Integrasi Nilai-Nilai Batagak Penghulu Pada Pembelajaran Sejarah di Sekolah
DOI:
https://doi.org/10.22219/satwika.v7i2.27541Keywords:
Minangkabau, history, BAtagak Penghulu, LearningAbstract
Upacara Batagak Penghulu merupakan suatu prosesi adat yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau dalam rangka pengangkatan dan pengukuhan pemimpin baru, dalam prosesinya memiliki banyak langkah-langkah dan memakan waktu yang tidak sebentar. Setiap prosesi pada Upacara Batagak Penghulu mengandung nilai-nilai edukatif, nilai-nilai edukatif inilah yang dimanfaatkan serta diintegrasikan kedalam pembelajaran sejarah berbasis kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan mengkaji integrasi nilai Prosesi Batagak Penghulu dalam menciptakan pembelajaran sejarah yang berdasarkan pengalaman sehingga dapat menjadi basis untuk mengimplementasikan nilai luhur dalam rangka penanaman nilai karekter luhur dalam menciptakan identitas bangsa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, teknik analisis data berupa observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Subjek penelitian pada penelitian ini terdiri dari tiga subjek penelitian inti berupa dua orang guru mata pelajaran sejarah SMAN 2 Payakumbuh dan seorang pemuka adat, dilengkapi dengan data tambahan dari beberapa peserta didik SMAN 2 Payakumbuh. Pengintegrasian nilai-nilai dalam prosesi Upacara Batagak Penghulu diharapkan mampu untuk mengenalkan mengenai prosesi tersebut secara dalam kepada peserta didik yang kemudian dapat diimplementasikan sebagai basis dalam penanaman karakter luhur bangsa Indonesia dalam membentuk identitas bangsa sebagai upaya menyambut era global dengan generasi yang kompeten. Serta dengan adanya integrasi nilai-nilai lokal Upacara Bataga Penghulu diharapkan kedepannya tradisi ini tetap lestari dengan segala prosesinya tanpa adanya kerancuan ataupun penyederhanaan yang fatal.
The Batagak Penghulu ceremony is a traditional procession carried out by the Minangkabau people in order to appoint and inaugurate a new leader. The process has many steps and takes a long time. Each procession at the Penghulu Batagak Ceremony contains educational values; these educational values are utilized and integrated into historical learning based on local wisdom. This study aims to examine the integration of the values of the Penghulu Batagak Procession in creating historical learning that is based on experience so that it can become the basis for implementing noble values in the context of cultivating noble character values in creating Indonesian national identity. This research is qualitative with a phenomenological approach and data analysis techniques in the form of observation, in-depth interviews, and documentation. The research subjects in this study consisted of three core research subjects in the form of two history teachers at SMAN 2 Payakumbuh and a traditional leader, complemented by additional data from several students at SMAN 2 Payakumbuh. The integration of values in the procession of the Penghulu Batagak Ceremony is expected to be able to introduce the procession in depth to students, which can then be implemented as a basis for instilling the noble character of the Indonesian nation in shaping national identity as an effort to welcome the global era with competent generations. As well as with the integration of local values, it is hoped that in the future this tradition will remain sustainable with all its processes without any fatal confusion or simplification.
Downloads
References
Adilah. (2022). Live Batogak Penghulu Nagori Sungai Durian. Adilah Video. https://youtu.be/kkH2ijlQtUY
Afiqoh, N., Atmaja, H. T., & Saraswati, U. (2018). Penanaman Nilai Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Sejarah Pokok Bahasan Perkembangan Islam di Indonesia Pada Siswa Kelas X IPS di SMA Negeri 1 Pamotan Tahun Ajaran 2017/2018. Indonesian Journal of History Education, 6(1), 40–50. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe/article/view/27353
Anita, A., Fatma, F., & Khabiirun, K. (2020). Tongauna Sebagai Barata Kerajaan Konawe Pada Masa Pemerintahan Mokole Tebawo : 1602-1668. Journal Idea of History, 3(1), 61–70. https://doi.org/10.33772/history.v3i1.1001
Arrazak, M. A., Syamsir, Utama, A. W., & Fauza. (2022). Peranan Kepemimpinan Ninik Mamak dalam Pelestarian Budaya Minangkabau di Nagari Kayu Tanam. Ranah Reserach: Journal of Multidicsiplinary and Development, 4(4), 169–181. https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/3266411
Asih, F., Zubaidah, S., Suwono, H., & Gofur, A. (2021). RANDAI Learning Model to Enhance Pre-Service Biology Teachers ’ Critical Thinking Skills. International Journal of Instruction, 14(2), 845–860. https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1291233.pdf
Doni. (2022). Cafladoepa. Instagram SMAN 2 Payakumbuh. https://www.instagram.com/p/B8Z0gwqJSJR/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==
Dt. Sanggoeno Diradjo. (2009). TAMBO ALAM MINANGKABAU Tatanan Adat Warisan Nenek Moyang Orang Minang. Kristal Multimedia.
Elfiani, E., Daipon, D., Na’ali, B., Wadi, F., & Hendri, H. (2022). Manjalang Niniak Mamak: Makna komunikasi verbal dan non-verbal di Nagari Gunuang Malintang Kecamatan Pangkalan Luhak Limo Puluah Kota. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 6(1), 153–166. https://doi.org/10.22219/satwika.v6i1.20789
Farid, M., Adib, M., Main, A., Sutyowati, R. N., Siahaan, S., Jatiningsih, O., Rusmanto, J., & Muwaffiqillah, M. (2018). Fenomenologi: Dalam Penelitian Ilmu Sosial. Prenadamedia Grup.
Fauziah, N., Baruri, A., & Fathia, A. (2023). Analisis Kebutuhan Instrumen Penilaian Keterampilan Abad 21 bagi Calon Guru. BRILIANT: Jurnal Riset Dan Konseptual, 8(113), 311–318. http://www.jurnal.unublitar.ac.id/index.php/briliant
Fitriza, R. (2018). Model Transfer Pengetahuan Arsitektur Tradisional Rumah Gadang Minangkabau. Teorema, 2(2), 73. https://doi.org/10.25157/.v2i2.1069
Hermawati, Y. (2015). Kedudukan Wanita dalam Budaya Minangkabau: Suatu Analisis Berdasarkan Tambo Adat Minangkabau. In Konstelasi Kebudayaan Indonesia 1 (Issue September 2015).
Ibrahim, E. (2020). Peranan Penghulu Terhadap Hak Ulayat Di Minangkabau. JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 6(1), 161. https://doi.org/10.33760/jch.v6i1.296
Ilhaq, M. (2018). Keris dalam Budaya Minangkabau : “Visualisasi Nilai Kepemimpinan Pangulu.” Jurnal Seni Desain Dan Budaya , 3(2), 77–82. http://goedangdjadoel.com
Jonaidi. (2018). Kajian Hukum Terhadap Kedudukan Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat Minangkabau Di Sumatera Barat. Lex Et Societatis, VI(1), 97–106. https://doi.org/10.35796/les.v6i1.19177
Lionar, U., & Mulyana, A. (2019). Nilai-Nilai Multikultural dalam Pembelajaran Sejarah: Identifikasi pada Silabus. IJSSE : Indonesian Journal of Social Science Education, 1(1), 11–25. http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse/article/view/11-25
Mayang, A., & Armez, H. (2023). Jejak falsafah Alam Takambang Jadi Guru dalam repertoar musik tradisional Minangkabau. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 7(0341), 143–152. https://doi.org/10.22219/satwika.v7i1.25242
Nainggolan, A. M., & Daeli, A. (2021). Analisis Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget dan Implikasinya bagi Pembelajaran. Journal of Psychology “Humanlight,” 2(1), 31–47. https://doi.org/10.51667/jph.v2i1.554
Popi Trisna Putri. (2017). Ekspresi Ruang Balairung Sari. Garak Jo Garik/Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 13, 1–23. https://doi.org/10.26887/gjg.v13i1.296
Pramono. (2020). Tambo Adat Dan Limbago Transliterasi dan Perbincangan Isi (Tim Museum Adytiawarman (ed.)). Dinas Kebudayaan UPTD MUseum Adityawarman Sumatera Barat.
Rahmad Ardiansyah. (2018). Pengertian Primus Interpares. Id Sejarah.
Restu Fauzi. (2019). Pendidikan Karakter Bangsa Dalam Pembelajaran Sejarah Berbasis Nilai-Nilai Budaya Lokal Minangkabau Di Sman 1 Rambatan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat [Universitas Negeri Yogyakarta]. http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/69238
Sandora, L. (2021). Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Tradisi Batagak Pangulu Di Kabupaten Lima Puluh Kota. Khazanah, 11(1), 17–24. https://doi.org/10.15548/khazanah.v11i1.519
Sanjaya, I., Suswandari, S., & Gunawan, R. (2022). Nilai–nilai tradisi budaya Cap Go Meh pada masyarakat Cina Benteng di Tangerang sebagai sumber pembelajaran di sekolah. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 6(2), 384–401. https://doi.org/10.22219/satwika.v6i2.23163
Sari, R. (2022). Pertunjukan Bakaba Komunitas Kacang Manoge di Pesisir Selatan Sumatera Barat (Sebuah Kajian Antropologi Teater). http://digilib.isi.ac.id/id/eprint/10866%0A
Setiawan, A., Ip, S., Si, M., & Saputri, R. (2020). Sistem Kekerabatan Dalam Membangun Infrastruktur Di Nagari Nan Tujuah. WASKITA Vol, 4. https://doi.org/10.21776/ub.waskita.2020.004.01.1
Sola, E. (2020). “Bundo Kanduang” Minangkabau Vs. Kepemimpinan. Jurnal Sipakalebbi, 4(1), 346–359. https://doi.org/10.24252/jsipakallebbi.v4i1.15523
Susilo, A., & Irwansyah, Y. (2019). Pendidikan Dan Kearifan Lokal Era Perspektif Global. SINDANG: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Kajian Sejarah, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.31540/sdg.v1i1.193
Syaputra, E. (2019). Pandangan Guru Terhadap Integrasi Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran Sejarah: Studi Deskriptif Di Beberapa Sma Di Bengkulu Selatan Dan Kaur. Indonesian Journal of Social Science Education (IJSSE), 1(1), 1–10. http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/ijsse/article/view/1-10
Trismayangsari, R., Hanami, Y., Agustiani, H., & Novita, S. (2023). Gambaran nilai dan kebiasaan budaya Jawa dan Batak pada pengendalian diri : Analisis psikologi budaya. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 7(0341), 113–125. https://doi.org/10.22219/satwika.v7i1.25225
Wafiqni, N., & Nurani, S. (2018). Model Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal. AL-BIDIYAH: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 10(4). https://doi.org/10.14421/al-bidayah.v10i2.170
Widara Salsabila Wardhana. (2022). Makna simbolik upacara adat batagak pangulu di nagari batipuah baruah kecamatan batipuah kabupaten tanah datar [Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim]. http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/63211%0A
Widianto, A. A., & Lutfiana, R. F. (2021). Kearifan Lokal Kabumi: Media Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Masyarakat Tuban Jawa Timur. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 118–130. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15929
Widya. (2020). Coherence Discourse Strategies Of Pasambahan : Minangkabau Cultural Discourse. Linguistik Indonesia, 38(1), 35–55. https://doi.org/10.26499/li.v38i1.119
Wulandari, W., & Nelisa, M. (2019). Kemas Ulang Informasi Indigenous Knowledge tentang Batagak Penghulu di Nagari Lubuk Pandan Kabupaten Padang Pariaman. Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan, 8(1), 543. https://doi.org/10.24036/107486-0934
Yazan, S., & Arwemi, A. (2018). Land-Use Guidelines in Tambo Minangkabau Oral Literature Land-Use Guidelines in Tambo Minangkabau Oral Literature. IOP Conf. Series: Earth and Enviromental Science. https://doi.org/10.1088/1755-1315/145/1/012029
Zainudin, & H. Musyair. (2008). Implementasi Pemerintahan Nagari Berdasarkan Hak Asal-Usul Adat MInangkabau. Ombak.
Zidny, R., Solfarina, S., Aisyah, R. S. S., & Eilks, I. (2021). Exploring indigenous science to identify contents and contexts for science learning in order to promote education for sustainable development. Education Sciences, 11(3). https://doi.org/10.3390/educsci11030114
Zis, S. F., Effendi, N., & Roem, E. R. (2021). Perubahan Perilaku Komunikasi Generasi Milenial dan Generasi Z di Era Digital. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 5(1), 69–87. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15550
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Rahmah Faradila, Andi Andi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial agree to the following terms:
- For all articles published in Satwika, copyright is retained by the authors. Authors give permission to the publisher to announce the work with conditions. When the manuscript is accepted for publication, the authors agree to automatic transfer of the publishing right to the publisher.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)