Studi Kasus Perceraian Aparatur Sipil Negara Melalui Pendekatan Sosiologi di Wilayah Bogor

Authors

  • Abubakar Iskandar Universitas Djuanda Bogor
  • Makbul Hijab Universitas Djuanda Bogor
  • Sugiyanto Sugiyanto Universitas Djuanda Bogor
  • Stevanie Nathalya Universitas Djuanda Bogor

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v8i2.33016

Keywords:

divorce, extended family, hereditary family, nuclear family, solidarity

Abstract

Dalam masyarakat, kehidupan keluarga dan perkawinan diorganisasi dan dikontrol oleh perasaan cinta, solidaritas, dan pertimbangan ekonomi. Namun, seiring waktu, terjadi pergeseran dari integrasi dan kolaborasi yang kuat menjadi terpecah akibat perilaku menyimpang. Faktor-faktor penyebabnya meliputi masalah ekonomi, perselingkuhan suami, suami memiliki wanita idaman lain, suami tidak memenuhi kebutuhan batin istri, kekerasan fisik oleh suami, istri berzina, dan istri sering pulang malam, yang semuanya dapat berujung pada perceraian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pergeseran dari cinta dan solidaritas dalam keluarga ke dominasi faktor ekonomi, menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian, dan menjelaskan prosedur perceraian menurut Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1990. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: menjelaskan bagaimana dan mengapa pergeseran dari cinta dan solidaritas ke dominasi faktor ekonomi terjadi dalam keluarga, menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perceraian, serta menjelaskan prosedur perceraian menurut Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1990. perceraian, Menjelaskan prosedur perceraian menurut undang-undang nomor 45 tahun 1990. Penelitian ini menggunakan paradigma “Positivisme”. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan adalah “kuantitatif deskriptif” Teknik pengambilan data adalah observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan content analysis. Penelitian menunjukan ada tiga pengkategorisasian keluarga yaitu keluarga inti, luas dan keturunan. Penelitian juga menunjukan 44,4% perceraian disebabkan oleh factor ekonomi, sedangkan 25,9% perceraian disebabkan oleh suami berselingkuh dengan wanita lain dan sebanyak 7,4% mengatakan perceraian disebabkan oleh suami melakukan kekerasan fisik terhadap isteri, Permohonan Perceraian dari isteri sebanyak 92,5% dan permohonan perceraian dari suami sebanyak 7,5%. Kesimpulan penelitian ini adalah masalah keuangan menjadi penyebab utama pertengkaran, terutama di kalangan ekonomi menengah ke bawah, sementara faktor lain seperti ketidaksetiaan dan kekerasan dalam rumah tangga juga berperan.

 

In society, family life and marriage are organized and controlled by feelings of love, solidarity and economic considerations. However, over time, there is a shift from strong integration and collaboration to fragmentation due to deviant behavior. Contributing factors include economic problems, husband's infidelity, husband having another woman, husband not fulfilling wife's inner needs, physical violence by husband, wife committing adultery, and wife often coming home at night, all of which can lead to divorce. The purpose of this study is to explain the shift from love and solidarity in the family to the dominance of economic factors, analyze the factors that lead to divorce, and explain the divorce procedure according to Law Number 45 of 1990. The specific objectives of this research are: explain how and why the shift from love and solidarity to the dominance of economic factors occurs in the family, analyze the factors that cause divorce, and explain the divorce procedure according to Law Number 45 of 1990. divorce, Explain the divorce procedure according to law number 45 of 1990. This research uses the “Positivism” paradigm. Therefore, the approach used is “descriptive quantitative” The data collection techniques are observation and documentation. The data was analyzed by content analysis. The research shows that there are three categorizations of families, namely nuclear, extended and descendant families. The research also showed that 44.4% of divorces were caused by economic factors, while 25.9% of divorces were caused by husbands having affairs with other women and as many as 7.4% said divorce was caused by husbands physically abusing their wives, Divorce applications from wives were 92.5% and divorce applications from husbands were 7.5%. The conclusion of this study is that financial problems are the main cause of quarrels, especially in the middle and lower economic circles, while other factors such as unfaithfulness and domestic violence also play a role.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amato, P. R. (2000). The Consequences of Divorce for Adults and Children. Journal of Marriage and Family, 62(4), 1269–1287. https://doi.org/10.1111/j.1741-3737.2000.01269.x

Amato, P. R., & Previti, D. (2003). People’s Reasons for Divorcing: Gender, Social Class, the Life Course, and Adjustment. Journal of Family Issues, 24(5), 602–626. https://doi.org/10.1177/0192513X03254507

Arifin, R. (2021). Karakteristik Pegawai Negeri Sipil (ASN) Terhadap Pelanggaran Aturan Perundang-Undangan di Wilayah Kabupaten Blitar. Jurnal Kebijakan Dan Administrasi Publik, 5(2), 87–98. https://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/article/download/123/64/

Baidhawy, Z. (2017). Muhammadiyah dan Spirit Islam Berkemajuan dalam Sinaran Etos Alqur’an. Afkaruna: Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies, 13(1) pp. 18-47. https://doi.org/10.18196/aiijis.2017.0066.17-47

BKPSDM. (2020). Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.

Cohen, L. E., & Felson, M. (1979). Social Change and Crime Rate Trends: A Routine Activity Approach. American Sociological Review, 44(4), p.588. https://doi.org/10.2307/2094589

Durkheim, E. (2023). The Division of Labour in Society. Routledge.

Hidayat, A. (2018). Faktor-Faktor Penyebab Perceraian ASN di Kota Surakarta. Jurnal Administrasi Publik, 6(1), 35–46.

Hilman, Y. A., & Purwati, E. (2022). Model Solidaritas Sosial Organisasi Perempuandi Era Pandemi Covid-19. Jurnal Sosial Humaniora, 13(2), 102–112. https://doi.org/10.30997/jsh.v13i2.4449

Iskandar, A., Mubarok, Z., Fitriah, M., & Aprilliani, A. (2022). Analisis Kerjasama Sosial Dalam Mengatasi Masyarakat Menarik Selama Mewabah Covid-19. Jurnal Sosial Humaniora, 13(2), 128–138. https://ojs.unida.ac.id/JSH/article/view/6156

Kalmijn, M. (2005). His or Her Divorce? The Gendered Nature of Divorce and its Determinants. European Sociological Review, 22(2), 201–214. https://doi.org/10.1093/esr/jci052

Mas’udi, A. (2017). Perceraian di Kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Tengah: Studi Empiris di Kota Semarang. Jurnal Sosiologi Indonesia, 22(2), 239–258.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. sage.

Nadia, A. (2021). Implementasi Kebijakan Pengembangan Pariwisata Melalui Ajang Mojang Jejaka Sebagai Duta Pariwisata (Kebijakan pada Dinas dan Kebudayaan Kabupaten Bogor). Sekolah Pascasarjana Universitas Djuanda.

Nasution, H., Irwan, I., & Samosir, H. E. (2019). Pemberdayaan Filantropi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Warga Muhammadiyah Di Indonesia. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 43(2), p.278. https://doi.org/10.30821/miqot.v43i2.634

Nugroho, U. (2018). Metodologi penelitian kuantitatif pendidikan jasmani. Penerbit CV. Sarnu Untung.

Rahardjo, A. (2019). Pelanggaran Kode Etik Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia: Sebuah Kajian Normatif dan Praktis. Jurnal Hukum Administrasi Negara, 18(1), 1–24.

Rahman, A. (2012). The Influence of Religion and Family Pressure on Divorce among Muslims in Malaysia. Journal of Islamic Studies and Culture, 1(1–12).

Rayyani, A. (2020). The Application of Mutual Assistance and Help Encouragement in the Three Elements of Production, Distribution, and Consumption. Journal of Social Welfare and Human Rights, 5(2), 78–88.

Richard, S. (1997). Kiat Pasutri Mengelola Uang. Indomedia.Com. http/www.indomedia.com

Riduwan. (2015). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Alfabeta.

Ritzer, G. (1980). Sociology: A Multiple Paradigm Science. Allyn and Bacon.

Ritzer, G. (1992). Sosiological Theory. McGraw Hill.

Setiawan, B., & Muntaha, A. (2000). Metode Penelitian Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Soedjatmoko. (2003). Pembangunan Ekonomi Sebagai Masalah Kebudayaan. Ekonomirakyat. http/www.ekonomirakyat

Sujarweni, W. (2014). Metodologi Penelitian. Pustaka Baru Press.

Sumarti, T. (1999). Persepsi Kesejahteraan dan Tindakan Kolektif Orang Jawa Dalam Kaitannya Dengan Gerakan Masyarakat Dalam Pembangunan Keluarga Sejahtera Di Pedesaan. IPB.

Sutrisno. (1997). Kiat Pasutri Mengelola Uang. Indomedia.Com. http/www.indomedia.com

Suyanto, A. (2015). Model Niat dan Kesempatan: Sebuah Kajian Teoritis tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kriminal. Jurnal Kriminologi Indonesia, 1(1), 1–16.

Sweeney, M. M. (2010). Remarriage and Stepfamilies: Strategic Sites for Family Scholarship in the 21st Century. Journal of Marriage and Family, 72(3), 667–684. https://doi.org/10.1111/j.1741-3737.2010.00724.x

Syafrudin. (2020). Dampak Spiritualisasi ASN terhadap Moral dan Etika dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Indonesia. Jurnal Kebijakan Dan Administrasi Publik, 24(2), 115–125.

Syamaun, S. (2019). Pengaruh Budaya Terhadap Sikap dan Perilaku Keberagamaan. At-Taujih : Bimbingan Dan Konseling Islam, 2(2), 81. https://doi.org/10.22373/taujih.v2i2.6490

Treas, J., & Giesen, D. (2000). Sexual Infidelity Among Married and Cohabiting Americans. Journal of Marriage and Family, 62(1), 48–60. https://doi.org/10.1111/j.1741-3737.2000.00048.x

Watkins, G. P. (1915). Welfare as an Economic Quantity. Publisher P.97.

Yulianah, S. E. (2022). Metodelogi Penelitian Sosial. CV Rey Media Grafika.

Zhang, C., An, G., & Yu, X. (2012). What Drives China’s House Prices: Marriage or Money? China & World Economy, 20(4), 19–36. https://doi.org/10.1111/j.1749-124X.2012.01293.x

Zuchdy, & Afifah. (2019). Analisis konten, etnografi & grounded theory dan hermeneutika dalam penelitian. Bumi Aksara.

Downloads

Published

2024-10-31

How to Cite

Iskandar, A., Hijab, M., Sugiyanto, S., & Nathalya, S. (2024). Studi Kasus Perceraian Aparatur Sipil Negara Melalui Pendekatan Sosiologi di Wilayah Bogor. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 8(2), 448–461. https://doi.org/10.22219/satwika.v8i2.33016

Issue

Section

Table of Content