Pemaknaan perempuan Generasi Z terhadap maskulinitas joget Tiktok

Authors

  • Dyah Pithaloka Universitas Islam Riau
  • Ivan Taufiq Universitas Islam Riau
  • Mutia Dini Universitas Islam Riau

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v7i1.24793

Keywords:

Gen Z, maskulinitas, Tik Tok

Abstract

Indonesia adalah negara yang memiliki akar budaya timur sangat kuat dan sistem patriarki masih mengakar. dengan adanya budaya yang beragam di Indonesia, terdapat pula beragam persepsi khalayak terhadap isi media, terutama di media sosial yang saat ini sudah menjadi kebutuhan generasi muda yang saat ini masuk dalam lingkup generasi Z. Belakangan ini, media sosial TikTok menjadi salah satu platform yang memiliki tingkat penggunaan terbanyak. Penggunaan media sosial TikTok tidak memandang jenis kelamin maupun gender, semua bisa menunjukan performanya melalui aplikasi tersebut. Fokus pada penelitian ini adalah bagaimana pemaknaan perempuan generasi Z mengenai laki-laki yang mengikuti trend TikTok, salah satunya unggahan joget TikTok yang dilakukan laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tanggapan generasi z yang berjenis kelamin perempuan menenai maskulinitas dari unggahan joget TikTok. Data yang dihasilkan dari wawancara informan, dan akan disajikan dalam bentuk kualitatif deskriptif. Penentuan sumber data ini dilakukan memakai teknik snowball sampling. Penelitian ini mencoba mencari tahu bagaimana cara publik memahami dan menafsirkan isi pesan (pemberian makna), berdasarkan pengalaman dan pandangannya dalam berkomunikasi dan mengonsumsi konten media online, yang dianalisis Teori Resepsi Stuart Hall, melalui pembongkaran pesan media melalui tiga kemungkinan posisi, yaitu dominan, negosiasi dan oposisi. Hasil penelitian secara umum menggambarkan bahwa adalah hal yang wajar bagi laki-laki untuk melakukan joget di TikTok, karena hal itu milik semua gender, namun perlu ditekankan bahwa untuk laki-laki terutama di Indonesia dimana hegemoni patriarti masih sangat mengakar, sebaiknya tarian yang dilakukan juga bukan tarian dengan gerakan gemulai.

 

Indonesia is a country that has solid Eastern cultural roots and a patriarchal system that is still deeply rooted. With the existence of diverse cultures in Indonesia, there are also various audience perceptions of media content, especially on social media, which has now become a necessity for the younger generation, which is currently included in the scope of Generation Z. Recently, social media TikTok has become one of the platforms that have highest usage rate. The use of social media TikTok does not look at gender or gender. Everyone can show their performance through the application. This research focuses on how Generation Z women interpret meaning regarding men who follow the TikTok trend, one of which is men's upload of TikTok dances. This study aims to look at the responses of the female generation Z regarding masculinity from TikTok dance uploads. Data generated from informant interviews will be presented in a descriptive qualitative form. Determination of data sources is done using the snowball sampling technique. This study tries to find out how the public understands and interprets the contents of messages (giving meaning) based on their experiences and views in communicating and consuming online media content, which is analyzed by Stuart Hall's Reception Theory, through dismantling media messages through three possible positions, namely dominant, negotiation and opposition. The study results generally illustrate that it is natural for men to dance on TikTok because it belongs to all genders. However, it needs to be emphasized that for men, especially in Indonesia, where patriarchal hegemony is still very deep-rooted, it is better if the dances are performed as well, not a dance with graceful movements.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abidin, N. F., Joebagio, H., & Sariyatun, S. (1970). Penilaian Pembelajaran Sejarah Konstruktivistik: Pendekatan Critical Discourse Analysis. Yupa: Historical Studies Journal, 1(1), 15–25. https://doi.org/10.30872/yupa.v1i1.87

Ariestyani, K., & Ramadhanty, A. (2022). Khalayak Media Sosial: Analisis Resepsi Stuart Hall Pada Kesehatan Seksual Orang Muda. Konvergensi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 3(2), 266–277. https://doi.org/10.51353/kvg.v3i2.704

Awabin, S. (2021). Snowball Sampling: Pengertian, Jenis, Langkah-langkah, dan Contoh lengkap - Penerbit Deepublish. Retrieved from https://penerbitdeepublish.com/snowball-sampling/

Ching, A., & Azeharie, S. (2021). Studi Komunikasi Pengungkapan Diri Remaja Laki-Laki Feminin. Koneksi, 5(1), 200. https://doi.org/10.24912/kn.v5i1.10247

Chintya, Y., & Haninda, A. R. (2020). Mengapa Gen Z Tik Tokan ( Perspektif Uses & Gratification pada Penggunaan Aplikasi Berbagi Video ). 117–121.

Fauzi, E. P. (2021). Konstruksi Sosial Soft Masculinity dalam Budaya Pop Korea. Jurnal Ilmu Komunikasi, 19(1), 127. https://doi.org/10.31315/jik.v19i1.3687

Hidayat, D. R. (2017). Gender Sebagai Faktor Penentu. Sex Determinants, 1, 1–81. Retrieved from http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195204141980021-DUDUNG_RAHMAT_HIDAYAT/PENGARUH_Sex_Determinants.pdf

Irma, A., & Hasanah, D. (2014). Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia. Social Work, 7(1), 71–80.

Islami, M. Z., Oktaviani, B., Pradana, D. A., Rahmadhani, D. S., Khoirunnisa, W. O., & Hidayat, R. (2022). Relevansi Nilai Filosofis Tari Lengger Lanang Banyumas dalam Konteks Ketimpangan Gender dan Dinamika Tari di Tengah Perubahan Masyarakat Indonesia. Jurnal Seni Tari, 11(2), 131–142. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jst/article/view/59988

Jung, S. (2022). Hybrid Masculinity & the Counter-coeval Desire of Japanese Female Fans ’ Bae Yong-Joon , Hybrid Masculinity & the Counter-coeval Desire of Japanese Female Fans. 3(2), 1–26. Retrieved from https://www.participations.org/03-02-06-jung.pdf

Lara Farrar. (2010). “Korean Wave” of pop culture sweeps across Asia. Cnn. Retrieved from https://edition.cnn.com/2010/WORLD/asiapcf/12/31/korea.entertainment/index.html?iref=NS1

Mailasari, S. H., & Wahid, U. (2020). Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Isi Pesan Pada Iklan Wardah Cosmetics “Long Lasting Lipstic Feel The Color.” Journal Komunikasi, 11(1), 1–8. Retrieved from https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jkom/article/view/6810

Maraya, E., Syukur, M., & Said, M. R. A. (2020). Dekonstruksi Makna Maskulinitas Melalui Trend Korean Populer (K-Pop) Pada Penggemar K-Pop Di Kota Makassar. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 12, 12–26. Retrieved from file:///C:/Users/ASUS/Documents/BISMILLAH SKRIPSI/MATERI/J. enjelika.DEKONSTRUKSI MAKNA MASKULINITAS MELALUI TREND KPOP.pdf

Nofriani, H., & Hasmira, M. H. (2021). Perubahan Makna Maskulinitas Pada Laki-Laki (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang). 4(3), 506–518.

Pahlevi, R. (2022). Indeks Ketimpangan Gender Indonesia. Databoks, p. databoks.katadata.co.id. Retrieved from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/18/indeks-ketimpangan-gender-indonesia-terburuk-di-bidang-politik#:~:text=Dalam laporan WEF tahun ini,berada di peringkat ke-101.

Pilcher, J., & Whelehan, I. (2017). Key Concept in Gender Studies. London: SAGE Publication.

Pithaloka, D., & Aslinda, C. (2020). Self-Concept of Minangnese Students in Pekanbaru. Profetik: Jurnal Komunikasi, 13(2), 242. https://doi.org/10.14421/pjk.v13i2.1947

Pratiwi, K., Junaedi, F., & Sos, S. (2022). Analisis Resepsi Penonton Perempuan Terhadap Maskulinitas Pada Tokoh Bima Dalam Film Dua Garis Biru. Retrieved from http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/106885%0Ahttp://eprints.ums.ac.id/106885/1/NASPUB KURNIA PRATIWI %28Autosaved%29.pdf

Pusdatin. Kemendikbud. (2021). Kebudayaan 2021-2021. In Kemendikbud. Retrieved from http://publikasi.data.kemdikbud.go.id/uploadDir/isi_CC4179A6-B4FF-4E0C-809B-5CADD9132AB5_.pdf

Rahmana, P. N., Putri N, D. A., & Damariswara, R. (2022). Pemanfaatan Aplikasi Tiktok Sebagai Media Edukasi Di Era Generasi Z. Akademika, 11(02), 401–410. https://doi.org/10.34005/akademika.v11i02.1959

Rakhmah, D. N., & Azizah, S. N. (2020). Gen Z Dominan, Apa Maknanya bagi Pendidikan Kita? Masyarakat Indonesia, pp. 49–64. Retrieved from https://puslitjakdikbud.kemdikbud.go.id/produk/artikel/detail/3133/gen-z-dominan-apa-maknanya-bagi-pendidikan-kita

Saputro, D. H., & Yuwarti, H. (2016). Representasi maskulinitas pria di media online. Wacana, xv(1), 1–85. https://doi.org/https://doi.org/10.32509/wacana.v15i1.39

Sayekti, I. N. (2013). Analisis Teori Interaksionisme Simbolik Pada Pengaplikasian Konsep Maskulinitas Mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 8(1), 12–26. Retrieved from https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sosant/article/view/12466/8793

Sugiyono, P. D. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D – MPKK (Cetakan ke). Alfabeta.

Sultana, A. (2012). Patriarchy and Womens Subordination: A Theoretical Analysis. Arts Faculty Journal, 1–18. https://doi.org/10.3329/afj.v4i0.12929

Wahyudi, A. V. (2020). Peran Tari Dalam Perspektif Gender Dan Budaya. Equalita: Jurnal Studi Gender Dan Anak, 2(2), 130. https://doi.org/10.24235/equalita.v2i2.7136

Wahyuni, E. A., Priyatna, A., & Prabasmoro, T. (2022). Konstruksi gender dalam sastra anak Sunda Nala karya Darpan. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 6(1), 35–49. https://doi.org/10.22219/satwika.v6i1.20250

Widyawati, M., & Andalas, E. F. (2020). Dinamika Maskulinitas dan Nasionalisme Masyarakat Jawa Di Era Majapahit. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 4(2), 116–129. https://doi.org/10.22219/satwika.v4i2.14288

Wijngaard, M. van den. (1997). Reinventing the Sexes: The Biomedical Construction of Femininity and Masculinity. Retrieved from https://books.google.co.id/books?id=Dn5cI9BHbKgC&pg=PA1&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Yeon, L. (2022). Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 11 No. 3 November 2022 http://jurnal.umt.ac.id/index.php/lgrm. Lingua Rima, 11(3), 47–66.

Downloads

Published

2023-04-13

How to Cite

Pithaloka, D., Taufiq, I., & Dini, M. (2023). Pemaknaan perempuan Generasi Z terhadap maskulinitas joget Tiktok. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 7(1), 69–78. https://doi.org/10.22219/satwika.v7i1.24793

Issue

Section

Table of Content