Ekspresi Kearifan Nusantara dalam Istilah Kemendikbudristek

Authors

  • Agusman Agusman Universitas Mataram
  • Marlinda Ramdhani Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v8i2.33198

Keywords:

local wisdom, term, the ministry of education and culture

Abstract

Kemendikbudristek memiliki berbagai istilah yang digunakan untuk menamai subbidang, program dan aplikasi seperti Arjuna, Sinta, Rama, Tri Darma dan seterusnya. Istilah-istilah tersebut ketika diperdengarkan akan memberikan korelasi terhadap berbagai istilah dalam wacana kebudayaan. Dengan demikian, tujuan penelitian ini ialah untuk menjelaskan ekspresi kearifan lokal yang terdapat pada istilah-istilah Kemendikbudristek tersebut. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa teknik mencatat istilah-istilah dalam Kemendikbud Ristek sebagai sumber data berupa kata (akronim) dan frasa sebagai wujud datanya. Teknik analisis data ialah menjelaskan konsep nilai-nilai atau ekspresi kearifan lokal pada istilah dengan menghubungkannya kepada kearifan budaya nusantara. Penelitian ini menunjukkan bahwa istilah-istilah Kemendikbudristek mengambil bentuk akronim dan beberapa frasa dari nama penokohan dalam wacana budaya, bahasa Sansekerta (suku kata yang memiliki aspek eufonik Sansekerta) dan frasa bahasa Indonesia. Istilah penokohan tersebut mengambil nama tokoh pewayangan seperti  Arjuna, Sinta, Rama dan bahasa Sansekerta seperti Siaga, Sapto, Tri Darma serta bahasa Indonesia seperti Kurikulum Merdeka, Sigap dan seterusnya yang masing-masing memiliki nilai kearifan lokal.  Ekspresi keariafan lokal yang terdapat pada istilah Kemendikbudristek tersebut menunjukkan lansdcape nilai-nilai kearifan lokal untuk dijadikan sebagai identitas nasional dan bisa dijadikan sebagai panduan dalam mengangkat kearifan lokal sebagai basis kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

The Ministry of Education and Culture has various terms used to name subfields, programs and applications such as Arjuna, Sinta, Rama, Tri Darma and so on. When these terms are heard, they will provide a correlation to various terms in cultural discourse. Thus, the aim of this research is to explain the expression of local wisdom contained in the terms of the Ministry of Education and Culture. The research method used is qualitative with data collection techniques in the form of recording terms in the Ministry of Education and Culture as a data source in the form of words (acronyms) and phrases as a form of data. The data analysis technique is to explain the concept of values or expressions of local wisdom in terms by connecting them to the cultural wisdom of the archipelago. This research shows that the terms of the Ministry of Education and Culture take the form of acronyms and several phrases from characterization names in cultural discourse, Sanskrit (syllables that have a euphonic Sanskrit aspect) and Indonesian language phrases. The characterization terms take the names of wayang characters such as Arjuna, Sinta, Rama and Sanskrit such as Siaga, Sapto, Tri Darma as well as Indonesian such as Curriculum Merdeka, Sigap and so on, each of which has local wisdom values. The expression of local wisdom contained in the term Kemendikbudristek shows the landscape of local wisdom values to be used as a national identity and can be used as a guide in promoting local wisdom as the basis of national and state life.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Creswel, J. W. (2013). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Pustaka Pelajar.

Deliani, S., et al. (2022). Akronim Kuliner dalam Bahasa Indonesia. Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia, 2(2) pp. 144-120. https://doi.org/10.57251/sin.v2i2.477

Gunawan, I. (2019). Mengembangkan Karakter Bangsa Berdasarkan Kearifan Lokal. Program Studi PGSD IKIP PGRI Madiun ABSTRAK, 5(September). https: // https://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/16.1_Imamgun-Mengembangkan-Karakter-Bangsa-Berdasarkan-Kearifan-Lokal.pdf.

Habibah, S. (2018). Kajian Budaya Lakon Wayang Bima Perspektif Ontologi. Dar El-Ilmi: Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan Dan Humaniora, 5(1) pp. 167-185. https://media.neliti.com/media/publications/265978-kajian-budaya-lakon-wayang-bima-perspekt-5f8fd16b.pdf.

Habibudin, H. (2020). Nilai Kearifan Lokal Sasak dalam Persekolahan di Lombok Timur. JIPSINDO, 7(1) pp. 44-65. https://doi.org/10.21831/jipsindo.v7i1.30846

Hanifah, L., et al. (2019). Bentuk Istilah-Istilah Upacara Panggih Pernikahan Adat Jawa: Kajian Etnolinguistik. LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 15(2) pp. 204–216.. https://doi.org/10.33633/lite.v15i2.2538

Hunaepi, & Firdaus, L. (2017). Ekologi Berbasis Kearifan Lokal. In Duta Pustaka Ilmu (Issue September).

Ihsani, B. Y., & Nina, N. (2018). Istilah-Istilah Yang Digunakan dalam Ritual Sorong Serah Aji Krama Masyarakat Suku Sasak: Sebuah Kajian Etnolinguistik. Jurnal Ilmiah Telaah, 3(2) pp.84-96. https://doi.org/10.31764/telaah.v3i2.601

Janah, M. & Astuti, E. Y. (2020). Istilah-Istilah dalam Tradisi Reresik Sendhang di Desa Wonosoco Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus (Suatu Kajian Etnolinguistik). Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, 7(2) pp. 1-7. https://doi.org/10.15294/sutasoma.v7i2.25800

Kurniasari, N., & Reswati, E. (2011). Kearifan Lokal Masyarakat Lamalera: Sebuah Ekspresi Hubungan Manusia dengan Laut. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 6(2) pp. 29-33. https://doi.org/10.15578/marina.v6i2.5810

Luthfia, R. A., & Dewi, D. A. (2021). Kajian Deskriptif tentang Identitas Nasional untuk Integrasi Bangsa Indonesia. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(11) pp. 391–397. https://doi.org/10.56393/decive.v1i11.270

Mentari, G. (2021). Kearifan Lokal Pada Perwujudan Tathagata di Candi Borobudur (Local Genius In Tathagata Statue In Borobudur Temple). Sejarah Dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya, 15(2) pp 355-368. https://doi.org/10.17977/um020v15i22021p355-368

Muzakkir, M. (2021). Pendekatan Etnopedagogi Sebagai Media Pelestarian Kearifan Lokal. JURNAL HURRIAH: Jurnal Evaluasi Pendidikan Dan Penelitian, 2(2) pp 28-39. https://doi.org/10.56806/jh.v2i2.16

Nasional, M. P. (2007). Pedoman Umum Pembentukan Istilah. In Jakarta : Konsil Kedokteran Indonasia, 1992: Vol. вы12у (Issue 235).

Nurhayati, I. (2019). Model Pelembagaan Nilai-Nilai Humanitas dalam Upaya Membentuk Masyarakat Damai (Studi Akulturasi Nilai-nilai Agama, Kearifan Lokal, dan Modernitas di Kabupaten Malang). AL-WIJDÃN Journal of Islamic Education Studies, 4(1) pp.13-28. https://doi.org/10.58788/alwijdn.v4i1.307

Peter, R., & Simatupang, M. S. (2022). Keberagaman Bahasa dan Budaya Sebagai Kekayaan Bangsa Indonesia. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra DAN BUDAYA, 9(1) pp.96-105. https://doi.org/10.33541/dia.v9i1.4028

Prabawa, A. K. (2022). Orientasi Istilah-Istilah dalam Pembelajaran Seni Karawitan Jawa melalui Aspek Psikologi Kognitif. Indonesian Journal of Performing Arts Education, 2(1) pp.5-14. https://doi.org/10.24821/ijopaed.v2i1.6109

Rahayu, S. (2018). Istilah-Istilah Penamaan Tempat Wisata di Kabupaten Karanganyar: Kajian Etnolinguistik. Sutasoma: Journal of Javanese Literature, 6(1) pp. 1-8. https://doi.org/10.15294/sutasoma.v6i1.29039

Rahman, Abd. (2020). Keberterimaan Istilah-Istilah di Masa Pandemi Covid-19. BIDAR, 10(2) pp.68-82. https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/bidar/article/view/3187.

Rochmiatun, O. O. E. (2020). Kearifan Budaya Lokal dalam Naskah-Naskah Kuno di Uluan. Tabuah, 24 (1). pp. 91-106 DOI:10.37108/tabuah.v24i1.256.

R.S. Darmajati. (2021a). Istilah-istilah Dunia Pariwisata. Peran Pemerintah dalam Penertiban dan Penataan Tempat Hiburan Malam di Kota Makassar, 2(4) 1-9. https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/article/view/4601.

Saputra, A., & Perkasa, S. (2023). Filsafat Islam Nusantara dan Manifestasi Kearifan Lokal. Journal of Law and Nation, 2(2). Pp. 60-69. https://joln.org/index.php/joln/article/view/25

Sarif S., I., & Machdalena, S. (2021). Istilah-Istilah dalam Upacara Minum Teh Jepang Chanoyu (Suatu Kajian Etnolinguistik). Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 4(2). pp. 127-138 . https://doi.org/10.30872/diglosia.v4i2.154

Sheila. (2022). Istilah-istilah sesaji dalam tradisi Methil di Desa Palur Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun. Journal Information, 10. Https:// https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/91479/Istilah-istilah-Sesaji-dalam-Tradisi-Methil-di-Desa-Palur-Kecamatan-Kebonsari-Kabupaten-Madiun-Suatu-Kajian-Etnolinguistik

Shubhi, M. (2019). Analisis Struktural Cerita Cilinaye: Upaya Mengungkap Kearifan Lokal Masyarakat Sasak. MABASAN, 6(2) pp. 69-83. https://doi.org/10.26499/mab.v6i2.231

Siregar, F. M., & Fathurohman, O. (2020). Religious Philosophy, Culture, and Biopolitics: Dynamics of Wayang Development in the History of Nusantara. Ushuluddin International …, 4. Https:// http://conference.uin-suka.ac.id/index.php/USICON/article/download/297/197

Soedigdo, D., et al. (2014). Elemen-Elemen Pendorong Kearifan Lokal pada Arsitektur Nusantara. Jurnal Perspektif Arsitektur, 9(1). pp. 37–47, https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTA/article/view/8951

Sormin, Y., et al. (2021). Identitas Nasional Sebagai Salah Satu Determinan Pembangunan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3). Pp.7278–7285.https://doi.org/10.26858/jp3k.v8i1

Subiyantoro, S. (2021). Estetika Keseimbangan dalam Wayang Kulit Purwa: Kajian Strukturalisme Budaya Jawa. Gelar : Jurnal Seni Budaya, 19(1) pp. 86-96. https://doi.org/10.33153/glr.v19i1.3399

Sundari, W. (2016). Istilah-Istilah dalam Pembuatan Gula Kelapa pada Masyarakat Jawa di Desa Kaligondo Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi …. Publika Budaya, 1(26) pp. 1-10. https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/79148/WIWIK%20SUNDARI.pdf?sequence=1

Susy Deliani, Julia Lestari, Rizka Atika Putri, Nabilla Safitri, Inge Falderika, & Novi Sri Wahyuni. (2022). Kajian Sosiolinguistik Terhadap Istilah-istilah Pandemi Corona 2019. Multiverse: Open Multidisciplinary Journal, 1(3) pp91-96. https://doi.org/10.57251/multiverse.v1i3.742

Trismayangsari, R., et al. (2023). Gambaran nilai dan kebiasaan budaya Jawa dan Batak pada pengendalian diri: Analisis psikologi budaya. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 7(1) pp. 113–125.. https://doi.org/10.22219/satwika.v7i1.25225

Trisnasasti, A. (2021). Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Nusantara. Journal of Language Learning and Research (JOLLAR), 4(2) pp 99-106.. https://doi.org/10.22236/jollar.v3i2.7405

Wahidah, B. Y. K. (2019). Mitologi Putri Mandalika Pada Masyarakat Sasak Terkait dengan Bau Nyale Pada Pesta Rakyat Sebagai Kearifan Lokal Tinjauan Etnolinguistik tahun 2018. JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala, 4(5) pp1-9. https://doi.org/10.36312/jupe.v4i5.1297

Wiriyadi, A. S., et al. (2018). Istilah-Istilah Bahasa Gaul Anak Muda di Sosmed. Prosiding SENASBASA (Seminar Nasional Bahasa Dan Sastra), 3. Https://research-report.umm.ac.id/index.php/SENASBASA

Yetti, E. (2019). Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Nusantara: Upaya Melestarikan Budaya Bangsa. MABASAN, 5(2)pp.13-24 . https://doi.org/10.26499/mab.v5i2.207

Zuhdi, M. H. (2018). Kearifan Lokal Suku Sasak Sebagai Model Pengelolaan Konflik di Masyarakat Lombok. MABASAN, 12(1)pp. 64-85. https://doi.org/10.26499/mab.v12i1.34

Zulfa, A., & Najicha, F. U. (2022). Urgensi Penguatan Identitas Nasional dalam Menghadapi Society 5.0 di Era Globalisasi. Jurnal Kalacakra: Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 3(2). Pp65-71. https://doi.org/10.31002/kalacakra.v3i2.6267

Downloads

Published

2024-10-31

How to Cite

Agusman, A., & Ramdhani, M. (2024). Ekspresi Kearifan Nusantara dalam Istilah Kemendikbudristek. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 8(2), 543–553. https://doi.org/10.22219/satwika.v8i2.33198

Issue

Section

Table of Content