethnic group is able to form a sense of togetherness in an order of social life in the midst of existing differences. The stages carried out by researchers in conducting research are starting by looking for relevant theories as a theoretical basis and following a series of Cap Go Meh celebrations and the method used is the Qualitative Ethnographic Method developed by James P. Spradley. The results of the study show that there are essential values ​​that are in line with the concept of multicultural science in Indonesia which is integrated into Social Sciences as one of the sciences that interprets cultural values. The values ​​of Cap Go Meh's cultural traditions are able to shape students into tolerant and highly integrated human beings in understanding Diversity in Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Atmojo, S. T. (2019). Pengaruh Kegiatan Festival Cap Go Meh Terhadap Peningkatan Pendapatan Pada Sektor Perdagangan dan Jasa Kota Singkawang. JBTI: Jurnal Bisnis: Teori Dan Implementasi, 10(1), 40–50. http://journal.umy.ac.id/index.php/bti/article/view/6121

Chan, M. (2006). Ritual is Theatre, Theatre is Ritual: Tang-Ki Chinese Spirit Medium Worship. Singapore Management University Wee Kim Wee Centre.

Hendro, E. P. (2013). Multikulturalisme sebagai Model Integrasi Etnis Tionghoa Di Indonesia. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 8(1), 34–42. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sabda/article/view/13228

Hoon, C.-Y. (2006). Assimilation, multiculturalism, hybridity: The dilemmas of the ethnic chinese in post-suharto Indonesia. Asian Ethnicity, 7(2), 149–166. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/14631360600734400

Ismail, N., & Muhaimin, A. G. (2011). Konflik umat beragama dan budaya lokal. Lubuk Agung.

Kodiran, M. (2012). Asimilasi etnis tionghoa indonesia dan implikasinya terhadap integrasi nasional (studi di kota tanjungbalai provinsi sumatera utara). Jurnal Ketahanan Nasional, 17(1), 19–30. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jkn.22672

MPI, T. L. (2022). Perkenalkan! 5 Pahlawan Indonesia Keturunan Tionghoa. Okezone.Com. https://nasional.okezone.com/read/2022/02/02/337/2541142/perkenalkan-5-pahlawan-indonesia-keturunan-tionghoa

Permadi, B. (2019). Relasi Islam dan Masyarakat Etnis Tionghoa (Studi Kasus: Komunitas Cina Benteng di Tangerang). Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 7(1), 32–60. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24235/tamaddun.v7i1.4498

Poston, D. L., & Wong, J. H. (2016). The Chinese diaspora: The current distribution of the overseas Chinese population. Chinese Journal of Sociology, 2(3), 348–373. https://doi.org/https://doi.org/10.1177/2057150X16655077

Puspitasari, R. (2016). Multikulturalisme dalam IPS: Pengenalan Relasi Sosial Etnis Tionghoa dalam Integrasi Bangsa (Studi Kritis Kajian Relasi Gender antar Etnis di Indonesia). Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, 3(1), 1–24. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24235/edueksos.v3i1.323

Putri, R. A. (2020). Kesenian Gambar Kromong sebagai bentuk identitas orang Cina Benteng di Tangerang. Universitas Darma Persada.

Rahardjo, T. (2005). Kebijakan Pemerintah tentang Etnis Cina. Dialogue Jiakp, 2(2), 780–802. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/dialogue/article/view/465/345

Rizal, J. G. (2021). Asal Muasal Tradisi Cap Go Meh, Dirayakan 15 Hari Setelah Imlek. Kompas.Com. https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/26/165400765/asal-muasal-tradisi-cap-go-meh-dirayakan-15-hari-setelah-imlek?page=all

Rostiyati, A. (2020). Toleransi Cina Benteng di Tangerang. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/toleransi-cina-benteng-di-tangerang/

Sopiah, P. S. (2016). Inpres No 14 Tahun 1967 dan Implikasinya Terhadap Identitas Muslim Tionghoa Cirebon Tahun 1966-1998. IAIN Syek Nurjati Cirebon.

Spradley, J. (2007). Metode Etnografi. Tiara Wacana.

Sudemi, S. (2019). Jejak warisan sejarah agama Khonghucu pada masyarakat Cina Benteng di Tangerang [UIN Syarif Hidayatullah]. file:///C:/Users/Bristolridge/Downloads/SUDEMI-FUF.pdf

Sulistyo, B., & Anisa, M. F. (2012). Pengembangan Sejarah dan Budaya Kawasan Cina Benteng Kota Lama Tangerang. Planesa, 3(2), 95–101. https://media.neliti.com/media/publications/212920-pengembangan-sejarah-dan-budaya-kawasan.pdf

Suswandari, S. (2017). Local History of Jakarta and Multicultural Attitude (Historical Local Study of Betawi Ethnic). ETL (Journal Of Education, Teaching and Learning), 2(1), 34–41. https://doi.org/https://doi.org/10.26737/jetl.v2i1.142

Suswandari, S. (2016). Pemahaman sejarah, budaya dan kearifan lokal etnik Betawi pada guru sekolah dasar di wilayah dki Jakarta. Prosiding Seminar Nasional Berseri, 34–35. https://proceedings.uhamka.ac.id/index.php/semnas/article/view/4/3

Tan, S. (2006). Pendidikan multikulturalisme: Solusi ancaman disintegrasi bangsa. ETNOVISI J. Antropol. Sos. Budaya, 11(1), 36–3. https://www.academia.edu/download/40395074/Etnovisi_Vol__II_No__1_April_2006.pdf#page=40

Tumanggor, R., Ridho, K., & Nurochim, H. (1978). Ilmu sosial & budaya dasar. Kencana Prenada Media Grup.

Ummah, K. (2006). Perayaan Cap Go Meh bagi Masyarakat di Kota Tegal. Universitas Gadjah Mada.

Winarno, H., & Winarto, W. (2008). Ilmu Budaya Dasar. Bumi Aksara.

Wulandari, C. (2015). Transformasi Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Etnis Tionghoa sebagai Sumber Pembelajaran IPS (Studi Kasus di Desa Sewan Kota Tangerang). Universitas Pendidikan Indonesia.

Downloads

Published

2022-10-31

How to Cite

Sanjaya, I., Suswandari, S., & Gunawan, R. (2022). Nilai Nilai–nilai tradisi budaya Cap Go Meh pada masyarakat Cina Benteng di Tangerang sebagai sumber pembelajaran di sekolah . Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 6(2), 385–402. https://doi.org/10.22219/satwika.v6i2.23163

Issue

Section

Original Research