Tinjauan Kritis Filsafat Kebudayaan Van Peursen dalam Nuansa Magis Upacara Adat Labuhan Yogyakarta

Authors

  • Ahmad Rama Dony Universitas Gadjah Mada
  • Muhammad Daffa Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v8i1.30859

Keywords:

Fungsional, Labuhan, Mistis, Ontologis, Van Peursen

Abstract

Eksistensi dari Kerajaan Mataram di tanah Jawa tidak bisa terlepaskan dari upacara adat yang turun-temurun dan melekat pada kultur masyarakat, khususnya Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Tujuan penelitian sebagai tinjauan kritis filsafat kebudayaan Van Peursen dalam nuansa magis upacara labuhan Yogyakarta. Pemikiran C.A. Van Peursen berkolerasi dalam pelaksanaan upacara labuhan yang membagi kebudayaan menjadi tiga tahap; tahap mistis, ontologis dan fungsional. Penelitian ini menggunakan deskriptif analisis, mendeskripsikan data-data yang dihimpun kemudian dilakukan analisis, sehingga ditemukanlah tinjauan kritis kebudayaan Van Peursen melalui upacara labuhan. Hasil penelitian ini adalah 1) Pada tahap mistis upacara labuhan dilaksanakan atas perjanjian yang telah diikat oleh Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul dan ikatan tersebut wajib dilanjutkan oleh anak cucu Panembahan Senopati. 2) Tahap ontologis dari upacara labuhan dilaksanakan adalah sebagai bentuk penyatuan masyarakat dan memberikan dampak sosial 3) Pada tahap fungsional, upacara labuhan memiliki peran sebagai pengembangan dan pembangunan sektor wisata yang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat dalam dan luar negeri. Namun berdasarkan tahap perkembangan kebudayaan ditemukan tahapan yang tidak bisa ditemukan dalam upacara labuhan. Upacara labuhan di Dlepih dan Gunung Lawu tidak bisa mencapai tahap fungsional, sehingga di dua tempat hanya sampai pada tahap mistis dan supranatural.

 

The existence of the Mataram Kingdom in Java cannot be separated from the traditional ceremonies that are hereditary and inherent in the culture of the community, especially the Surakarta Sunanate and Yogyakarta Sultanate. The purpose of the research is a critical review of Van Peursen's philosophy of culture in the magical nuances of Yogyakarta's Labuan ceremony. The thinking of C.A. Van Peursen correlates with the implementation of the Labuhan ceremony, which divides culture into three stages: mystical, ontological, and functional stages. This research uses descriptive analysis, describing the data collected and then analyzing it so that a critical review of Van Peursen's culture through the Labuan ceremony is found. The results of this research are 1) In the mystical stage, the Labuan ceremony is carried out on the agreement that has been bound by Panembahan Senopati and Kanjeng Ratu Kidul and the bond must be continued by Panembahan Senopati's children and grandchildren. 2) The ontological stage of the Labuhan ceremony is carried out as a form of community unification and has a social impact 3) At the functional stage, the Labuan ceremony has a role in the development and development of the tourism sector which has its attraction for domestic and foreign communities. However, based on the stages of cultural development, some stages cannot be found in the Labuhan ceremony. The Labuan ceremony in Dlepih and Gunung Lawu cannot reach the functional stage so in two places it only reaches the mystical and supernatural stages.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Budi S. N. D. (2018). Budaya Lokal Di Era Global. Ekspresi Seni, 20(2), 102. https://doi.org/10.26887/ekse.v20i2.392

Hadiyatno, H., Jazuli, M., & ... (2022). Komodifikasi Topeng Cirebon: Analisis Praktek Sosial Bourdieu. Prosiding Seminar …, Query date: 2023-10-07 01:14:23. https://proceeding.unnes.ac.id/index.php/snpasca/article/view/1508

Hamdan, H., & Basrowi, B. (2023). Do community entrepreneurial development shape the sustainability of tourist villages? Uncertain Supply Chain Management, 12(1), 373–386. Scopus. https://doi.org/10.5267/j.uscm.2023.9.014

Himmah, R. H., Humaidah, S., & Syam, N. (2023). Petik Laut dalam perspektif tokoh-tokoh lintas agama: Studi kasus ritual masyarakat Muncar Banyuwangi. Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 7(1), 55–68. https://doi.org/10.22219/satwika.v7i1.24628

Jalil, A. (2015). Memaknai tradisi upacara labuhan dan pengaruhnya terhadap masyarakat parangtritis. El Harakah: Jurnal Budaya Islam, Query date: 2023-10-07 02:38:18. http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/infopub/article/view/3088

Jati-Nurcahyo, R., & Yulianto, Y. (2022). Pelestarian Upacara Adat Perkawinan di Kadipaten Pakualaman Yogyakarta. Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 13(1), 47–54. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/khasanah/article/view/12352

Kirk, G. S. (2023). Myth: Its Meaning and Functions in Ancient and Other Cultures. In Myth: Its Meaning and Funct. In Ancient and Other Cult. (p. 299). University of California Press; Scopus. https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-85172663827&partnerID=40&md5=972104ce661a6cc448e70220fe8713f7

Lestari, N., & Pratami, K. (2018). Ayam Ingkung sebagai Pelengkap Upacara Adat di Bantul Yogyakarta. Jurnal Sains Terapan …, Query date: 2023-10-07 01:40:30. https://journal.polteksahid.ac.id/index.php/jstp/article/view/83

Moira, P., Mylonopoulos, D., & Synagridi, E. (2023). Religious Celebrations and Tradition: The Case of “Panigiras” in Sifnos Island. Int. J. Religious Tour. Pilgr., 11(5), 60–72. Scopus. https://doi.org/10.21427/60M6-WP10

Muamalah, M., Pratiwi, R., Nabila, R., & ... (2023). Tradisi Ogoh-Ogoh untuk Mewujudkan Kerukunan Antarumat Hindu dan Islam. Journal of Education …, Query date: 2023-10-07 01:14:23. https://www.jer.or.id/index.php/jer/article/view/120

Muhamad Ridwan, & Meitasari, I. (2023). Potensi Pariwisata Situs Candi Jiwa Batujaya Kabupaten Karawang. Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 7(2). https://doi.org/10.22219/satwika.v7i2.28126

Nadlifah, N. (2013). Menakar Lembaga Pendidikan Keluarga Dalam Bingkai Tiga Tahap Perkembangan Ca Van Peursen. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Query date: 2023-10-07 00:19:25. https://ejournal.uin-suka.ac.id/tarbiyah/jpai/article/view/1301

Nurkhayati, R., & Triwahana, T. (2021). Memaknai Tradisi Upacara Labuhan Gunung Merapi Dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Kinahrejo Cangkringan Sleman (1949 …. Karmawibangga: Historical Studies …, Query date: 2023-10-07 02:38:18. http://journal.upy.ac.id/index.php/karmawibangga/article/view/2159

Peursen, C. V. (1988). Strategi Kebudayaan. Penerbit Kanisius.

Probosiwi, S. (2018). Interaksi Simbolik Ritual Tradisi Mitoni berdasarkan Konsep Ikonologi-Ikonografi Erwin Panofsky dan Tahap Kebudayaan van Peursen di Daerah Kroya, Cilacap …. Journal of Contemporary Indonesian Art, Query date: 2023-10-07 00:19:25. https://journal.isi.ac.id/index.php/jcia/article/view/1775

Puspa, I. A. T. (2019). Ngaben sebagai Daya Tarik Pariwisata. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama Dan Budaya, 4(1), 37. https://doi.org/10.25078/pba.v4i1.776

Qomarudin, A., Maslahah, M., & ... (2022). Mystical, Ontological, and Functionalist According to Cornelis Anthonie Van Peursen in The Theory of Philosophy of Science. … : Jurnal Ilmu Sosial Dan …, Query date: 2023-10-07 01:14:23. https://journal.literasisains.id/index.php/sosmaniora/article/view/1088

Rahayu, N. T., Setyarto, S., & Efendi, A. (2015). Model Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Jawa Melalui Pemanfaatan Upacara Ritual. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(1), 55–69. DOI: https://doi.org/10.31315/jik.v12i1.358

Rohma, W. S. T., & Andalas, E. F. (2021). Komodifikasi mitos Eyang Sapu Jagad sebagai promosi wisata dan daya tarik pengunjung di Kabupaten Malang. Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 5(2), 284–302. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i2.17440

Saktimulya, S. R. (2023). Creating Safety and Beauty in the World Starting from Humans: Cultural Wisdom and Natural Disasters in Yogyakarta. Journal of the Siam Society, 111(2), 197–212. Scopus. https://so06.tci-thaijo.org/index.php/pub_jss/issue/view/17832

Setiawan, A. (2020). Prosesi Hajad Dalem Labuhan Keraton Yogyakarta dalam Perspektif Semiotika CS, Peirce. Aqlania, Query date: 2023-10-07 02:38:18. https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/aqlania/article/view/2446

Sihombing, L. H. (2022). Rituals and myths at the death ceremony of the Toraja People: Studies on the Rambu Solo Ceremony. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 6(2), 351–365. https://doi.org/10.22219/satwika.v6i2.22785

Siswadi, G., & Permatasari, R. (2023). Analisis Filsafat Kebudayaan Cornelis Anthonie Van Peursen pada Tradisi Med-Medan di Banjar Kaja, Desa Adat Sesetan Kota Denpasar Bali. VIDYA SAMHITA: Jurnal …, Query date: 2023-10-07 00:19:25. http://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/VS/article/view/2132

Soelarto, B. (1981a). Upacara Labuhan Kasultanan Yogyakarta. Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soelarto, B. (1981b). Upacara Labuhan Kesultanan Yogyakarta. repositori.kemdikbud.go.id. https://repositori.kemdikbud.go.id/7446/

Sudarsih, S. (2020). Metaphysic Dimension in Labuhan Ceremony of Yogyakarta Palace. E3S Web of Conferences, 202, 07051. Scopus. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202020207051

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Suhatno. (2017). Yogyakarta_dalam_Lintansan_Sejarah. BPNB D.I. Yogyakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/1112

Tjahjono, P. (2018). Peranan Kejawen dan Islam dalam Praktik Ziarah serta Upacara Labuhan di Parangkusuma, Yogyakarta. DUNAMIS: Jurnal Teologi Dan Pendidikan …, Query date: 2023-10-07 02:38:18. https://e-journal.sttintheos.ac.id/index.php/dunamis/article/view/179

Tresna, I. (2022). Upacara Tumpek Wariga Di Bali Dalam Perspektif Teori Kebudayaan Van Peursen. Pangkaja: Jurnal Agama Hindu, Query date: 2023-10-07 00:19:25. http://ojs.uhnsugriwa.ac.id/index.php/PJAH/article/view/984

Trismayangsari, R., Yuliana Hanami, Hendriati Agustiani, & Shally Novita. (2023). Gambaran nilai dan kebiasaan budaya Jawa dan Batak pada pengendalian diri: Analisis psikologi budaya. Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 7(1), 113–125. https://doi.org/10.22219/satwika.v7i1.25225

Tumarjio, A. E., & Birsyada, M. I. (2022). Pergeseran prosesi dan makna dalam tradisi Merti Dusun di desa wisata budaya Dusun Kadilobo. Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 6(2), 323–335. https://doi.org/10.22219/satwika.v6i2.21503

Widiatmaka, P. (2022). Strategi Menjaga Eksistensi Kearifan Lokal sebagai Identitas Nasional di Era Disrupsi. https://ejurnalpancasila.bpip.go.id/index.php/PJK/article/view/84

Widyatwati, K. (2021). The Teachings of Character in Local Wisdom Study On: Labuhan Alit Parangkusumo Rituals. Review of International Geographical Education Online, 11(3), 527–535. Scopus. https://doi.org/10.33403/rigeo.800517

Wigrahanto, K., Dermawan, T., & Sulistyorini, D. (2023). Fungsi Mantra Kenduri dalam Upacara Adat Keduk Beji. Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 7(2), 295–307. https://doi.org/10.22219/satwika.v7i2.26383

Wisetrotomo, S. (2017). Upacara Adat dan Identitas Kultural. In Mata Jendela.

Yassa, S., Hasby, M., & Wahyono, E. (2021). Strategi Pembelajaran Budaya dan Sistem Kepercayaan Masyarakat Bugis, Dari Mitos Ke Logos, Dan Fungsional (suatu Tinjauan Filsafat Budaya CA van Peursen). Jurnal Onoma: Pendidikan …, Query date: 2023-10-07 00:19:25. https://www.e-journal.my.id/onoma/article/view/1818

Downloads

Published

2024-04-30

How to Cite

Dony, A. R., & Daffa, M. (2024). Tinjauan Kritis Filsafat Kebudayaan Van Peursen dalam Nuansa Magis Upacara Adat Labuhan Yogyakarta. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 8(1), 184–198. https://doi.org/10.22219/satwika.v8i1.30859

Issue

Section

Table of Content