Penataan Masyarakat Multikultural Melalui Nilai Kearifan Lokal Mopalus di Desa Busak I Kabupaten Buol

Authors

  • Sanri J. Dotutinggi Universitas Negeri Gorontalo
  • Sukarman Kamuli Universitas Negeri Gorontalo
  • Rahmatiah Rahmatiah Universitas Negeri Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.22219/satwika.v8i2.36402

Keywords:

kearifan Lokal Mopalus, Integrasi Normatif,Fungsiona, Koersif, Masyarakat Multikultural

Abstract

Kearifan lokal Mopalus (Gotong Royong) yang ada di Desa Busak I Kabupaten Buol  menunjukkan potensi signifikan sebagai referensi untuk mengelola keanekaragaman sosial dan konflik etnis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penataan masyarakat multikultural melalui kearifan lokal Mopalus di Desa Busak I. Kajian ini menggunakan pendekatan integrasi nasional yaitu integrasi normatif, fungsional, dan koersif. Metode  penelitian  yang  digunakan  adalah  penelitian  kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui proses observasi, wawancara, dan dokumentasi.Proses analisis data menggunakan langkah-langkahyaitu, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi  data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mopalus berfungsi 1) secara normatif Mopalus menciptakan norma sosial yang mendasari interaksi antar etnis, tekanan nilai saling menghargai dan kerja sama; 2) Secara fungsional  Mopalus mengoptimalkan kontribusi setiap individu sesuai dengan keterampilannya, memperkuat peran mereka dalam kemajuan desa dan memfasilitasi integrasi sosial yang efektif; 3) Secara koersif , meskipun tidak ada aturan tertulis, kesadaran kolektif yang dibangun, Mopalus menjadi pendorong utama partisipasi masyarakat Busak I sementara beberapa etnis, seperti etnis Buton, mengusulkan peraturan formal untuk meningkatkan struktur partisipasi. Kesimpulan dari penelitian ini Mopalus berhasil menata masyarakat multikultural di Desa Busak I dengan memfasilitasi kesadaran kolektif dan mengelola keragaman sosial. Secara normatif, Mopalus menciptakan norma yang menekankan saling menghargai; secara fungsional, mengoptimalkan peran individu untuk kemajuan desa; dan secara koersif, partisipasi aktif terwujud melalui kesadaran bersama, meskipun tanpa aturan tertulis.

 

The local wisdom of Mopalus (Gotong Royong) in Busak I Village, Buol Regency shows significant potential as a reference for managing social diversity and ethnic conflicts. This study aims to analyze the arrangement of a multicultural society through the local wisdom of Mopalus in Busak I Village. The research method used is qualitative research with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The data analysis process uses steps, namely, data reduction, data presentation, and data verification. The results of the study show that Mopalus functions 1) normatively Mopalus creates social norms that underlie inter-ethnic interaction, value pressure of mutual respect and cooperation; 2) Functionally Mopalus optimizes the contribution of each individual according to his or her skills, strengthens their role in the progress of the village and facilitates effective social integration; 3) Coercively, although there are no written rules, a collective consciousness is built, Mopalus became the main driver of the participation of the Busak I community while some ethnicities, such as the Buton ethnicity, proposed formal regulations to improve the structure of participation. The conclusion of this study is that Mopalus succeeded in organizing a multicultural society in Busak I Village by facilitating collective awareness and managing social diversity. Normatively, Mopalus created a norm that emphasized mutual respect; functionally, optimizing the role of individuals for the progress of the village; and coercively, active participation is realized through collective awareness, even without written rules. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Affandy, S. (2017). Penanaman Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Meningkatkan Perilaku Keberagamaan Peserta Didik. Atthulab: Islamic Religion Teaching And Learning Journal, 2(2), 192-207. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/atthulab/article/view/3391

Amalia, L. D., Montessori, M., & Indrawadi, J. (2019). Kerjasama Antara Etnis Minangkabau Dan Etnis Nias Dalam Konteks Sosial Budaya Di Nagari Sungai Buluh Barat Kecamatan Batang Anai. Journal Of Civic Education, 2(1), 46-55. http://jce.ppj.unp.ac.id/index.php/jce/article/view/107

Amalia, N., Siagian, N., Riani, L., Faradila, I., Wulandari, N., & Rambe, U. K. (2021). Keaktifan Gotong Royong Berpengaruh Meningkatkan Interakasi Sosial Dan Menumbuhkan Rasa Solidaritas Di Desa Siamporik. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2), 75–80. Https://Doi.Org/10.33487/Edumaspul.V5i2.2052

Aprilia, S., & Juniarti, U. (2022). Implementasi Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons Dalam Upaya Melestarikan Tradisi Islam Melayu Nganggung Dulang Di Bangka Belitung. Jurnal Dialoka: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Dakwah Dan Komunikasi Islam, 1(01), 18–37. https://doi.org/10.32923/dla.v1i01.2328

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Pt Rineka Cipta.

Derung, T. N. (2019). Gotong Royong Dan Indonesia. Sapa - Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 4(1), 5–13. Https://Doi.Org/10.53544/Sapa.V4i1.62

Dewanti, P. A., Alhudawi, U., & Hodriani. (2023). Gotong Royong Dalam Memperkuat Partisipasi Warga Negara (Civic Participation). Pancasila And Civic Education Journal, 2(1), 15–22. Https://Doi.Org/10.30596/Jcositte.V1i1.Xxxx

Fealy, G., & Ricci, R. (2019). Diversity And Its Discontents: An Overview Of Minority-Majority Relations In Indonesia. Contentious Belongings: The Pace Of Minorities In Indonesia, 1–18. Https://Doi.Org/Https://Www.Degruyter.Com/Document/Doi/10.1355/9789814843478-005/Html

Galih Andawisa, Kusworo, & Ali Hanafiah Muhi. (2021). Implementasi Kebijakan Program Gotong Royong Di Kecamatan Seberang Ulu 1 Kota Palembang Provinsi Sumatra Selatan. Visioner : Jurnal Pemerintahan Daerah Di Indonesia, 13(3) pp. 513-530. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.54783/Jv.V13i3.473

Harmi, H. (2020). Pengalaman Multikultural Agama, Etnisitas Dan Gender. Buku Literasiologi Alamat.

Herawati, A. (2023). Perubahan Sosial Masyarakat Di Masa New Normal (Analisis Menggunakan Perspektif Sosiologi Talcott Parsons). Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 25(1), 286. http://dx.doi.org/10.26623/jdsb.v25i1.4439

Intan Prastika. (2023). Peranan Pemerintah Dalam Program Gotong Royong Di Kelurahan Sei Kera Hilir Ii Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan. Universitas Medan Area. https://repositori.uma.ac.id/jspui/handle/123456789/21373

Mawarny, A., Zulkarnain, I., & Sinabutar, M. (2024). Sedekah Bumi ( Studi Pada Petani Di Desa Rias Kecamatan Toboali. Jurnal Socia Logica Vol.3, 22–35. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.572349/Socialogica.V4i1.1652

Munif, A. (2018). Potret Masyarakat Multikultural Di Indonesia. Journal Multicultural Of Islamic Education, 2(1),1–10. https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/ims/article/view/1219

Nawing, K., Alanur, S. N., Jennah, M. A., Kulyawan, R., & Umiyati, T. (2023). Penguatan Integrasi Sosial Berbasis Kearifan Lokal Lintas Budaya Pada Masyarakat Multikultur Di Kecamatan Poso Pesisir Utara Kabupaten Poso. Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora, 8(1), 7–16. https://www.jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/JP2SH/article/view/1670

Normalita, A., Mularsih, E. R., & Azizc, I. S. A. Al. (2023). Nilai-Nilai Toleransi Hasil Akulturasi Budaya Pada Masjid Mantingan Jepara. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 7(1), 133–142. Https://Doi.Org/10.22219/Satwika.V7i1.24353

Nugraha, C. C., Noor, E. T., & Mustofa, T. (2021). Menanamkan Sikap Toleransi Pada Masyarakat Multikultural Dalam Persfektif Tafsir Al-Azhar. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2), 745–751. Https://Doi.Org/10.33487/Edumaspul.V5i2.1799

Nugroho, A. C. (2021). Teori Utama Sosiologi (Fungsionalisme Struktural, Teori Konflik, Interaksi Simbolik). Majalah Ilmiah Semi Populer Komunikasi Massa, 2(2), 185–194. https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/mkm/article/view/4525

Nuraedah, Kapile, C., Nurvita, & Nugroho, F. (2023). Sejarah Dan Perubahan Sosial Masyarakat Buol. Deepublish.

Rahmatiah*, R., Dotutinggi, S. J., Hasni, A. H., & Lahay, R. (2024). Integrasi Sosial Umat Beragama Dalam Perspektif Nilai Kearifan Lokal Pada Masyarakat Gorontalo. Jim: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah, 9(1), 227–233. Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.24815/Jimps.V9i1.29265

Rasid, I. A. H. (2018). Makna Dan Nilai Sosial Budaya Mopalus (Suatu Studi Di Desa Timbulon Kecamatan Peleleh Barat Kebupaten Buol). Universitas Negeri Gorontalo. https://repository.ung.ac.id/skripsi/show/281411062/makna-dan-nilai-sosial-budaya-mopalus-suatu-studi-di-desa-timbulon-kecamatan-peleleh-barat-kebupaten-buol.

Rehulina, & Pratitis, S. A. (2020). Kearifan Lokal Dalam Mengatasi Konflik Horizontal Di Kabupaten Karo. Jurnal Perspektif Hukum, 1(1), 1–15. https://jurnal.harapan.ac.id/index.php/JPH/article/view/84

Sanjaya, I., Suswandari, S., & Gunawan, R. (2022). Nilai-Nilai Tradisi Budaya Cap Go Meh Pada Masyarakat Cina Benteng Di Tangerang Sebagai Sumber Pembelajaran Di Sekolah. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 6(2), 384–401. Https://Doi.Org/10.22219/Satwika.V6i2.23163

Saputra, W. (2018). Integrasi Sosial Masyarakat Beragama Di Desa Mulya Agung Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan. Universitas Islam Negeri (Uin) Raden Intan Lampung. Https://Repository.Radenintan.Ac.Id/5633/1/Skripsi%20wawan%20saputra.Pdf

Setyazi, G., Subandi, S., & Abas, E. (2022). Pendidikan Multikultural Dalam Bingkai Pemikiran Nasionalis Religius; Komparasi Konsep Abdurrahman Wahid Dan Nurcholish Madjid. Fitrah: Journal Of Islamic Education, 3(2), 191–208. https://doi.org/10.53802/fitrah.v3i2.271

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta.

Tualeka, M. W. N. (2017). Teori Konflik Sosiologi Klasik Dan Modern. Al-Hikmah : Jurnal Studi Agama-Agama, 3(1), 32–48. Https://Journal.Um-Surabaya.Ac.Id/Ah/Article/View/409

Tumarjio, A. E., & Birsyada, M. I. (2022). Pergeseran Prosesi Dan Makna Dalam Tradisi Merti Dusun Di Desa Wisata Budaya Dusun Kadilobo. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 6(2), 323–335. Https://Doi.Org/10.22219/Satwika.V6i2.21503

Wantu, S. M. (2017). Government Policies And Ethnical Diversity Under Multiculturalism: The Study Of Pohuwato Regency. Komunitas, 9(1), 37–47. Https://Doi.Org/10.15294/Komunitas.V9i1.6456

Downloads

Published

2024-10-31

How to Cite

Dotutinggi, S. J., Kamuli, S., & Rahmatiah, R. (2024). Penataan Masyarakat Multikultural Melalui Nilai Kearifan Lokal Mopalus di Desa Busak I Kabupaten Buol. Satwika : Kajian Ilmu Budaya Dan Perubahan Sosial, 8(2), 379–390. https://doi.org/10.22219/satwika.v8i2.36402

Issue

Section

Table of Content