Eksistensi Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Sungai: Studi Kasus Masyarakat Desa Surau Bengkulu Tengah

Authors

  • Bintang Renaldi Universitas Bengkulu
  • Heni Nopianti Universitas Bengkulu
  • Ika Pasca Himawati Universitas Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v8i2.33110

Keywords:

Local Wisdom, Myth, Modernization, River Conservation, Social Change

Abstract

Pencemaran SDA Sungai menjadi fenomena yang tengah marak terjadi. Penelitian bertujuan untuk mengkaji eksistensi kearifan lokal masyarakat dalam  pengelolaan sumber daya alam sungai di Desa Surau Kabupaten Bengkulu Tengah, dengan menggunakan teori Ekologi Budaya oleh Steward serta Interaksionisme Simbolik  sebagai landasan analisisnya. Data diperoleh melalui observasi non partisipan, wawancara mendalam yang kemudian dianalisis menggunakan teknik MDAP (Manual Data Analhysis Procedure). Informan ditentukan melalui teknik snowball sampling dengan kriteria tertentu. Upaya menemukan hasil penelitian dilakukan melalui penerapan metode kualitatif dengan desain studi kasus.Hasil penelitian menunjukkan keberadaan mitos “Duguk” di tengah masyarakat Desa Surau dalam kaitannya dengan pengelolaan SDA sungai merupakan sebuah kearifan lokal yang muncul dari hasil ekstraksi asal-usul, sistem nilai, kepercayaan, hingga sistem religi dan bahasa masyarakat Desa Surau. Mitos “Duguk” sarat akan nilai-nilai yang mencoba menumbuhkan masyarakat dengan sikap menghormati dan menghargai lingkungan alam khususnya lingkungan sungai. Berdasarkan hasil penelitian, mitos “Duguk” pada masyarakat Desa Surau saat ini kian memudar eksistensinya. Pudarnya  eksistensi “Duguk” sebagai sebuah kearifan lokal di tengah masyarakat Desa Surau terjadi karena dihadapkan oleh dinamika  perkembangan modernisasi serta pemahaman terhadap agama  yang kemudian mengubah perspektif masyarakat terkait mitos-mitos yang ada di sekitar mereka. Mitos “Duguk” sendiri memiliki potensi yang dapat mengatur pemanfaatan lingkungan pada masyarakat.

 

River natural resource pollution has become a phenomenon that is currently occurring. The study aims to examine the existence of community local wisdom in the management of river natural resources in Surau Village, Central Bengkulu Regency. The analysis is based on Cultural Ecology theory by Steward and Symbolic Interactionism. The data was obtained through non-participant observation and in-depth interviews, which were then analyzed using the MDAP (Manual Data Analysis Procedure) technique. The informants were determined through the snowball sampling technique, with certain criteria. Efforts were made to find the results of the research through the application of qualitative methods with a case study design. The results indicated the presence of the "Duguk" myth in the Surau Village community with regard to the management of river natural resources. This myth can be considered a local wisdom that emerged from the extraction of the Duguk myth's origins. The results indicated that the "Duguk" myth in the Surau Village community with regard to river natural resource management is a local wisdom that emerges from the extraction of the origins, value system, belief system, religious system, and language of the Surau Village community. The myth of "Duguk" is imbued with values that seek to foster a community imbued with respect and appreciation for the natural environment, especially the river environment. The research findings indicate that the myth of "Duguk" in the Surau Village community is gradually losing its significance. The community of Surau Village is currently experiencing a decline in the practice of "Duguk," which is being superseded by the prevailing cultural dynamics. The phenomenon of Surau arises from the interplay between the dynamics of modernization and the evolving understanding of religion. This interplay has the effect of altering the community's perspective on the myths that are part of Surau Village's cultural heritage.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arcaropeboka, R.A.K. (2019) ‘Optimalisasi Peran Masyarakat Dalam Menjaga Pencemaran Sungai Dikota Bandar Lampung’, Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum, 5(1), pp. 947–958. doi:http://doi.org/10.5281/zenodo.3187501.

Aryani, N., Ariyanti, D.O. and Ramadhan, M. (2020) ‘Pengaturan Ideal tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Indonesia (Studi di Sungai Serang Kabupaten Kulon Progo)’, Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 27(3), pp. 592–614. doi:10.20885/iustum.vol27.iss3.art8.

As’ari, R., Sari, W. and Meilani, D. (2018) ‘Pelestarian Sungai Ciwulan Berbasis Kearifan Lokal Leuweung Larangan di Kampung Adat Naga Kabupaten Tasikmalaya’, Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018 Restorasi Sungai:Tantangan dan Solusi Pembangunan Berkelanjutan, 1(1), pp. 411–418. Available at: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/10381.

Baharudin, E. (2010) ‘Kearifan Lokal, Pengetahuan Lokal dan Degradasi Lingkungan’, Forum Ilmiah, 7(1), pp. 8–21.

Bungin, B. (2021) Social Reserach Methods. 2nd edn. Jakarta: Kencana.

Derung, T.N. (2017) ‘Interaksionisme Simbolik Dalam Kehidupan Bermasyarakat’, SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral, 2(1), pp. 118–131. doi:10.53544/sapa.v2i1.33.

Dharmawibawa, I.D. (2019) ‘Kearifan Lokal Masyarakat Desa Seloto dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Di Danau Lebo’, Abdi Masyarakat, 1(1), pp. 29–35. doi:10.58258/abdi.v1i1.941.

Firdaus, M.A., Mahsun, M. and Mahyudi, J. (2022) ‘Refleksi Ekologi Budaya Masyarakat Bima Dompu Dalam Novel La Hami Karya Marah Rusli : Perspektif Julian Steward’, Jurnal Ilmiah Mandala Education, 8(3), pp. 2012–2022. doi:10.58258/jime.v8i3.3579.

Firmansyah, Y.W., Setiani, O. and Darundiati, Y.H. (2021) ‘Kondisi Sungai di Indonesia Ditinjau dari Daya Tampung Beban Pencemaran: Studi Literatur’, Jurnal Serambi Engineering, 6(2), pp. 1879–1890. doi:10.32672/jse.v6i2.2889.

Hidayati, D. (2016) ‘Memudarnya Nilai Kearifan Lokal Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Air ( Waning Value Of Local Wisdom In The Management Of Water Resources’, 11(1), pp. 39–48. doi.org/10.14203/jki.v11i1.36

Husni Thamrin (2013) ‘Kearifan Lokal dalam Pelestarian Lingkungan (The Lokal Wisdom in Environmental Sustainable)’, Kutubkhanah, 16, pp. 47–59. dx.doi.org/10.24014/kutubkhanah.v16i1.233

Ilyas, H. and Permatasari, B. (2018) ‘Eksistensi Kearifan Lokal Lubuk Larangan Sebagai Upaya Pelestarian Sumberdaya Perairan di Dusun Lubuk Beringin Kecamatan Bathin Ulu Iii Kabupaten Bungo’, Inovatif, XI(september 2012), pp. 116–129.

Nopianti, H. and Himawati, I.P. (2022) ‘Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Berkelanjutan Melalui Penerapan Teknologi Berbasis Pengetahuan Lokal’, Indonesian Journal of Religion and Society, 4(2), pp. 88–97. doi:10.36256/ijrs.v4i2.241.

Permana, R. (2022) ‘Konservasi Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) Berbasis Kearifan Lokal di Kalimantan Timur, Indonesia : Mini Review’, Aurelia Journal (Authentic Research of Global Fisheries Application Journal), 4(April), pp. 1–8. dx.doi.org/10.15578/aj.v4i1.11011

Puspita, M. (2017) ‘Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Hukum Adat Laot dan Lembaga Panglima Laot di Nanggroe Aceh Darussalam’, Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan, 3(2). doi:10.14710/sabda.v3i2.13253.

Silalahi, U. (2010) Metode Penelitian Sosial. 2nd edn. Edited by A. Gunarsa. Bandung: PT Refika Aditama.

Sinapoy, M.S. (2018) ‘Kearifan Lokal Masyarakat Adat Suku Moronene dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup’, Halu Oleo Law Review, 2(2), p. 513-523. doi:10.33561/holrev.v2i2.4513.

Siregar, N.S.S. (2016) ‘Kajian Tentang Interaksionisme Simbolik’, Perspektif, 1(2), pp. 100–110. doi:10.31289/perspektif.v1i2.86.

Siswadi, S., Taruna, T. and Purnaweni, H. (2011) ‘Kearifan Lokal Dalam Melestarikan Mata Air’, Jurnal Ilmu Lingkungan, 9 (2) ,p. 63-75. doi.org/10.14710/jil.9.2.63-68

Sukarniti, N.L.K. (2020) ‘Pewarisan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Untuk Memproteksi Masyarakat Bali Dari Dampak Kemajuan Teknologi’, Jurnal Ilmiah Cakrawarti, 2(2), pp. 19–25. doi:10.47532/jic.v2i2.125.

Weningtyas, A. and Widuri, E. (2022) ‘Pengelolaan Sumber Daya Air Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Modal Untuk Pembangunan Berkelanjutan’, Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum dan Konstitusi, 5(1), pp. 129–144. doi:10.24090/volksgeist.v5i1.6074.

Widiatmaka, P. (2022) ‘Strategi Menjaga Eksistensi Kearifan Lokal sebagai Identitas Nasional di Era Disrupsi’, Pancasila: Jurnal Keindonesiaan, 2(2), pp. 136–148. doi:10.52738/pjk.v2i2.84.

Undang-undang Dasar Tahun 1945 Pasal 33 Ayat (3) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air

Downloads

Published

2024-10-31

How to Cite

Renaldi, B., Nopianti, H., & Himawati, I. P. (2024). Eksistensi Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Sungai: Studi Kasus Masyarakat Desa Surau Bengkulu Tengah . Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 8(2), 462–471. https://doi.org/10.22219/satwika.v8i2.33110

Issue

Section

Table of Content