Komunikasi interpersonal pada konsep diri mahasiswa laki-laki metroseksual di kota Medan
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v7i1.25630Keywords:
Interpersonal Communication, laki-laki metroseksual, Konsep diriAbstract
Laki-laki metroseksual umumnya berada di pusat kota yang lebih besar seperti Kota Medan, dengan penampilan yang rapi, tampan, wangi, menawan dan khasnya sendiri. Fenomena pria metroseksual adalah perilaku unik dalam budaya perkotaan, mereka umumnya memiliki citra maskulin tetapi peduli dengan penampilan, perawatan tubuh, bergaul dengan teman-teman mereka. Meskipun, kita tahu bahwa seperti prihatin dengan penampilan dan perawatan tubuh pada umumnya adalah wanita, bahwa hal-hal yang menyebabkan stigma positif dari masyarakat, dari stigma tersebut akan membentuk konsep diri pria metroseksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga hal yaitu (1) Mendeskripsikan Komunikasi Interpersonal seorang laki-laki Metroseksual (2) Menjelaskan konsep diri laki-laki metroseksual di Kota Medan dan (3) Menjelaskan bentuk hambatan komunikasi Interpersonal dan konsep diri laki-laki metroseksual di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif pendekatan fenomenologis dengan teknik pengumpulan data menggunakan data primer melalui observasi dan wawancara mendalam serta data sekunder melalui jurnal, buku maupun artikel. Informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang laki-laki metroseksual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Komunikasi interpersonal seorang laki-laki metroseksual memandang gaya hidup metroseksual sesuatu hal yang wajar dengan menjaga penampilan merupakan suatu keharusan oleh setiap individu agar berpenampilan menarik sebagai penunjang dalam melakukan aktifitas sehari-hari; Konsep diri laki-laki metroseksual sebuah bentuk kepedulian diri akan pentingnya penampilan yang mereka tunjukkan terhadap lingkungan sekitarnya sebagai bentuk kepuasan diri untuk sebuah kesenangan pribadi yang efeknya medapat pujian masyarakat dari apa yang mereka kenakan; Hambatan komunikasi interpersonal dan konsep dari yang bernada negatif atau juga stigma negatif antara lain seperti dikatai tidak jantan, tidak macho, takut panas, feminin, mirip perempuan, pretty boy, serta adanya stereotip terhadap disorientasi seksual tertentu. Konsep diri pria metroseksual di Medan memiliki konsep diri sendiri, dengan berbagai aspek fisik, psikis, dan sosial. Dan juga pria metroseksual di kota Medan juga memiliki motif tersendiri yang menyebabkan hak mereka untuk menjalani gaya hidup sebagai pria metroseksual, dan mereka memiliki konsep diri yang positif tentang diri sendiri, kepribadian yang baik, terlihat dari penampilan, serta sikap positif terhadap lingkungan.
Metrosexual men are generally located in larger urban centers such as Medan City, with their own neat, handsome, fragrant, charming, and distinctive appearance. The phenomenon of metrosexual men is a unique behavior in urban culture. They generally have a masculine image but care about appearance, body care, and getting along with their friends. Although we know that as concerned with appearance and body care, in general, are women things that cause positive stigma from society, the such stigma will shape the self-concept of metrosexual men. This study aims to find out three things, namely (1) Describe the interpersonal communication of a metrosexual man, (2) explain the self-concept of metrosexual men in Medan City, and (3) Explain the form of interpersonal communication barriers and the self-concept of metrosexual men in Medan City. This research uses descriptive qualitative methods phenomenological approach with data collection techniques using primary data through observation and in-depth interviews and secondary data through journals, books, and articles. The informants in this study were six metrosexual men and four friends of metrosexual male students. The results showed that: Interpersonal communication of a metrosexual man views the metrosexual lifestyle as a natural thing by maintaining appearance is a must for every individual to look attractive as a support in carrying out daily activities; Metrosexual men's self-concept is a form of self-concern for the importance of the appearance they show to their surroundings as a form of self-satisfaction for a personal pleasure whose effect is to derive public praise from what they wear; Interpersonal communication barriers and concepts of negative tone or negative stigma include being said to be unmanly, not macho, afraid of heat, feminine, female-like, pretty boy, and stereotypes of inevitable sexual disorientation. The self-concept of metrosexual men in Medan has its self-concept, with various physical, psychic, and social aspects. And also, metrosexual men in the city of Medan have motives that cause their right to live a lifestyle as metrosexual men, and they have a positive self-concept about themselves, a good personality, visible from appearance, as well as a positive attitude towards the environment.
Downloads
References
Adid, A. W. (2019). Hedonisme Dalam Lirik Lagu Dangdut. sarasvati, 1(2), 29–42. https://doi.org/10.30742/SV.V1I2.737
Ahadzadeh, A. S., Pahlevan Sharif, S., & Ong, F. S. (2017). Self-schema and self-discrepancy mediate the influence of Instagram usage on body image satisfaction among youth. Computers in Human Behavior, 68, 8–16. https://doi.org/10.1016/J.CHB.2016.11.011
Apriati, Y. (2019). Refresentasi Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Dan Susu L-Men. Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi, 1. Diambil dari https://repo-dosen.ulm.ac.id//handle/123456789/20510
Azhari, N. K., Susanti, H., & Susanti, I. Y. (2019). Persepsi Gay Terhadap Penyebab Homoseksual. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(1), 1-6. https://doi.org/10.26714/jkj.7.1.2019.1-6
Burns, R. B. (1979). The self concept in theory, measurement, development, and behaviour (hal. 341). hal. 341.
Chiu, C. L., Wang, Q., Ho, H. C., Zhang, J., & Zhao, F. (2019). Metrosexual trend in facial care products: Analysis of factors that influence young Chinese men purchasing intention. https://doi.org/10.1080/20932685.2019.1639527, 10(4), 377–397. https://doi.org/10.1080/20932685.2019.1639527
Danil, E. (2021). Korupsi: Konsep, Tindak Pidana Dan Pemberantasannya - Rajawali Pers. Diambil dari https://books.google.co.id/books/about/Korupsi_Konsep_Tindak_Pidana_Dan_Pembera.html?id=7PUbEAAAQBAJ&redir_esc=y
Falomir-Pichastor, J. M., Berent, J., & Anderson, J. (2019). Perceived Men’s Feminization and Attitudes Toward Homosexuality: Heterosexual Men’s Reactions to the Decline of the Anti-Femininity Norm of Masculinity. Sex Roles, 81(3–4), 208–222. https://doi.org/10.1007/S11199-018-0985-6
Habib, M. A. F., Ratnaningsih, A. P. A., & Nisa, K. K. (2020). The Construction Of The Ideal Male Body Masuculinity in The Mister International Pageant. Journal of Urban Sociology, 2(2), 4. https://doi.org/10.30742/JUS.V2I2.993
Hasandra, M. A. (2016). Konsep Diri Pria Metroseksual Kota Surabaya (Studi Deskriptif tentang Konsep Diri & Stigma Masyarakat terhadap Pria Metroseksual di Kota Surabaya). Diambil dari http://lib.unair.ac.id
Hardjana, A. M. (2003). Komunikasi intrapersonal dan interpersonal. Karnisius.
Islamiah, N. (2021). Representasi Maskulinitas Pria dalam Iklan Kosmetik (Analisis Semiotika Roland Barthes Dalam Iklan Kosmetik Nature Republic Di Instagram).
Kertanegara, R., & Wulantari, R. A. (2021). Resepsi Laki-Laki Urban Jakarta terhadap Konsep Laki-Laki Gentroseksual di Majalah FHM. CommLine, 6(1), 1–10. Diambil dari https://jurnal.uai.ac.id/index.php/commline/article/view/601
Kribo, D. DI, Dwi Sanjaya, H., & Agung Esfandari, D. (2017). Konsep Diri Mahasiswa Pria Metroseksual Berambut Keriting. 2(1), 42–55.
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Landry, N., Desrochers, J. E., Hodges-Simeon, C., & Arnocky, S. (2019). Testosterone, facial and vocal masculinization and low environmentalism in men. Journal of Environmental Psychology, 64, 107–112. https://doi.org/10.1016/J.JENVP.2019.05.007
Lertwannawit, A., & Gulid, N. (2010). Metrosexual Identification: Gender Identity And Beauty-Related Behaviors. International Business & Economics Research Journal (IBER), 9(11). https://doi.org/10.19030/IBER.V9I11.34
Lestari, S., & Pudrianisa, G. (2022). Komunikasi simbolik kelompok Gay Semarang. Jurnal Studi Komunikasi, 6(2), 699–718. https://doi.org/10.25139/JSK.V6I2.4929
Madani, T. L. M. (2021). Representasi Gaya Hidup Pria Metroseksual Dalam Akun Instagram @bramastavrl.
Maslow, A. H. (1984). Motivasi dan kepribadian : teori motivasi dengan ancangan hirarki kebutuhan manusia. Pustaka Binaman Pressindo.
Mead, G. H. (2018). Mind, Self & Society. edited. Yogyakarta: Forum Grup Relasi Inti Media (Anggota IKAPI).
Megawati, U., & Abdullah, I. (2017). Pandangan Empat Mahasiswa Tentang Pria Metroseksual. Diambil 14 November 2022, dari Perpustakaan Universitas Gadjah Mada website: http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/114638
Mulyana, A. (2014). Gaya Hidup Pria Metrosexual di Majalah " Representasi Gaya Hidup Pria etroseksual di Majalah Pria Ibukota. Jurnal Visi Komunikasi, 13(01), 69–86.
Mulyana, A. (2022). Gaya Hidup Metroseksual Perspektif Komunikatif.
Mulyana, D. (2008). Komunikasi Efektif: suatu pendekatan lintas budaya. Remaja Rosdakarya.
Nasution, M. S. (2018). Konsep Diri Pria Metroseksual (Studi Etnografi Dikota Medan). Diambil dari https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/5881
Ningsih, W. L. (2017). Penerimaan Fanboy di Surabaya Terhadap Gambaran Pria Metroseksual yang Dipresentaikan melalui Music Video Oleh Boyband K-Pop BIG BANG Universitas Airlangga. Diambil dari http://lib.unair.ac.id
Nurhaliza, W. O. S., Puspita, R., & Lestari, P. D. (2020). Representasi Pria Metroseksual pada Iklan OVO-Tokopedia Edisi Playcoy. Journalism, Public Relation and Media Communication Studies Journal (JPRMEDCOM), 2(2), 42-57. https://doi.org/10.35706/JPRMEDCOM.V2I2.4555
Nurlaili, K. (2022). Representasi Pria Metroseksual Dalam Video Musik Donghae Feat Jeno NCT Berjudul California Love.
Ony, G., & Johan, L. (2020). Analisis Pengaruh Gaya Hidup Pria Metroseksual Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion. Diambil dari http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1733019
Prahastami, K. K. (2019). Dinamikan Relasi Pertemanan pada Kaum Gay
Rabbani, M. T. (2017). Citra Diri Pria Metroseksual Di Kota Makassar (Studi Kasus Komunikasi Antarpribadi Member Celebrity Fitness) (hal. 3). hal. 3. Diambil dari https://core.ac.uk/download/pdf/89565161.pdf
Rachmadani, S. (2016). Studi Fenomenologi tentang Dinamika Komunikasi Sosial PriaMetroseksual di Kota Makassar.
Rahmawati, Y. (2019). Penggambaran laki-laki metroseksual dalam iklan Nature Republic Bamboo Charcoal Nose&T-Zone Pack versi EXO.
Redcay, E., & Schilbach, L. (2019). Using second-person neuroscience to elucidate the mechanisms of social interaction. Nature Reviews Neuroscience 2019 20:8, 20(8), 495–505. https://doi.org/10.1038/s41583-019-0179-4
Sabillah, M. S. (2021a). Presentasi Diri Pria Metroseksual Di Masyarakat Urban. Diambil dari https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/58590
Sabillah, M. S. (2021b). Presentasi Diri Pria Metroseksual Di Masyarakat Urban. Diambil dari https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/58590
Sanjaya, H. D., & Esfandari, D. A. (2019). Konsep Diri Mahasiswa Pria Metroseksual Berambut Keriting Dan Kribo Di Telkom University. Jurnal Manajemen Komunikasi, 2(1), 42. https://doi.org/10.24198/jmk.v2i1.12126
Saputra, F. T., & Gunawan, D. (2020). Interaksi Simbolik Pria Metroseksual (Studi Fenomenologis pada Frontliner PT. Bank Central Asia KCU Gading Serpong Tangerang). Dialektika Komunika: Jurnal Kajian Komunikasi dan Pembangunan Daerah, 8(2), 110–117. https://doi.org/10.33592/DK.V8I2.685
Sarpila, O. (2021). The Metrosexual Who Never Visited Finland - The Eternal Gender Gap in Appearance-related Consumption. Appearance as Capital: The Normative Regulation of Aesthetic Capital Accumulation and Conversion, 57–70. https://doi.org/10.1108/978-1-80043-708-120210004/FULL/EPUB
Schlarbaum, J. P., & Warshaw, E. M. (2021). Men’s Facial Moisturizers in the Metrosexual Era. Dermatitis, 32(3), 185–194. https://doi.org/10.1097/DER.0000000000000561
Siboro, N. (2019). RepresentasiI Maskulinitas Dalam Iklan Komersil (Analisis Semiotika Roland Barthes Atas Iklan Susu L-Men Gain Mass Versi Anting Jatuh). SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi, 12(2). https://doi.org/10.30813/S:JK.V12I2.1716
Trimartati, N., Negeri, S., Playen-Paliyan, P. J., & Kidul, G. (2014). Studi Kasus Tentang Gaya Hidup Hedonisme Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan. 3(1).
Triswidiastuty, S., Franz, Y., & Kahija, L. (2015a). Memakahami Makna Menjadi Pria Metroseksual. Jurnal EMPATI, 4(2), 58–64. https://doi.org/10.14710/EMPATI.2015.14892
Utami, C. M., & Demartoto, A. (2022). Gaya Hidup Mahasiswa Metroseksua Sebagai Representasi Maskulinitas Baru (Studi Kasus pada Mahasiswa Metroseksual di Universitas Sebelas Maret). Journal of Development and Social Change, 5(1), 1–10. https://doi.org/10.20961/JODASC.V5I1.51698
Vidianti, D. H. (2017). Laki-Laki Spornoseksual Dalam Media Sosial Instagram (Studi Kasus di Yogyakarta).
Wahid. (2012). Karakter dan Perilaku Khas Konsumen Indonesia. Jakarta. Diambil dari https://marketing.co.id/karakter-dan-perilaku-khas-konsumen-indonesia/
Wardhani, A. C., Wahyuddin, Y., Deviyanti, R., Perdana, R., & Trisnawati, R. T. D. S. (2022). Tri Pramana Values in Educational Pedagogy. Academic Journal of Interdisciplinary Studies, 11(3), 199. https://doi.org/10.36941/ajis-2022-0078
Wiley, J., Pan, X., De, A. F., & Hamilton, C. (2018). Why and how to use virtual reality to study human social interaction: The challenges of exploring a new research landscape. British Journal of Psychology, 109(3), 395–417. https://doi.org/10.1111/BJOP.12290
Winarto, H. (2017). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta : Bumi aksara 2014), hal. 173.
Woeryadi, A. P. (2021). Penerimaan fans K-pop atas pesan laki-laki metroseksual dalam iklan Banila Co di Instagram.
Zakariah, M. A., Afriani, V., & Zakariah, K. M. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Action Research, Research and.
Zarwell, M., Ransome, Y., Barak, N., Gruber, D. A., & Robinson, W. T. (2019). PrEP indicators, social capital and social group memberships among gay, bisexual and other men who have sex with men. Culture, Health and Sexuality, 21(12), 1349–1366. https://doi.org/10.1080/13691058.2018.1563912
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ahmad Gifari Alamsyah, Solihah Titin Sumanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)