Motif Batik Indramayu sebagai Bentuk Strategi Akulturasi Budaya Tiongkok-Indramayu

Authors

  • Danirih Danirih Universitas Gunadarma
  • Tri Wahyu Retno Ningsih Universitas Gunadarma

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v7i2.27738

Keywords:

Batik, Culture, Indramayu-Tiongkok, Acculturation Strategy

Abstract

Keberadaan bangsa Tiongkok di Indramayu tidak terlepas dari adanya kegiatan perdagangan di sekitar pelabuhan Cimanuk. Hal tersebut yang menyebabkan adanya akulturasi budaya Tiongkok dan Indramayu. Salah satu bentuk akulturasi budaya Tiongkok dan Indramayu adalah batik. Tujuan penelitian ini untuk  mengungkap strategi akulturasi budaya batik Indramayu dan Tiongkok. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui proses observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data menggunakan langkah-langkah yaitu, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil analisis motif batik Indramayu yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok adalah motif Liong, Lokcan, dan Pacar China. Terdapat 3 kategori strategi akulturasi yang ditemukan yaitu, strategi asimilasi, separasi, dan integrasi. Strategi asimilasi terjadi karena adanya interaksi perdagangan dan interaksi sosial antara masyarakat Indramayu dengan msyarakat Tiongkok. Strategi separasi ditunjukan dengan pemilihan motif asli batik Indramayu dibandingkan motif yang dipengaruhi budaya Tiongkok. Strategi integrasi ditandai dengan adanya kegiatan membatik bersama  di daerah sekitar sungai Cimanuk pada zaman dahulu. Selain itu, ditandai dengan banyaknya peminat batik motif Lokcan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa batik Indramayu tergolong ke dalam batik pesisir dan motif batik Indramayu yang dipengaruhi oleh budaya Tiongkok, yaitu, motif Liong, Lokcan, dan Pacar China.

 

The existence of the Chinese nation in Indramayu is inseparable from the existence of trading activities around the Cimanuk port. This is what causes the acculturation of Chinese and Indramayu culture. One form of acculturation of Chinese and Indramayu culture is batik. The purpose of this study is to reveal the acculturation strategy of Indramayu and Chinese batik culture. The research method used is qualitative research with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The data analysis process uses steps, namely, data reduction, data presentation, and data verification. Based on the results of the analysis of the Indramayu batik motifs that are influenced by Chinese culture are the Liong, Lokcan, and Pacar China motifs. There are 3 categories of acculturation strategies found, namely, assimilation, separation, and integration strategies. The assimilation strategy occurs because of trade interactions and social interactions between the Indramayu people and Chinese people. The separation strategy is demonstrated by selecting original Indramayu batik motifs compared to motifs influenced by Chinese culture. The integration strategy was marked by the existence of joint batik activities in the area around the Cimanuk river in ancient times. In addition, it is marked by the large number of Lokcan motif batik enthusiasts. Based on the research results, it was concluded that Indramayu batik is classified as coastal batik and the Indramayu Batik motifs are influenced by Chinese culture, namely, the Liong, Lokcan and Pacar China motifs.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ananto, P. (2015). Batik Tradisional Indonesia “Indramayu”. Jakarta Selatan: Polimedia.

Apriyani, B. E. (2015). Batik Bokong Semar Paoman Indramayu. Universitas Negeri Yogyakarta. https://eprints.uny.ac.id/27686/

Berry, D. L. (2006). The Cambridge Handbook of Psychology. New York: Cambridge University Press. https://psycnet.apa.org/record/2006-12832-000

Berry, J. W. (2005). Acculturation: Living successfully in two cultures. International Journal of Intercultural Relations, 697–712. https://doi.org/10.1016/j.ijintrel.2005.07.013

Churota’ayun, E., & Sybilia, A. (2022). Analisis Perbandingan Batik di Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia dan Batik di Anshun, Guizhou, Tiongkok. Jurnal Pendidikan Bahasa Mandarin dan Sastra Inggris, vol. 2 no.1, 1-7. https://ojs.widyakartika.ac.id/index.php/bahasa/article/view/438

Desanto, & Didik. (2013). Spora Oncom Merah (Neurospora Sitophila) & Oncom Hitam (Rhizopus Oligosporus) Sebagai Bentuk Dsar Eksplorasi Motif Batik Langgam Indramayu. Jurnal Seni Rupa, 225. http://dx.doi.org/10.26742/atrat.v1i3.391

Dwikurniarini, D., Agus, M., & Ririn. (2013). Akulturasi Batik Tradisonal Jawa. Jurnal Informasi, Vol 39, 2. https://doi.org/10.21831/informasi.v0i2.4440

Enrico, Yan, Y. S., & Hutama, K. (2020). Perancangan Motif Batik Kontemporer berbasis Estetika Budaya Motif Batik Lasem. Jurnal Seni & Reka Rancan, Volume 2 No.2, 1161-17. https://doi.org/10.25105/jsrr.v2i2.8226

Gumulya, D., & Octavia, N. (2017). Kajian Akulturasi Budaya Pada Busana Wanita Cina. JADECS (Journal of Art, Design, Art Education & Cultural Studies), Vol 2 No. 1, 2088-4419. https://journal2.um.ac.id/index.php/dart/article/view/1011

Handayani, T. S. (2013). Batik Paoman Indramayu. eprints.uny.ac.id.

Hidayat, A. A. (2017). Analisis Makna Semiotik Dan Representasi Budaya Tiongkok Pada Motif Batik Lasem. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. http://repository.ub.ac.id/id/eprint/7991/

Ilhami, W. P. (2018). Proses Akulturasi Masyarakat Paser Dan Masyarakat Transmigran Jawa Di Kecamatan Long Kali Kabupaten Paser Kalimantan Timur. Phinisi Integration Review, Vol. 1, Hal 1-14. https://doi.org/10.26858/pir.v1i1.5222

Jati, M. A. (2011). Batik Dermayon Suatu Keindahan Dalam Keterbatasan. Pendhapa Jurnal, Vol 2 https://doi.org/10.33153/pendhapa.v2i1.1159

Jenny, V. B., & Dila, N. K. (2019). Cultural expression of javanese & chinese culture in batik lasem from 14th to 19th century. International Journal of Scientific &Technology Research, Volume 8, 1708. https://research.binus.ac.id/publication/F368FD5C-016B-497E-9737-61CE93DE189F/cultural-expression-of-javanese-chinese-culture-in-batik-lasem-from-14th-to-19th-century/

Kasim, S. (2011). Menapak Jejak Sejarah Indramayu. Indramayu: Rumah Pustaka.

Kasim, S. (2018). Budaya Dermayu: Nilai-Nilai Historis, Estetis, dan Transendetal. Depok: Gapura Publishing.

Koentjaraningrat. (1985). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Fa. Aksara Baru.

Maryam, S. F. (2018). Aktivitas Akulturasi Etnik (Studi Fenomenologis Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas. Repositori UIN Alauddin Makasar. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/id/eprint/14646

Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakaya.

Normalitaa, A., Mularsihb, R. E., & Azizc, S. I. (2023). Nilai-nilai toleransi hasil akulturasi budaya pada masjid Mantingan Jepara. Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, Vol. 7, 133-142. https://doi.org/10.22219/satwika.v7i1.24353

Nurlelasari, D. (2017). Mencari Jejak Wiralodra Di Indramayu. Buletin Al-Turas Mimbar Sejarah,Sastra,Budaya, dan Agama, Vol. XXIII. http://dx.doi.org/10.15408/al-turas.v23i1.4793

Pratiwi, P. H. (2009). Asimilasi dan akulturasi: Sebuah Tinjauan Konsep. Universitas Negeri Yogyakarta. https://staffnew.uny.ac.id/upload/132326892/pengabdian/asimilasi-akulturasi.pdf

Prawira, N. G. (2018). Budaya Batik Dermayon. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Retnoati, D. P., & Aditiya, E. M. (2021). Strategi Akulturasi pada Dewasa Muda di Indonesia. Prosiding Konferensi Nasional Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia,, Vol. 01, 5. https://journal.unusia.ac.id/index.php/Conferenceunusia/article/view/200

Romli, H. K. (2015). Akulturasi Dan Asimilasi Dalam Konteks Interaksi Antar Etnik. Jurnal Ijtimaiyya, Vol. 8, 2. https://doi.org/10.24042/ijpmi.v8i1.859

Rudiansyah, Gunardi, G., & Nugrahanto, W. (2017). Unsur Akulturasi Budaya pada Rumah Tjong A Fie di Kota Medan. Panton Jurnal Ibniah Seni Budaya, vol 2, 47. http://dx.doi.org/10.26742/pantun.v2i1.751

Santoso, B. & Hallang, A.L (2019). Strategi Akulturasi Etnis Jawa Dan Cina Keturunan Di Semarang Dalam Menciptakan Integrasi Multikultural . Prosiding SENDI_U, 753.

Savitri, Lusia S.U (2015). Teori-Teori Adaptasi Antar Budaya. Jurnal Komunikasi, Vol. 7, Hal 180. https://doi.org/10.24912/jk.v7i2.17

Setiawan, A. A., & Johan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

Soegiarty, T. (2016). Ornamen Batik Pesisiran Sunda. Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain, Vol.1- No.1, 23-38. https://doi.org/10.25105/dim.v13i1.1776

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhaimar, L., & Dewi, F. S. (2018). Akulturasi Budaya Pada Perkawinan Etnis Mandailing dan Minangkabau Di Nagari Sontang. Journal of Civic Education, Volume 1 No. 2. https://id.scribd.com/document/510749932/Akulturasi-Budaya-Pada-Perkawinan-Etnis-Mandailing-Dan-Minangkabau-Di-Nagari-Sontang#

Suhersono, H. (2014). Desain Bordir Motif Flora dan Dekoratif. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Downloads

Published

2023-10-31

How to Cite

Danirih, D., & Ningsih, T. W. R. (2023). Motif Batik Indramayu sebagai Bentuk Strategi Akulturasi Budaya Tiongkok-Indramayu. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 7(2), 372–383. https://doi.org/10.22219/satwika.v7i2.27738

Issue

Section

Table of Content